Jurnal
Jurnal
Oleh :
ADWAN BAHAR
D11106033
0
Jurnal Penelitian Teknik Sipil
ABSTRAK: Dalam dunia konstruksi, teknologi beton telah banyak dikembangkan untuk menemukan sifat mekanis optimal
dengan biaya yang relatif murah. Penggunaan material beton dalam berbagai aplikasi konstruksi, memiliki dampak terhadap
persediaan bahan pembentuknya. Di lain kondisi, terdapat beberapa lingkungan yang menghasilkan limbah padat dari
kelebihan beton setelah pekerjaan konstruksi maupun sisa pembongkaran konstruksi tua. Melalui beberapa penelitian dan
pengembangan teknologi beton yang telah dilakukan, limbah padat sisa konstruksi dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pembentuk material beton agregat daur ulang yang bernilai ekonomis. Beton agregat daur ulang merupakan inovasi rancang
campuran beton dengan menggunakan bahan hasil dari penghancuran beton jadi yang kemudian digunakan sebagai agregat.
Salah satu sifat mekanik beton yang perlu diperhatikan adalah kuat lentur beton, yaitu kuat tarik beton tak langsung dalam
keadaan lentur akibat momen dari beton itu sendiri. Maksud dari penelitian ini adalah mencari alternatif agregat kasar
sebagai material beton dengan penggunaan material limbah konstruksi untuk mengurangi permasalahan limbah lingkungan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menganalisis karakteristik agregat dan kekuatan lentur beton yang menggunakan
limbah pecahan beton ringan. Dari hasil pengujian kuat lentur terhadap 3 variasi benda uji beton, diperoleh nilai kuat lentur
beton daur ulang yang lebih kecil dari beton normal. Pada umur 28 hari, umur beton normal (100% split) mencapai 6.67
MPa, beton 100% LPBR mencapai 3.33 MPa, sedangkan beton 50% LPBR dan split mencapai 4.00 MPa. Hasil ini menjadi
acuan untuk penggunaan beton daur ulang sebagai material konstruksi dalam komponen non-struktural.
Kata Kunci : Teknologi Beton, Beton Agregat Daur Ulang, Kuat Lentur
PENDAHULUAN
Dalam dunia konstruksi, beton memiliki akibat penambangan yang terjadi secara terus
peran penting sebagai material utama yang menerus. Di lain kondisi, beberapa lingkungan
umum digunakan. Hal ini disebabkan oleh menghasilkan limbah padat dari kelebihan
kelebihan dari beton itu sendiri, antara lain beton setelah pekerjaan konstruksi maupun sisa
kemudahan dalam pengerjaannya, kuat tekan pembongkaran konstruksi tua.
yang tinggi serta memiliki nilai ekonomis Melalui beberapa penelitian dan
dalam pembuatan dan perawatannya. Dalam pengembangan teknologi beton yang telah
pemenuhan kebutuhan pembangunan, teknologi dilakukan, limbah padat sisa konstruksi dapat
beton telah banyak dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembentuk
menemukan sifat mekanis optimal dengan material beton agregat daur ulang yang bernilai
biaya yang relatif murah. ekonomis. Beton agregat daur ulang merupakan
SNI mendefenisikan beton merupakan campuran beton yang menggunakan limbah
campuran antara semen portland atau semen pecahan beton sebagai pengganti agregat
hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar dan penyusun beton dalam hal ini digunakan
air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang sebagai pengganti agregat kasar. Penelitian ini
membentuk masa padat. Penggunaan material dilaksanakan dengan tujuan menganalisis
beton dalam berbagai aplikasi konstruksi, karakteristik limbah pecahan beton ringan
memiliki dampak terhadap persediaan bahan sebagai agregat kasar serta menganalisis
pembentuk beton itu sendiri. Keterbatasan alam kekuatan lentur beton yang menggunakan
dalam menyediakan material pembentuk beton limbah pecahan beton ringan.
Tabel 3. Hasil Pengujian Agregat Kasar (Split) Untuk hasil pengujian karaktersitik
KARAKTERISTIK HASIL
limbah pecahan beton ringan, terdapat
NO KET beberapa kriteria yang tidak memenuhi
AGREGAT PENGAMATAN
Grad. 4.75 – 37.5 Memenuhi
standar ASTM. Namun, material ini tetap
1 Analisa saringan
7.05 Memenuhi
digunakan untuk mengetahui lebih lanjut
2 Modulus Kehalusan
3
pengaruhnya pada pengujian kuat lentur.
Berat jenis spesifik
a. BJ. Nyata 2.63 Memenuhi
Mix Design
b. BJ. Dasar kering 2.56 Memenuhi
c. BJ. Kering
Mix design beton normal sesuai SK.
2.59 Memenuhi SNI. T-15-1990-03 ditunjukkan pada Tebl 5.
permukaan
4 Penyerapan air 1.01 Memenuhi Untuk komposisi beton dengan pecahan
5 Berat volume beton ringan sebagai pengganti split
a. Kondisi lepas 1.62 Memenuhi menggunakan metode perbandingan sesuai
b. Kondisi padat 1.73 Memenuhi dengan Tabel 5 untuk subtitusi 50% pecahan
6 Kadar Air 4.40 % Memenuhi beton ringan dan Tabel 6 untuk subtitusi
7 Kadar Lumpur 0.7 % Memenuhi 100% pecahan beton ringan.
8 Keausan 27.6 % Memenuhi
Tabel 5. Komposisi Campuran Beton Normal
Bahan Berat/m³ Rasio Terhadap Berat Untuk
Tabel 4. Hasil Pengujian Agregat Kasar (LPBR)
Jumlah Semen 9 Sampel
KARAKTERISTIK HASIL Beton Beton (kg) (kg)
NO KET
AGREGAT PENGAMATAN
Air 182.77 0.45 7.90
1 Analisa saringan Grad. 4.75 - 37.5 Memenuhi Semen 402.17 1.00 17.37
Modulus
2 7.10 Memenuhi Pasir 595.71 1.48 25.73
Kehalusan
Split 1239.35 3.08 53.54
3 Berat jenis spesifik
Tidak
a. BJ. nyata 1.26 Tabel 6. Komposisi Campuran Beton 100% LPBR
Memenuhi
Bahan Berat/m³ Rasio Terhadap Berat Untuk
Tidak
b. BJ. Dasar kering 0.79 Jumlah Semen 9 Sampel
Memenuhi
Beton Beton (kg) (kg)
c. BJ. Kering Tidak
1.16 Air 182.77 0.45 7.90
permukaan Memenuhi
Tidak Semen 402.17 1.00 17.37
4 Penyerapan air 47.06 %
Memenuhi Pasir 595.71 1.48 25.73
5 Berat volume LPBR 220.16 0.55 9.51
Tidak
a. Kondisi lepas 0.33
Memenuhi Tabel 7. Komposisi Campuran Beton 50% LPBR
Tidak Bahan Berat/m³ Rasio Terhadap Berat Untuk
b. Kondisi padat 0.29
Memenuhi
Jumlah Semen 9 Sampel
Tidak Beton Beton (kg) (kg)
6 Kadar Air 6.80 %
Memenuhi
Air 182.77 0.45 7.90
7 Kadar Lumpur 0.5 % Memenuhi
Semen 402.17 1.00 17.37
Tidak
8 Keausan 74 % Pasir 595.71 1.48 25.73
Memenuhi
Split 619.68 1.04 26.77
LPBR 110.08 0.27 4.76
3
Jurnal Penelitian Teknik Sipil
berikut.
8.00 10000
Kuat Lentur (MPa)
6.00 5000
4.00
0
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60
2.00
Lendutan, δ (mm)
Beton Normal (100% Split)
0.00
Beton 100% LPBR
0 10 20 30
Umur (hari)
100% LPBR
50% LPBR + Split Gambar 3. Grafik korelasi antara beban lentur
Gambar 1. Grafik korelasi kuat lentur terhadap umur terhadap lendutan beton umur 28 hari
beton
4
Jurnal Penelitian Teknik Sipil