PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia. Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi
dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua
mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama, kurikulum dikembangkan untuk memelihara
dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Persatuan Nasional dan
Nilai-Nilai Kebangsaan, kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik, pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan
sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi
diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan
itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu, kurikulum diarahkan
kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,pengetahuan, kepribadian,
akhlakmulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
1. VISI
2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai penjabaran
visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Misi UPTD SDN PANJARATAN
Meningkatkan sopan dan santun warga sekolah.
Meningkatkan kedisiplinan dan cinta tanah air.
Meningkatkan keterampilan siswa dibidang kesenian.
Meningkatkan keterampilan warga sekolah di bidang teknologi informasi.
3. TUJUAN
Tujuan pendidikan adalah gambaran tingkat kualitas yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada
karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah maka tujuan UPTD
SDN Panjaratan pada tahun pelajaran 2019/2020, sekolah mengantarkan pesertadidik
untuk:
A. STRUKTUR KURIKULUM
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk
setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai
Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabelberikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SD/MI Kelas I, II, dan III
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.
B. Muatan Kurikulum
1. Mata pelajaran
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti meliputi: Agama Islam, mengingat kondisi
sosial budaya masyarakat di lingkungan sekitar sekolah.
Tujuan: Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
c. Bahasa Indonesia
Meliputi aspek berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis.
Tujuan:Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis sertadapat
menggunakan bahasa sebagai dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
d. Matematika
Meliputi :Berhitung, geometri, dan pengukuran, pengolahan data.
Tujuan :Memberikan pemahaman logoka dan kemampuan dasar matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.
e. Ilmu Pengetahuan Alam
Meliputi:Fisika, dan biologi isinya makluk hidup.
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
Meliputi:Sejarah, ekonomi dan geografi.
Tujuan :Memberikan pengetahuan sosio cultural masyarakat yang majemuk,
mengembangkan kesadaran hidup masyarakat, serta memiliki ketrampilan hidup
secara mandiri.
g. Seni Budaya dan Ketrampilan.
Meliputi:Seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
Tujuan :Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada seni
budaya nasional.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Tujuan:Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
ketrampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab,
disiplin dan percaya diri pada siswa.
2. Muatan lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang di
sesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah yang
materinya tidak menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan/atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal Bahasa Banjar
1. Peraturan Daerah.
2. Surat Edaran Gubernur
Program PPK dilaksanakan sekolah untuk membentuk karakter siswa agar memiliki sikap
nilai utama: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Untuk
membentuk 5 nilai utama karakter dilaksanakan dengan 3 pendekatan, Antara lain:
c. Tindak lanjut hasil pengamatan sikap berkarakter nilai-nilai utama perlu dilakukan
guru, jika terdapat sikap siswa yang belum sesuai dengan arah tujuan
pembentukan nilai-nilai utama karakter, guru wajib melakukan pembinaan secara
berkelanjutan sampai pembentukan nilai karakter menjadi pembiasaan dan budaya
hidup siswa.
a. Rutin:
1) Religius: kegiatan pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
pembelejaran, target hafal ayat suci per jenjang kelas.
b. Terprogram
1. Ekstrakurikuler
Eksuntuk membentuk nilai karakter religius,nasionalis, mandiri,gotong
royong,dan integritas
2. Ko Kurikuler
c. Spontan
Untuk membentuk nilai-nilai utama karakter pada siswa dilaksanakan juga
melalui kegiatan spontan, yang melatih siswa memiliki rasa peka dan kepedulian
terhadap orang lain, yang dilakukan secara spontan dan insidental, seperti:
takjiah, menjenguk teman sakit.
d. Keteladanan
Keteladan merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan pembentukan
nilai-nilai utama karakter pada diri siswa, sehingga menjadi pembiasaan bahkan
budaya hidup siswa. Oleh karena itu keteladan kepala sekolah, guru, dan warga
sekolah lainnya sangat diperlukan:
c) Alokasi Waktu
Untuk kegiatan ekstrakurikuler diberikan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35
menit) ,pelaksanaan pada kelas rendah ( I s/d III) dari pukul 10.00 s/d
11’10,sedangkan kelas atas sesuai jadwal yang telah ditentukan. Setelah masuk
semester genap kelas VI diberikan kegiatan bimbingan belajar dan pemadatan
secara intensif untuk persiapan menghadapi Ujian Sekolah.
d) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada
sekolah dan og tua siswa dalam bentuk kuantitatif.
D. Beban Belajar
E. Ketuntasan Belajar
KKM 75
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 93-100 93-100 Sagat Baik
B 83-92 83-92 Baik
C 75-82 75-82 Cukup
D <75 <75 Perlu Bimbingan
1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 seorang peserta didik dinyatakan belum belajar untuk
menguasai KD yang dipelajari apabila menunjukkan indikator nilai <70(untuk KKM
70) dan nilai <75 (untuk KKM 75)dari hasil tes formatif.
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajari apabila menunjukkan indikator nilai <70(untuk
KKM 70) dan nilai <75 (untuk KKM 75) dari hasil tes formatif
3. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mapa pelajaran, yakni
jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut
standar yang ditetapkan Satuan Pendidikan yang bersangkutan
G. Gerakan Literasi
1
Jakarta, 02032017, KP
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu