4
Kalimantan. Miliaran rupiah dana negara dikucurkan untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik bagi warga kota Blitar dan sekitarnya. Proyek multiyears
pembangunan RS Mardi Waluyo Blitar, mulai dirasakan warga tahun 2007. Tepatnya
setelah pebangunan tahap pertama selesai, sebagai pelayanan per 13 Agustus 2007,
boyong dari rumah sakit lama di jalan dr. Soetomo ke RS baru di jalan Kalimantan,
meliputi layanan rawat inap, VIP dan VVI, perkantoran dan administrasi, instalasi
gawat darurat, laboratorium dan radiologi.
Sukses boyongan tahap pertama membuat pemerintah kota Blitar dan RS Mardi
Waluyo Blitar semakin komit untuk memberikan pelayanan yang semakin baik
kepada masyarakat, sehingga pembangunan tahap ke 2 di kebut alhasil per 1 Juli 2010
seluruh pelayanan pindah ke jalan Kalimantan.
Pembangunan fisik menuntut imbangan peningkatan kualitas pelayanan kepeda
masyarakat. RS Mardi Waluyo Blitar menempatkan klien atau penggunaan layanan
sebagai pusat perhatian. Sambung caranya dengan menetapkan Citizen Character atau
CC melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dalam mengambil kesepakatan tentang
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, yang diselaraskan anatara kemampuan
sumber daya yang ada di rumah sakit dengan tuntutan masyarakat.
Selain CC, juga melakukan berbagai terobosan antara lain DDTK anak yang
mendapatkan penghargaan MURI, pembangunan instalasi Hemodialisa,
penatalaksanaan keuangan yang profesional dan status Mardi Waluyo Blitar sebagai
badan pelayanan umum daerah (BLUD) hingga menjadikan RS Mardi Waluyo Blitar
sebagai rumah sakit sayang ibu dan bayi (RSSIB). Sebagai RSSIB, prestasi yang
diraih membanggakan, terpilih sebagai sayang ibu dan bayi terbaik ke dua tingkat
nasional tahun 2010, dan mendaptkan penghargaan langsung dari Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
5
C. Misi Rumah Sakit
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, berkualitas dengan
mengutamakan keselamatan, membangun citra pelayanan kesehatan partisipatif
serta menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian
2. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan.
6
F. Denah Lokasi
7
g) Menunjang program pendidikan berkelanjutan bagi pertumbuhan dan
perkembangan profesi tenaga keperawatan.
3. Tujuan Ruang Perawatan Bougenvil
a) Memberikan asuhan keperawatan pada penderita dengan kasus syaraf sesuai
dengan standar asuhan keperawatan.
b) Meminimalisir terjadinya infeksi sekunder pada penderita kasus syaraf.
c) Meningkatkan upaya rehabilitasi dini sebagai upaya untuk menghindari
kecatatan.