HASIL
OLEH
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Hasil penelitian ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II
serta diketahui oleh Ketua Program Studi Pendidikan Geografi, selanjutnya siap untuk
diseminarkan.
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi
Pendidikan Geografi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di muka bumi
(Fauzi. A. 2004).
tergantung ada tidaknya sumberdaya migas atau mineral pada suatu lokasi
daerah setempat.
suatu kawasan untuk ekspolitasi sumberdaya migas atau bahan mineral lainnya,
1
sehingga dengan adanya kegiatan pertambangan pada satu kawasan atau wilayah,
diharapkan akan meningkatkan derajat hidup atau mutu kehidupan serta fasilitas
Salah satu daerah yang memiliki sumberdaya alam terutama migas yang
cukup besar adalah di Kecamatan Bula pulau Seram Kabupaten Seram Bagian
sehari-hari operasi Blok Seram Non Bula adalah CITIC Seram Energy Limited.
lainnya yang terkait baik langsung atau tidak langsung dengan keberadaan industri
disini dan mendapat manfaat atau keuntungan yang lebih baik untuk mendongkrak
Dari uraian di atas, peneliti sangat tertarik untuk mengkaji sejauh mana
tersebut. Oleh sebab itu penulis mengambil judul penelitian tentang “Kontribusi
Bagian Timur”.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi
ekonomi, oleh karena itu permasalahan dari penelitian ini adalah mencakup aspek-
(riil) maupun PDRB atas dasar harga berlaku (nominal) selama 5 (lima) tahun
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana Kontribusi
Timur.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
3
2. Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian ini dapat juga digunakan sebagai bahan masukan atau
yang di maksud.
E. Penjelasan Istilah
1. Kontribusi
masukan, ide dan lainnya. Sedangkan menurut kamus Ekonomi, kontribusi adalah
sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau
2. Sektor Migas
4
3. Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Seram Bagian Timur, Kab. Seram Bagian Barat dan Kabupaten Kepulauan Aru.
dengan 4 kecamatan dan 56 desa, dalam perkembangannya saat ini telah menjadi
Timur (SBT) merupakan salah satu kabupaten yang terletak dibagian Timur dan
selatan Pulau Seram Provinsi Maluku, dimana secara geografis berada pada
3.952,08km2, dan wilayah lautan 11.935,84 km2. Juga merupakan salah satu
daerah yang menghasilkan migas di provinsi Maluku. (BPS Kab. SBT 2014).
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
A. Pengertian Kontribusi
dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi dan tindakan. Hal yang bersifat
materi misalnya seorang individu atau sebuah lembaga yang memberikan bantuan
masukan, ide dan lainnya. Sedangkan menurut kamus Ekonomi, kontribusi adalah
sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan biaya, atau
kontribusi adalah suatu keterlibatan yang dilakukan oleh sebuah badan usaha yang
peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat dan
6
dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi menyangkut perkembangan yang
pendapatan.
kegiatan ekonomi yang dicapai sekarang lebih tinggi dari pada yang dicapai pada
jasa- jasa yang dihasilkan dalam perekonomian tersebut bertambah besar dari
tahun-tahun sebelumnya.
perkotaan (urbanisasi).
(Jhingan, 2000).
7
Dalam konsep konsep dasar ekonomi makro indikator yang digunakan
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir
2006).
perekonomian daerah. Dengan menghitung PDRB secara teliti dan akurat baik
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan dapat diambil beberapa
tingkat pertumbuhan produk domestik regional bruto suatu daerah yang diukur
atas dasar harga konstan. Bagi suatu daerah provinsi, kabupaten/kota gambaran
PDRB yang mencerminkan adanya laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dalam
penggalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan, perdagangan
hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa
perusahaan dan jasa- jasa lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari data
8
perubahan persediaan, ekspor dan impor. Sedangkan pertumbuhan ekonomi
Menurut Todaro (2000) terdapat tiga faktor atau komponen utama dalam
yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah,
peralatan fisik dan modal atau sumber daya manusia, Pertumbuhan penduduk
kemajuan teknologi.
