Anda di halaman 1dari 3

MATA KULIAH :

PANCASILA

Topik : Internalisasi Nilai Sejarah Perjuangan Bangsa

Dibuat oleh :
Nama : Nadzifatul Maghfiroh
NIM : 1915113100
Kelas : 1D
No. Absen : 22
Prodi : D3 Teknik Sipila

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BALI
2019
Menyelaraskan Nilai Pancasila dalam Perjuangan Puputan Margarana
Pertempuran Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran
antara Indonesia dan Belanda dalam masa Perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 20
November 1946.Puputan berasal dari kata’puput’ yang berarti selesai, tamat, berakhir dan dalam
bahasa Bali juga berarti habis-habis. Perang puputan secara tidak langsung bermakna perang
habis-habisan. Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah
Rai. Dimana Pasukan TKR di wilayah ini bertempur dengan habis habisan untuk mengusir
Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang, untuk menguasai kembali
wilayahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia II, mengakibatkan kematian seluruh
pasukan I Gusti Ngurah Rai yang kemudian dikenang sebagai salah-satu Puputan di era awal
kemerdekaan serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan Negara Indonesia Timur.

Nilai Pancasila yang Terkandung dalam Perang Puputan

Beberapa nilai tersebut berdasarkan sila sila Pancasila, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Pada sila pertama, dalam perjuangan Puputan Margarana dapat dilihat dari perjuangan-
perjuangan oleh masyarakat yang bersatu. Perang Puputan mengandung nilai-nilai
kesetiaan dan kepercayaan tinggi. Dalam perjuangan ini tidak hanya orang beragama
hindu saja melainkan masyarakat non-hindu pun ikut serta dalam peperangan melawan
colonial Belanda. Dalam hal ini berarti nilai sila pertama pancasila termuat dalam
peristiwa ini yaitu nilai ketuhanan. Pada peristiwa ini semua umat beragama
memperjuangan keadilan yang artinya mereka saling hormat menghormati antar umat
beragama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pada sila kedua, Dalam keadaan kritis di mega peperangan, serangan dari pihak Kolonial
Belanda tidak menggetarkan semangat yang ada di hati para rakyat Bali untuk membela
rajanya. Terjadinya perang puputan merupakan salah satu bukti bahwa pembelaan
kebenaran dilakukan secara habis-habisan dan dengan penuh semangat. Dalam sila kedua
mengandung nilai kemanusiaan salah satunya yaitu Timbulnya pengakuan bahwa
manusia merupakan makhluk social yang paling sempurna serta manusia memiliki hak
dan martabat yang sama dan sejajar.
3. Persatuan Indonesia
Brigjen Anumerta I Gusti Ngurah Rai, pahlawan nasional yang gugur di medan perang
bersama 1.370 orang ketika memimpin perang habis-habisan (Puputan) Margarana,
mengusir penjajah Belanda yang ingin kembali menancapkan kukunya di Nusantara, 20
November 1946. Beliau menunujukkan nilai persatuan dengan menempatkan
kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan bangsa diatas kepentingan diri sendiri
dan golongan serta rasa cinta tanah air, bangsa serta Negara dengan cara rela berkorban
demi kepentingan bangsanya sendiri.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sikap rela berkorban mampu diimplementasikan dalam kehidupan sekarang dan
meneruskan perjuangan pahlawan yang lalu. Untuk itu generasi muda harus mampu
mewarisi semangat kepahlawanan, agar mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia.
Oleh sebab itu semangat patriotisme, cinta tanah air, heroisme, rela berkorban,
kesetiakawanan harus tetap dapat dilaksanakan dalam kehidupan sekarang dan dimasa
mendatang. Seperti perjuangan I Gusti Ngurah Rai dalam melawan colonial Belanda
dalam perang puputan tersebut, tindakan beliau salah satu kandungan dari sila keempat
yaitu mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa melebihi
kepentingan sendiri dan golongan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pada sila kelima, mengandung nilai keadilan salah satunya adil dan bijaksana dalam
segala tindakan seperti yang dilakukan masyarakat Bali saat mereka memperjuangkan
daerahnya sampai titik darah penghabisan dan mereka rela berkorban demi keadilan.

Anda mungkin juga menyukai