Akuntansi
Keuangan
Lanjutan 1
Pencatatan dan Analisa Tentang
Restrukturisasi Utang
07
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi W321700013 Angela Dirman, SE., M.Ak
Abstrak Kompetensi
Menjelaskan dan mengindentifikan Mahasiswa mampu menjelaskan dan
perusahaan dalam kesulitan keuangan : mengindentifikan perusahaan dalam
Akuntansi pada penurunan pinjaman kesulitan keuangan : Akuntansi pada
dan utang yang direstrukturisasi penurunan pinjaman dan utang yang
direstrukturisasi
Akuntansi Penurunan Pinjaman
Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab. Sebuah
perusahaan dapat mengalami kerugian operasi terus menerus, kredit pelanggan yang
mengalami kemunduran pembayaran, pengelolaan modal kerja yang buruk dan sejumlah
alasan lain yang mengakibatkan posisi ekonomi yang baik tidak dapat dipertahankan.
Masalah likuiditas perusahaan sering kali berakumulasi. Kegagalan memperoleh tingkat
penjualan yang memuaskan, membuat perusahaan tidak memperoleh sumber pendanaan
yang mencukupi, kemudian mulai kesulitan dalam pembayaran utang, dengan demikian
siklus kesulitan keuangan yang tak berujung mulai terjadi.
Secara umum, ikhtisar penanggulangan altematif atas kepailitan perusahaan dibagi
menjadi dua prosedur formal dan prosedur informal.
1) Dengan prosedur informal perusahaan yang sedang mengalami kesulitan bisa meminta
perpanjangan (extension) waktu pembayaran kewajiban (hutang, pinjaman, tagihan
pemasok dan lain sebagainya). Atau para kreditor setuju hanya memperoleh sebagian
saja dari jumlah keseluruhan hutang debitor-disebut komposisi (composition). Prosedur
yang relatif informal untuk melikuidasi perusahaan, disebut penetapan (assignment).
Secara hukum, artinya perusahaan sebagai debitor diserahkan kepada pihak ketiga
(bertindak sebagai penengah) yang disebut trustee. Pihak penengah akan melikuidasi
seluruh aset perusahaan dan mendistribusan berdasarkan pro rata ke para kreditor yang
terdaftar resmi.
2) Prosedur yang lebih formal terdiri dari tiga altematif: perusahaan terus berjalan,
perusahaan dimerjerkan ke dalam perusahaan lain, atau perusahaan dilikuidasi.
Peraturan ini merupakan prosedur yang diawasi oleh pengadilan secara formal, prosedur
untuk menata dan mengatur ulang semua tuntutan para kreditor. Dalam merjer, identitas
perusahaan bisa dilanjutkan sebagai bagian dari perusahaan baru hasil merjer atau
identitasnya hilang sama sekali karena diserap seluruhnya ke dalam merjer. Perusahaan
sama sekali dihapus melalui likuidasi atau diserahkan ke pihak trustee (wali). Jika
diserahkan ke pihak trustee, pembagian diatur oleh beberapa peraturan, sedangkan
untuk melikuidasi, pengadilan bertindak penuh sebagai pengawas.
Ayat jurnal untuk mencatat pengurangan nilai pinjaman yang diturunkan nilainya
merupakan debit terhadap beban piutang tak tertagih atau penyisihan piutang tak
tertagih, jika provisi untuk piutang tak tertagih dalam jumlah yang memadai telah ada. Kredit
dibuat terhadpa akun penyisihan penilaian untuk pinjaman yang diturunkan nilainya, yang
digunakan sebagai akun kontra piutang pinjaman untuk mengurangi nilai tercatat pinjaman
agar menjadi sebesar nilai sekarang arus kas masa depan. Pihak kreditor akan mengakui
pendapatan bunga atas pinjaman yang diturunkan nilainya dengan menggunakan metode
bunga efektif yang menghitung pendapatan bunga denganr umusan tingkat suku bunga
efektif dikalikan dengan nilai sekarang pinjaman yang masih belum terbayar selama periode
berjalan. Kemudian akun penyisihan nilai disesuaikan dengan perubahan dalam nilai
sekarang pinjaman berikutnya.
Contoh berikut ini menunjukkan akuntansi kreditor untuk pinjaman yang diturunkan
nilainya.
1. Pada tanggal 31 Desember 20X5, PT Kreditur memiiki piutang pinjaman lancar yang
tidak dijamin sebesar Rp 30.000.000 dari PT Induk yang jatuh tempo pada tanggal 31
Desmeber 20X6. Pinjaman tersebut didokumentasikan dengan wesel bayar yang
memiliki suku bunga 10% per tahun. Bunga yang saat ini belum dibayarkan berjumlah Rp
3.000.000 yang merupakan bunga untuk tahun 20X5
2. Selama siklus penelaahan pinjaman secara berkala, PT Kreditur menentukan bahwa per
tanggal 31 Desember 20X5 terdapat kemungkinan bahwa pinjaman dari PT Induk tidak
dapat ditagih secara penuh. Estimasi terbaik jumlah yang dapat diperoleh pada tanggal
31 Desember 20X6 adalah sebesar Rp 23.000.000
Penyelesaian:
2018 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
4 Angela Dirman, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Nilai tercatat pinjaman:
Pokok Rp 30.000.000
Bunga Akrual 3.000.000
Nilai tercatat pinjaman Rp 33.000.000
Jurnal yang dibuat PT Kreditur untuk mengakui penurunan piutang pinjaman adalah sebagai
berikut
31 Dsember 20X5
Beban piutang tak tertagih 12.090.930
Penyisihan penilaian pinjaman yang diturunkan nilainya 12.090.930
Ayat jurnal pertama diatas menilai kembali nilai tercatat pokok dan bunga pinjaman
sehingga turun menjadi sebesar nilai sekarangnya yaitu Rp 20.909.070. Perusahaan dapat
mendebit penyisihan piutang tak tertagih jika provisi yang cukup telah dibuat.
Neraca tanggal 31 Desember 20X5 melaporkan pinjaman yang diturunkan nilainya dalam bagan aset
sebagai berikut:
Penting untuk diperhatikan bahwa PT Induk tidak akan membuat ayat jurnal papun untuk
pinjaman yang diturunkan nilainya.
Pada tanggal 31 Desember 20X6 pada akhir tahun berikutnya, PT Kreditru akan mengakui
pendapatan bunga dengan menggunakan metode bunga efektif sebagai berikut:
Perhatikan bahwa saldo dalam akun penyisihan penilaian sekarang adalah sebesar Rp
13.000.000 (Rp 12.090.909 + Rp 909.091).
Ayat jurnal berikut untuk mengakui perolehan piutang. Jika kreditor pada kenyataan
menerima jumlah sebesar hanya Rp 23.000.000 saja seperti yang telah dieprkirakan, maka
ayat jurnal yang dictaat adalah sebagai berikut:
Kas 23.000.000
Penyisihan penilaian untuk penurunan nilai pinjaman 13.000.000
Wesel tagih yang diturunkan nilainya 30.000.000
Piutang bunga yang diakrual 6.000.000
Jika PT Kreditur menerima pelunasan dalam jumlah penuh yaitu pokok awal (Rp
30.000.000) ditambah dengan piutang bunga yang diakrual untuk dua tahun (Rp 6.000.000
= Rp 3.000.000 x 2) maka ayat jurnal berikut ini dibuat untuk mencatat perolehan piutang
dan untuk menghapuskan akun penyisihan penilaian terhadap beban piutang tak tertagih
atau terhadap penyisihan piutang tak tertagih.
Kas 36.000.000
Penyisihan penilaian untuk penurunan nilai pinjaman 13.000.000
Wesel tagih yang diturunkan nilainya 30.000.000
Piutang bunga yang diakrual 6.000.000
Beban piutang tak tertagih (atau penyisihan piutang tak tertagih) 13.000.000
2018 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
6 Angela Dirman, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Utang yang Direstrukturisasi
Resturukturisasi Utang Bermasalah
Untuk Debitor
Berdasarkan PSAK 54, pihak debitor membandingkan nilai tercatat utang dengan
jumlah arus kas masa depan yang terkait dengan utang tersebut atau dengan nilai wajar
yang dipertukarkan dalam pelunasan utang tersebut. Perbandingan ini dibuat untuk
menentukan timbul keuntungan atas kerugian yang harus diakui terhadap transaksi tersebut
Selisih restrukturisasi (debitor) = CV – TFCF atau CV – FV
Dimana
CV = nilai tercatat utang
TFCF = nilai arus kas masa depan
FV = nilai wajar pos-pos nonkas
Nilai tercatat utang merupakan nilai buku utang pada buku catatan kreditor atau debitor
ditambah dengan bunga yang diakrual per tanggal restrukturisasi. Jika debitor dan kreditor
bersepakat untuk melunasi utang yang ada melalui pembayaran kas, transfer aset nonkas
atau transfer kepemilikan ekuitas dengan segera, maka selisih restrukturisasi dihitung
2018 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
7 Angela Dirman, SE., M.Ak
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai perbedaan antara nilai tercatat utang dengan nilai wajar pembayaran yang
dilakukan.
