Anda di halaman 1dari 12

Cover

MATERI PELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS XII SEMESTER GANJIL

Nama: Christensen Salaki


Kelas: XII2

SMA ADVENT PURWODADI

Alamat : Raya Purwodadi,Ngaglik, Parerejo, purwodadi, Pasuruan, East Java 67163,


Indonesia. Telp : (0341) 426891. Email : info@slapur.sch.id
MAKALAH
Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

Oleh:
Christensen Salaki

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam
Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………....................................i
Daftar isi………………………………………….......................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang…………………………………………...........................................1
2. Tujuan……………………………………………………...........................................1
3. Manfaat…………………………………………………….........................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri (1948-1965)
1. Pengertian Konflik dan Disintegrasi
Bangsa .........................................................................................3

2. Faktor Disintegrasi Bangsa


……………………………...................................................4

3. Upaya mencegah disintegrasi bangsa …........................................4

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………………………………...........................................
7
2. Daftar
pustaka…………………………………………………..............................................7

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia terbentuk melalui perjuangan yang sangat keras.


Negara Indonesia adalah negara kesatuan sesuai dengan UUD 1945 pasal 1
ayat 1.Sehingga menurut pasal 1 ayat 1 UUD 1945 Negara Indonesia adalah
negara kesatuan dimana hanya ada satu negara dan satu pemerintahan pusat
yang memiliki kekuasaan tertinggi di dalam suatu pemerintahan yang disebut
dengan bentuk pemerintahan republik,dan memiliki sistem pemerintahan yang
demokrasi yaitu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat dan kembali
kepada rakyat. Di dalam negara Indonesia terdapat banyak
budaya,etnis,suku,agama dan ras yang bersatu . Negara Indonesia merupakan
salah satu negara yang mendapat ancaman besar dari luar negeri karena
wilayah yang luas , penduduk yang banyak dan juga kekayaan alam yang
melimpah . Tetapi ancaman tidak hanya dari luar negeri saja , ancaman dari
dalam negeri pun dapat terjadi .

Negara Indonesia adalah suatu negara yang terdiri kurang lebih 13.000
pulau, yang terserak di suatu daerah sepanjang kurang lebih 3.000 mil
melintang dari barat ke timur dan sepanjang kurang lebih 1.000 mil melintang
dari utara ke selatan. Sistem sosial masyarakat Indonesia mempunyai
sstruktur yang istimewa, yaitu mejemuk secara “ganda”, atau kemajemukan
struktur yang bersifat multidimensional. Maksudnya, struktur sosial terpecah-
pecah baik secara horizontal maupun vertikal. Secara horizontal
menghasilakan penggolongan sosial (deferensiasi sosial) dimana terdapat
kurang lebih 636 suku dengan adat dan bahasa yang berbeda juga terdapat 5
macam agama dan secara vertikal menghasilkan pelapisan sosial (stratifikasi
sosial) yaitu adanya lapisan-lapisan sosial yang berdasarkan faktor-faktor
kekuasaan politik dan kekayaan ekonomi.

Direktur Pusat Penelitian Pembangunan Universitas Neuchatel, Jean-


Pierre Gern (1985:8-10), mengatakan bahwa krisis yang terjadi dalam
perubahan sosial di berbagai negara dewasa ini tampaknya tidak dapat
dianggap positif, kecuali dalam beberapa hal seperti meningkatnya mobilisasi
sosial. Alasannya tidak adanya perasaan kolektif akan adanya transisi menuju
suatu tatanan sosial baru dengan ciri-ciri yang bisa diramalkan. Persoalan
besar yang perlu mendapat pemecahan mendesak adalah kapan dan sejauh
mana masyarakat bisa mendapatkan kembali hak-

hak yang telah terenggut sebagai akibat cara pengelolaan dan proses
pembangunan masa lalu.

Keadaan negara seperti itu, membuat Negara Indonesia menjadi suatu


bangsa yang kaya akan keanekaragaman budaya tetapi hal itu merupakan juga
hal patut diwaspadai bahwa keanekaragaman ini bisa memicu kearah
diintegrasi bangsa . Setiap suku , etnis maupun ras di Indonesia pasti
mempunyai pandangan mengenai suatu masalah yang berbeda-beda dan
terkadang ada pertentangan mengenai suatu permasalahan tersebut .
Sehingga adanya masyarakat yang plural ini dapat berpotensi dan sangat
rentan terjadi konflik di dalam negara Indonesia .

Konflik tersebut bisa terjadi dalam bidang ekonomi , sosial , budaya ,


hukum bahkan politik . Apabila suatu etnis , agama atau ras muncul dalam
konflik politik dan ada yang ingin dominan dalam kehidupan ketatanegaraan
Indonesia . Jika suatu etnis , agama atau ras itu dominan dalam pengaturan
negara dan bangsa Indonesia bahkan ada keinginan untuk merubah suatu
system atau ideologi yang sudah berlaku , hal ini akan menjadi ancaman
disintegrasi bangsa Indonesia .

Oleh karena itu , makalah yang bertema ancaman disintegrasi dan konflik
dalam negara Indonesia akan membahas lebih dalam tentang pengertian
disintegrasi bangsa dan ancaman disintegrasi serta konflik dalam negara
Indonesia.
1.2Rumusan Masalah

Apakah arti konflik dan disintegrasi bangsa ?


Hal-hal apa yang menyebabkan disintegrasi bangsa ?
Ancaman apa yang dapat ditimbulkan dengan adanya disintegrasi bangsa ?
Bagaimana upaya mencegah ancaman disintegrasi bangsa ?

1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian konflik dan disintegrasi bangsa
Mengetahui faktor yang menyebabkan disintegrasi bangsa
Mengetahui ancaman yang dapat ditimbulkan dari disintegrasi bangsa
Memahami upaya mencegah ancaman disintegrasi bangsa

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konflik dan Disintegrasi Bangsa

Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling
memukul.Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disintegrasi merupakan keadaan tidak


bersatu padu;keadaan terpecah belah;hilangnya keutuhan atau
persatuan;perpecahan.Sedangkan bangsa adalah kelompok masyarakat yang
bersamaan asal keturunan,adat,bahasa, dan sejarahnya,serta berpemerintahan
sendiri.Sehingga disintegrasi bangsa adalah keadaan tidak bersatu atau pecahnya
suatu kelompok masyarakat dimana berasal dari keturunan,adat, bahasa,dan
pemerintah yang sama.

2.2 Faktor Disintegrasi Bangsa

A. Geografi

Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat
strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia,selain itu juga
memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya
disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat
berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan
oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan
alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana
sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain
atau tergantung dari daerah lain.

B. Demografi

Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata,sempitnya lahan


pertanian,kualitas SDM yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah
mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinan karena rendahnya tingkat
pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang
menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh
elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.

C. Kekayaan Alam

Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan
tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara
keseluruhan dapat digali dan di kembangkan secara optimal namun potensi ini perlu
didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk kepentingan pemberdayaan
masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung kepentingan
perekonomian nasional.

D. Ideologi Pancasila

Ideologi pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan


dan pengamalannya masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar
Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan. Ideologi pancasila cenderung
tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mengedepankan faham
liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang bersifat
ekstrim baik kiri maupun kanan.

E. Politik
Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa
Indonesia saat ini seperti diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai,
pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan dwi fungsi BRI, sampai saat ini
masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara tuntas karena
berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial
berkepanjangan yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.

F. Ekonomi

Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat


pemberdayakan sebagian besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk
kemitraan dan kesejajaran yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal
ini dihadapkan dengan krisis moneter yang berkepanjangan, rendahnya tingkat
pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran serta terbatasnya
lahan mata pencaharian yang layak.

G. Sosial Budaya

Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat
menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai
dan budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang terjadi
adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila masing-masing
mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.

H. Pertahanan dan Keamanan

Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat
multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini
seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi
dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung di dalam pengamanan
bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.

2.3 Ancaman Disintegrasi Bangsa

Akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik-konflik kecil di daerah, seperti di Tarakan,
Kalimantan Timur, dan juga yang masih sering terjadi kerusuhan di Ambon. Konflik-
konflik terjadi karena perbedaan suku maupun agama. Bangsa ini rasanya tidak
akan pernah lepas dari masalah disintegrasi, karena manusianya tidak segera sadar.
Bangsa ini masih terlalu lemah untuk mengikat tali persatuan dan kesatuan dari
Sabang sampai Merauke.Apalagi sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana
jalinan informasi dan komunikasi sudah saling terbuka di seluruh dunia. Kehadiran
globalisasi memang membawa dampak yang baik juga terhadap kehidupan kita,
karena kita sekarang lebih bisa berinteraksi dan mendapat lebih banyak ilmu penge
Dari tahuan dari bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam keterbelakangan.
Namun dampak negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya
disintegrasi suatu bangsa.

Beberapa dampak negative dari globalisasi:

1. globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap
bangsa Indonesia.

2. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

3. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut
dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat
mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan


muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian diri
sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul
dalam kehidupan sehari- hari generasi muda sekarang. Dari cara berpakaian,
banyak remaja-remaja yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya
barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan
bagian tubuh yang seharusnya tidak terlihat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-
jelas tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas


dan dapat diakses oleh siapa saja. Khususnya bagi anak muda internet sudah
menjadi kebutuhan sehari-hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, maka akan mendapat
kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan
tidak semestinya.Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu
handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka
lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Jika pengaruh-pengaruh tersebut tidak dihentikan, moral generasi bangsa menjadi


rusak, hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada
rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat.
Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Akibatnya jika
penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme akan berakibat pada disintegrasi
bangsa.

2.4 Upaya mencegah disintegrasi bangsa

2.4.1. Kebijakan Penanggulangan

Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional


adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk


bersatu.

2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk


bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.

3. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang


menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, semua wilayah.

5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan


yang arif dan efektif.

2.4.2. Strategi Penanggulangan

Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara


lain :

1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat
Indonesia.

2. Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada


setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN.

3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha


pemecahbelahan dari anasir luar dan kaki tangannya.

4. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-


butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada
ideologi bangsa.

5. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.

6. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalam memerangi separatis.
7. Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk
menggunakan kekuatan massa.

2.4.3. Upaya Penanggulangan

Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil,
diperlukan pula tatanan, perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh
integrasi nasional antara lain :

1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk


bersatu.

2. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun consensus.

3. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang


menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua
pihak, semua wilayah.

5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan


yang arif dan bijaksana, serta efektif.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis penelitian tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Disintegrasi bangsa merupakan permasalahan kompleks, akibat akumulasi


permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih sehingga
perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta mengutamakan aspek
hukum, keadilan, sosial budaya.

2. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa


yang dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi.
3. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat
menentukan meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian
diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.

4. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu
diantisipasi dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan
sosialisasi.

3.2. Saran

Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan strategi pertahanan


serta upaya-upaya apa yang akan ditempuh, maka disarankan beberapa langkah
sebagai berikut :

a. Pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus agar
didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme yang berbasis multi kultural dapat
dijadikan ajaran untuk mengelola setiap perbedaan agar muncul pengakuan secara
sadar/tanpa paksaan dari setiap warga negara atas kemejemukan dengan segala
perbedaannya.

b. Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi , dalam
membuat aturan atau kebijakan haruslah dapat memenuhi keterwakilan semua
elemen masyarakat sebagai warga negara.

c. Setiap warga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan tatanan
yang berlaku, kalau perlu diambil sumpah seperti halnya setiap prajurit yang akan
menjadi anggota TNI dan tata cara penyumpahan diatur dengan Undang-undang.

d. Pendidikan jangka panjang harus memperkenalkan tentang perbedaan umat


manusia dan kemajemukan budaya bangsa Indonesia dari tingkat sekolah yang
terendah sampai yang tertinggi secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.

e. Menumbuhkan rasa nasionalisme yang mulai luntur, jika perlu mungkin dibuat
semacam deklarasi Nasional oleh pemerintah dengan tekad memelihara keutuhan
persatuan dan kesatuan NKRI. Suatu deklarasi yang tepat akan dapat menjadi
pemicu tumbuhnya rasa nasionalisme.

DAFTAR PUSTAKA
Ariwibowo, Gregorius Andika, Endar wismuliyani, dan Whajudi Djaya. 2012.
Bank soal Sejarah SMA/MA. Jogjakarta: Citra Aji Parama
Farid, Samsul dan Muhammad Husnu. 2016. Exellent Sejarah untuk
SMA/MA.Bandung: Yrama widya.
Hapsari Ratna Dan m. Adil. 2018. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas 12
kelompok wajib.Jakarta: Erlangga.
Herimanto dan Eko Targiyatmi.2017. SEJARAH INDONESIA untuk SMA/MA
Kelas XII Kelompok Wajib. Jakarta: Erlangga. Mata pelajaran Wajib.
Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. buku guru: sejarah
Indonesia untuk SMA/ SMA SMK atau Mak kelas X dalam kurung edisi
revisi tutup kurung. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
_______. 2018. Buku siswa: sejarah Indonesia untuk SMA atau Ma atau SMK
atau MK kelas X dalam kurung edisi revisi tutup kurung. Jakarta Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai