Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Home
Biogeografi
Ilmu Sosial
Ilmu Bumi
Geologi
Bencana Alam
Type your search query and hit enter:
Type Here
© IlmuGeografi.com - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang Undang
ILMUGEOGRAFI.COM
Type your search query and hit enter:
Type Here
HOMEPAGEILMU BUMI
ILMU BUMI
Jenis jenis Batuan dan Penjelasannya
Tahukah anda bahwa salah satu bahan baku utama yang ada di dalam bumi adalah batu. Batu
yang terurai kemudian menjadi tanah dan tanah kemudian menjadi media utama dalam tempat
tumbuhnya tanaman dan tempat tinggal dari berbagai jenis makhluk hidup di dunia ini. dalam isi
bumi setidaknya terdapat tiga jenis jenis batuan yang berbeda dimana ketiga jenis jenis batuan
tersebut terbentuk dari adanya proses yang sangat panjang. tiga jenis jenis batuan yang ada di
lapisan atmosfer bumi diantaranya adalah :
Batuan Beku
Batuan beku atau yang disebut sebagai batuan igneus merupakan jenis batuan dimana proses
pembentukannya terjadi dari magma yang telah mengalami pembekuan atau pendinginan.
Batuan ini biasanya ada di dalam mantel atau kerak bumi. Saat ini setidaknya sudah terdapat
700 jenis batuan beku yang dapat diindentifikasi dan sebagian besar terdapat di bawah kerak
bumi.
Morfologi atau cara terbentuknya batuan beku sertidaknya dibagi menjadi tiga macam yaitu
intrusive, ekstrusif dan hipabissal. Selengkapnya mengenai ketiga batuan tersebut simak
berikut ini:
Intrusive
Batuan beku jenis intrusive merupakan batuan beku dimana proses pembentukannya terjadi di
dalam kerak bumi atau di bawah permukaan bumi. Batuan ini merupakan bentuk dari
pendinginan magma yang ada di dalam kerak bumi sehingga tekstur batuan beku biasanya
bersifat kasar. Pada batuan beku bahkan bisa dilihat butiran mineral yang sangat jelas dan
dapat dilihat oleh mata telangjang. Pada batuan beku terdapat formasi yang cukup unik yaitu
batolit, stok, lakolit, sill, dan dike. Nah saat batuan sudah semakin mendingin dan membeku
maka akan memunculkan batuan yang memiliki tekstur kasar seperti batu granit, diorite ataua
grabo.
Biasanya di dalam lubang inti pada sebuah pegunungan akan diisi dengan batuan granit namun
ketika lubang tersebut tertimbun oleh material lainnya akan membentuk batuan batolit. Batuan
beku yang memiliki tekstur butir kasar yang terletak pada kedalaman cukup di dalam kerak
disebut sebagai abyssal sedangkan batuan beku intrusive yang proses terbentuknya sudah
hampir berada di permukaan disebut sebagai hypabyssal.
Ekstrusif
Berbeda dengan batuan beku intrusive, batuan beku ekstrusif ini terjadi di atas permukaan
kerak bumi karena adanya pencairan magma di dalam mantel atau kerak bumi. Proses
pembekuan dari batuan beku ini lebih cepat dibandingkan dengan proses pencairan batuan
beku intrusive karena proses pembekuannya terjadi di atas permukaan bumi. Magma yang
keluar dari dalam mantel atau kerak bumi ini melalui gunung berapi yang terdapat lubang
dipuncaknya sehingg magma bisa keluar dan membentuk batuan yang lebih cepat membeku.
Oleh karena itu tekstur dari batuan ini bersifat halus berpasir. Jenis batuan beku esktrusif yang
paling sering ditemukan adalah batu basalt. Beberapa batuan basalt bahkan membentuk
sebuah pola yang unik seperti di Antrim, Irlandia utara.
Jenis batuan ekstrusif dan intrusive agak sulit dibedakan karena biasanya keduanya memiliki
tekstur kasar dengan butiran-butiran halus di permukaannya. Untuk membedakan keduanya
biasanya hanya bisa dilakukan melalui pemeriksaan di bawah mikroskop karena mineral yang
terdapat di dalam kedua jenis batuan ini berbeda sehingga jika ada penyebutan apakah itu
merupakan batuan intrusive atau batuan ekstrusif di lapangan secara langsung hanyalah
sebuah dugaan saja dan tidak bisa dipegang kebenaranya.
Hipabissal
Untuk jenis batuan beku hipabissal merupakan jenis batuan yang terbentuk diantara batuan
plutonik dan vulkanik. Batuan ini terbentuk karena adanya proses naik turunnya magma di
dalam mantel dan kerak bumi. Batuan hipabissal seringkali membentuk sebuah batuan pakolit,
dike, sill, lakolit, dan lopolit.
