Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dea Mora Tanjung (0310162030)

Sem/Jur: VII/Tadris Biologi-2

M.Kuliah: Kepemimpinan Pendidikan

BAB 4

DIMENSI PRAKTIK KEPEMIMPINAN

A. Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan adalah bahagian aktivitas penting dalam proses
kepemimpinan dalam organisasi. Apa itu hakikat pengambilan keputusan? Robbins
menyatakan bahwa hakikat pengambilan keputusan ialah proses memilih dua alternatif
atau lebih. Pilihan yang ditetapkan didasarkan pada pertimbangan rasional yang
memiliki keutamaan lebih banyak bagi organisasi daripada alternatif lainnya.
Proses kepemimpinan di dalamnya melekat wewenang dan tanggung jawab
menyusun program kerja, melaksanakan dan mengevaluasi dengan mengarahkan
personil sekolah dalam melakukan program sekolah. Pimpinan setiap organisasi harus
mempermudah proses pengambilan keputusan dan komunikasi keputusan terhadap
semua anggota organisasi serta masyarakat untuk mendapat dukungan pelaksanaan
keputusan.
Dengan demikian pimpinan perlu melibatkan semua personil (guru dan
pegawai, komite sekolah) dalam mengambil keputusan agar muncul rasa memiliki dan
tanggung jawab dalam melaksanakan keputusan. Pembuatan keputusan partisipatori
akan dapat diharapkan menghasilkan lebih baik keputusan, sebab sejumlah pemikiran
orang dimanfaatkan untuk memecahkan masalah.
Perilaku pemimpin memiliki pengaruh atas kinerja dan kepuasan kerja anggota.
Hal yang mendasar ditekankan bahwa kinerja dan kepuasan anggota adalah hasil dari
ragam gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Sikap positif orang terbangun terhadap
objek yang merupakan alat dalam kepuasan kebutuhan. Hal ini menjadi alasan perlunya
pengembangan hubungan pimpinan dengan bawahan.
B. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi yang baik adalah bila makna yang dikirimkan oleh pengirim pesan
dimengerti secara tepat oleh penerima pesan. Komunikasi berlangsung antara individu
dengan individu (interpersonal), komunikasi dalam diri individu (intrapersonal), dan
komunikasi massa.
Hal yang diharapkan sebagai muara komunikasi adalah lahirnya saling
pengertian sebagai akibat pesan yang dikirmkan kepada penerima pesan sehingga
terjadi perubahan tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan
wahan bagi individu dan kelompok dalam menyampaikan ide, pikiran atau perasaan
dalam interaksi antara seorang dengan orang lain, dan juga tidak akan ada interaksi
antar kelompok.
Perilaku komunikasi pemimpin adalah mencakup mengarahkan perhatian orang
lain menuju visi dan nilai suatu organisasi. Pemimpin dapat menggunakan banyak
metode komunikasi mencakup canel yang kaya/beragam, dalam komunikasi, cerita,
metapora, kegiatan informal, keterbukaan dan dialog. Tidak hanya pidato formal, tetapi
juga memotivasi pegawai.
Menurut Locke (1997:35) kepemimpinan adalah perhatian yang ditunjukkan
pemimpin. Perhatian tersebut mencakup :
1. Bertindak dengan sikap bersahabat dan suportiv.
2. Menunjukkan kepedulian terhadap para bawahan.
3. Memperhatikan kesejahteraan para bawahan.
4. Menunjukkan kepercayaan dan rasa percaya diri.
5. Berusahan untuk memahami problem-problem para bawahan.
6. Membantu perkembangan para bawahan menuju karir lebih tinggi, dan
7. Memasok informasi kepada bawahan

Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa prilaku interpersonal adalah kegiatan


pimpinan dalam menyampaikan gagasan,pendapat,perintah,tugas,visi,misi dan
kebijakan kepada para bawahan dalam hubungan antar pribadi secara lisan dan tulisan.

 Komunikasi Pemimpin
Komunikasi pimpinan mencakup berbagai komponen seperti mengirim dan
menerima, hal yang berbeda dengan komunikasi manajemen. Pemimpin sering
berkomunikasi dalam gambaran besar (visi) daripada data dan fakta atau sepotong
informasi. Sementara manajer bertindak sebagai prosesor informasi untuk
menyebarkan data yang benar, sementara pemimpin dapat dilihat sebagai pemenang
komunikasi.

 Menciptakan Iklim Komunikasi Terbuka


Komunikasi terbuka bermakna membagi semua jenis informasi tentang
lembaga, khususnya melintasi fungsi dan level hirarki. Komunikasi terbuka berjalan
meluas membedakan dengan aliran tradisional dari seleksi informasi dari bawah kepada
pimpinan dan kepada bawahan. Tetapi untuk memindahkan visi, pemimpin ingin
mengkomunikasikan mengalirkan dalam semua arah. Mengurangi lingkaran yang
konvensional dan arah komunikasi dapat merusak pemahaman terhadap visi dan misi
organisasi.

