Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.2 Mei 2009, hal.

280 – 287
KEUANGAN
Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007

STRATEGI DIVERSIFIKASI TERHADAP


KINERJA PERUSAHAAN

Shinta Heru Satoto


Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK No.104 (Lingkar Utara), Condong Catur, Yogyakarta 55283

Abstract: The purposes of this research were to provide an empirical evidence of the influence
of diversification to the firm performance. This research used 75 manufacturer firms that
diversified their business. It also used control variable that describe firms characteristic, such as
firm size, debt ratio, current ratio, and firm age. The empirical result showed that the
diversification strategy negatively influenced firm performance. It could be because the firm
in Indonesia was under the conditions of unstable economics.
Key words: diversification, performance, firm size, debt ratio, current ratio, firm age

Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang memiliki keterkaitan langsung maupun tidak
dilakukan perusahaan untuk memperluas langsung dengan bidang usaha sebelumnya.
usahanya dengan membuka beberapa unit bisnis Selain itu, penggunaan strategi diversifikasi
atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis juga dapat dimotivasi oleh keinginan
yang sama dengan yang sudah ada maupun manajemen untuk melakukan ekspansi usaha
dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti dengan membentuk unit bisnis strategis baru
perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang pada berbagai bidang usaha, yang tidak
menarik bagi perusahan ketika perusahaan memiliki keterkaitan dengan bidang usaha
menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pokoknya.
pertumbuhan pasar yang cepat. Menurut Diversifikasi banyak dilakukan perusahaan-
argumen pasar modal yang efisien, diversifikasi perusahaan dengan modal yang kuat untuk
perusahaan dapat menciptakan nilai perusahaan memperoleh laba perusahaan yang tinggi pada
(George & Kabir, 2005). negara-negara dengan kondisi perekonomian
Penggunaan strategi diversifikasi dapat yang sedang berkembang. Hal ini disebabkan di
didorong atau dimotivasi oleh adanya keinginan negara-negara dengan perekonomian yang
perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha sedang berkembang, fungsi lembaga intermediasi
melalui penambahan unit usaha baru, yang masih seperti pasar uang dan pasar modal masih sangat

Korespondensi dengan Penulis:


Shinta Heru Satoto: Telp. +62 274 487 275, + 62 274 486 255
E-mail: hasanurrohimkp@yahoo.co.id

280 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 2, Mei 2009: 280 – 287


KEUANGAN

lemah, sehingga sangat menyulitkan perusahaan- & Kabir (2005), Gary (2005), Fukui & Ushijima (2006)
perusahaan pesaing untuk memperoleh tambahan dan Cakrabarti, Singh & Mahmood (2007). Palepu
modal guna melakukan ekspansi. Di sisi lain, dalam menemukan bahwa perusahaan yang melakukan
kondisi perekonomian yang belum kuat tersebut, diversifikasi pada bisnis yang berhubungan
tingkat ketidakpastian atau risiko yang dihadapi (related diversification) menunjukkan
oleh perusahaan relatif tinggi; yang dalam hal ini pertumbuhan profit yang lebih baik secara
akan mempengaruhi kinerja dan keberhasilan signifikan daripada perusahaan yang melakukan
perusahaan. Selain itu, diversifikasi juga akan diversifikasi pada bisnis yang tidak berhubungan
meningkatkan kompleksitas struktur, manajerial (unrelated diversification). Pertumbuhan
dan organisasi perusahaan. Jadi penerapan profitabilitas perusahaan yang berada dalam
strategi diversifikasi pada dasarnya memiliki dua related diversification akan semakin besar (superior)
implikasi penting yaitu, di satu sisi dapat pada periode selanjutnya bila perusahaan tetap
meningkatkan profitabilitas perusahaan di atas bertahan dalam related diversification. Penelitian
pesaing, dan di sisi lain diversifikasi akan Gary (2005) serta Fukui dan Ushijima (2006)
menambahkan kompleksitas perusahaan; yang menunjukkan hasil yang sama bahwa diversifikasi
dapat menimbulkan hambatan pencapaian pada bisnis yang berhubungan berpengaruh
tujuan perusahaan (Cakrabarti, Singh, & negatif terhadap kinerja perusahaan. Diversifikasi
Mahmood, 2007). yang mempunyai hubungan yang sangat tinggi
Berger & Ofek (1995) menyatakan bahwa dapat mengarah kepada kinerja yang lebih
diversifikasi juga memberikan keuntungan dari sisi rendah dibandingkan diversifikasi yang kurang
pajak dan keuangan lainnya. Menurut Lewellen berhubungan dalam kondisi yang sama.
(1971), diversifikasi dapat meningkatkan kapasitas Sedangkan Cakrabarti, Singh & Mahmood (2007)
hutang untuk mengurangi kemungkinan menemukan bahwa pada perusahaan-perusahaan
kebangkrutan. Majd & Meyers (1987) di enam negara Asia yaitu Singapura, Jepang,
membuktikan bahwa perusahaan yang tidak Korea, Malaysia, Thailand dan Indonesia, yang
terdiversifikasi berada dalam kondisi pajak yang mengalami perubahan lingkungan institusi dari
tidak menguntungkan karena pajak dibayarkan yang semula stabil lalu dilanda krisis dan
kepada pemerintah ketika perusahaan menimbulkan gejolak perekonomian sehingga
memperoleh laba, tetapi tidak demikian lingkungan institusi menjadi tidak stabil,
sebaliknya, pemerintah tidak membayar apapun diversifikasi berpengaruh positif terhadap kinerja
kepada perusahaan ketika perusahaan perusahaan
mengalami kerugian. Hal ini dapat dikurangi, Penelitian ini bertujuan untuk menguji
meskipun tidak dapat dihilangkan, apabila kembali pengaruh strategi diversifikasi terhadap
perusahaan melakukan diversifikasi. Selama satu kinerja perusahaan dengan mengambil sampel
atau lebih segmen dari perusahaan yang perusahaan-perusahaan manufaktur di Bursa Efek
terdiversifikasi mengalami kerugian, perusahaan Indonesia. Apakah penerapan strategi diversifikasi
dapat membayar pajak lebih kecil untuk segmen benar-benar masih mampu meningkatkan kinerja
tersebut dibandingkan segmen lain yang atau profitabilitas perusahaan. Hal ini disebabkan
dibayarkan secara terpisah. esensi utama pemilihan strategi yang dilakukan
Penelitian mengenai pengaruh strategi perusahaan adalah untuk mencapai kinerja atau
diversifikasi terhadap kinerja perusahaan antara profitabilitas perusahaan yang tinggi.
lain telah dilakukan oleh Palepu (1985), George

STRATEGI DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN 281

Shinta Heru Satoto


KEUANGAN

hambatan masuk (entry deterrence), serta


DIVERSIFIKASI
pembelian dan penjualan timbal balik (reciprocal
buying and selling). Selain itu, dengan
Diversifikasi merupakan strategi yang diversifikasi, perusahaan memperoleh
dilakukan perusahaan untuk menambah produk keuntungan lain berupa kemampuan untuk
baru tetapi masih berkaitan dengan produk yang memperluas kelebihan aset khusus perusahaan
sudah ada (diversifikasi konsentrik). Diversifikasi dan berbagi sumber daya, seperti brand names,
juga dapat dilakukan dalam bentuk penambahan kemampuan managerial, loyalitas konsumen dan
produk baru yang tidak memiliki kaitan dengan inovasi teknologi (George & Kabir, 2005). Menurut
produk yang sudah ada (diversifikasi horizontal). Porter (1987), pembagian sumber daya pada
Sedangkan menurut Pandya & Rao (1998), tingkat perusahaan dapat menciptakan nilai
diversifikasi merupakan usaha perusahaan untuk dengan mentransfer ketrampilan dan membagi
memperluas bisnisnya dari bisnis inti ke pasar kegiatan antar unit bisnis individu.
produk yang lain.
Selain berbagai keuntungan dari
Diversifikasi dapat memperbaiki kapasitas diversifikasi perusahaan, berbagai biaya juga
modal, mengurangi kemungkinan kebangkrutan mungkin ditimbulkan dari penerapan diversifikasi.
dengan meluncurkan produk baru atau masuk Menurut, Meyer (1992) bahwa lini bisnis yang
dalam pasar baru (Higgins & Schall, 1975), serta tidak menguntungkan dari suatu perusahaan
memperbaiki perkembangan aset dan dapat menciptakan kerugian yang lebih besar
profitabilitas (Teece, 1982). Pada strategi ini, daripada apabila perusahaan tersebut berdiri
ketrampilan yang dikembangkan pada suatu sebagai suatu perusahaan tunggal. Rajan, Servaes
bisnis ditransfer ke bisnis yang lain sehingga dapat & Zingales (2000) menunjukkan adanya
meningkatkan produktivitas modal dan tenaga kemungkinan kegagalan kekuatan internal dalam
kerja. Perusahaan yang terdiversifikasi dapat mengalokasikan sumber daya antar divisi dalam
memindahkan dana dari unit yang memiliki diversifikasi perusahaan. Pada divisi yang
kelebihan dana ke unit yang kekurangan dana mempunyai tingkat sumber daya dan keunggulan
tanpa dikenai biaya transaksi atau pajak (Bhide, yang sama, dana akan ditransfer dari divisi yang
1993). memiliki kurang memiliki keunggulan (poor
opportunities) ke divisi yang memiliki banyak
Keuntungan dan Kerugian Diversifikasi keunggulan (good opportunities). Sedangkan
Perusahaan ketika tingkat sumber daya dan keunggulan
Perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai meningkat, sumber daya akan mengalir ke divisi
formasi modal yang lebih fleksibel karena yang paling tidak efisien daripada ke investasi
perusahaan tersebut mempunyai lebih banyak yang tidak efisien.
akses secara internal ke berbagai sumber daya Montgomery & Wernerfelt (1988)
termasuk ke sumber dana eksternal. Perusahaan menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan
yang terdiversifikasi juga dapat menggunakan diversifikasi, pertama kali akan berusaha
sejumlah mekanisme untuk menciptakan dan menggunakan asetnya yang berlebih ke pasar
memperluas keunggulan dari kekuatan pasar terdekat yang dapat dimasuki. Jika masih ada
yang dimilikinya. Diantaranya berupa kapasitas berlebih yang tersisa, perusahaan akan
pemotongan harga, subsidi silang (kelebihan masuk ke pasar yang lebih dalam. Tetapi jika aset
penghasilan perusahaan dari satu product line digunakan dalam pasar yang terlalu jauh dengan
dapat mendukung product line yang lain), pasar yang ada sekarang, perusahaan akan

282 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 2, Mei 2009: 280 – 287


KEUANGAN

kehilangan keunggulan kompetitifnya dan didasarkan pada alasan bahwa di negara-negara


mendapatkan keuntungan yang rendah. Hal ini dengan perekonomian yang sedang berkembang,
mengindikasikan bahwa hubungan antara lembaga perantara seperti pasar modal seringkali
diversifikasi dan keuntungan marginal merupakan berjalan tidak efisien atau bahkan tidak berjalan
fungsi yang menurun. (absent). Chang & Hong (2002) menyatakan
Cakrabarti, Singh & Mahmood (2007) juga bahwa dalam suatu lingkungan, diversifikasi
mengungkapkan bahwa keuntungan dari perusahaan dapat mencakup keunggulan dalam
diversifikasi akan menurun setelah ekspansi lingkup dan skala fungsi internal, khususnya yang
diantara atau setelah melewati range optimal, disediakan oleh institusi dan pasar di
yang dapat dinyatakan dalam bentuk interval-U. perekonomian yang maju.
Selain itu, kesulitan dan biaya dari diversifikasi Dari uraian tersebut, tampak bahwa sulit
akan meningkat dalam lingkup operasi, yang untuk memprediksi keuntungan dan kerugian
seringkali melebihi keuntungan dari diversifikasi diversifikasi perusahaan terhadap kinerja
selanjutnya. Beberapa penelitian menyimpulkan perusahaan.
bahwa diversifikasi dapat mengarah ke kinerja
yang lebih buruk dan akan membawa
pemangkasan dalam diversifikasi (diversification HIPOTESIS
discount) (Montgomery & Wernerlfelt, 1988;
Ramanujam & Varadarajan, 1989). Secara umum,
argumen ini menyatakan bahwa perusahaan akan Diversifikasi perusahaan berpengaruh
memperoleh keuntungan dari moderate terhadap kinerja perusahaan
diversification tetapi diversifikasi yang lebih luas
akan memperburuk kinerja.
METODE
Diversifikasi dan Kinerja Perusahaan
Diversifikasi yang dilakukan perusahaan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
akan memberikan pengaruh yang berbeda perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
terhadap kinerja perusahaan pada berbagai Efek Indonesia tahun 2004-2005. Pengambilan
negara. Hal ini disebabkan karena pengaruh sampel dilakukan dengan purposive sampling.
keadaan lingkungan institusi atau perekonomian Perusahaan yang terpilih sebagai sampel harus
yang terjadi pada negara yang bersangkutan memenuhi kriteria bahwa perusahaan-
(Cakrabakti, Singh & Mahmood, 2007). perusahaan tersebut melakukan strategi
Diversifikasi akan memperbaiki kinerja perusahaan diversifikasi. Perusahaan yang melakukan strategi
pada perusahaan-perusahaan di lingkungan diversifikasi dapat diketahui dari bentuk laporan
perekonomian yang sedang berkembang selama keuangannya, yaitu adanya laporan keuangan
periode yang stabil, tetapi tidak pada keadaan konsolidasi. Berdasarkan kriteria tersebut
perekonomian yang tidak stabil. diperoleh 75 perusahaan yang melakukan
Beberapa penelitian menyimpulkan diversifikasi.
bahwa diversifikasi lebih menguntungkan bagi Penelitian ini juga menggunakan variabel
perusahaan yang berada dalam perekonomian kontrol firm size, rasio hutang (debt ratio), current
yang sedang berkembang (Khanna & Palepu, ratio dan umur perusahaan (firm age).
1997; Guillen, 2000; Kock & Guillen, 2001). Hal ini

STRATEGI DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN 283

Shinta Heru Satoto


KEUANGAN

Variabel Penelitian Pengukuran Debt Ratio


Pengukuran Kinerja Perusahaan Debt ratio merupakan perbandingan antara
total hutang perusahaan dengan total aktiva yang
Kinerja perusahaan diukur dengan
dimiliki. Debt Ratio digunakan untuk mengukur
menggunakan rumus Return On Assets (ROA) yaitu
ketersediaan sumber daya dan keterbatasan tiap
perbandingan antara laba bersih yang diperoleh
perusahaan (Chang & Hong, 2002).
perusahaan dengan total aktiva yang digunakan
untuk memperoleh laba tersebut. Pengukuran ROA
Pengukuran Current Ratio
tersebut menggunakan formula sebagai berikut:
Current ratio merupakan perbandingan
Earning after tax
ROA = antara current asset dengan current liabilities.
Total asset Current ratio digunakan untuk mengukur rasio
hutang lancar terhadap total hutang
perusahaan.
Pengukuran Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi pertumbuhan Pengukuran Firm Age
dengan cara memulai bisnis baru atau membeli
Firm age diukur dari lamanya perusahaan
perusahaan lain diluar produk dan pasar
tercatat di bursa (dalam satuan tahun). Firm age
perusahaan sekarang. Entropy adalah proxy dari
digunakan untuk mengukur pengaruh lamanya
strategi diversifikasi yang dilakukan oleh
perusahaan beroperasi terhadap kinerja
perusahaan. Nilai entropy dihitung dengan
perusahaan. (Chang & Hong, 2002). Pengukuran
menggunakan formula sebagai berikut:
firm age menggunakan rumus berikut:
N
1
E= ∑ P ln P 
i =1
i
i
Firm age = Tahun laporan keuangan terakhir-
Tahun perusahaan pertama kali
go public.
Dimana, N merupakan jumlah segmen bisnis;
dan Pi merupakan nilai total asset perusahaan Pengujian hipotesis dilakukan untuk
pada segmen bisnis i. menguji pengaruh diversifikasi perusahaan
terhadap kinerja perusahan dengan
Penelitian ini juga menggunakan variabel
menggunakan uji regresi berganda. Penelitian ini
kontrol firm size (perusahaan berukuran besar
juga menggunakan variabel kontrol ukuran
memberikan pengaruh yang besar terhadap
perusahaan (firm size), rasio hutang (debt ratio ),
kinerja perusahaan), rasio hutang/debt ratio ,
current ratio dan umur perusahaan (firm age).
current ratio (mengukur rasio hutang lancar
Persamaan regresi yang diuji adalah sebagai
terhadap total hutang perusahaan) dan umur
berikut:
perusahaan (firm age). Variabel ini diharapkan
dapat mewakili karakteristik perusahaan. Performance = α0 + 1DIV + 2
SIZE + DR +
3 4
CR +
5
AGE + e
Pengukuran Firm Size Keterangan:
Firm size merupakan ukuran perusahaan Performance : Kinerja Perusahaan
yang dihitung dari nilai total aset perusahaan. Firm DIV : Diversifikasi
size dirumuskan dengan menggunakan formula SIZE : Firm size
sebagai berikut:
DR : Debt ratio
Firm size = ln (Total asset)

284 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 2, Mei 2009: 280 – 287


KEUANGAN

CR : Current ratio
PEMBAHASAN
AGE : Firm age

Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa


Hipotesis terdukung apabila nilai koefisien diversifikasi berpengaruh negatif terhadap kinerja
DIV yaitu b1 positif dan signifikan, yang berarti perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa
bahwa diversifikasi berpengaruh signifikan positif semakin banyak segmen usaha yang dibangun
terhadap kinerja perusahaan. perusahaan maka akan semakin rendah kinerja
perusahaan. Hasil ini tidak sesuai dengan
penelitian Chakrabarti, Singh, & Mahmood (2007)
HASIL yang menyimpulkan bahwa diversifikasi
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia yaitu
Pengujian Pengaruh Diversifikasi terhadap negara yang institusi ekonominya masih lemah,
Kinerja Perusahaan sedangkan di Korea Selatan dan Jepang dimana
institusi ekonominya relatif baik menunjukkan
Hasil pengujian pengaruh diversifikasi, bahwa diversifikasi berpengaruh negatif terhadap
dengan variabel kontrol firm size, debt ratio, kinerja perusahaan. Namun demikian, hal ini
current ratio dan firm age terhadap kinerja mungkin terjadi karena perusahaan-perusahaan
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1. di Indonesia sedang menghadapi keadaan
Tabel 1. Ikhtisar Hasil Uji Regresi Berganda ekonomi yang tidak stabil sehingga strategi
diversifikasi yang dilakukan tidak memberikan
Faktor Koefisien Nilai t
Konstanta -0.127 keuntungan terhadap kinerja perusahaan.
DIV -1.148E-16 -0,670 Backman (1999) dalam Chakrabarti, Singh, &
Size 0.006 0.787
Mahmood (2007) juga menjelaskan bahwa di
Debt Ratio -0.021 -1.554
Current Ratio 0.002 0.541 beberapa negara Asia, perusahaan-perusahaan
Age 0.000358 0.184 melakukan diversifikasi karena termotivasi oleh
Keterangan : ** signifikan pada α = 5% faktor-faktor yang menurut argumen pasar efisien
tidak cukup memenuhi, seperti akses informasi,
* signifikan pada α = 10%
lisensi (licences), dan pasar. Sehingga, diversifikasi
kurang menguntungkan pada lingkungan
Hasil pengujian variabel diversifikasi pada institusi yang lebih berkembang.
Tabel 1 menunjukkan bahwa koefisien diversifikasi
Penelitian ini mendukung penelitian
(b1DIV) bernilai negatif namun tidak signifikan
George & Kabir (2005), yaitu bahwa semakin
dengan nilai koefisien sebesar 1,148E-16 yang
banyak diversifikasi yang dilakukan perusahaan,
berarti bahwa semakin tinggi diversifikasi maka
maka kinerja perusahaan semakin rendah.
semakin rendah kinerja perusahaan (meskipun
Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi
tidak signifikan).
diversifikasi memperkecil kinerja perusahaan pada
perusahaan-perusahaan di negara dengan
perekonomian sedang berkembang.

STRATEGI DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN 285

Shinta Heru Satoto


KEUANGAN

mengukur diversifikasi dan kinerja misalnya


KESIMPULAN DAN SARAN dengan menggunakan logaritma dari jumlah
segmen bisnis untuk mengukur diversifikasi dan
market value of equity untuk mengukur kinerja
Kesimpulan perusahaan. Diharapkan dengan penggunaan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji ukuran yang berbeda dapat lebih menjelaskan
kembali pengaruh strategi diversifikasi terhadap pengaruh strategi diversifikasi terhadap kinerja.
kinerja perusahaan dengan mengambil sampel Selain itu, perlu juga dipertimbangkan mengenai
perusahaan-perusahaan manufaktur di Bursa Efek pengaruh jenis diversifikasi yang dilakukan
Indonesia Hasil pengujian terhadap 75 perusahaan, berhubungan/tidaknya (related/
perusahaan sampel menunjukkan bahwa unrelated) diversifikasi yang dilakukan
diversifikasi berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan dengan bisnis intinya, lingkungan
perusahaan. Ini berarti bahwa perluasan unit bisnis institusi, stabilitas perekonomian, dan afiliasi yang
melalui diversifikasi yang dilakukan oleh mungkin dilakukan perusahaan dengan
perusahaan memperkecil atau memberikan kelompok bisnis lain, sehingga dapat diperoleh
pengaruh yang tidak menguntungkan bagi kinerja hasil yang lebih reliable
perusahaan. Pengaruh negatif ini mungkin
disebabkan karena diversifikasi dilakukan di
lingkungan perekonomian yang tidak stabil DAFTAR PUSTAKA
sehingga kurang mendukung strategi diversifikasi
yang dilakukan perusahaan.
Selain itu, banyak faktor lain yang kurang Berger, P.G., & Ofek, E. 1995. Diversification Effect
mendukung diversifikasi yang dilakukan on Firm Value. Journal of Financial
perusahaan, seperti kemampuan manajerial, Economics, Vol.37, pp.39-65.
kurang efisiennya informasi dan sumber dana,
maupun perubahan kondisi yang berlangsung Berry, C. H., & Jacquemin, D.B. 1979. Entropy
dengan cepat. Sehingga diversifikasi yang Measure of Diversification and Corporate
seharusnya memperbaiki atau memberikan efek Growth. Journal of Industrial Economics,
positif bagi kinerja perusahaan selama periode Vol.27, pp.359- 369.
yang stabil berubah dalam arah yang berkebalikan Chang, S., & Hong, J. 2002. How Much Does the
dengan adanya perubahan kondisi yang sangat Business Group Matter in Korea?, Strategic
cepat. Management Journal, Vol.23, pp.265-274.

Saran Chakrabarti, A., Singh, K., & Mahmood, I. 2007.


Diversification and Performance: Evidence
Penelitian ini memberikan bukti empiris
From East Asian Firms. Strategic
mengenai pengaruh strategi diversifikasi terhadap
Management Journal, Vol. 28, pp.101-120.
kinerja perusahaan. Namun demikian, karena
keterbatasan yang ada maka penelitian tentang George, R., & Kabit, R. 2005. Corporate
pengaruh strategi diversifikasi ini perlu diuji Diversification and Firm Performance: Does
kembali pada penelitian mendatang dengan the Organizational Form of the Firm Matter?
menggunakan ukuran yang berbeda untuk FMA Annual Meeting, Chicago, pp.1-81.

286 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 2, Mei 2009: 280 – 287


KEUANGAN
Higgins, R.C. 1975. Corporate Banckruptcy and Montgomery, C. A. & Wernerfelt, B. 1988.
Conglomerate Merger. Journal of Finance, Diversification Rents and Tobin’s Q. Rand
Vol.30, pp.93-113. Journal of Economics, Vol.19, pp.623-632.

Kock, C. & Guillen, M. F. 2001. Strategy and Palepu, K. 1985. Diversification Strategy, Profit
Structure in Developing Countries: Business Performance and The Entropy Measure.
Groups as An Evolutionary Response to Strategic Management Journal, Vol.21,
Opportunities for Unrelated Diversification. pp.155-174.
Industrial and Corporate Change, Vol.10,
No.1, pp.77-113. Pandya, A. M., & Rao, N.V. 1998. Diversification and
Firm Performance An Empirical Valuation.
Lewwellen, W. G. 1971. A Pure Financial Rationale Journal of Finance and Strategic Decision,
for The Conglomerate Merger Activity. Vol.11, No.2, pp.67-81.
Journal of Finance, Vol.26, pp.795-802.
Porter, M., E. 1987. From Competitive Advantage
Madj, S. & Meyers, S. C. 1987. Tax Asymmetries and to Corporate Strategy. Harvard Business
Corporate Income Tax Reform, Fedstein M. Review, Vol.65, pp.43-59.
(ed.), Effects of Taxation on Capital
Accumulation. Chicago: University of Rajan, R., Servaes, H., & Zingales, L. 2000. The Cost
Chicago Press. of Diversuty: Diversification Discount and
Inefficient Investment. Journal of Finance,
Meyer, M., Milgran, P., & Roberts, J. 1992. Vol.55, pp.35-80.
Organizational Prospects, Influence Costs
and Ownership Changes. Journal of
Economics and Management Strategy, No.1,
pp.9-35.

STRATEGI DIVERSIFIKASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN 287

Shinta Heru Satoto

Anda mungkin juga menyukai