PDRB adalah jumlah keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang
Pada perhitungan PDRB dapat menggunakan dua harga yaitu PDRB harga
berlaku dan PDRB harga konstan, yang dimana PDRB harga berlaku merupakan
nilai suatu barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
tahun tersebut, dan PDRB harga konstan adalah nilai suatu barang dan jasa yang
9
dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu yang dijadikan sebagai
sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan
seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu
negara yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode
tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau
yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun
berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk
disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur
10
Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto
Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat
ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar
sebaliknya.
ke tahun.
4) PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan
5) PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
11
D. Pengertian Kesempatan Kerja
yang tersedia. Hal ini berarti semakin besar pula permintaan akan tenaga kerja.
Sebaliknya semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan
peningkatan penawaran tenaga kerja merupakan salah satu target yang harus
mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut serta
tahun keatas yang bekerja atau disebut pekerja. Menurut Esmara (1986:134),
kesempatan kerja dapat diartikan sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau
orang yang sudah memperoleh pekerjaan, semakin banyak orang yang bekerja
lapangan usaha atau kesempatan kerja yang sudah tersedia untuk bekerja akibat
12
lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan kesempatan kerja juga dapat diartikan
keadaan dimana semua pekerja yang ingin bekerja pada suatu tingkat upah
kesempatan kerja adalah penduduk yang berusia produktif yang sedang memiliki
Daerah Tahun Anggaran 2008, yang telah diterapkan secara nasional tersebut
13
tentu saja menimbulkan konsekuensi dimana terdapat keharusan pemerintah
salah satu kriteria utama untuk melihat kemampuan daerah dalam melaksanakan
otonomi daerah.
2. Dana Perimbangan
3. Pinjaman Daerah
PAD merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah
yang bersangkutan yang terdiri atas hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil
yang sah.
14
Sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya alam, fokus utama dalam hal
desentralisasi keuangan adalah bagi hasil sumberdaya alam (BHSDA) yang akan
persentase tertentu dari penerimaan pemerintah pusat yang sumbernya berasal dari
sektor minyak bumi dan gas alam, kehutanan, pertambangan umum dan
perikanan.
Sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya alam, fokus utama dalam hal
desentralisasi keuangan adalah bagi hasil sumberdaya alam (BHSDA) yang akan
persentase tertentu dari penerimaan pemerintah pusat yang sumbernya berasal dari
sektor minyak bumi dan gas alam, kehutanan, pertambangan umum dan
perikanan.
15
Terkait dengan perhitungan DBH SDA Migas per provinsi/kabupaten/kota,
alokasi maupun realisasi DBH SDA migas sebagai dasar penyaluran DBH SDA
berikut :
1. DBH SDA Minyak Bumi sebesar 15,5% berasal dari penerimaan negara SDA
setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya. DBH tersebut dibagi
yang bersangkutan.
2. DBH SDA Minyak Bumi sebesar 15,5% berasal dari penerimaan negara SDA
dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya. DBH tersebut dibagi dengan
16
10,33% dibagikan untuk seluruh kabupaten/kota lainnya dalam provinsi
yang bersangkutan.
3. DBH SDA Gas Bumi sebesar 30,5% berasal dari penerimaan negara SDA
setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya . DBH tersebut dibagi
yang bersangkutan.