Struktur batuan merupakan penampakan dari batuan yang bisa dilihat dari kedudukan
lapisannya. Pada batuan beku seringkali hanya dapat dilihat langsung dari lapangannya
langsung. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Pillow lava atau lava bantal dimana terjadi karena adanya pembekuan magma pada gunung di
bawah laut yang membentuk menyerupai bantal.
Joint struktur merupakan aliran lava yang berbentuk kekar-kekar dan tegak lurus sesuai dengan
arah alirannya sehingga menghasilkan penampakan yang sangat memukau.
Massif, merupakan jejak aliran lava yang keluar dari perut bumi namun tidak menunjukkan
adanya tanda-tanda lubang atau aliran gas di dalamnya.
Vesikuler, merupakan aliran lava yang mengalir dan dibersamai dengan adanya aliran gas
sehingga arah dan teksturnya tidak teratur.
Xenolitis, merupakan aliran lava yang dibersamai dengan masuknya batuan lain di dalamnya
sehingga menunjukkan sebuah fragmen yang membentuk pecahan-pecahan.
Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk di atas permukaan bumi dan
dibekukan pada suhu dan tekanan udara yang rendah. Batuan sedimen sebenarnya merupakan
bentukan dari batuan yang pernah ada sebelumnya yang sudah terkena berbagai jenis
pelapukan dan erosi tanah. Nah, material hasil dari pelapukan dan erosi ini kemudian
mengendap di dalam sebuah cekungan dan berkumpul menjadi satu sehingga lambat laun
karena adanya tekanan udara dan suhu yang rendah menjadikan kumpulan tersebut sebuah
batu baru. Material tersebut kemudian mengeras atau membentuk dan mengelami litifikasi
sehingga menjadikan sebuah batuan sedimen.
Di dalam permukaan bumi sendiri jumlah batuan sedimen ini diperkirakan mencapai 75%
sedangkan di dalam kerak bumi diperkirakan ada 8%. Dengan mempelajari batuan sedimen ini
sebenarnya juga sangat bermanfaat bagi berbagai jenis cabang ilmu pengetahuan seperti
geokimia, paleografi, klimatologi serta dari cabang ilmu sejarah kehidupan dan pembentukan
muka bumi. Hal ini disebabkan karena setiap lapisan batuan sedimen dapat memperkirakan
berapa lama waktu tersebut dan berapa lama usia bumi sebenarnya.
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibedakan menjadi empat jenis yaitu
batuan sedimen klasik, batuan sedimen biokimia, batuan sedimen kimia dan batuan sedimen
vulkanik. Selengkapnya mengenai ke empat jenis batuan sedimen ini simak berikut ini:
Batuan sedimen klasik merupakan jenis batuan yang terdiri dari silikat dan beberapa fragmen
batuan yang diangkut menggunakan sebuah fluida nah kemudian material yang diangkut oleh
fluida ini akan terhenti dimana fluida ini juga terhenti.
Bentuk dan ukuran dari batuan sedimen klasik kemudian dibedakan lagi sesuai dengan skala
ukuran partikel yang mendominasi dan menggunakan ukuran skala butir Udden-Wentworth.
Kemudian para ahli membagi ukurannya menjadi tiga jenis yaitu kerikil (batuan yang memiliki
diameter lebih dari 2 mm), pasir (batuan yang memiliki diameter antara 1/16 hingga 2 mm) dan
lumpur (lumpur terbagi menjadi dua yaitu lempung yang memiliki diameter kurang dari 1/256
mm dan lanau yang memiliki diameter antara 1/16 hingga 1/256 mm).
Pada batuan sedimen biokimia menggunakan jasa dari berbagai organisme biasanya
merupakan organism mikro yang ikut mengangkut material sehingga berkumpul pada tempat
tertentu dan membentuk sebuah batuan. Pada batuan sedimen biokimia ini diantaranya adalah:
Batu gamping yang terbuat dari berbagai kerangka biota laut yang berkapur seperti diantaranya
karang, foraminifera dan moluska.
Batubara yang terbuat dari tumbuhan dimana sudah dihilangkan karbonnya dari atmosfer dan
proses ini dibantu oleh beberapa unsure lainnya. ini membuat batu bara memiliki bentuk yang
unik dan proses dari tumbuhan menjadi batu bara ini membutuhkan waktu yang sangat lama.
Endapan rijang, yang terbentuk dari akumulasi kerangka yang mengandung zat silika dimana
zat ini didapatkan dari berbagai biota laut yang memiliki ukuran mikroskopis contohnya adalah
ladiolaria dan diatom.
3. Batuan Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimia merupakan batuan yang terbentuk dari sebuha kejadian ketika kumpulan
material terperangkap di dalam sebuah tempat dan kandungan mineral di dalam larutannya
menjadi jenuh dan membeku dengan proses anorganik atau secara kimiawi. Contoh dari batuan
sedimen kimia yang paling banyak ditemukan antara lain adalah batu gamping oolitik, dan
batuan lain yang mengandung evaporit seperti silvit, halit, barit dan juga gypsum.
Untuk pengelompokkan jenis batuan sedimen selain di dalam ketiga kelompok yang sudah
dijelaskan di atas maka akan masuk ke dalam jenis batuan vulkanis. Batuan ini terbentuk
karena beberapa hal diantaranya adalah adanya arus piroklastik, breksi vulkanik, breksi impact
dan proses lainnya yang jarang sekali ditemukan dan hanya ada pada beberapa kasus saja.
Batuan Metamorf
Jenis batuan ketiga adalah batuan metamorf atau yang juga sering disebut sebagai batuan
malihan. Batuan metamorf merupakan sebuah batuan yang mengalami perubahan atau
transformasi dari batuan lainnya yang sudah ada sebelumnya dan dibersamai dengan adanya
proses metamorfosa sehingga membentuk bentuk baru yang berbeda dengan jenis batuan
sebelumnya. jumlah dari batuan metamorf di dalam bumi ini cukup banyak dan
pembentukannya sangat mudah karena adanya kedalaman tempat yang sangat dalam, adanya
tekanan udara yang sangat rendah atau tinggi dan tekanan dari batuan yang sudah ada di
atasnya.
Proses pembentukan batuan metamorf juga bisa terjadi karena adanya tabrakan lempeng
benua yang bisa menyebabkan adanya tekanan horizontal, distorsi dan gesekan pada lempeng
tersebut. Batuan metamorf juga bisa terbentuk karena adanya pemanasan dari magma yang
ada di dalam perut bumi.
Ada beberapa jenis batuan metamorf dan bisa dibedakan menjadi berikut ini:
Proses terjadinya batuan metamorf kontak adalah adanya suntikan magma yang mengenai
pada batuan disekitarnya. Perubahan ini adalah perubahan besar dimana hampir batuan yang
terkena suhu yang sangat tinggi akan melakukan proses metamorphosis. Karena adanya
proses ini juga bisa merubah biji mineral yang ada di dalam batuan. Semakin dekat letak batu
dengan magma akan semakin besar pula proses perubahannya dibandingkan dengan batuan
yang letaknya jauh dari magma.
Ketika batuan mengalami kontak dengan magma juga mengakibatkan permukaan mineralnya
menjadi lebih keras. Istilah untuk menyebut batuan yang telah mengalami proses
metamorphosis ini biasanya disebut dengan batu tanduk (hornfless).
Batuan metamorf regional merupakan sebuah kumpulan batuan metamorf dalam ukuran yang
cukup besar dan luas. Sebagian besar batuan di bawah kerak bumi merupakan batuan
metamorf yang mengalami proses metamorphosis ketika terjadinya tabrakan lempeng benua
ini. biasanya batuan metamorf ini akan ada disepanjang sabuk karena adanya tekanan suhu
udara yang tinggi sehingga mengakibatkan batuannya mengalami perubahan struktur di
dalamnya. untuk batuan metamorf regional ini contohnya adalah singkapan marmer yang
sangat luas di Amerika Serikat.
Batuan ini terjadi karena adanya proses mekanisme deformasi mekanis. Jadi, ketika ada dua
lempeng yang saling bergesekan maka akan menghasilkan panas yang sangat tinggi, nah
bagian yang masih mengalami gesekan tersebutlah yang akan mengalami perubahan struktur
di dalamnya. batuan tersebut juga biasanya akan hancur terlebih dahulu karena adanya
tumbukan atau gesekan tertentu yang sangat lama dan kuat. Pada proses ini tidak biasanya
terjadi pada zona sempit dimana terjadi pergerakan sesar secara mendatar.
Batuan ini terjadi karena adanya perbuhana suhu dan tekanan udara yang sangat drastis
Karena adanya cairan hidrotermal. Contoh dari batuan ini adalah batuan basaltic dimana
didalam batuan tersebut memang sangat kekurangan cairan hidrat. Hasil endapan dari batuan
ini akan bercampur dengan unsure-unsur lainnya seperti talk, klorit, tremolit, aktinolit dan
lainnya. biasanya jika endapan terdapat bijihnya berarti merupakan batuan metamorf
hidrotermal.
Seperti dengan namanya batuan metamorf tindihan ini merupakan hasil dari batuan yang
tertimbun dalam kedalaman yang sangat dalam hingga mencapai perubahan suhu yang sangat
drastis. Pada fase ini biasanya di dalam batu akan muncul sebuah mineral baru dan biasanya
yang paling banyak dihasilkan adalah mineral zeolit. Batuan ini bisa berubah menjadi batuan
metamorf regional jika terjadi perubahan suhu dan tekanan yang terjadi secara terus menerus.
Untuk batuan metamorf jenis ini terjadi karena adanya suatu kejadian seperti ketika meteor atau
komet yang jatuh ke bumi hingga menyebabkan ledakan. Hal ini juga bisa terjadi karena adanya
gempa bumi atau karena adanya letusan gunung api yang sangat besar. Karena adanya
kejadian tersebut maka mengakibatkan tekanan yang sangat tinggi pada batuan-batuan yang
terkena dampak dari kejadian tersebut. Tekanan ini mengakibatkan adanya perubahan mineral
di batuan yang sangat tinggi seperti koesit dan stishofit. Selain itu batuan juga bisa berubah
bentuk menjadi kerucut yang terpercah-pecah. (baca : penyebab gunung meletus)
Itulah tiga jenis jenis batuan yang menyusun bumi yaitu batuan beku yang letaknya paling
dalam, kemudian batuan sedimen dimana merupakan endapan dari batuan yang ada
sebelumnya serta batuan metamorf dimana batu ini merupakan bentuk lain dari batu yang telah
bertransformasi menjadi bentuk dan struktur yang berbeda-beda di dalamnya. batuan ini
tentunya sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi dan menjadi bidang ilmu yang
sangat menarik untuk dipelajari. Sekian dan terima kasih.
SHARE
PUBLISHED BY
Site Default
TAGS:
alamatmosferbumijenis batu
4 YEARS AGO
RELATED POST
Penjelasan Lengkap Teori Keadaan Tetap (The Steady State Theory)
RECENT POSTS
ILMU SOSIAL
Inilah Daftar 7 Negara Terluas Di Benua Afrika Beserta Penjelasannya
Benua Afrika terkenal sebagai salah satu benua yang memiliki jumlah negara yang cukup
banyak atau sekitar 50 lebih negara (Baca:…
1 week ago
BIOGEOGRAFI
Sulit Ditemukan Di Alam Bebas, Inilah 7 Penyebab Kelangkaan Tumbuhan Di Indonesia
Keragaman hayati yang dimiliki Negara Indonesia tidak perlu diragukan lagi keberadaannya.
Bahkan Indonesia dikenal juga sebagai rumah bagi ratusan spesies…
1 week ago
ILMU SOSIAL
Mengenal Negara Seychelles, Negara Kepulauan Di Samudra Hindia
Gambaran Umum Negara Seychelles Berbicara mengenai negara dengan pulau terbanyak,
Indonesia masuk ke dalam daftar sebagai negara kelima terbesar di…
2 weeks ago
BIOGEOGRAFI
Selain Perburuan Liar, Inilah 7 Penyebab Kelangkaan Hewan Di Indonesia
Seiring berjalannya waktu, Planet Bumi juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut sangat
erat kaitannya dengan kegiatan manusia. Dahulu manusia melakukan berbagai…
2 weeks ago
GUNUNG
Gunung Salak, Gunung Favorit Para Pecinta Alam Sekaligus Penuh Misteri
Karakteristik Gunung Salak Keindahan alam yang dimiliki Jawa Barat tidak hanya berada di
wilayah Bandung saja. Ada salah satu kenampakan…
2 weeks ago
GUNUNG
Gunung Sunda: Sejarah Dan Letusannya (Asal Usul Gunung Tangkuban Parahu)
Kenampakan alam yang dimiliki oleh Indonesia tidak hanya sebatas keindahan lautnya saja,
namun juga gunungnya. Gunung yang terdapat di Indonesia…
2 weeks ago
DOSEN TALKS
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu nusa bangsa yang menjadi bahasa Ibu dari
negara Indonesia. Bahasa Indonesia kini banyak dipelajari oleh orang asing. Lalu, apa saja
Fakta Unik Bahasa Indonesia yang harus kamu tahu?
Home Tentang kami Hubungi Kami Adchoices Cookies Term Of Use Disclaimer Kebijakan
Privasi Ketentuan Layanan
© IlmuGeografi.com - All Rights Reserved - Hak Cipta di lindungi Undang UndangView Desktop
Version