Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS MENGENAI DAMPAK SAMPAH BAGI EKOSISTEM LAUT DALAM

KEBIJAKAN “MENENGGELAMKAN KAPAL” YANG DIBUAT OLEH BU SUSI


PUDJIASTUTI SELAKU MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Doni Prasetio
20170610182
Program Studi Ilmu Hukum
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
doni.prasetyo1004@gmail.com

ABSTRAK

Plastik merupakan bahan polimer sintesis yang dibuat melalui proses poli- merisasi
dimana tidak dapat lepas dari kehidupan kita sehari-hari yang umumnya kita jumpai dalam
bentuk plastik kemasan ataupun penggunaannya pada alat-alat listrik dan peralatan rumah
tangga. Sifatnya yang sulit terdegradasi di alam menjadikannya penyumbang limbah terbesar
yang menyebabkan rusaknya keseimbangan alam. Beberapa cara untuk mengurangi limbah
plastic yang makin banyak jumlahnya, diantaranya dengan melakukan metode 3R yaitu Reuse,
Reduce dan Recycle.

Kata Kunci : plastic, dampak, sampah, negative.

1. Pendahuluan laut yang besar, dan kemampuannya


mengencerkan segala jenis zat asing
Plastik merupakan bahan polimer
sehingga hampir tak menimbulkan dampak
sintesis yang dibuat melalui proses poli-
sama sekali. Oleh karena itu laut dianggap
merisasi dimana tidak dapat lepas dari
sebagai tempat pembuangan limbah.
kehidupan kita sehari-hari yang umumnya
Namun, pandangan tersebut mulai
kita jumpai dalam bentuk plastik kemasan
berangsur berubah. Hal itu disebabkan
ataupun penggunaannya pada alat-alat
antara lain karena limbah yang dibuang ke
listrik dan peralatan rumah tangga. Sifatnya
laut semakin lama semakin banyak dan
yang sulit terdegradasi di alam
dalam konsentrasi tinggi, sehingga akibat
menjadikannya penyumbang limbah
pencemaran lingkungan pada skala lokal
terbesar yang menyebabkan rusaknya
terjadi. Apabila pembuangan limbah ke laut
keseimbangan alam.
secara terus menerus dilakukan, maka
Bertahun-tahun orang tidak peduli ditakutkan akan terjadi dampak global dari
dengan pencemaran laut karena volume air pencemaran laut.
Menurut Undang-undang No.32 Industri pertambangan merupakan
tahun 2009 tentang Perlindungan dan industri yang tidak berkelanjutan karena
Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 tergantung pada sumber daya yang tidak
ayat (14) menyebutkan : Pencemaran terbarukan. Pengelolaan lingkungan
lingkungan hidup adalah masuk atau hidupdalam operasi pertambangan
dimasukkanya makhluk hidup,zat, energi, seharusnya meliputi keseluruhan fase
dan/atau komponen lain ke dalam kegiatan pertambangan tersebut, mulai dari
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia fase eksplorasi, fase produksi, hingga pasca
sehingga melampaui baku mutu lingkungan penutupan tambang. Fenomena yang terjadi
hidup yang telah ditetapkan. pada industry pertambangan di Indonesia,
justru perusahaan tambang tersebut
Pencemaran di laut juga dapat
memiliki kekebalan untuk tidak mentaati
berupa plastik yang tidak terurai. Jumlah
aturan-aturan lingkungan hidup dan dapat
limbah ini semakin lama semakin besar,
dengan bebas melakukan pencemaran tanpa
dan hingga sekarang belum diketahui pasti
takut mendapatkan sanksi. Perilaku lainnya
dampak lingkungannya secara jangka
adalah praktik pembuangan limbah
panjang, selain dampak estetikanya yang
pertambangan dengan cara-cara primitif,
sudah jelas merugikan. Pencemaran laut
membuang langsung limbah tailing ke
yang lainnya terjadi pula dari buangan zat
sungai, danau, dan laut.
kimia limbah pabrik yang dibuang ke
sungai dan mengalir ke laut. Pembuangan Pencemaran air laut diatur secara
tailing atau ampas sisa kegiatan hukum karena air laut merupakan milik
penambangan ke laut juga menyebabkan umum yang penguasaannya dimandatkan
pencemaran, karena tailing yang kepada Pemerintah. Pencemaran air laut
seharusnya mengendap di dasar laut dapat perlu dikendalikan karena akibat
terbawa ke permukaan laut dengan adanya pencemaran air dapat mengurangi
pembalikan arus dari bawah laut. Karena pemanfaatan air sebagai modal dasar dan
tailing tersebut mengandung logam berat faktor utama pembangunan, di samping itu
yang berbahaya seperti mercuri, maka air laut merupakan lahan nafkah para
dampak lingkungan yang merugikan akan nelayan.Kehidupan keluarga nelayan tidak
bersifat akumulatif di seluruh rantai pernah lepas dari masalah kemiskinan dan
makanan. Kasus pembuangan tailing kesenjangan sosial-ekonomi. Itulah yang
tersebut telah terjadi di Teluk Buyat, menjadi suatu permasalahan kontemporer
Sulawesi Utara. mengenai sampah laut ini. Belum ada solusi
dan langkah pasti demi penanggulangan banyak diteliti adalah daur ulang sampah
sampah di Laut oleh pemerintah. plastik dijadikan bahan bakar minyak
(Purwaningrum.P.2016)
2. Identifikasi Permasalahan
Lebih lanjut dikemukakan bahwa
Pengelolaan sampah di Indonesia
perkembangan tentang isu sampah laut
merupakan permasalahan yang belum dapat
memasuki babak baru. Pemerintah
ditangani dengan baik. Kegiatan untuk
Indonesia terkejut sejak penelitian Jenna
mengurangi sampah baik di masyarakat
Jambeck, peneliti dari Universitas Georgia,
sebagai penghasil sampah maupun di
Amerika merilis hasil penelitiannya di
tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga
jurnal Science. Pertama bahwa Indonesia
sampah tersebut dibuang ke Tempat
merupakan negara kedua terbesar
Pemrosesan Akhir (TPA), sementara lahan
penyumbang sampah sebesar 3.2 juta ton.
TPA tersebut sangat terbatas. Komposisi
Kita hanya kalah dari negara Tiongkok di
sampah terbesar di TPA selain sampah
peringkat pertama. Kedua bahwa dari 192
organik 70% terdapat sampah non organik
negara pesisir (termasuk Indonesia),
yaitu sampah plastik 14%,
setidaknya sudah membuang sampah ke
(Purwaningrum,2016). Lebih lanjut
laut sebesar 12.7 juta ton. Dengan jumlah
dikemukakan bahwa berdasarkan data dari
penduduk yang lebih sedikit dari India,
Kementrian Lingkungan Hidup dan
negara tersebut masih jauh dibawah
Kehutanan bahwa total jumlah sampah
Indonesia dalam menyumbang sampah ke
Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta
laut. Ketiga adalah prediksi kenaikan
ton, dan sampah plastik diperkirakan akan
jumlah sampah yang masuk ke laut akan
mencapai 9,52 juta ton, dan hasil penelitian
berlangsung secara eksponensial jika
Jeena Jambeck 2015 menya takan bahwa
infrastruktur di darat tidak diperbaiki.
Indonesia berada di peringkat kedua dunia
penghasil sampah plastik ke laut yang Unfuk menanggulangi sampah
mencapai sebesar 187,2 juta ton, plastik beberapa pihak mencoba untuk
Kementrian Lingkungan Hidup dan membakamya. Tetapi pruses pembakaran
Kehutanan menargetkan pengurangan yang kurang sempuma dan tidak mengurai
sampah plastik lebih dari 1,9 juta ton partikel-partikel plastic dengan sempuma
hingga tahun 2019. Penanganan sampah sehingga akan menjadidioksin di udara.
plastic yang sudah banyak diterapkan Bila manusia menghirup dkil<sin tersebut
adalah dengan Konsep 3R (Reuse, Reduce manusia akan rentan tefiadap berbagai
dan Recycle) dan alternatif lain yang sudah penyakit di antaranya kanker, gangguan
sistem syaral hepatitis, pembengkakan hati, penelitian ini belum menjadi daya tarik
dan gejala depresi. sehingga setidaknya dapat dihitung dengan
jari.
Sejak tahun 1820 ketika dimulainya
revolusi industri di Eropa, produksi plastik Jika melihat konstelasi Indonesia
naik secara signifikan. Bahayanya, sebagai negara kepulauan dan berada pada
kesadaran pemerintah baru hadir sekitar jalur arus dunia, sampah di laut akan
150 tahun setelahnya. Walaupun masih berasal dari dua sumber yakni aktivitas
bersifat umum, Konvensi Ocean Dumping manusia yang membuang langsung ke laut
Act yang diikuti oleh MARPOL tahun 1973 atau dibawa oleh sungai, dan yang kedua
dan OSPAR pada tahun 1974 lahir untuk adalah sampah dari negara lain dibawa oleh
mengatasi permasalahan ini. Pada tahun arus dunia dan terjebak di perairan
1987, konsep secara internasional dalam Indonesia. Poin yang kedua menjadi
bentuk dokumen rencana strategis strategis karena hal ini merupakan
dikeluarkan. Kemudian, secara khusus pada transborder issue. Dengan sistem arus
tahun 2006 Amerika melalui NOAA terbuka, kita juga setidaknya sebagai
membentuk program khusus untuk penyumbang sampah ke Samudera Hindia
mengatasi sampah laut. Selanjutnya via Arus Lintas Indonesia dan Arus
berturut-turut pada tahun 2011 melalui Khatulistiwa Selatan. Arus-arus ini
UNEP global challenge dan tahun 2012 membawa sampah dan materinya melewati
konferensi RIO +20 yang secara tegas berbagai provinsi di Indonesia terutama di
menyatakan bahwa sampah laut akan wilayah timur.
berdampak pada kesehatan biodiversitas
Permasalahan sampah di Indonesia
kehidupan laut. Terakhir adalah UN
Sampah di laut Indonesia diakibatkan oleh
meeting pada bulan Juni 2016 di New York
beberapa faktor. Secara jelas, bahwa factor
yang dihadiri oleh pemerintah Indonesia.
pertama adalah konstelasi sebaran
Sejak tahun 1970, setidaknya hanya penduduk yang sebagian besar berada pada
sekitar 200 penelitian di dunia yang fokus tepian badan air seperti sungai dan laut. Hal
pada sampah laut. Kajian dari Universitas ini juga diperparah dengan paradigma
,,,,,, Plymouth mencatat sampai tahun 2011 masyarakat, “laut masih bisa dianggap
setida mnya hanya sekitar 50 penelitian di dapat mengelola sampah”. Kemudian, alih
dunia. Artinya, perkembangan kajian teknologi yang belum mumpuni. Industri
sampah laut meningkat signifikan sejak masing menganggap bahwa plastik adalah
UNEP report. Di Indonesia sendiri, bahan yang murah, mudah dibuat, dan
tahan lama. Perubahan proses produksi plastik (botol). Proporsi Keterlibatan
dianggap tidak akan mampu Indonesia Permasalahan sampah ini sangat
mengembalikan modal dalam jangka kompleks karena melibatkan budaya,
pendek. Terakhir adalah adanya kebijakan kebijakan, tata kelola, dan masuknya
dan aturan yang tumpang tindih. Jika dilihat politik luar negeri. Jika melihat pada
dari sirkulasi arus di perairan Indonesia, konteks global, Indonesia harusnya dapat
jumlah sungai, dan sebaran penduduk, terlibat secara aktif dalam pengurangan dan
maka laut Jawa dapat dikatakan sebagai penanganan sampah. Hal ini menjadi
lumbung sampah, walaupun kajian ini kewajiban Indonesia dalam tataran global
masih bersifat parsial. Arus laut Jawa yang dalam mendukung tatanan laut dan sejalan
disebut sebagai “giant river” dengan visi kebijakan kelautan Indonesia
mengindikasikan bahwa perairan ini hanya dan program Nawacita yang diprakarsai
mengalir dari timur ke barat dan oleh Joko Widodo.