4. DBH SDA Gas Bumi sebesar 30,5% berasal dari penerimaan negara SDA
dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya . DBH tersebut dibagi dengan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah Deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang
menggunakan proses data-data yang berupa angka sebagai alat menganalisis dan
Kasiram (2008)
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Kabupaten Seram Bagian Timur Provinsi Maluku
Jenis data dalam penelitian adalah berupa data kuantitatif yang berbentuk
angka-angka, data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat time series
pemerintah seperti dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data penerimaan dari
18
E. Teknik Analisa Data
Keterangan :
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) merupakan salah satu kabupaten yang
terletak dibagian Timur dan selatan Pulau Seram Provinsi Maluku, dimana secara
Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan kabupaten bahari dengan luas laut
mencapai 14.877,771 kilometer persegi. Wilayah daratan terdiri dari dataran Bula,
Bula Barat, Teluk Waru, Tutuk Tolu, Kian Darat, Lian Vitu, Kilmury,
Werinama dan Siwalalat yang berada di Pulau Seram dan pulau-pulau terpisah
sebanyak 60 pulau. Wilayah Seram Bagian Timur mempunyai 132 aliran sungai
20
dan Kecamatan Teor, yang merupakan tempat penelitian dilakukan yaitu berada pada
Iklim yang terdapat di Kabupaten Seram Bagian Timur adalah Iklim laut tropis
dan iklim musim. Terjadi iklim tersebut oleh karena Kabupaten Seram Bagian Timur
dikelilingi oleh laut yang luas, maka iklim di daerah ini sangat dipengaruhi oleh laut
Oleh karena luasnya wilayah ini dimana pulau-pulau yang tersebar dalam jarak
yang berbeda-beda, Keadaan klimatologi pada Stasion Meteorologi Geser yang
21
menggambarkan iklim di wilayah Kabupaten Seram Bagian Timur merupakan iklim
musim dan laut tropis, yang dipengaruhi angin dari Samudera Pasifik menuju arah
barat, berinteraksi dengan dinamika laut, dan masa gugus pulau, membentuk 3 (tiga)
zona agroklimat,
1. zona agroklimat I.3 dengan curah hujan bulanan yang merata, ciri-ciri
tahunan lainnya (suhu rata-rata 26,0 0C, dengan curah hujan sebesar 1800-
2. zona agroklimat II.6 dengan curah hujan tertinggi antara bulan Desember –
Mei, ciri-ciri tahunan lainnya (suhu rata-rata 26,4 0C, curah hujan sebesar
3. zona agroklimat III.1 dengan curah hujan tertinggi antara bulan Juni-Agustus, ciri-
0
ciri tahunan lainnya (suhu rata-rata 26,1 C, curah hujan 2000-2500 mm),
Sumber Data: Balai Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Seram
Bagian Timur 2016.
3. Topografi
22
4. Keadaan Penduduk
tahun. Berdasarkan data proyeksi penduduk BPS Kabupaten Seram Bagian Timur,
jumlah penduduk pada tahun 2015 tercatat sebanyak 108.406 jiwa atau jumlah
jiwa dibandingkan dengan tahun 2010 pada saat Sensus penduduk, bisa di lihat pada
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk per Tahun
No Kecamatan (%)
2010 2015 2016 2010-2016 2015-2016
1 Pulau Gorom 18.565 20.612 20.919 2,01 1,49
2 Wakate 6.695 7.418 7.529 1,98 1,50
3 Teor 2.556 2.836 2.878 2,00 1,48
4 Gorom Timur 6.807 7.238 7.346 1,28 1,49
5 Pulau Panjang 1.913 2.069 2.100 1,57 1,50
6 Seram Timur 19.758 11.127 11.293 - 1,49
7 Tutuk Tolu 4.722 4.496 5.020 1,03 1,50
8 Kilmury 4.260 4.583 4.651 1,47 1,48
9 Lian Vitu - 5.130 5.207 - 1,50
10 Kian Darat - 5.114 5.190 - 1,49
11 Werinama 5.036 5.409 5.490 1,45 1,50
12 Siwalalat 4.716 5.066 5.142 1,45 1,50
13 Bula 18.167 16.065 16.305 - 1,49
14 Bula Barat 5.870 6.620 6.719 2,28 1,50
15 Teluk Waru - 4.173 4.235 - 1,49
Seram Bagian Timur 99.065 108.406 110.024 1,82 1,49
Sumber: Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Seram Bagian Timur 2016,
23
Tabel 4.3. Menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian Timur
dari tahun 2010 ke tahun 2016. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2016 sebesar 1,82
persen. Pertumbuhan penduduk pada tahun 2016 lebih banyak disebabkan faktor
memiliki banyak daya tarik sebagai kabupaten baru bagi penduduk kabupaten lain di
Provinsi Maluku dan para transmigran dalam upaya memperbaiki taraf hidup
mereka.
Bagian Timur pada tahun 2016 yaitu sebanyak 110.024 Jiwa, dengan jumlah laki-laki
sebanyak 55.990 Jiwa, dan perempuan sebanyak 54.034 Jiwa, serta jumlah kepala
keluarga sebanyak 30.937 KK dari jumlah tersebut apabila dirincikan menurut jenis
kelamin dan kelompok umur maka diperoleh gambaran pada tabel 4.4 berikut ini.
24
Tabel. 4.4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Seram Bagian Timur, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat dihitung sex ratio (SR) jumlah
Sesuai hasil perhitungan diatas Sex Ratio (SR) = 103. Artinya setiap 1000 Jiwa
dari 110.024 Jiwa penduduk yang diklasifikasi berdasarkan jenis kelamin dari jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 55.990 Jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 54.034
Jiwa.
25
Sedangkan untuk rasio ketergantungan (Dependency Ratio) yaitu perbandingan
jumlah produktif. Berdasarkan tabel 4.4 jumlah penduduk Kabupaten Seram Bagian
Seram Bagian Timur adalah 65,30. Artinya setiap penambahan 100 orang penduduk
dalam melihat kualitas sumberdaya manusia di daerah tersebut. Dalam konteks ini
kondisi ekonomi masyarakat sangat memegang peran yang sangat penting dalam
26
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang terdapat di Kabupaten
Seram Bagian Timur dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan Sekolah Dasar
memiliki angka yang paling besar (23.700 Jiwa) selanjutnya Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (7.594 Jiwa) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (5.931 Jiwa), hal
Seram Bagian Timur, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5. (pada
halaman 28 ).
27
Tabel. 4.5. Jumlah Penduduk per Kecamatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kabupaten seram Bagian Timur 2016
28
Agama dan Kepercayaan
Sebagai bangsa Indonesia agama memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Tingkat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa merupakan salah satu faktor utama dalam kehidupan masyarakat. Pada
yaitu ada agama Islam yang mencapai (104.660 Jiwa), Kristen Protestan (3.045
Jiwa), Katolik (1.494 Jiwa), Hindu (783 Jiwa) dan Budha (42 Jiwa). Seperti
Agama
Kecamatan Total
Islam Protestan Katolik Hindu Budha
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pulau Gorom 20.837 45 37 - - 20.919
Wakate 6.699 587 243 - - 7.529
Teor 1.273 459 1.146 - - 2.878
Gorom Timur 7.346 - - - - 7.346
Pulau Panjang 2.100 - - - - 2.100
Seram Timur 11.293 - - - - 11.293
Tutuk Tolu 5.020 - - - - 5.020
Kelmury 4.651 - - - - 4.651
Lian Vitu 5.207 - - - - 5.207
Kian Darat 5.190 - - - - 5.190
Werinama 5.490 - - - - 5.490
Siwalalat 3.484 1.638 20 - - 5.142
Bula 16.104 90 48 63 - 16.305
Bula Barat 5.731 226 - 720 42 6.719
Teluk Waru 4.235 - - - - 4.235
Kab SBT 104.660 3.045 1494 783 42 110.024
Sumber Data: Kementrian Agama Kabupaten Seram Bagian Timur 2016.
29
B. Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Regional)
bersangkutan.
Dengan menghitung PDRB secara teliti dan akurat baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan dapat diambil beberapa kesimpulan
Tinjauan ekonomi Kabupaten Seram Bagian Timur disajikan dalam dua sudut
pandang, yaitu dengan migas dan tanpa migas. Hal ini dilakukan untuk analisis lebih
lanjut, karena sebagian besar nilai tambah pada dasarnya berasal dari sektor
pertambangan migas.
menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010. (pada halaman 31)
30
Tabel. 4.7. PDRB Kabupaten Seram Bagian Timur Menurut Lapangan Usaha ADHK (2010) Tahun 2011-2016
Sumber: Data diolah berdasarkan PDRB Kab. Seram Bagian Timur, Tahun 2012-2016.
31
Berdasarkan tabel 4.7 diatas pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Seram Bagian
Timur sebesar 1.488.346,95 jutaan rupiah, mengalami peningkatan pada tahun 2013
mencapai 1.537.041,72 jutaan rupiah peningkatan ini terjadi karena sektor Pertanian,
jutaan rupiah dan sektor Pertambangan dan penggalian sebesar 542.994,33 jutaan
rupiah, dan sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Pada tahun 2014 PDRB berdasarkan harga konstan (2010) Kabupaten Seram
sedangkan pada tahun 2015 sebesar 1.760.134,29 jutaan rupiah, peningkatan ini
terjadi karena selain tiga sektor yang memberikan kontribusi besar yaitu sektor
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, sektor lain pun
102.181,54 jutaan rupiah dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi
yang positif.
Sedangkan pada tahun 2016 PDRB atas dasar harga konstan (2010) masih tetap
mengalami kenaikan dan sektor-sektor yang memberikan kontribusi juga masih tetap
sama kontribusi yang diberikan sebesar 1.848.728,4 dari keseluruhan sektor usaha
selama periode tahun 2012-2016 seperti yang diperlihatkan pada tabel diatas,
32
C. Analisis Hasil Penelitian
sektor Pertambangan dan penggalian terhadap pembentukan PDRB atas dasar harga
konstan (2010) di Kabupaten Seram bagian Timur seperti yang diperlihatkan pada
Dari tabel 4.8 terlihat, kontribusi yang diberikan sektor pertambangan dan
dasar harga berlaku (riil), laju pertumbuhan kategori pertambangan dan penggalian
dan perminyakan hingga menyentuh nilai -0,37%, dan pada tahun 2013 laju
33
Laju pertumbuhan kembali terjadi pada tahun 2014 naik sebesar 13,41% dan
merupakan nilai tertinggi untuk kategori sektor pertambangan dan penggalian, dan
kembali turun menjadi 4,41% pada tahu 2015 dan 4,23% pada tahun 2016. Untuk
Pertambangan Pertambangan
Kontribusi Kontribusi
Tahun Minyak, Gas dan dan Penggalian
(%) (%)
Panas Bumi Lainnya
528,287.31 13,49 12.466,61 9,32
2012 525.082,44 -0,61 13.668,37 9,64
2013 528.679,87 0,69 14.314,45 4.37
2014 600.331,87 13,55 15.491,66 8,22
2015 626.644,14 4,38 16.312,90 5,30
2016 653.083,20 4,22 17.081,90 4,71
Sumber : Data sekunder diolah berdasarkan PDRB Kab. Seram Bagian Timur,
Tahun 2012-2016
Minyak, Gas dan Panas Bumi. Mengalami penurunan nila tambah pada tahun 2012
sebesar 525.082,44 juta rupiah atau -0,61% dan laju pertumbuhan tertinggi terjadi
pada tahun 2014 yaitu sebesar 13,55% hanya saja angka rupiahnya kecil yaitu
600.331,87 juta rupiah bila dibandingkan dengan tahun 2015 dan 2016.
Namun secara presentasi produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2012-
2016 atas dasar harga berlaku (ADHB) Kabupaten Seram Bagian Timur, sektor
34
Tabel. 4.10. PDRB Kabupaten Seram Bagian Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB Tahun 2012-2016
35
Berdasarkan tabel 4.10, dengan menggunakan rumus kontribusi atas dasar
harga berlaku (ADHB) maka akan diperoleh besarnya kontribusi dari sektor
Kabupaten Seram bagian Timur seperti yang diperlihatkan pada tabel 4.11 di bawah
ini.
Sektor
PDRB total
Pertambangan dan Kontribusi
Tahun (QYn) QXn : QYn
Penggalian (QXn) (%)
(jutaan rupiah)
(jutaan rupiah)
1 2 3 4 = (2) : (3) 5 = (4) x 100%
2012 829.852,15 1.963.588,05 0,4226 42,26
2013 866.578,40 2.144.076,52 0,4042 40,42
2014 1.004.754,22 2.438.998,51 0,4120 41,20
2015 599.582,45 2.208.982,74 0,2714 27,14
2016 505.419,78 2.201.275,442 0,2296 22,96
Jumlah 173,98
Rata-rata 34,79
Sumber : Data sekunder diolah berdasarkan PDRB Kab. Seram Bagian Timur,
Tahun 2012-2016
Dari tabel 4.8 terlihat, kontribusi yang diberikan sektor pertambangan dan
penggalian pada tahun 2012-2016 terhadap PDRB atas dasar harga berlaku sangat
besar, kontribusi terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar 27,14% dan 2016 sebesar
22,96%. Hal ini terjadi karena adanya penurunan nilai tambah pada sub sektor
menjadi 42,26%. Dan Tahun 2013 turun sebesar 40,42% , sektor pertambangan dan
36
penggalian pada tahun 2014 pun mengalami kenaikan sebesar 41,20% dengan rata-
sektor lainnya namun pada tahun 2016 sektor Pertambangan dan Penggalian
dibandingkan dengan kontribusi tahun 2015 yang mencapai 27,14%. Hal ini
dikarenakan terjadinya penurunan nilai tambah secara drastis pada sub kategori
pertambangan minyak, gas, dan panas bumi yaitu sebesar 12,93%. seperti terlihat
Pertambang Pertamban
an Minyak, gan dan
Tahun (%) (%) Rata-rata (%)
Gas dan Penggalian
Panas Bumi Lainnya
2012 814.360,78 22,00 15.491,37 14,72 829.852,15 42,26
2013 849.227,78 22,95 17.350,61 16,48 866.578,39 40,42
2014 983.653,89 26,58 21.100,33 20,04 1.004.754,22 41,20
2015 575.173,81 15,54 24.408,64 23,19 599.582,45 27,14
2016 478.505,61 12,93 26.914,17 25,57 505.419,78 22,96
Total 3.700.921,87 100 105.265,12 100 3.806.186,99 35,06
Sumber : Data sekunder diolah berdasarkan PDRB Kab. Seram Bagian Timur,
Tahun 2012-2016
Minyak, Gas dan Panas Bumi. Mengalami penurunan nila tambah pada tahun 2016
sebesar 478.505,61 juta rupiah atau 12,93% dan pertumbuhan tertinggi terjadi pada
37
Namun secara presentasi produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2012-
2016 atas dasar harga berlaku (ADHB) Kabupaten Seram Bagian Timur, sektor
atas dasar harga konstan (2010) tanpa memasukan migas dapat dilihat pada tabel
berikut.
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan tanpa
memasukan migas nilainya mengalami perubahan yang sangat fluktuatif, yaitu pada
tahun 2012 laju pertumbuhannya sebesar 9,64% dan mengalami penurunan pada
Pada tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 8,22% dan mengalami penurunan
kembali pada tahun 2014 sebesar 5,30% dan 4,71% pada tahun 2016.
38
Rata-rata laju pertumbuhan tanpa migas dalam kurun waktu 2012-2016 yaitu
sebesar 6,44%. Penurunan ini terjadi karena besarnya nilai tambah pada sub sektor
pertambangan dan penggalian, berada pada kategori Pertambangan Minyak, Gas dan
Panas Bumi dan apabila migas tidak diikut sertakan maka nila tambah pun untuk
migas atas dasar harga berlaku (ADHB) selama periode tahun 2012-2016
Pertambangan dan
PDRB total
Penggalian lainya Kontribusi
Tahun (QYn) QXn : QYn
(QXn) (jutaan (%)
(jutaan rupiah)
rupiah)
1 2 3 4 = (2) : (3) 5 = (4) x 100%
2012 15.491,37 1149.227,27 0,135 1,35
2013 17.350,61 1.294.848,73 0,134 1,34
2014 21.100,33 1.316.658,49 0,160 1,60
2015 24.408,64 1.633.808,93 0,149 1,49
2016 26.914,17 1.762.242,32 0,153 1,53
Jumlah 7,31
Rata-rata 1,46
Sumber : Data sekunder diolah berdasarkan PDRB Kab. Seram Bagian Timur,
Tahun 2012-2016
Berdasarkan tabel 4.14 pada tahun 2012 pertumbuhan PDRB atas dasar harga
berlaku (ADHB) tanpa migas sebesar 1,35%, kemudian pada tahun 2013
pertumbuhan PDRB tanpa migas mengalami penurunan sebesar 1,34%. Dan pada
tahun 2014 mengalami kenaikan pertumbuhan PDRB tanpa migas sebesar 1,60%,
39
kembali turun pada tahun 2015 sebesar 1,49%, dan kembali naik pada tahun 2016
Penurunan ini terjadi karena besarnya nilai tambah pada sub sektor
pertambangan dan penggalian, berada pada kategori Pertambangan Minyak, Gas dan
Panas Bumi dan apabila migas tidak diikut sertakan maka nila tambah pun untuk
4. PDRB Perkapita
Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah adalah
PDRB perkapita, baik atas dasar harga berlaku (nominal) maupun harga konstan
(riil). PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB
per satu orang penduduk. Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk
yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita, seperti
Tabel 4.15 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berkapita sektor Migas
ADHB Kabupaten Seram Bagian Timur 2012 – 2016
PDRB sektor
Jumlah
Pertambangan Prosentasi
Tahun Penduduk
dan pengalian (%)
(jiwa)
(Rp)
1 2 3 4 = (2) : (3) x100
2012 829.852,15 103.174 8.04 (juta rupiah) 22,43
2013 866.578,40 104.902 8.26 (juta rupiah) 23,05
2014 1.004.754,22 106.682 9.42 (juta rupiah) 26,28
2015 599.582,45 108.406 5.53 (juta rupiah) 15,43
2016 505.419,78 110.024 4.59 (juta rupiah) 12,81
Total 35.84 (juta rupiah) 100
Sumber : Data sekunder diolah berdasarkan PDRB dan jumlah penduduk Kab. Seram
Bagian Timur, Tahun 2012-2016
40
Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat di ketahui bahwa PDRB perkapita
Bagian Timur yaitu, Pada tahun 2012 sebesar PDRB perkapita 4.08 (juta rupiah) atau
sebesar 22,43% dan pada tahun 2013 sebesar 8.26 (juta rupiah) atau 23,05%, pada
tahun 2014 naik menjadi 9.42 (juta rupiah) atau sebesar 26,28%, kenaikan ini
disebabkan karena pada tahun 2012-2014 terjadi kenaikan pada nilai tambah
distribusi PDRB atas dasar harga berlaku pada sub sektor pertambangan migas.
Namun pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 5.53 (juta rupiah) atau
15,43% dan pada tahun 2016 sebesar 4.59 (juta rupiah) atau sebesar 12,81%, dengan
rata-rata PDRB berkapita selama kurun waktu 2012-2016 yaitu sebesar 35.84 (juta
rupiah).
5. Kesempatan Kerja
Salah satu ukuran yang sering digunakan untuk mengetahui keadaan ekonomi
penduduk adalah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), ukuran ini biasanya
atau kesempatan kerja yang sudah tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan
sudah diisi dan kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai partisipasi dalam
pembangunan.
Rasio antara angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja dikenal
dengan istilah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), yang notabene merupakan
41
besarnya jumlah penduduk masuk dalam pasar kerja. Sebagaimana terlihat pada tabel
4.16, jumlah tenaga kerja pada sektor Pertambangan dan pengalian di kabupaten
pengalian menyerap tenaga kerja, pada sub sektor pertambangan migas sebanyak 325
(orang) atau sebesar 48,44% dan pada sub sektor pertambangan bahan galian
Maka penyerapan tenaga kerja lebih banyak yaitu pada sub sektor
pertambangan bahan galian golongan C sebanyak 346 (orang) atau sebesar 51,56%
dari total jumlah 671 (orang) atau 100%, yang bekerja pada sektor pertambangan dan
pengalian.
Sebagai daerah yang kaya akan sumberdaya alam, fokus utama dalam hal
desentralisasi keuangan adalah bagi hasil sumberdaya alam (BHSDA) yang akan
42
BHSDA penerimaan yang diterima oleh pemerintah daerah dalam bentuk
persentase tertentu dari penerimaan pemerintah pusat yang sumbernya berasal dari
sektor minyak bumi dan gas alam, kehutanan, pertambangan umum dan perikanan.
Sebagaimana terlihat pada tabel 4.17 penerimaan daerah dari dana bagi hasil
Tabel 4.17 Distribusi Penerimaan Daerah dari Bagi Hasil SDA Migas Tahun
2012-2016
Pada tahun 2012 penerimaan daerah sebesar 201.134.000,00 (juta rupiah) atau
11,80% dan pada tahun 2013 sebesar 315.169.000,00 (juta rupiah) atau 18,47%.
Sedangkan pada tahun 2014 menjadi 780.201.101,00 (juta rupiah) atau 45,76%.
Untuk tahun 2015 sebesar 205.939.000,00 (juta rupiah) atau 12,08% dan tahun
pada tahun 2014 yaitu sebesar 780.201.101,00 (juta rupiah) atau 45,76% dari total
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
laju kenaikan PDRB ADHK 2010 Kabupaten Seram Bagian Timur, selama
Minyak dan Panas Bumi, laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun
2014 yaitu sebesar 13,55% hanya saja angka rupiahnya kecil yaitu
22,94%.
44
PDRB Berdasarkan harga berlaku tahun 2012-2016 sektor pertambangan
hanya saja mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2016
2. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas atas dasar harga konstan (2010) tahun
kenaikan tertinggi terjadi pada tahu 2012 sebesar 9,64% dengan rata-rata
tahun 2014 sebesar 9.42 (RP) dari total jumlah penduduk pada tahun yang
5. Banyaknya tenaga kerja pada sektor migas yaitu sebanyak 325 (orang) atau
yaitu sebanyak 346 (orang) atau 51,56% dari total pekerja pada sektor
45
6. Penerimaan pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Timur, selama
B. Saran
maka diakhir penulisan ini dapat disampaikan beberapa saran sebagai usaha dalam
dimanfaatkan.
46
3. Dengan berkurangnya produksi migas yang ada di Kabupaten Seram
47
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2012. Pencemaran Laut Oleh Minyak. Online, Diakses pada tanggal 01
Oktober 2017. (http://fikymamyongs.blogspot.com)
Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber daya Alam dan Lingkungan. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
H. Salim HS., SH, MS. (2005). Hukum Pertambangan Di Indonesia (edisi revisi),
Divisi buku perguruan tinggi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Produk Domestik Bruto (PDRB), Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (Dalam
Angka 2012-2016).
Sandono Sukrino. (2000). Pengantar teori makro ekonomi. Jakarta Raja Grafindo
Persada.
Sagir. Suharsono 1994. Kesempatan Kerja dan Tenaga Kerja. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Statistik. PDRB, Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (Dalam Angka 2017).