Anda di halaman 1dari 2

Penanggulangan diskolorasi

 Scaling
Diskolorasi pada gigi dapat dicegah dengan cara membersihkan kebersihan mulut
yang baik. Stain rokok dan kopi dapat dicegah dengan membatasi asupan. Penggunaan fixed
appliance pada gigi dan material bonding dapat meningkatkan retensi biofilm dan
menyebabkan pembentukan lesi white spot. Perawatan lesi ini dimuali dengan perawatan oral
hygiene yang baik dan penggunaan fluoride (pasta gigi fluoride, obat kumur yang mengandung
fluoride, varnish, material bonding dan ligature) diskolorasi pada tahap awal dapat dicegah
dengan kunjungan rutin ke dokter gigi.
 Microabrasion
Pada tahun 1986, Croll memodifikasi teknik dengan menggunakan pumice yang
mengandung asam HCL yang dibentuk menjadi pasta. Teknik ini disebut microabrasion dan
menyebabkan pelarutan permukaan enamel karena asam dan bahan pumice yang abrasive
untuk menghilangkan stain. Stain fluorosis juga dapat dihilangkan dengan microabrasion jika
diskolorasinya hanya sedalam 0.2-0.3mm. daerah yang dipoles dengan menggunakan pasta
yang mengandung fluorida akan memicu remineralisasi.
 Macroabrasion
Teknik ini menggunakan bur polishing komposit atau super fine bur diamond dengan
menggunakan handpiece high-speed dan dengan semprotan air untuk menjaga kelembapan
sehingga dapat menghilangkan stain. Final polishing dengan menggunakan rubber abrasive.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dianjurkan untuk melakukan kombinasi Teknik
microabrasion dan macroabrasion.
 Veneers
Merupakan suatu perawatan yang diaplikasikan pada permukaan gigi pada bagian
labial dan digunakan pada gigi anterior untuk mengembalikan warna gigi yang mengalami
diskolorasi local, general atau diskolorasi intrinsic. Beberapa factor yang harus diperhatikan
dalam aplikasi veneer adalah usia pasien, oklusi, kesehatan jaringan periodontium, posisi dan
susunan gigi serta oral hygiene.
Berdasarkan materialnya dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu komposit,
processed composite, porselen dan pressed ceramic materials. Berdasarkan desain
preparasinya dibedakan menjadi dua yaitu partial veneer yang diindikasikan untuk restorasi
daerah diskolorasi local; dan full veneer yang diindikasikan untuk restorasi atau diskolorasi
yang melibatkan hampir seluruh permukaan fasial gigi.
Labial veneer ini merupakan kontraindikasi pada orang yang memiliki kebiasaan
merokok, minum kopi, the dan kebiasaan bruxism.
Berdasarkan tekniknya dibedakan menjadi dua:
 Direct veneers
Menggunakan bahan komposit, dan keuntungannya mudah diaplikasikan
 Direct partial veneers
Diindikasikan pada kasus dikolorasi yang masih dikelilingi oleh
enamel yang sehat.
 Direct full veneers
Diindikasikan untuk gigi yang mengalami diskolorasi atau diastema
closure.
 Indirect veneers
Menggunakan bahan processed composite, feldsphatic porselen dan cast
atau pressed ceramic.
 Bleaching
o Non-vital bleaching
o Vital bleaching

1. White spot lesions and orthodontic treatment. Prevention and treatment. Orthod Fe. 2014
Sep;85(3):235-44
2. Sturdevant 2012. 307-337

Anda mungkin juga menyukai