sebaliknya. Di sebagian lokasi bahkan tidak
Kantong plastik terbuat dari
mempunyai hulu dan hilir. Kemudian,
penyulingan gas dan minyak yang disebut
adalah wilayah selat Malaka dengan
ethylene. Minyak, gas dan batu bara
padatnya jalur pelayaran dan perbatasan
rnentah adalah sumber daya alam yang tak
dengan negara lain. Wilayah lain yang
dapat diperbarui. Semakin banyak
penting untuk dikaji adalah selat Makassar
penggunaan palstik berarti semakin cepat
bagian bawah yang berdekatan dengan
menghabiskan sumber daya alam tersebut.
Masalembo hingga Bali dan NTT.
Fakta tentang bahan pembuat plastik,
Di wilayah tersebut terdapat (umumnya polimer polivini$ terbuat dad
pusaran air yang bergerak dan terjebak polychloinated biphenyl {PCB} yang
akibat basin kepulauan. Jika secara global, mempunyai struktur mirip DDT. Serta
permasalahan sampah saat ini lebih fokus kantong plastic yang sulit untuk diurai oleh
pada sampah plastik, maka permasalahan di tanah hingga membutuhkan waktu antara
Indonesia sedikit berbeda. Dari hasil 100 hingga 500 tahun (Wibowo.N.D,2016)
penelitian KOMITMEN Research Group
3. Metode
sejak tahun 2011, beberapa pesisir yang
pernah dikaji di kepulauan Biawak,
Pangandaraan, Handeleum, P. Panjang 4. Analisis Data
ditemukan bahwa sampah stereofoam
Sampah plastik hingga kini masih
adalah yang terbanyak, diikuti dengan
menjadi persoalan serius bagi Indonesia
dan juga negara lain di dunia. Di Nusantara, total 4,8-12,7 juta metrik ton per tahun
sampah plastik tak hanya dijumpai di sampah plastik yang di buang di lautan
wilayah darat saja, tapi juga sudah dunia. Krisis ekosistem laut saat ini
menyebarluas ke wilayah laut yang luasnya memang sangat krusial dan sedang ramai
mencapai dua pertiga dari total luas diperbincangkan. Krisis ekosistem laut
Indonesia. Semua pihak dihimbau untuk yang disebabkan oleh plastik benar-benar
terus terlibat dalam penanganan sampah mendesak. Fakta dari para peneliti
plastik yang ada di lautan. Koalisi Rakyat mengatakan bahwa pada tahun 2050 jumlah
untuk Keadilan Perikanan (KIARA) sampah plastik di lautan akan lebih banyak
mencatat, setiap tahun sedikitnya sebanyak daripada jumlah ikan di dalam lautan. Ini
1,29 juta ton sampah dibuang ke sungai dan adalah kerusakan yang besar, kita merusak
bermuara di lautan. Dari jumlah tersebut, ekosistem laut.
sebanyak 13.000 plastik mengapung di
Darimana sampah-sampah plastik
setiap kilometer persegi setiap tahunnya.
ini bisa sampai ke laut. Kita tidak bisa
Fakta tersebut menasbihkan Indonesia
mengelakkan aktivitas kita yang pada
menjadi negara nomor dua di dunia dengan
akhirnya menghasilkan sampah plastik.
produksi sampah plastik terbanyak di
Plastik awalnya memang digunakan untuk
lautan.
mempermudah proses packing dan lain
Ancaman kerusakan ekosistem di sebagainya, dengan salah satu
laut, juga disebabkan oleh pencemaran keuntungannya yang memang dirancang
industri, penangkapan ikan berlebih, untuk bertahan lama.
reklamasi pantai, dan pengasaman laut
Ini sangat menguntungkan bagi kita
sebagai dampak perubahan iklim. Kondisi
tapi tidak untuk lingkungan. Membutuhkan
itu, harus segera dicarikan solusi untuk
waktu setidaknya 100 tahun untuk sampah
menyelamatkan ekosistem laut yang
plastik dapat terurai. Sedangkan hampir
bermanfaat sangat banyak untuk
semua elemen kegiatan kita melibatkan
masyarakat.
plastik. Kita hidup berdampingan dengan
Indonesia adalah negara kepulauan plastik, tempat makan, tempat minum,
yang 70% wilayahnya adalah lautan. wadah belanja, sedotan, alat memasak,
Namun sayangnya, indonesia juga onderdil kendaraan, alat olahraga hampir
merupakan negara penyumbang sampah semua elemen dalam hidup kita melibatkan
plastik di lautan terbesar kedua setelah plastik. kita menghasilkan ribuan sampah
China yaitu 0,48-1,29 juta metrik ton dari plastik setiap harinya.
Mengambil gambaran lebih luas ekosistem laut dan pengaruhnya pada
lagi ini tidak hanya diakibatkan dari peradaban manusia. 86% permukaan
'aktivitas masrayakat' saja, industri juga karang akan rusak jika terkena sampah
berperan dalam penumpukan sampah plastik. Satwa laut yang besar tidak bisa
plastik di ekosistem ini. seperti yang kita membedakan antara sampah plastik dan
ketahui plastik menjadi alternatif kemasan makanan. Maka resikonya mereka akan
hampir semua industri. Harga bahan baku terperangkap, tercekik oleh sampah plastik
yang murah dan proses produksi yang tersebut. penyu tidak bisa membedakan
mudah memberi keuntungan secara materiil antara tas plastik dengan ubur-ubur.
lebih banyak dibanding dengan bahan baku
Ketika mereka mengkonsumsinya
lain. sehingga mereka lebih memilih
itu dapat memblokir sistem pencernaan
menggunakan bahan plastik sebagai
dalam tubuh mereka dan hal-hal tersebut
kemasan produk mereka.
dapat menyebabkan kematian pada satwa
Sayangnya, banyak sekali industri laut.
yang tidak memikirkan usaha untuk
Ketika sampah plastik mulai terurai
mendaur ulang kembali limbah produk
menjadi keping-keping mikro, ikan-ikan
mereka. Padahal dalam undang-undang
juga tidak dapat membedakan keping-
Republik Indonesia pasal 15 nomor 18
keping mikro yang amat kecil tersebut
tahun 2008 mengenai sampah plastik
dengan makanan mereka dan ketika keping
menyebutkan bahwa "produsen wajib
mikro limbah plastik tersebut termakan
mengelola kemasan dan/atau barang yang
oleh ikan-ikan sudah pasti akan
diproduksinya yang tidak dapat atau sulit
mempengaruhi sistem pencernaan mereka
terurai oleh proses alam". Pasal tersebut
dan lebih panjang lagi efeknya adalah
mengharuskan bahwa setiap industri
ketika ikan-ikan tersebut kita konsumsi
melakukan usaha pengelolaan kemasan
maka otomatis kandungan-kandungan
berupa penarikan kembali kemasan untuk
keping mikro plastik dalam perut ikan juga
dilakukan daur ulang/pengolaan ulang.
masuk ke dalam perut kita.
Sayagnya banyak sekali yang belum
merealisasikan undang-udang tersebut. Tidak hanya itu sampah plastik di
lautan juga mengancam pertumbuhan
Marine Conservation Socie atau
bakteri prochlorococcus yang merupakan
MSC, salah satu pegiat lingkungan
bakteri fotosintetik yang paling banyak
mendeskripsikan seberapa besar dampak
ditemukan di lautan dan memiliki populasi
sampah plastik terhadap kerusakan
global. Sampah plastik mengganggu proses adalah demi masa depan kita sendiri, jika
pertumbuhan, fotosintesis dan produksi tidak di mulai dari sekarang kapan lagi?
oksigen yang dihasilkan oleh bakteri
Pemerintah Indonesia telah
tersebut. Padahal bakteri ini juga
menyusun rencana Aksi Nasional
berkontribusi pada siklus karbon dan
Penanganan Sampah, yang didukung antara
bertanggung jawab atas 10 persen dari total
lain oleh 25 kabupaten dan kota, demi
produksi oksigen secara global . jadi satu
mengatasi masalah sampah di laut.
dari sepuluh oksigen yang kita hirup adalah
Langkah nyata yang ditempuh antara lain
hasil produksi bakteri ini yang akan terus
kegiatan aksi kampanye Ocean and Beach
berkurang karena dampak dari tercemarnya
Clean Up oleh Kementerian Lingkungan
ekosistem laut yang diakibatkan oleh
Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat
sampah plastik yang kita hasilkan.
Jenderal Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan ekosistem laut sudah Kerusakan Lingkungan (PPKL). Ini sudah
berada di titik krisis. Jika kita tidak dilakukan di beberapa tempat seperti di
merubah pola aktivitas kita yang serba Pulau Komodo, Pulau Seribu, Pantai
plastik ini sama saja kita mempercepat Canggu Bali dan Pantai Lagoon Ancol.
proses pengurangan oksigen, Indonesia juga telah berkomitmen untuk
meningkatkan pembunuhan biota laut, dan mengurangi sampah plastik di laut sebesar
merusak sistem pencernaan biota laut dan 70% pada 2025. Terkait komitmen itu,
akhirnya kembali pada kerugian diri kita Indonesia bersama negara-negara anggota
sendiri. Kapan lagi kita memulai jika tidak GPA sepakat melakukan pertemuan berkala
sekarang? demi mengevaluasi dan memberi
rekomendasi soal efektivitas pelaksanaan
Perubahan dapat kita lakukan
GPA melalui forum Intergovernmental
melalui hal-hal kecil. mulai dari berhenti
Review (IGR). GPA merupakan komitmen
menggunakan kantong plastik saat belanja,
antarnegara yang bertujuan melindungi dan
mengurangi penggunaan kemasan plastik
melestarikan lingkungan laut dari dampak
sekali pakai dan beralih pada barang-
negatif kegiatan berbasis daratan.
barang reusable. Cukup mulai mengurangi
penggunaan sedotan dan beralih pada Sampah laut merupakan benda
stainless straw, mengurangi bertambahnya padat persistent yang dihasilkan oleh
smapah botoh plastik sekali pakai dengan manusia secara langsung atau tidak
membawa botol minum sendiri. Dan lain langsung dengan cara dibuang atau
sebagainya. Kesadaran akan lingkungan ditinggalkan di laut. Jumlah dari
keberadaan sampah laut semakin
meningkat dan hampir 60-80% sampah laut
terdiri sampah plastik (Mooreet al., 2008).
Presentase yang cukup tinggi membuat
sampah plastik menjadi salah satu cemaran
yang dapat memberikan dampak buruk,
tidak hanya pada lingkungan saja,
melainkan dapat memberikan dampak
untuk biota yang ada pada lingkungan
tersebut. Plastik merupakan salah satu jenis
sampah yang sangat dominan.
penggunaannya dalam kehidupan sehari- Data itu juga mengatakan bahwa
hari saat ini dapat mencapai angka yang Indonesia merupakan negara dengan
cukup tinggi yaitu berkisar 75-80 juta ton jumlah pencemaran sampah plastik ke laut
(Browneet al., 2008). terbesar kedua di dunia. China memimpin
dengan tingkat pencemaran sampah plastik
Berdasarkan data yang ada, sampah
ke laut sekitar 1,23-3,53 juta ton/tahun.
plastik yang dapat diproduksi diperairan
Indonesia mencapai 1,65 juta ton/tahun. Padahal kalau boleh dibilang,
Jambeck et al.,(2015) menjabarkan jumlah penduduk pesisir Indonesia hampir
mengenai sebaran limbah plastik yang ada sama dengan India, yaitu 187 juta jiwa.
di beberapa negara, salah satu diantaranya Namun tingkat pencemaran plastik ke laut
adalah Indonesia. Dalam survei yang India hanya sekitar 0,09-0,24 juta ton/tahun
dilakukan, Indonesia merupakan negara dan menempati urutan ke 12. Artinya
pada posisi kedua setelah China dengan memang ada sistem pengelolaan sampah
jumlah limbah plastik tidak dikelola dengan yang buruk di Indonesia.
baik yang tinggi. Pada data tersebut
Tidak berhenti sampai di situ,
menunjukkan bahwa Indonesia dapat
pencemaran plastik di Indonesia
menghasilkan limbah plastik sebanyak 0,48
diperkirakan akan terus meningkat. Saat
– 1,29 juta ton/tahun yang tersebar dilaut.
ini, industri industri minuman di Indonesia
Meningkatnya jumlah limbah plastik yang
merupakan salah satu sektor yang
dihasilkan dapat disebabkan karena
pertumbuhannya paling pesat. Pada kuartal
semakin tingginya jumlah populasi
I-2019, pertumbuhan industri pengolahan
penduduk dan aktivitas masyarakat.
minuman mencapai 24,2% secara tahunan
(YoY) hanya kalah dari industri pakaian cukup tinggi yaitu berkisar 75-80 juta ton
jadi. (Browneet al., 2008).

Banyak dari hasil akhir produk Berdasarkan data yang ada, sampah
minuman menggunakan plastik sekali pakai plastik yang dapat diproduksi diperairan
sebagai packaging. Minuman-minuman Indonesia mencapai 1,65 juta
tersebut dapat dengan mudah ditemui di ton/tahun.Jambeck et al.,(2015)
berbagai gerai ritel, baik modern maupun menjabarkan mengenai sebaran limbah
tradisional. plastik yang ada di beberapa negara, salah
satu diantaranya adalah Indonesia. Dalam
Pertumbuhan industri minuman
survei yang dilakukan, Indonesia
yang sangat pesat tentu saja akan
merupakan negara pada posisi kedua
menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah
setelah China dengan jumlah limbah plastik
plastik yang semakin banyak. Terlebih saat
tidak dikelola dengan baik yang tinggi.
ini kapasitas pengolahan limbah plastik
Pada data tersebut menunjukkan bahwa
masih terbilang minim.
Indonesia dapat menghasilkan limbah
Sampah laut merupakan benda plastik sebanyak 0,48 – 1,29 juta ton/tahun
padat persistent yang dihasilkan oleh yang tersebar dilaut. Meningkatnya jumlah
manusia secara langsung atau tidak limbah plastik yang dihasilkan dapat
langsung dengan cara dibuang atau disebabkan karena semakin tingginya
ditinggalkan di laut. Jumlah dari jumlah populasi penduduk dan aktivitas
keberadaan sampah laut semakin masyarakat.
meningkat dan hampir 60-80% sampah laut
Sifat plastik yang ringan, kuat,
terdiri sampah plastik (Mooreet al., 2008).
tahan lama, dan murah menyebabkan
Presentase yang cukup tinggi membuat
penggunaan plastik terus meningkat dan
sampah plastik menjadi salah satu cemaran
sangat luas digunakan dalam kehidupan
yang dapat memberikan dampak buruk,
sehari-hari. Dari sifat plastik tersebut
tidak hanya pada lingkungan saja,
menjadikan plastik sangat berbahaya bagi
melainkan dapat memberikan dampak
lingkungan sekitar. Semakin tingginya
untuk biota yang ada pada lingkungan
sampah plastik yang ada pada lingkungan
tersebut. Plastik merupakan salah satu jenis
akan memiliki potensi sebagai cemaran.
sampah yang sangat dominan.
Selain itu plastik memiliki sifat yang tidak
penggunaannya dalam kehidupan sehari-
mudah terurai pada tanah maupun perairan,
hari saat ini dapat mencapai angka yang
sehingga dengan sifat yang demikian
plastik dapat mengendap dan terakumulasi bentuk monofilament.Pada penelitian yang
dalam kurun waktu yang lama. Hampir dilakukan dengan menggunakan beberapa
10% dari total keseluruhan plastik yang biota tersebut tidak semuanya ditemukan
diproduksi akan dibuang ke sungai dan partikel mikroplastik. Selain itu, sampel
akan bermuara pada satu titik yaitu di laut. yang digunakan tidak termasuk biota
Hal tersebut secara tidak langsung budidaya seperti ikan bandeng.
menjelaskan bahwa sampah plastik akan
Terdapat penelitian yang
terus bertambah dan pada akhirnya akan
menjelaskan bahwa cemaran mikroplastik
bermuara di perairan laut Indonesia.
tidak hanya dapat ditemukan pada biota
Sampah plastik dapat terurai menjadi
saja, tetapi dapat ditemukan pada air dan
bagian yang lebih kecil dengan adanya
sedimen yang ada pada lingkungan
aktivitas sinar UV serta adanya abrasi yang
tersebut. Dalam jurnal Hidalgoet al. (2012)
dihasilkan dari suatu aksi gelombang.
menjabarkan bahwa dalam sedimen dan air
Pengertian dari mikroplastik itu sendiri
dapat ditemukan pula mikroplastik berupa
merupakan bentuk dari plastik sekunder
fragment, fiber, serta film. Penelitian yang
yang memiliki ukuran lebih kecil (kurang
dilakukan olehDewiet al., (2015) juga
dari 5 mikrometer) (Law dan Thompson,
menyebutkan bahwa dalam sampel
2014).
sedimen yang diambil dari lokasi yang
Terdapat penelitian yang berada di Muara Badak ditemukan adanya
membuktikan mengenai adanya partikel berupa mikroplastik. Hal tersebut
mikroplastik dalam bahan pangan. dapat memperkuat bahwa adanya cemaran
Penelitian von Moss et al., (2012) limbah plastik saat ini sudah sangat tinggi
mengungkapkan bahwa beberapa dan tersebar di lingkungan.
organisme laut seperti ikan, kerang, dan
Bandeng merupakan salah satu hasil
mamalia laut secara tidak langsung
budidaya tambak yang berperan penting
menelan mikroplastik. Hal ini diperkuat
untuk kota Semarang. Di wilayah perairan
oleh Rochman et. al., (2015) bahwa
sekitar pantai merupakan lokasi yang
terdapat mikroplastik pada beberapa
sangat baik untuk budidaya bandeng.
sampel ikan dan kerang yang diambil dari
Gufron (2015) menjelaskan bahwa
perairan Makassar, Indonesia. Dalam
kandungan protein yang cukup tinggi pada
penelitian tersebut ditemukan 60% dalam
ikan bandeng dan harganya yang
bentuk fragment, 37% dalam bentuk foam,
terjangkau menjadikan jenis ikan ini
2% dalam bentuk film, dan 1% dalam
merupakan salah satu jenis ikan yang
banyak dikonsumsi untuk memenuhi nilai plastik yang diproduksi dan di buang ke
gizi yang cukup. Ikan bandeng merupakan sungai akan berakhir di laut
ikan yang banyak diproduksi di kota (Cauwenberghe et al., 2013). Berdasarkan
Semarang dan banyak dikonsumsi dengan sifatnya, jenis sampah laut dibedakan
berbagai macam hasil olahan. Data menjadi 2 yaitu sampah organik dan
produksi ikan bandeng segar yang ada di anorganik. Jenis sampah organik
kota Semarang pada tahun 2014 dapat merupakan sampah yang dapat diuraikan
dikatakan cukup tinggi. Pada tahun 2014, kembali oleh mikroorganisme. Pengertian
Badan Pusat Statistik Kota Semarang dari sampah anorganik adalah sampah yang
menyebutkan sebanyak 1.317.180 kilogram tidak mudah untuk diuraikan kembali oleh
ikan bandeng yang dihasilkan di kota mikroorganisme. Salah satu contoh dari
Semarang. Tingginya produksi ikan sampah ini adalah sampah plastik, logam,
bandeng yang dihasilkan tersebut kaca, dan kain. Adanya sampah anorganik
menjadikan bandeng sebagai salah satu di lingkungan dapat menyebabkan
bahan pangan yang banyak dikonsumsi terganggunya kehidupan biota laut.
oleh masyarakat Semarang. Seiring dengan Sampah plastik merupakan jenis sampah
berjalannya waktu, banyak isu yang yang mewakili 60% - 80% dari seluruh
membahas adanya cemaran pada ikan. Isu sampah yang ada di laut dan sangat lama
tersebut terkait dengan tingginya sampah untuk diuraikan kembali.
plastik yang ada di lingkungan. Adanya isu
Plastik merupakan salah satu bahan
cemaran mikroplastik pada bahan pangan
organik dengan sifat yang unik.
masih kurang diperhatikan. Selain itu
Kemampuan plastik yang mudah dibentuk
kurangnya penelitian yang membahas dan
apabila diberi panas dan tekanan
mengamati lebih lanjut terkait dengan
merupakan nilai tambah dari bahan plastik.
cemaran mikroplastik yang ada dalam
Komponen yang menyusun plastik terdiri
bahan pangan seperti ikan, kerang, dan
dari polymer dan berbagai zat additve.
seafood di Indonesia masih sangat kurang,
Polymer tersebut merupakan susunan dari
khususnya untuk wilayah Semarang.
beberapa monomer yang terikat karena
Sampah laut merupakan benda adanya rantai kimia. Dalam beberapa
padat yang diproduksi atau diproses oleh penelitian diasumsikan bahwa jumlah dari
manusia baik secara langsung atau tidak sampah plastik yang dapat masuk ke
langsung yang kemudian dibuang atau wilayah laut dapat dipengaruhi oleh
ditinggalkan di lingkungan laut. Sampah beberapa variabel yaitu daerah keluaran
aliran sungai, kepadatan penduduk, dan konsumen secara langsung maupun tidak
aktivitas maritim. Mikroplastik merupakan langsung mengkonsumsi seafood yang
partikel plastik yang berukuran kecil dan sudah tercemar mikroplastik (Romeoet al.,
memiliki ukuran kurang dari 5 mm 2016).
