1. Pengertian Penyakit infeksi akut system saraf pusat yang disebabkan oleh
Virus Rabies yang termasuk genus Lyssa Virus dan menginfeksi
manusia melalui gigitan hewan HPR yang terinfeksi (anjing,
monyet, kucing, kelelawar.
2. Tujuan Dokter dapat melakukan pengelolaan penyakit yang meliputi
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Penunjang sederhana
3. Penegakkan Diagnosa
4. Penatalaksanaan Komprehensif
3. Alat dan Bahan 1. Cairan desinfektan
2. Serum Anti Rabies (SAR)
3. Vaksin Anti Rabies (VAR)
4. Langkah dan Prosedur 1. Pertolongan pertama pada penderita gigitan :
Luka gigitan dicuci dengan sabun detergen, selam 5 - 10 menit di air
mengalir, dikeringkan dan diberi yodium tinktur atau alkohol 70%
Lakukan Jahit luka sementara (disesuaikan tingkat area luka)
Pemberian vaksin Anti Rabies hari pertama 2 dosis dilanjut
rencana hari ke 7 dan 21.
2. Anamnesa tentang HPR yang menggigit korban
Hewan yang menggigit harus ditangkap dan dilaporkan ke dinas
peternakan untuk diobservasi selama 14 hari. Jika mati dalam
observasi maka kepala anjing tersebut dikirim ke laboratorium untuk
kepastian diagnosa.
Apabila dalam masa observasi selam 14 hari, hewan tetap hidup
maka hewan divaksin anti rabies dan dikembalikan pada
pemiliknya atau dibunuh bila tidak bertuan.
3. Pemberian vaksin
Hari ke nol (0) : 2 dosis 0,5 ml im disuntikkan di regio deltoid
kanan & 0,5 ml im di regio deltoid kiri dlm waktu bersamaan.
Anak < 1 th : pangkal paha
Hari ke 7 : 1 dosis 0,5 ml im di regio deltoid.
Hari ke 21: 1 dosis 0,5 ml im di regio deltoid