 Mendengarkan dan Ketajaman


Perilaku komunikasi adalah tindakan khusus yang dilaksanakan dalam
merespon atau mengantisipasi situasi. Perilaku komunikasi yang baik tidak
mendominasi pertemuan, menghindari interupsi, tidak ingin memahami perspektif
orang lain, menghindari topik kontraversi, kurang menghargai pendapat orang lain.
Sikap mau mendengarkan adalah aktif dan konsentrasi terhadap apa yang
dikatakan orang, juga memperhatikan tanda non verbal seperti gestur, dan bahasa
tambahan lainnya.
Mendengarkan aktif dapat menghasilkan kematangan besar, juga menunjukkan
memberikan pikiran-pikiran dan kepedulian, menerima rasa hormat (Shirberg,
1999:29).
 Komunikasi yang baik menggunakan umpan balik untuk meningkatkan
pemahaman,
 Memberi dan menerima umpan balik untuk meningkatkan kinerja,
 Kemukakkan contoh khusus, jawaban pertanyaan untuk memperjelas,
bertanya untuk memahami. Bagi perasaan, memberi komentar.

Dalam komunikasi yang baik pimpinan jangan mengadili beri umpan balik,
bicara tegas dan penuh perasaan atas kepercayaan. Pemimpin unggul tampil penuh
memberikan iklim, rangsangan dan keteladanan, tapi semua dorongan nyata ada pada
aktivitas pribadi.
C. Keteladanan Kepemimpinan
Keteladanan adalah perilaku yang terpuji dan disenangi karena sesuai dengan
nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Menjalankan keteladanan merupakan cara yang
bisa dilakukan para pemimpin dalam memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan
berlandaskan visi.
Perilaku keteladanan para pemimpin adalah dengan menunjukkan kepada para
bawahan mengenai apa yang harus mereka lakukan, memberikan contoh-contoh dan
terlihat dalam perilaku simbolik yang memberitahu para anggota apa yang diharapkan
dari mereka, dan memberitahu perilaku yang layak untuk dilakukan. Keteladanan itu
dapat ditampilan dalam disiplin waktu, kepatuhan terhadap aturan, prosedur, tugas dan
tanggung jawab sepenuhnya.
Menurut shelton (1997:37) integritas adalah dasar dari kepercayaan, tidak
sebagai alat bagi kepemimpinan tetapi sebagai produk/hasil. Integritas adalah suatu
kualitas yang tidak dapat dicari, tetapi harus dipancarkan. Hal itu diberikan oleh
kerjasama dan para anggota, tanpa integritas pemimpin tidak akan berfungsi.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa keteladanan adlah
perilaku pimpinan yang mencotohkan hal-hal yang baik dalam melaksanakan tugas
dang tanggung jawabnya, maupun kredilitas dan integritas pribadinya sebagai pimpinan
yang berusaha mewujudkan visi, tujuan dan sasaran sekolah.

D. Pemberian Reward dan Hukuman


Sebelumnya perlu dibedakan konsep kewenangan, kekuasaan dan pengaruh.
Dijelaskan Dalin (1996:86), bahwa:
1. Kewenangan adalah hak formal untuk membuat keputusan
2. Kekuasaan adalah kemampuan (bukan hak) untuk memberikan imbalan
dan hukuman
3. Pengaruh adalah kemampuan membuat keputusan melaksanakan tanpa
bertolak belakang dengan kewenangan atau kekuasaan.

Hukuman juga termasuk manifestasi dari kekuasaan (power) seorang pimpinan.


Mengacu kepada Bail, et al dalam Ivancevich dan Matesson (2002:194) diungkapkan
makna hukuman merupakan akibat dari suatu terhadap respon perilaku tertentu yang
tidak menyenangkan atau tidak diinginkan.
Menurut Manz dan Sims (1996:25) hukuman akan menjadi amat efektif apabila
manajer, melakukannya dengan :

1. Mengaitkan hukuman dengan perilaku-perilaku yang tidak diingini


2. Memberikan umpan balik berkenaan dengan mengapa individu dihukum
dan tipe perilaku-perilaku alternatif yang diharapkan.

Berdasarkan pendapat diatas disimpulkan bahwa perilku memberikan imbalan


dan hukuman dalam kepemimpinan bersumber dari kekuasaan dan kewenangnnya
untuk mempengaruhi para bawahan dalam melakukan kegiatan secara sukarela
sehingga tujuan dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai