Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R USIA 26 TAHUN
G2P0A1 HAMIL TRIMESTER KETIGA ANTENATAL DI
RUANG X RUMAH SAKIT KASIH SAYANG

Dosen Pembimbing: Siti Nurbaiti, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat

Disusun oleh
Kelompok 2:

Aini Rachmawati 302017003 Moch Ramlan 302017046


Anggun Meisya P 302017005 Puput Putri Kusuma 302017054
Annisa Alyati 302017009 (Pembanding) Putri Nur Habibah 302017056 (Penyaji)
Astri Indriani 302017016 Putri Pramitha NF 302017057
Ayu Yuliani 302017017 Rika Meliasari 302017061 (Penyaji)
Dhenira Firdhania 302017022 Nurasyifa Anugrah F 302017053
Dhini Sri Wahyuni 302017023 Wulan Nurjannah 302017084
Hana Laela S 302017031(Pembanding) Shofia Nailah 032016031 (EO)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana
telah memberikan nikmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan
kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW. Beserta kepada keluarganya para
sahabatnya dan pada tabi’in dan beserta kepada kita selaku umatnya akhir zaman.
Aamiin ya robb.
Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu
tugas kelompok mata kuliah Maternitas yang dibimbing oleh Siti Nurbaiti,
M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat.
Penulis menyadari makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Tetapi
penulis mencoba menjelaskan materi ini dengan sebaik mungkin guna dapat
dimengerti oleh para pembaca khususnya oleh penulis sendiri. Oleh sebab itu
penulis meminta kritik dan sarannya dari semua pembaca khususnya dari dosen
pembimbing guna memperbaiki hasil karya kami untuk kedepannya. Penulis
meminta maaf atas segala kekurangan dan penulis berharap semoga hasil karya
tulisnya ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketika kita sebagai tenaga kesehatan melakukan pengkajian data, pada
kunjungan awal perlu diingat pentingnya keterampilan berkomunikasi yang
baik. Sebagian besar ibu yang datang ke klinik tidak secara sukarela
memberikan informasi kepada bidan, dokter ataupun perawat. Kemungkinan
ia mengatakan “kata ibu saya saya harus keklinik karena saya sudah dua bulan
tidak haid” kemudian menjadi tugas bidan, dokter maupun perawat untuk
bertanya dan mengetahui keadaan kehamilan ibu secara rinci (Dewi dan
Sunarsih,2011).
Dokter, bidan dan prawat sangat perlu menjalin hubungan yang baik
dan dapat dipercaya oleh kliennya. Apabila klien dipercaya bidan ataupun
dokter maka dia akan menyebutkan hal-hal yang mungkin penting untuk
asuhannya sehingga pemeriksaan pada ibu hamil harus difokuskan pada
pertanyaan-pertanyaan untuk menepis dan mendeteksi komplikasi yang
mengancam jiwa ibu (Dewi dan Sunarsih,2011).

B. Tujuan Pembuatan Makalah


I. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan antepartum kepada Ny.R usia 26 tahun
untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada Ny.R dan cara
penanganannya.
II. Tujuan Khusus
a. Mengetahui graviditas dan paritas
b. Mengetahui pengertian perawatan antenatal
c. Mengetahui kunjungan pertama pada pemeriksaan antenatal
d. Mengetahui pemeriksaan umum pada antenatal
e. Mengetahui kunjungan selanjutnya pada pemeriksaan antenatal
f. Mengetahui pengkajian data ibu hamil
g. Mengetahui perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Graviditas dan Paritas
Memahai istilah yang digunakan untuk menjelaskan ibu hamil sangatlah
penting untuk mempelajari perawatan maternitas:
1. Gravida : seorang wanita yang hamil
2. Parturien : seorang wanita yang bersalin
3. Graviditas : kehamilan
4. Paritas : jumlah kehamilan yang mnghasilkan janin hidup,
bukan jumlah janin yang dilahirkan. Janin yang
lahir hidup atau mati setelah viabilitas dicapai, tidak
mempengaruhi paritas.
5. Nuligravida : seorang wanita yang belum pernah hamil
6. Primigravida : seorang wanita yang untuk pertama kali
7. Multigravida : seorang wanita yang sudah hamil dua kali atau
lebih
8. Nulipara : seorang wanita yang belum pernah menjalani
kehamilan sampai janin mencapai tahap viabilitas
9. Primipara : seorang wanita yang sudah menjalani kehamilan
sampai janin mencapai tahap viabilitas
10. Multipara : seorang wanita yang sudah menjalani dua atau
lebih kehamilan dan menghasilkan janin sampai
tahap viabilitas
11. Viabilitas : kapasitas untuk hidup diluar uterus, sekitar 22
minggu periode menstrusi (20 minggu kehamilan)
atau berat janin lebih dari 500gr.
12. Term : lahir antara awal minggu ke-38 dan akhir minggu
ke 42 gestasi
13. Praterm : lahir setelah kehamilan berusia 20 minggu, tetapi
belum mencapai 37 minggu gestasi.
Biasanya dipakai kode 5 digit untuk menulis riwayat kehamilan seorang wanita
(GTPAL):
G=gravida (jumlah kehamilan)
T=kehamilan term (jumlah kehamilan cukup bulan)
P=kehamilan praterm /partus
A=abortus (jumlah aborsi spontan dan atau elektif)
L=living (jumlah anak yang hidup saat ini)
Jadi pengertian dari G2P0A1 adalah G2 ( kehamilan kedua), P0 ( partus tidak
ada), A1 ( abortus satu)

B. Pengertian Perawatan Antenatal


Perawatan antenatal adalah asuhan yang diberikan perawat atau tenaga
medis mulai dari konsepsi persalinan. Asuhan diberikan berdasarkan keadaan
fisik, emosional, dan social ibu, janin, pasangan serta anggota keluarga.
Asuhan keperawatan pada ibu hamil sangat diperlukan untuk menjamin
kesehatan ibu dan janin. (Hutahaean,2013)
Asuhan keperawatan pada ibu hamil memerlukan proses-proses yang
harus dijalani, mulai dari pengumpulan data yang berhubunga dengan
kehamilan ibu sampai pada evaluasi dai proses keperawatan yang sudah
dilakukan pada ibu hamil tersebut. Adapun tujuan diberikannya asuhan
keperawatan antenatal menurut Hutahaean (2013), yaitu :
1. Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan
2. Anggota keluarga menjalani kehamilan secara positif
3. Dapat berinteraksi secara positif dengan keluarga
4. Calon ibu dan keluarga belajar tentang aktivitas-aktivitas yang baik untuk
mendapat hasil positif
5. Menyiapkan fisik dan mentalibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan, dan masa nifas agar sehat dan normal
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) tujuan dari asuhan antenatal
adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
bayinya dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk mmastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta social
ibu dan bayi
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, ibu dan bayi dapat melewati
proses kelahiran dengan selamat
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kehamilan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan
antepartum adalah,
1. Pengalaman kehamilan sebelumnya
2. Budaya dan harapan personal
3. Riwayat kesehatan sebelum hamil dan kesiapan biofisik terhadap
kehamilan
4. Motivasi terhadap kehamilan
5. Status sosial ekonomi
6. Usia ibu dan bapak serta status perkawinan
7. Keterjangkauan pelayanan antenatal
8. Tingkat pendidikan
Dalam pemberian asuhan keperawatan pada antenatal, selain pada ibu
hamil diperlukan juga perawatan pada janin dengan cara memonitoring
kesejahteraan janin. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama melakukan
monitoring terhadap janin adalah sebagi berikut. (Hutahaean,2013)
1. Denyut jantung janin (DJJ) didengarkan diatas suprapubik pada usia
kehamilan 10-12 minggu dengan menggunakan fetoskop atau Doppler.
DJJ normal adalah 120-160 kali/menit dan sudah teratur (regular).
Kegagalan dalam mendengarkan Denyut jantung janin sangat dipengaruhi
oleh usia kehamilan yang masih kecil, posisi janin, obesitas, early
pregnancy (salah dalam menkasirkan usia kehamilan), serta tidak
berpengalaman dengan penggunaan dopler.
2. Pemeriksaan USG (Ultrasonografi/sonogram), pemeriksaan USG
dilakukan sebagai penilaian terhadap status tumbuh kembang janin dan
kesehatan janin. Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama
masa kehamilan karena USG tidak berbahaya untuk janin dan ibu.
Pemeriksaan USG terutama dilakukan bila terjadi masalah kehamilan
misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur.
C. Kunjungan Pertama Pada Pemeriksaan Antenatal
Kunjungan utama ibu hamil adalah kesempatan bagi dokter untuk
mengenali faktor risiko ibu dan janin. Bila dijumpai kelainan, baik pada
pemeriksaan fisik maupun laboratorium perlu diberi penatalaksanaan khusus.
Ibu diinformasikan tentang kehamilannya, perencanaan tempat bersalin, juga
perawatan janin dan menyusui (Hutahaean ,2013). Informasi lain yang dapat
diberikan kepada ibu hamil adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan fisik yang dapat dilakukan ibu hamil dalam batas normal
2. Kebersihan pribadi khususnya pada daerah genitalia harus lebih
dijaga karena selama kehamilan terjadi peningkatan secret vagina
3. Pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi
4. Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau
tenaga medis lainnya
5. Ibu yang merokok atau mengonsumsi alcohol harus menghentikan
kebiasaanya
6. Suami perlu deberi pengertian tentang keadaan istrinya yang
sedang hamil
D. Pemeriksaan Umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali, perlu dilakukan penilaian
keadaan umum, status gizi dan tanda vital. Pada mata dinilai ada tidaknya
konjungtiva pucat, sclera ikterik, edema kelopak mata, dan kloasma
gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi. Periksa pula jantung,
paru, mammae, abdomen, dan anggota gerak secara lengkap ( Hutahaean
,2013).
a) Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Tinggi badan
b. Berat badan
c. Tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu)
2. Kepala dan leher
a. Edema di wajah
b. Ikterus pada mata
c. Bibir pucat
d. Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar tiroid
3. Tangan dan kaki
a. Edema dijari tangan
b. Kuku jari pucat
c. Varises vena
d. Refleks-refleks
4. Payudara
a. Ukuran, kesimetrisan
b. Putting payudara: menonjol/masuk
c. Keluarnya kolostrum atau cairan lain
d. Retraksi dipling
e. Massa
f. Nodul aksila
5. Abdomen
a. Luka bekas operasi
b. Tinggi fundus uteri ( jika >12 minggu)
c. Letak, presetasi, posisi dan penurunan kepala (kalau >36 minggu)
Inspeksi: membesar/ tidak (pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mungkin belum nyata)
Palpasi: tentukan tinggi fundus uteri. Pemeriksaan palpasi leopold
dilakukan dengan sistematika berikut.
1. Leopold I
Menentukan tinggi fundus dan meraba janin yang berada di
fundus dengan kedua telapak tangan.
2. Leopold II
Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan. Untuk
mencari sisi bagian besar (biasanya punggung) janin, atau
mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.
3. Leopold III
Satu tangan meaba bagian janin apa yang terleak dibawah
(diatas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus
untuk fiksasi.
4. Leopold IV
Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan,
jari kearah kaki pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin
dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk/
melewati pintu atas panggul.
6. Genitalia luar
a. Varises
b. Pendarahan
c. Luka
d. Cairan yang keluar
e. Pengeluaran
f. Kelenjar bartholin: bengkak, cairan yang keluar
7. Genitalia dalam
a. Serviks meliputi cairan yang keluar, luka, kelunakan, posisi,
mobilisasi tertutup atau membuka
b. Vagina meliputi cairan yang keluar, luka dan darah
c. Ukuran, bentuk, posisi, mobilitas kelunakan, massa
b) Tes Laboratorium
1. Haemoglobin
2. Protein urine
3. Glukosa dalam urine
4. Factor resus
5. Golongan darah
6. HIV
7. Rubella
E. Kunjungan Selanjutnya
Setiap kunjungn ibu hamil perlu dilakukan pegukuran berat badan,
tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemeriksaan leopold dan mendengarkan
denyut jantung janin. Hasil harus dibandingkan dengan pemeriksaan
sebelumnya.
1. Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
Pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui apakah janin berada
dalam kondisi sehat dan baik. Pemeriksaan ini biasanya menggunakan
Doopler ataupun fetoskop. Frekuensi denyut jantung janin normal 120-160
kali/menit.
2. Pemeriksaan abdomen perut
Dilakukan dengan pemeriksaan leopold I sampai leopold IV.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat posisi atas rahim, mengukur
pertumbuhan janin, dan mengetahui posisi janin.
3. #Pemeriksaan kaki
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya pembengkakan
(edema) dan kemungkinan varises. Pembengkakan yang terjadi diminggu-
minggu akhir kehamilan normal, namun pembengkakan yang berlebihan dapat
menandakan terjadinya pre-eklamsia.
4. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan umum ibu
hamil. Pemeriksaan darah untuk kunjungan kehamila selanjun ya adalah
melakukan uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus
Hepersimplek) untuk mengetahui ada tidaknya infeksi parasit seperti TORCH
di dalam tubuh ibu hamil.
F. Pengkajian Data Ibu Hamil
1. Menentukan Periode Kehamilan
Menurut Hutahaean (2013) pada wanita dengan menstruasi yang
terlambat dan diduga hamil, dinyatakan hari pertama terakhirnya (HPHT).
Taksiran tanggal partus (TTP) dapat ditentukan bila HPHT diketahuai dan
siklus mentruasi teratur kurang lebih 28 hari dengan menggunakan rumus
Neagle (Hutahaean,2013). Rumus Neagle hanya dapat dipakai apabila haid
ibu teratur. Rumus ini tidak dapat digunakan apabila terdapat hal-hal
berikut ini:
a. Ibu mempunyai riwayat haid tidak teratur dan tidak haid
(amenorea)
b. Ibu sudah hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
sesudah melahirkan
c. Ibu hamil setelah mengonsumsi pil KB dan belum haid.
Kalau salah satu dari situasi diatas terjadi, perkiraan tanggal
persalinan dilakukan secara klinis (mis: dengan melihat besarnya uterus)
atau dengan menggunakan ultrasound (Dewi dan Sunarsih,2011)

RUMUS NEAGLE

TTP= Hari + 7, Bulan – 3, Tahun + 1 (Bulan April-Desember)

TTP= Hari +7, Bulan +9 (Bulan Januari-Maret)

Contoh :
HPHT ibu hamil tanggal 14 September 2017
TTP: Hari (14+7=21), Bulan (09-3=6), Tahun (2017+1=2018)
Jadi TTP 21-06-2018 ( 24 Juni 2018)
Menurut Hutahaean (2013) bila ibu tidak ingat HPHT, tanyakan
tentang hal lain seperti gerakan mual (nausea). Gerakan janin pada
pimigravida terasa pada usia kehamilan 18 minggu, sedangkan
multigravida 16 minggu. Nausea biasanya hilang pada kehamilan 12-14
minggu. Yang kedua tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
sebelumnya serta berat janin yang pernah dilahirkan. Demikian pula
riwayat penyakit yang pernah diderita seperti penyakit jantung, paru,
diabetes, dan lain-lain. Selain itu tanyakan riwayat menstruasi, kesehatan,
keluarga, social, obstetric, kontrasepsi dan faktor risiko yang mungkin ada
pada ibu.
2. Menentukan Usia Kehamilan
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) usia kehamilan dihitung sejak
hari pertama menstruasi terakhir (HPHT) sampai sekarang. Bulan Januari,
Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, Desember terdiri atas 31 hari,
sedangkan yang lain tidak.
a. Dihitung dari gerakan anak pertama yang pada umumnya dirasakan
pada usia kehamilan 20 minggu.
b. Dihitung dari saat denyut jantung jnin mulai dapat didengar baik
menggunakan leanec (20 minggu) maupun Dopler (16 minggu).
Perhitungan usia kehamilan berdasarkan HPHT dikenal dengan
perhitungan 41/3. (tanggal - tanggal), (bulan - bulan), 4 1/3. Contoh seperti
yang ada dikasus HPHT 14 September 2017, tanggal pemeriksaan 12 Mei
2018.
Jadi, ( 12-14), ( 05-09) x 4 1/3
= (28), (7) x 4 1/ 3
= 28 hari 8 bulan x 4 1/3
= kemudian bulannya saja yang dikalikan
= ( 7 x 4 ) + ( 7 x 1/3 )
= 28 + 2, 3= 30,3 minggu
Tambahkan 28 hari dalam minggu 4 minggu. Maka, 30,3 + 4 minggu =
34,3 minggu
Perhitungan kehamilan juga bisa dilakukan dengan pengukuran
tinggi fundus uterus (TFU). Penghitungan TFU dapat menggunakan
rumus MCDonald.
 TFU (cm) x 2/7= usia kehamilan dalam bulan
 TFU (cm) x 8/7= usia kehamilan dalam minggu.
Contohnya seperti tinggi fundus yang ada dikasus yaitu 29 cm, jadi
apabila dihitung dalam minggu bisa menggunakan rumus 8/7.
TFU x 8/7 = 29 x 8/7
= 33,14 minggu

G. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Ibu Hamil


a. Factor Fisiologis
1) Uterus
Pada trimester pertama uterus akan membesar pada bulan-
bulan pertama kehamilan karena peningkatan kadar estrogen dan
progesteron. Pada trimester kedua uterus akan membesar seiring
dengan pertumbuhan janin dan Rahim. Pada trimester ketigafundus
uterus dapat dipalpasi dibagian tengah antara umbilicus dan
sternum. Pada minggu ke 38 uterus sejajar dengan ternum.
2) Serviks uteri,
Serviks uteri akan mengalami perubahan akrena hormone
estrogen. Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada serviks akan
berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak dan
terjadi hipervaskularisasi dan akan mengalami pelunakan dan
pematangan secara bertahap. Selanjutnya akan mengalami dilatasi
sampai pada kehamilan trimester ketiga.
3) Vagina dan vulva
Vagina vulva akan tampak lebih merah, agak kebiruan
disebabkan hipervaskularisasi. Hal ini menyebabkan sensitivitas
meningkat sehingga dapat meningkatkan keinginan dan hasrat
seksual. Sedangkan pada trimester ketiga terjadi peningkatan rabas
vgina (cairan).
4) Ovarium
Pada trimester pertama korpus luteum graviditis akan
mengecil sampai terbentuknya plasenta. Lalu setelah memasuki
trimester kedua fungsi korps luteum tergantikan oleh plasenta
karena pada trimester ini plasenta telah terbentuk.
5) Payudara
Pada trimester pertama payudara akan membesar dan
tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen dan
progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada usia
12 minggu payudara kan mengeluarkan kolostrum (cairan bewarna
putih). Trimester kedua mammae akan merasakan kesemutan dan
nyeri tekan, dan akan mengalami pembesaran secara bertahap.
Selanjutnya putting susu akan lebih menonjol dan mengeras, areola
tumbuh lebih gelap akibat hiperpigmentasi. Pada trimester ketiga
mulai keluar rembesan cairan bewarna kekuningan.
6) Kulit
Trimester pertama kulit terdapat deposit pigmen dan
hiperpigmentasi bagian tertentu akibat hormone MSH. Trimester
kedua sudah terdapat striae gravidarum yang tampak pada kulit
abdomen yang mengakibatkan rasa gatal pada ibu. Trimester ketiga
terjadi perubahan kulit menjadi gelap rata-rata pada 90% ibu hamil.
Mulai terdapat linea nigra dan kloasma.
7) Sistem kardiovaskuler
Trimester pertama organ darah akan bertambah banyak
kira-kira 25% akibat pembuluh darah membesar.trimester kedua
penngkatan darah akan menjadi 30-50% karena adanya retensi
garam dan air. Dan terjadi peningkatan curah jantung. Trimester
ketiga akibat dari penigkatan darah akan mengakibatkan variss
pada ibu hamil.
8) Sistem respirasi,
Pada awal kehamilan ibu hamil belum mengeluhkan sesak
nafas. Namun pada trimester kedua dan ketiga ibu sudah
mengeluhkan sesak nafas karena adanya penurunan tekanan CO2
dan tekanan Rahim yang semakin membesar.
9) Sistem pencernaan
Pada awal trimester terdapat perasaan mual (nausea). Tonus
otot traktus menurun. Pada trimester selanjutnya ibu akan
mengalami banyak keluhan seperti konstipasi, perut kembung,
hemoroid dan panas perut
10) System perkemihan,
Pada saat kehamilan sering timbul keinginan untuk
berkemih, walaupun kemih hanya berisi sedikit air urine.
Vaskularisasi meningkat membuat kandung kemih menjadi mudah
luka dan berdarah. Ginjal akan mengalami penambhan berat dan
panjang sekitar 1 cm.
b. Perubahan Psikologis Kehamilan
Pada awal kehamilan sering dianggap sebagai periode penyesuaian.
Sebagian ibu merasa sedih hamper 90% ibu kecewa, menolak, gelisah,
depresi dan murung terutama pada ibu yang belum menikah atau yang
tidak merencanakan kehamilannya. Ibu hamil biasanya merasakan tidak
nyaman akibat mual dan muntah, perubahan selera makan, serta
emosional. Pembahan berat badan merupakan bagian dari masalah
psikologis. Dan keinginan hubungan seksual menurun yang disebabkan
kelelahan, mual, depresi dan khawatir.
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan
yang baik, yakni periode ibu merasa nyaman dan bebas dari segala ketidak
nyamanan yang dialami di trimester awal. Pada trimester ini ibu hamil
akan merasa lebih erotis dan mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual.
Trimester ktiga merupakan suatu kondisi perubahan citra tubuh dan
peran dalam anggota keluarga. Trimester ketiga juga sering disebut
sebagai periode penantian. Ibu hamilpun sering merasakan kekhawatiran
karena dimasa ini terjadi perubahan peran dan dikhawatirkan dengan
kondisi kesehatan bayinya nanti. Hasrat seksualpun menurun karena
bentuk perut makin membesar dan adanya perasaan khawatir. Ibu hamil
akan merasakan ketidaknyamanan fisik menjelang akhir kehamilannya.
Ibu akan merasa canggung, jelek, berantakan dam memerlukan dukungan
yang sangat besar dari pasangannya.
Menurut Anita dan Lyndon (2014) respon psikologis terhadap
kehamilan diantaranya, yaitu:
a. Ambivalensi
Merupakan respon yang normal pada ibu hamil. Biasanya disebakan oleh
kurangnya pengetahuan atau persiapan menjadi orangtua dan juga
kehadiran anak-anak. Sehingga ibu hamil akan merasakan cemas atau
takut.
b. Perasaan berduka
Umumnya terjadi karena perubahan peranan pada seorang wanita.
Pasangannya juga akan merasakan hal yang sama karena perubahan peran.
c. Narsisme
Terjadi karena ibu hamil lebih memperhatikan dirinya sendiri dan
perubahan tubuhnya. Narsisime ini menandai suatu upaya yang dilakukan
oleh ibu hamil untuk melindungi dirinya dan janin.
d. Introversi atau ekstroversi
Ibu hamil akan lebih memperhatikan dirinya sendiri dari pada orang lain
(introvert). Ibu hamil juga bia bersifat lebih memperhatikan orang lain (
ekstrovert)
e. Reaksi stress
Kehamilan akan mempengaruhi kemampuan ibu hamil dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari seperti melayani anggota keluarga
yang lain. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi ibu hamil sehingga
menyebabkan stress.
f. Emosi yang labil
Perubahan emosi sering terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh factor hormonal
yaitu factor hormone estrogen dan progesterone yang meningkat.

H. Etiologi
Perubahan fisiologis maternal pada kehamiln sebagian besar
mrrupakan respon terhadap hormone kehamilan, yaitu progeteron, estrogen
dan human chorionic gonadotropin (hCG) dan human placental lactogn.
Perubahan trsebut berhubungan langsung dengan ketidak nyamanan umum
pada kehamilan yang paling sering terjadi. Tidak ada etiologi, karena
kehamilan adalah kondisi fisiologis normal bukan sakit.

I. Manifestasi klinis
Adapun tanda-tanda kehamilan yaitu:
a. Perubahan payudara
b. Letih
c. Mual dan muntah
d. Sering berkemih
Adapun tanda kehamilan positif yaitu:
a. Gerakan bayi dapat dilihat atau dipalpasi pada saat diperiksa
b. DJJ dapat dideteksi dengan USG atau stetoskop
c. Visualisasi janin dengan USG

K. Patofisiologi
Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk memeriksa atau
mendiagnosis kehamilan berdasarkan pada penanda biologi hCG.
Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan serum atau urine, keduanya
memberikan hasil yang akurat. Kebanyakan pemeriksaan urine
membutuhkan specimen urine saat berkemih pertama dipagi hari. Dari
bergam pemeriksaan, beberapa dapat dilakukan dirumah, sedangkan
lainnya harus dilakukakan laboratorium.

L. Penatalaksanaan
1. Memastikan kehamilan
2. Memperkirakan tanggal kehamilan
3. Konseling dan penanganan ketidaknyamanan umum pada kehamilan
4. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan janin yang berlanjut
5. Pemantauan nutrisi pada ibu hamil
BAB III
TINJAUAN KASUS

Seorang perempuan berusia 26 tahun G2P0A1 hamil trimester ketiga. Ibu


melakukan ANC secara teratur kebidan praktek mandiri. Saat ini ibu mengeluh
nyeri pinggang, vagina terasa nyeri dan seperti ada yang menonjol, sering BAK.
Ibu mengatakan merasakan cemas karena belum pernah melahirkan sebelumnya.
Ibu mengatakan HPHT 14 September 2017.

Tanggal pemeriksaan 12 Mei 2018.

Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suami sangat senang dengan kehamilan saat
ini, karena ini kehamilan yang diharapkan.

Hasil pemeriksaan fisik: BB 65 kg dan ibu mengalami kenaikan BB 7 kg. LILA


24,5 cm. TD110/70 mmHg, Nadi 86 x/menit, Suhu 36,2oC. diwajah ibu terdapat
cloasma gravidarum, tidak terdapat hiperpigmentasi areola, putting bersih, ASI
belum keluar, BU 10 x/menit, TFU 29 cm.

Vulva terlihat kotor dan terdapat keputihan berwarna bening tidak berbau. Tidak
terdapat haemoroid. Dibagian kaki tidak terdapat pitting edema,tidak terdapat
varises, human sign egatif, reflek patella positif.
PENGKAJIAN ANTENATAL
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
No Medrec : 000122233
Umur : 26 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Kasih no 12
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status Material : Menikah
Golongan Darah :B
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 11 Mei 2018
Tanggal Pengkajian : 12 Mei 2018
Tanggal Dilakukan Operasi : -
Daignosis Medis : Antepartum

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. A
Umur : 30 tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Jl. Kasih no12
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status Marital : Menikah
Golongan Darah :A
Hubungan Dengan Klien : Suami
3. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri pinggang, vagina terasa nyeri dan seperti ada
yang menonjol, sering BAK.

2) Riwayat Kesehatan sekarang

Klien mengatakan nyeri pinggang dan vagina seperti ada yang


memukul dengan skala nyeri 2 (0-5). Keluhan terasa apabila klien
merasa kelelahan dan sering BAK karena ada penekanan di
kandung kemih yang disebabkan uterus yang semakin membesar.

3) Riwayat Kesehatan dahulu

Klien pernah mengalami abortus / keguguran.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak terkaji

5) Riwayat Obstetri dan Gynekologi


a) Riwayat Obstetri
1) Riwayat-riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
G2P0A1 adalah G2 ( kehamilan kedua), P0 ( partus tidak
ada), A1 ( abortus satu)
2) Riwayat kehamilan sekarang
HPHT 14 September 2018
b) Riwayat Gynekologi
1. Riwayat Menstruasi
Tanggal menstruasi klien menurut HPHT 14 September 2017

2. Riwayat Perkawinan
Tidak terkaji
3. Riwayat Keluarga Berencana
Tidak terkaji

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital
TD (tekanan darah) : 110/70 mmHg
N (Nadi) : 86 x/mnt
R (Respirasi/Pernafasan): tidak terkaji
S (Suhu) : 36,2oC
c. Pemeriksaan Antropometri
BB (berat badan) : 65 kg
TB (tinggi Badan) : tidak terkaji
BMI (Body Mask Index) :
LLA (Lingkar Lengan Atas): 24,5 cm
d. Pemeriksaan Persistem
1) Sistem Pernafasan
Tidak terkaji
2) Sistem kardiovaskuler
TD = 110/70 mmHg, Nadi = 86 x/mnt
3) Sistem pencernaan
Bising Usus = 10 x/mnt
4) Sistem persarafan
Tidak terkaji
5) Sistem Endokrin
Tidak terkaji
6) Sistem Perkemihan
Klien sering BAK, kandung kemih kosong.
I. 7) Sistem Reproduksi
a) Mammae
Payudara simetris, tidak bengkak, putting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola, putting bersih, ASI belum keluar
b) Fundus Uteri
Leopold I : Teraba datar dan lunak pada fundus;
Leopold II : Teraba keras, memanjang seperti papan pada
perut kanan ibu (punggung kanan);
Leopold III:Teraba bulat, keras dan melenting saat
digerakan (presentasi kepala) belum masuk PAP, BJJ 136
x/menit,TFU 29 cm.
c) Vulva/Vagina
Vulva terlihat kotor dan terdapat keputihan berwarna
bening tidak berbau
8) Sistem Muskuloskeletal
Nyeri pinggang
9) Sistem Integumen
Terdapat lina nigra dan striae gravidarum pada perut.

5. Pola Aktivitas Sehari-hari

No Aktivitas Sebelum Sakit Sesudah Sakit


1 Nutrisi
a. Makan Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Jenis Tidak terkaji Tidak terkaji
Makanan yang disukai Tidak terkaji Tidak terkaji
Makanan/ pantangan alergi Tidak terkaji Tidak terkaji
Nafsu makan Tidak terkaji Tidak terkaji
Porsi makan Tidak terkaji Tidak terkaji

b. Minum Tidak terkaji Tidak terkaji


Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
Jenis Tidak terkaji Tidak terkaji
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji
Bau Tidak terkaji Tidak terkaji
Konsistensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Keluhan Tidak terkaji Tidak terkaji
b. BAK
Frekuensi Normal Sering
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji
Bau Tidak terkaji Tidak terkaji
Konsistensi Tidak terkaji Tidak terkaji
Keluhan Tidak terkaji Tidak terkaji
3 Personal hygiene
a. Mandi Tidak terkaji Tidak terkaji
b. Gosok gigi Tidak terkaji Tidak terkaji
c. Pakaian Tidak terkaji Tidak terkaji
d. Kuku Tidak terkaji Tidak terkaji
e. Vulva hygiene Normal Terlihat kotor
4 Istirahat tidur
a. Waktu tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
b. Lama tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
c. Kebiasaan pengantar tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
d. Kebiasaan saat tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
e. Kesulitan dalam hal tidur Tidak terkaji Tidak terkaji
5 Gaya hidup
a. Kegiatan dalam pekerjaan Tidak terkaji Tidak terkaji
b. Olahraga Tidak terkaji Tidak terkaji
c. Kegiatan diwaktu luang Tidak terkaji Tidak terkaji
6 Ketergantungan fisik
a. Merokok Tidak terkaji Tidak terkaji
b. Minuman keras Tidak terkaji Tidak terkaji
c. Obat-obatan Tidak terkaji Tidak terkaji
d. Lain-lain Tidak terkaji Tidak terkaji

6. Aspek Psikososial
1) Pola Pikir dan Persepsi
Klien merasa bahagia karena kehamilan yang diinginkan
2) Persepsi Diri
Klien merasa cemas karena belum mengetahui tentang melahirkan,
klien berharap mendapatkan informasi yang tepat untuk persiapan
melahirkan
3) Gaya Komunikasi
Tidak terkaji
4) Konsep Diri
a) Gambaran diri
Klien merasa cemas
b) Peran diri
Klien ibu hamil yang sedang cemas karena belum pernah
melahirkan sebelumnya
c) Ideal diri
Klien dapat melakukan perawatan vulva dengan benar
d) Identitas diri
Klien merupakan seorang ibu yang belum pernah melahirkan
sebelumnya dan pernah mengalami abortus
e) Harga diri
Tidak terkaji
5) Pengetahuan
Klien tidak tahu tentang cara melahirkan dan cara merawat
kebersihan vulva
6) Kebiasaan Seksual
Tidak terkaji
7) Data Spiritual
Tidak terkaji
8) Konsep ketuhanan
Tidak terkaji
9) Praktik Ibadah
Tidak terkaji
10) Makna sehat dan sakit Spritual
Tidak terkaji
11) Support Spritual
Tidak terkaji
12) Data Penunjang
Tidak terkaji
13) Therapi
Tidak terkaji

A. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1. DS : Ny. R usia 26 tahun
 Klien mengatakan hamil trimester tiga Defisit
belum mengetahui (G2P0A1) pengetahuan
proses persalinan mengenai proses
 Klien mengatakan Cemas karena belum persalinan
belum pernah pernah melahirkan
melahirkan
sebelumnya Pengetahuan klien
DO : tentang proses
 Ibu terlihat bertanya persalinan kurang
tentang proses
persalinan Defisit pengetahuan

 G2P0A1 mengenai proses


persalinan
2. DS : Ny. R usia 26 tahun
hamil trimester tiga Kerusakan
DO : klien mengalami (G2P0A1) integritas kulit
hiperpigmentasi aerola,
chloasma gravidarum, lina Peningkatan hormone
nigra, dan striae gravidarum MSH (Melanocyte
pada perut. Stimulating Hormone)
dan regangan kulit

Deposit pigmen dan


hiperpigmentasi

Kerusakan integritas
kulit
3. DS : klien mengeluh nyeri Ny. R usia 26 tahun Gangguan rasa
pinggang, vagina terasa hamil trimester tiga nyaman
nyeri dan seperti ada yang (G2P0A1)
menonjol
DO : Terjadi perubahan
 klien merasa cemas Fisiologis pada system
 klien berkeluh kesah musculoskeletal dan
 merasa tidak nyaman system reproduksi

Klien mengeluh sakit


pinggang, vagina terasa
nyeri dan seperti ada
yang menonjol

Gangguan rasa nyaman


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit pengetahuan mengenai proses persalinan berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan klien tentang proses persalinan.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan hormonal


yang ditandai dengan hiperpigmentasi aerola, chloasma gravidarum,
lina nigra, dan striae gravidarum.

3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan sumber daya tidak adekuat


ditandai dengan mengeluh nyeri pinggang, vagina terasa nyeri dan
seperti ada yang menonjol.

C. PERENCANAAN

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan
mengenai proses tindakan keperawatan
persalinan selama 3 kali
berhubungan dengan pertemuan pasien
kurangnya mampu mengenal
pengetahuan klien proses persalinan
tentang proses dengan kriteria hasil:
persalinan. - Pasien sudah
mengetahui
tentang proses
persalinan
- Pasien terlihat
tenang menjelang
proses persalinan
- Pasien akan
mempersiapkan
proses persalinan
dengan baik
2. Kerusakan integritas Setelah dilakukan
kulit berhubungan tindakan keperawatan
dengan perubahan selama 3 pertemuan
hormonal yang kerusakan intergritas
ditandai dengan kulit pasien teratasi
hiperpigmentasi dengan kriteria hasil:
aerola, chloasma - Intrgritas kulit
gravidarum, lina pasien yang baik
nigra, dan striae dapat
gravidarum. dipertahankan
(pigmentasi)
- Menunjukan
kepahman dalam
proses perbaikan
kulit
- Menunjukan
proses
pengurangan
cloasma
gravidarum pada
wajah

3. Gangguan rasa Setelah dilakukan


nyaman tindakan kperawatan
berhubungan dengan selama 3x24 jam
sumber daya tidak pasien merasa lebih
adekuat ditandai nyaman dengan
dengan mengeluh kriteria hasil:
nyeri pinggang, - Dapat mengontrol
vagina terasa nyeri terhadap gejala nyeri
dan seperti ada yang - Mandapat dukungan
menonjol. social dari keluarga

D. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
No. DX Tanggal Jam Implementasi
1. Defisit pengetahuan 19 Mei 09.00 Menjelaskan proses persalinan yang terdiri
mengenai proses 2018 dari 4 kala.
persalinan Kala I : mulai muncul his sampai dengan
pembukaan lengkap
Kala II : keahiran bayi
Kala III : kelahiran placenta
Kala IV : pengawasan 2 jam post partum

Respon : klien dapat mengulang kembali


tentang proses persalinan, wajah klien
tenang
2. Kerusakan integritas 19 Mei 08.00
kulit 2018

3. Gangguan rasa 15Mei 09.00


nyaman 2018
E. EVALUASI

No. DX Tanggal Jam Evaluasi


1 Defisit 19 Mei 2018 09.00 S:
pengetahuan O:
mengenai A:
proses P:
persalinan

2. Kerusakan 19 Mei 2018 08.00 S:


integritas kulit O:
A:
P:

3. Gangguan rasa 15 Mei 2018 09.00 S:


nyaman O:
A:
P:
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari kasus diatas adalah bahwa antenatal asuhan
yang diberikan perawat atau tenaga medis mulai dari konsepsi persalinan.
Asuhan diberikan berdasarkan keadaan fisik, emosional, dan sosial ibu, janin,
pasangan serta anggota keluarga. Periode antental berawal dari masa
kehamilan pertama (trimester pertama) sampai masa melahirkan.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih banyak kekurangan, kedepannya
penulis akan terus memperbaiki baik dari segi penulisan dan pengetikan juga
akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Hutahaean, Serri. 2013. Perawatan Antenatal . Jakarta. Salemba Medika.

Lockhart, Anita dan Lyndon Saputra. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan


Fisiologis dan Patologis. Tangerang Selatan. Binarupa Aksara.

Nanny, Vivian dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan.
Jakarta. Salemba Medika.

Lowdermilk. 2005. Kperawatan Maternitas. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai