Proposal
Proposal
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Alat pencetak dodol dibuat secara sederhana mungkin dengan tujuan agar
masyarakat pembuat dodol bisa mencontoh dan mudah sosialisasinya. Alat
pencetak dodol di wilayah ini belum ada. Alat sejenis yang sudah ada tapi di
lain daerah berupa pencetak geplak. Alat pencetak dodol baru ini mempunyai
lubang cetakan lima, untuk mempercepat proses pencetakkan dilengkapi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dodol diklasifikasikan menjadi dua yaitu dodol yang diolah dari buah-buahan
dan dodol yang diolah dari tepung-tepungan, antara lain tepung beras dan tepung
ketan. Saat ini dodol lebih dikenal dengan nama daerah asal dodol itu dibuat
seperti dodol garut, dodol kudus atau jenang kudus, dodol durian (lempog) dari
Sumatra dan Kalimantan, untuk dodol buah-buahan seperti dodol apel, dodol
strawberry, dodol pepaya dan sebagainya. (Satuhu dan Sunarmani, 2004)
Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian
dimasak dengan penambahan gula dan bahan makanan lainnya atau tanpa
penambahan bahan makanan lainnya. Khusus dodol nangka khas Lombok
campurannya adalah tape singkong. Dalam tahap pembuatannya, bahan-bahan
dicampur bersama dalam kuali yang besar dan dimasak dengan api sedang. Dodol
yang dimasak tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan
begitu saja, maka dodol tersebut akan hangus pada bagian bawahnya dan akan
membentuk kerak. Oleh sebab itu, dalam proses pembuatannya campuran dodol
harus diaduk terus menerus untuk mendapatkan hasil yang baik. Waktu
pemasakan dodol kurang lebih membutuhkan waktu 6 jam dan jika kurang dari
itu, dodol yang dimasak akan kurang enak untuk dimakan. Setelah 3 jam, pada
umumnya campuran dodol tersebut akan berubah warnanya menjadi cokelat
pekat. Pada saat itu juga campuran dodol tersebut akan mendidih dan
mengeluarkan gelembung-gelembung udara. Kemudian dicetak dan dikemas.
Cara pencetakkan mirip dengan pencetakan dodol garut khas Bandung dan geplak
khas Yogyakarta.
Komponen utama pada alat pencetak dodol yang akan diterapkan berupa
tabung stainless steel , poros berulir, gear box dan motor listrik. Sistem kerjanya
adalah poros berulir (dengan gerak putar perlahan dan kontinu) menekan bahan
dalam tabung yang ujungnya telah dibuatkan lubang . Adonan dimasukkan
kedalam tabung kemudian ditekan oleh rod penekan (berupa poros berulir)
sehingga adonan tertekan keluar sesuai dengan cetakkan yang dipasang diujung
tabung
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M
No Jenis Pengeluaran Biaya(Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 1.330.000,00
2 Bahan habis pakai 6.425.000,00
3 Perjalanan 1.750.000,00
4 Lain-lain 1.600.000,00
Jumlah 11.105.000,00
DAFTAR PUSTAKA