(Browneet al,,2008).Mikroplastik memiliki
Browne et al., (2011) menjelaskan
massa jenis yang lebih rendah
beberapa jenis plastik yaitu polyethylene
dibandingkan massa jenis air, hal ini
(PE), polypropylene (PP) dan
menyebabkan mikroplastik akan
polystyrene(PS) yang dapat ditemukan
mengapung. Adanya pengaruh dari
pada biota laut, air, maupun
mikroorganisme dan partikel lain, dapat
sedimen.Polyvinyl Chloride (PVC)
menyebabkan mikroplastik tenggelam
merupakan salah satu jenis plastik dengan
(Woodall et al, 2014).
karakteristik yang lebih stabil dan memiliki
Plastik merupakan cemaran yang tingkat ketahanan yang lebih tinggi
sudah secara global terdistribusi di seluruh terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik
perairan karena sifatnya yang tahan lama serta adanya aliran. Plastik jenis ini
dan mudah mengapung. Adanya merupakan jenis yang paling sulit untuk
mikroplastik pada ekosistem memberikan diolah lebih lanjut, pada umumnya dapat
dampak yang buruk untuk biota maupun ditemukan pada pipa atau alat kontruksi
konsumen. Sifatnya yang mudah menyerap bangunan. Polypropylene (PP) merupakan
racun serta bahan-bahan kimia yang berada plastik jenis dengan sifat yang tahan
dilingkungan menjadikan mikroplastik terhadap beberapa bahan kimia terkecuali
sebagai cemaran yang ada dalam bahan klorin serta bahan bakar dan xylene.
pangan. Secara tidak langsung, Polystyrene(PS) memiliki sifat kestabilan
mikroplastik dapat meningkatkan adanya yang baik dan biasanya digunakan sebagai
akumulasi serta perpindahan beberapa wadah makanan yang hanya digunakan
senyawa polutan, diantaranya phthalates, sekali pakai.
bisphenol A (BPA), polycyclic aromatic
Dalam hal ini, mikroplastik
hydrocarbons (PAH), polychlorinated
merupakan sampah yang secara tidak
biphenyls (PCB), nonyphenol, dan
langsung dapat bersifat lebih berbahaya
dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT).
dibandingkan dengan sampah plastik yang
Senyawa polutan tersebut dapat masuk
berukuran lebih besar. Hal tersebut
kedalam tubuh manusia melalui rantai
disebabkan karena secara tidak langsung
makanan. Hal tersebut dapat terjadi apabila
dapat dicerna oleh biota laut dan dapat
terakumulasi didalam tubuh biota laut faktor tersebut sampah plastik yang
tersebut. Ukuran yang sangat kecil bermuara di laut dengan ukuran yang besar
menyebabkan mikroplastik memiliki akan terdegradasi dan berukuran kurang
penampakan yang menyerupai makanan dari 5 mikrometer (mikroplastik) (Law dan
bagi biota laut (Browne et al., 2008; Thompson, 2014). Pada penelitian yang
Boerger et al., 2010; Lusher et al., 2013; dilakukan oleh Rochmanet al., (2015),
Van Cauwenberghe et al., 2013). ditemukan beberapa jenis mikroplastik
yang terdapat pada biota laut. Jenis
Potensi masuknya mikroplastik ke
mikroplastik tersebut diamati dengan
dalam biota laut atau ikan serta adanya
menggunakan mikroskop pada perbesaran
pengaruh dan interaksi secara biologi
tertentu dan ditemukan pada beberapa jenis
dijabarkan oleh Wright et al., (2013).
spesies ikan serta seafood seperti fragments
Dalam penelitiannya dijelaskan bahwa
sebanyak 60%, foam 37%, film 2%, dan
mikroplastik dapat terbentuk karena adanya
jenis monofilament sebanyak 1%. Hasil
pengaruh dari paparan sinar matahari,
dari penelitian yang dilakukan oleh
adanya arus, serta adanya pengaruh dari
Rochmanet al., (2015) dapat diamati pada
mikroba yang dapat menyebabkan
gambar dibawah ini yang menampilkan
degradasi. Mikroplastik dengan densitas
jenis mikroplastik yang ditemukan pada
yang tinggi akan mengendap kebawah dan
beberapa jenis ikan di perairan Makassar.
akan terakumulasi dalam sedimen laut,
sedangkan mikroplastik dengan densitas Dampak dari sampah plastik yang
yang kurang dari densitas air laut akan berada di laut secara kimia akan terus
melayang. Ukuran yang sangat kecil dan meningkat dengan semakin kecilnya
melayang dalam perairan menjadikan biota ukuran partikel plastik (mikroplastik).
laut secara tidak langsung menelan Selain dampak secara kimia, sampah laut
mikroplastik tersebut. Mulai dari juga dapat memberikan dampak secara fisik
zooplankton hingga biota seperti ikan akan seiring tingginya ukuran makrodebris yang
tercemar dengan adanya limbah plastik. ada (UNEP, 2011). Salah satu sifat pada
mikroplastik yaitu dapat menyerap racun
Limbah plastik yang terkumpul di
yang dihasilkan dari bahan-bahan kimia
laut secara alami dapat terurai menjadi
yang ada pada air laut serta lingkungan
beberapa bagian yang lebih kecil karena
sekitarnya. Dengan sifat yang demikian,
ada faktor dari aktivitas sinar UV serta
bahan-bahan kimia secara tidak langsung
adanya abrasi yang dihasilkan dari suatu
dapat ditransfer ke dalam rantai makanan
aksi gelombang sehingga dengan adanya
(Avio et al., 2016; Carr et al., 2016). Georgi dampak limbah plastik adalah metode
(2009) menjabarkan dampak yang dapat recycle (daur ulang). Metode Daur ulang
ditimbulkan dari adanya mikroplastik yaitu merupakan proses menjadikan suatu bahan
adanya pencemaran terhadap fauna laut, bekas menjadi bahan baru dengan tujuan
mulai dari zooplankton sampai dengan mencegah adanya sampah.
cetacea, burung laut, dan reptil laut.
Dengan melakukan proses daur
Thompson et al., (2009) ulang ini, diharapkan limbah plastik dapat
menyebutkan bahwa pada umumnya dimanfaatkan menjadi bahan yang dapat
polimer plastik diberi bahan tambahan digunakan kembali dan dapat membantu
untuk menghasilkan produk plastik dengan mengurangi limbah yang ada. Dan dalam
karakteristik yang baik. Namun, bahan batas tertentu, dengan melakukan metode
tambahan kimia tersebut dapat tersebar dan daur ulang dapat menghemat sumber daya
terakumulasi di lingkungan yang alam dan mengurangi ketergantungan
dapatberefek dampak buruk untuk biota terhadap bahan baku tertentu.
dan konsumsi manusia. Dalam keadaan (sofiana.Y.2017)
yang demikian, maka dapat mengancam
Selanjutnya menurut
pertumbuhan ikan budidaya seperti
(Santos.W.R,2013) tiga cara
bandeng.
penanggulangan limbah plastik yang
meliputi mengurangi penggunaan kantong
plastik dengan menggantinya dengan alat
(kain) untuk membungkus barang atau
5. Kesimpulan
dikenal dengan furoshiki ; pengolahan
Beberapa cara untuk mengurangi limbah plastik menggunakan metode
limbah plastic yang makin banyak fabrikasi; dan penggunaan plastik
jumlahnya, diantaranya dengan melakukan biodegradable yang lebih mudah terurai di
metode 3R yaitu Reuse, Reduce dan alam. Tiga cara tersebut diharapkan dapat
Recycle. Metode ini sudah banyak menjadi solusi bagi penanggulangan
dilakukan oleh beberapa industri, lembaga limbah plastik.
swadaya danindividu yang peduli
Manusia memang tidak mungkin
lingkungan untuk membantu mengurangi
bisa menghapuskan penggunaan kantong
dampak limbah plastik bagi lingkungan.
plastik 100%, tetapi yang paling
Dari ketiga metode tersebut, metode yang
memungkinkan adalah dengan rnemakai
dinilai cukup efektif dalam mengurangi
ulang plastik {reuse), mengurangi kita gunakan dan juga makanan hasil laut
pemakaian plastik (reduce), dan mendaur yang biasa kita konsumsi. Sampah plastik
ulang (recyclel. Selain ifu, diperlukan berpotensi un-tuk me-nurunkan, atau
regulasi dari pemerintah untuk meredam bahkan dapat menyeba-kan hilang-nya
semakin rneningkatnya penggunaan ke-anekaragaman hayati ekosis-tem
plastik. pe-sisir. Oleh karena itu, apabila sampah
plastik tidak ditangani dengan baik, dapat
Menurut FAO pada tahun 2014,
mengakibatkan terjadinya kepunahan pada
menunjukkan bahwa betapa bergantungnya
biota terten-tu terutama biota yang ham-pir
kita pada makanan laut sebagai sumber
punah (endangered species).
protein. Konsumsi ikan per ka-pita
meningkat dari 10 kg tahun 1960-an DAFTAR PUSTAKA
men-jadi lebih dari 19 kg pada 2012, dan
Sastrawijaya, A. Tresna. 1991.
produksi ma-kanan laut setiap tahun
Pencemaran Lingkungan. Jakarta:
meningkat pada tingkat 32%, dua kali
Rineka Cipta.
tingkat pertumbuhan popu-lasi dunia.
Purba.P.N. Sampah Laut Indonesia.
Dengan kata lain, permin-taan akan
https://www.researchgate.net/publicati
makanan laut terus meningkat. Lalu, apa
on/312586557_Status_Sampah_Laut
jadinya jika laut kita dipe-nuhi sam-pah
_Indonesia [accessed Oct 08 2017].
plastik ? bisa di pastikan umat manusia10-
20 tahun kedepan tidak akan menda-pat
Purwaningrum.P.2016. Upaya mengurangi
asupan protein yang di hasilkan dari ikan
timbulan sampah plastik di
yang kita makan, terlebih dari hasil laut
lingkungan. Jurusan Teknik
indonesia karena sam-pah plastik yang
Lingkungan, FALTL, Universitas
mencemari laut mengakibat-kan
Trisakti, Jakarta . Indonesia. JTL Vol 8
kerusak-an ekosistem laut yang me-mi-liki
No.2, Desember 2016, 141-147.
efek luas terhadap ke-hidupan biota laut
termasuk ikan-ikan yang berada di
Santoso.W.R.2013. Dampak Pencemaran
da-lamnya.
lingkungan laut oleh perusahaan
Dari sampah plastik juga akan pertambangan terhadap nelayan
berdampak pada kehi-dupan manusia tradisonal. Lex Administratum,
terutama ke-sehatan, bahaya racun bisa Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
ma-suk ke dalam tubuh mela-lui air yang
Sofiana.Y.2013. Pemanfaatan Limbah
Plastik sebagai alternative bahan
pelapis (upholstery) pada produk
interior. Fakultas Komunikasi dan
Multimedia, Universitas Bina
Nusantara.

Wibowo.N.D.2016. Bahaya Kemasan


Plastik dan kresek. Tesis. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto

Mahida, U.N.1981. Pencemaran Air.


Jakarta: C. V. Rajawali.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai