Anda di halaman 1dari 3

PERANG ANTAR SUKU DI PAPUA

DOSEN PENGAMPU: INGE ANGELIA, M.Pd.

Kelompok 5:
1. Geby Ulfatmi
2. Nurhofifah Hidayati
3. Rahmadoni
4. Wiwit Sundari

Prodi keperawatan
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2018
PERANG ANTAR SUKU DI PAPUA
Perang antar suku di Papua bisa dikatakan sebagai contoh konflik horizontal. Sebenarnya kita
bisa merasakan manfaat keragaman budaya di Indonesia, maka ada beberapa wilayah yang berseteru,
seperti contohnya di Papua ini. Sebenarnya konflik perang di Papua sudah beberapa kali melakukan
perdamaian dengan bantuan Pemda, lembaga kemasyarakatan, dan gereja yang dimana memang
memiliki dasar pemahaman yang sama. Perang ketiga lembaga tersebut pun tidak lebih dari sekedar
polisi penjaga agar perang-perang yang terjadi di wilayah Papua bisa dikendalikan. Perang suku bisa
kita lihat sebagai salah satu hal yang negatif dan dengan tingkat kriminalitas yang tinggi.

1. Judul Berita dan Sumbernya

Judul : “Perang suku di Nduga Papua, 1 warga tewas dan 38 luka-luka”


Sumber : - (https://sindonews.com) Chanry Andrew Suripatty
-www.kabarpapua.net
2. Isi Pokok Berita
PAPUA – Perang antar suku di Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, yang terjadi
selama sepekan sejak 23 Juni 2017, menyebabkan seorang warga tewas dan 38 terluka. Perang antar
suku ini pecah diduga dipicu peperangan sebelumnya yang belum selesai pada 2016. Kapolres
Jayawijaya AKBP Yan Piet Reba mengatakan, perang suku yang terjadi selama seminggu sejak Minggu
23 Juni 2017 sampai Sabtu 1 Juli 2017, menyebabkan 1 korban tewas dan 38 orang terluka. Perang
tersebut dipicu oleh perang sebelumnya dan mengakibatkan korban jiwa, namun belum dilakukan
pembayaran kepala (bayar denda).
“Kami terpaksa harus ambil tindakan tegas, satu pihak sudah diamankan agar tidak lagi berperang.
Namun, pihak yang korban masih menuntut sampai pukul 12:00 WITA dan sudah kami bubarkan dan
kembali ke rumah masing-masing,” kata Reba. Perang ini sudah berkepanjangan, akibat pihak korban
menuntut pembayaran denda (uang kepala) dan hingga kini belum diselesaikan.
Saat ini situasi kamtibnas di Kota Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, sudah aman kondusif. Namun
pelayanan ekonomi dan pusat pemerintahan masih lumpuh. “Banyak warga yang mengungsi ke luar
Nduga, mereka mengungsi ke Timika lewat Asmat menggunakan Longboat dan yang ke Wamena
menggunakan pesawat,” ujarnya.
3. Kaitannya dengan Jenis Integritas
Karena membahas tentang konflik antara perorangan atau unsur-unsur komunitas kelompok dengan
derajat yang sama. Seperti yang kita ketahui bahwa tanah Papua merupakan salah satu wilayah di
Indonesia yang memiliki berbagai macam masalah sosial. Perang antar suku di Papua memang tidak
mencakup hanya satu hal, melainkan beberapa hal misalnya saja perbedaan suku, budaya, kelompok
atau golongan tertentu, yang dapat merugikan dan melanggar norma-norma yang ada.
Integrasi ini termasuk jenis integrasi sosial, adapun pengertiannya sebagai berikut. Integrasi sosial
adalah integrasi penyesuaian antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam suatu kehidupan sosial
sehingga menghasilkan pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat itu sendiri.
4. Faktor Penyebab Disintegrasi
“Latar belakang permasalahan dipicu kejadian di Timika pada 2016. Ada kasus pembunuhan di
Timika dan korban membawa permasalahan ini ke Nduga sehingga terjadi perang suku. Padahal Pak
Bupati sudah menyatakan ketika ada pertikaian (perang), pemerintah tidak bisa bayar (denda) karena
tidak ada APBD untuk pembayaran denda,” jelas AKBP Yan Piet Reba, Sabtu (1/7/2017). “ini dipicu
perang yang terjadi sejak tahun 2016, karena belum adanya pembayaran uang kepala kepada pihak
korban. Sementara, pak bupati sendiri sudah menyatakan bahwa ketika ada pertikaian (perang),
pemerintah tidak bisa bayar (denda) karena tidak ada APBD untuk pembayaran denda,” katanya.
Menurut dia, Bupati Nduga berpandangan bahwa apabila dana APBD digunakan untuk pembayaran
denda maka tidak ada pembangunan kemasyarakan di sana, sebab dana yang ada hanya akan digunakan
untuk pembayaran denda.
5. Alternatif Penyelesaiannya
Untuk menyelesaikan kasus ini, kepolisian mencoba melakukan dialog dan negoisasi dengan kedua
belah pihak, namun pihak korban yang meninggal dunia tetap ngotot untuk melanjutkan perang.
Kepolisian dan TNI sejak kemarin terus berupaya menghalau kedua kubu namun tidak diindahkan.

Anda mungkin juga menyukai