Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Jenis tanah
Level muka air tanah sangat menentukan tekanan terhadap mata bor dan
dinding sumuran. Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan
sering mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan
mata bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.
Untuk area yang tergenang air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan
pondasi sistem bore pile. Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap
faktor air semen pondasi bore pile. Penempatan mesin bor juga sangat sulit pada
posisi genangan.
1. Pek.Persiapan
2. Pengeboran
Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk
pekerjaan pengeboran dalam proyek ini. Air digunakan untuk menghancurkan
material tanah dan mengurangi gesekan dalam lubang.
Langkah – langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut :
I. Pekerjaan Pengeboran.
a. Pengeboran menggunakan cross drill dibantu dengan semprotan air (air berlumpur)
yang mengalir melalui lubang batang yang difungsikan untuk menghancurkan tanah
sehingga tanah dapat diangkut keluar lubang.
b. Pembersihan tahap pertama dilakukan dengan penyemprotan air selama±10 menit
setelah kedalaman perencanaan tercapai.
c. Untuk memastikan kondisi lubang telah bersih digunakan bor spiral yang berfungsi
untuk membawa dan memotong tanah sisa yang tidak dibawa oleh air. Dengan system
ini, diharapkan bahwa semua sisa pengeboran bisa terangkat. Tahap ini adalah langkah
terakhir dari pengeboran.
II. Pekerjaan Pasangan
a. Pemasangan pipa trime sesuai dengan kedalaman lubang yang dibor
b. Pasang baja tulangan yang dirakit
c. Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ± 10 menit melalui
pipa trime untuk membersihkan lubang dari endapan lumpur.
III. Pekerjaan Cor
Sistem pengecoran bore pile setelah pekerjaan pembersihan terakhir dilakukan,
mengikuti langkah – langkah sebagaiberikut :
a. Langkah pertama dilakukan dengan kantong plastik yang diisi dengan campuran beton
untuk memisahkan campuran beton dari endapan lumpur di dalam pipa trime.
b. Kantong plastic dimasukkan pada kedalaman 1 meter dari corong trime sampai tenaga
pengecoran siap untuk melakukan pengecoran secara konstan.
c. Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi kedalam lubang pipa sampai
kepermukaan saluran dan kemudian tas plastic bisa dilepas. Pada saat yang sama,
campuran beton yang dimasukkan mendorong air lumpur di luar pipa trime keluar.
d. Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu aliran campuran
beton kedalam lubang agar tidak ada udara yang terjebak dalam campuran beton.
e. Jika campuran tidak bisa turun lebih jauh, dengan kata lain permukaan campuran
beton di dalam lubang bor telah meningkat cukup jauh. Maka pipa trime bisa ditarik
perlahan-lahan sambil terus menuangkan campuran beton.
f. Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetap terendam 1 meter
di dalam campuran beton. Pipa trime bisa diangkat jika campuran beton telah naik
lebih dari 3 meter di bawah pipa trime.
g. Pengecoran dapat dihentikan jika campuran beton sampai kepermukaan lubang
(meluap) dan benar-benar bersih dari lumpur atau kotoran lainnya.