Dalam restrukturisasi utang yang melibatkan modifikasi persyaratan, jumlah arus kas
masa depan merupakan total agregat seluruh pembayaran kas setelah terjadinya proses
restrukturisasi seperti yang ditentukan dalam perjanjian restrukturisasi. Setiap pembayaran
kas atau pengalihan aset atau ekuitas yang dilakukan segera mengurangi nilai buku utang
sebelum menghitung keuntungan atau kerugian. Aturan keputusan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. CV ≤ TFCF. Tidak ada keuntungan atau kerugian; terdapat beban bunga masa depan
2. CV > TFCF. Debitor untung; tidak ada beban bunga masa depan
Untuk Kreditor
Berdasarkan PSAK 54 akun kreditor untuk mencatat restrukturisasi utang
bermasalah sebagai penutunan nilai pinjaman sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya
dalam bab ini. Perbedaan utama antara metode pengukuran debitor dan kreditor adalah
bahwa kreditor harus menentukan nilai sekarang estimasi total arus kas masa depan untuk
membandingkan dengan nilai tercatat pinjaman yag diperlihatkan sebagai berikut:
Selisih restrukturisasi (kreditor) = CV – PV (TFCF) atau CV – FV
Dimana
CV = nilai tercatat utang termasuk pokok utang dan bunga yang masih harus dibayar
PV (TFCF) = nilai sekarang nilai arus kas masa depan
FV = nilai wajar aset tetap
Total arus kas sejumlah Rp 27.000.000 lebih rendah dari nilai tercatat utang sebesar Rp
33.000.000. Jika pihak kreditor menyetujui, maka debitor mengakui timbulnya keuntungan
restrukturisasi sebesar Rp 6.000.000 dan pihak kreditor mengakui adanya kerugian
restrukturisasi dengan jumlah yang sama.
Jurnal yang dicatat oleh PT Induk, perusahaan debitor adalah sebagai berikut:
31 Desember 20X6
Wesel bayar 30.000.000
Utang bunga yang diakrual 3.000.000
Kas 27.000.000
Keuntungan restrukturisasi utang 6.000.000
Nilai tercatat utang lebih besar daripada nilai wajar aset yang dialihkan; oleh karena itu,
debitor mengakui keuntungan restrukturisasi sebesar Rp 7.000.000 dan kreditor mengakui
kerugian sebesar Rp 7.000.000
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT Induk adalah sebagai berikut:
31 Desember 20X6
Wesel bayar 30.000.000
Utang bunga yang diakrual 3.000.000
Kerugian penghapusan persediaan 19.000.000
Persediaan 45.000.000
Keuntungan restrukturisasi utang 7.000.000
Akuntansi debitor untuk modifikasi persyaratan utang diatur dalam PSAK 54. Selisih
restrukturisasi dihitung sebagai perbedaan antara nilai tercatat dan total estimasi arus kas
masa depan berdasarkan persyaratan yang baru. Jika nilai tercatat utang lebih besar
daripada total estimasi arus kas masa depan, maka pika debitor mengakui keuntungan atau
selisih restrukturisasi. Jika nilai tercatat utang lebih rendah daripada total arus kas masa
depan, maka tidak ada keuntungan atau kerugian yan diakui dan tingkat suku bunga efektif
ditentukan berdasarkan jumlah selisih restrukturisasi.
Baker, Lembke, & King. 2010. Advanced Financial Accounting. 8th Edition. Mc Growhill
Beams, Floyd A. 2012. Advanced Accounting. 11th edition. Pearson Education. Prentice Hall
Needles et.al, 2011, Principle of Accounting, South-Western Cengange Learning
Reeve et.al, 2012, Principal of Accounting Indonesia Adaption, Salemba Empat : Jakarta
Reeve et.al, 2014, Principle of Financial Accounting with Conceptual Emphasis on IFRS,
Cengage Learning Asia Pte Ltd
Warren et al., 2015 Financial Accounting 14e, Cengage Learning Asia Pte Ltd