A. Para Pihak
1. A (40 tahun), pengemudi bus Restu No. Pol N-6092 sebagai pihak yang
karena kelalaiannya menabrak mobil BMW No. Pol N-300-BI.
2. B (45 tahun), pemilik sekaligus pengemudi mobil BMW No. Pol N-200-BI
sebagai pihak yang dirugikan.
1. Pada hari Minggu, 17 Oktober 2012, di kota Malang, A pengemudi bus Restu
No. Pol N-6092 dari Perusahaan OTOBUS “RESTU” yang berkedudukan di
Malang menabrak sebuah mobil BMW No Pol N-200-BI yang dikemudikan
dan dimiliki oleh B.
C. Analisis Kasus
Dari penjelasan diatas, kasus ini dapat masuk dalam pasal 1365 karena telah
memenuhi persyaratan untuk dapat menunut penggantian kerugian. Dimana dalam
menunut penggantian kerugian karena perbuatan melanggar hukum memiliki empat
syarat yaitu:
2. Ada kesalahan
Kesalahan dalam arti luas ada dua macam yaitu kesalahan yang
dilakukan karena dengan sengaja dan kesalahan yang dilakukakn karena
kelalaian. Perbuatan A merupakan kesalahan yang dilakukannya karena
kelalaiannya ketika mengemudikan bus sehingga akhirnya menabrak mobil
milik B yang kemudian menimbulkan kerugian.
3. Ada kerugian
Dalam kasus ini, bus yang dikndarai oleh A bukanlah busnya miliknya. Melainkan
milik perusahan OTOBUS “RESTU” yang berkedudukan di Malang. Yang berarti bahwa
A bekerja sebagai sopir bus di perusahaan tersebut. Menurut Pasal 1367 ayat 3
“majikan-majikan dan mereka yang mengangkat orang-orang lain untuk mewakili
urusan-urusan mereka, adalah bertanggung jawab tentang kerugian yang
diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka didalam
melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini dipakainya” dan juga berdasarkan
pasal 1357 yang menyatakan bahwa “pihak yang kepentingan-kepentingannya
diwakili oleh seorang lain dengan baik, diwajibkan memenuhi perikatan-perikatan
yang diperbuat oleh si wakil itu tentang segala perikatan yang secara
perseorangannya dibuatnya, dan mengganti segala pengeluaran yang berfaedah
atau perlu”.
Dari kedua pasal tersebut diatas, berarti perusahaan OTOBUS “RESTU” tersebut
turut bertanggung jawab mengganti kerugian dalam kasus antara A dan B terebut.
D. Solusi Hukum
Menurut saya, dari apa yang telah dijabarkan diatas telah jelas bahwa kasus yang
terjadi antara A dan B merupakan suatu perikatan yang timbul dikarenakan undang-
undang, dan merupakan kasus perbuatan melawan hukum. Dimana B dapat menuntut
ganti rugi terhadap A, dengan B harus membuktikan kerugian-kerugian yang telah dia
derita. Dan pihak A dan juga perusahaan OTOBUS “RESTU” harus mengganti kerugian
kepada B sejumlah Rp 63.204.300, -. Ditambah dengan kerugian immaterial yang
diderita, dimana dapat dihitung ketika sudah diterima oleh hakim. Dimana biaya
penggantian untuk konsultasi ke dokter, dan juga penggantian atas terganggunya aktifitas
B.