Anda di halaman 1dari 17

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

PENGELOLAAN KAS

E-LEARNING
CROSS FUNCTION
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Dasar Hukum
Pengelolaan Kas Umum Negara

REKENING PEMERINTAH

01 02
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Dalam rangka penyelenggaraan rekening pemerintah,
Negara berwenang mengatur dan Menteri Keuangan membuka Rekening Kas Umum
menyelenggarakan rekening pemerintah. Negara.

Dalam pelaksanaan operasional penerimaan dan


Uang negara disimpan dalam Rekening Kas
pengeluaran negara, Bendahara Umum Negara dapat
Umum Negara pada bank sentral
membuka Rekening Penerimaan dan Rekening
Pengeluaran pada bank umum
03
04

3
Rekening Pemerintah

05 06 07

Rekening Penerimaan Saldo Rekening Penerimaan setiap Dalam hal kewajiban penyetoran tersebut
digunakan untuk akhir hari kerja wajib disetorkan secara teknis belum dapat dilakukan
menampung penerimaan seluruhnya ke Rekening Kas Umum setiap hari, Bendahara Umum Negara
negara setiap hari. Negara pada bank sentral. mengatur penyetoran secara berkala.

Rekening Pengeluaran pada bank Jumlah dana yang disediakan pada Rekening Pengeluaran
umum diisi dengan dana yang disesuaikan dengan rencana pengeluaran untuk membiayai
bersumber dari Rekening Kas kegiatan pemerintahan yang telah ditetapkan dalam APBN.
Umum Negara pada bank sentral.

08 09

4
Bunga dan Jasa Giro

Jenis dana, tingkat bunga


dan/atau jasa giro, serta
Pemerintah Pusat biaya sehubungan dengan
memperoleh bunga pelayanan yang diberikan
dan/atau jasa giro atas oleh bank sentral, ditetapkan
dana yang disimpan pada berdasarkan kesepakatan
bank sentral.
Gubernur Bank Sentral
dengan Menteri Keuangan.
(1)

(2)

5
Bunga dan Jasa Giro

03 04 05

Pemerintah Bunga dan/atau Biaya sehubungan


Pusat berhak jasa giro yang dengan pelayanan
memperoleh diperoleh yang diberikan oleh
bunga dan/atau Pemerintah Pusat bank umum
jasa giro atas didasarkan pada didasarkan pada
dana yang tingkat suku bunga ketentuan yang
disimpan pada dan/atau jasa giro berlaku pada bank
bank umum. yang berlaku. umum yang
bersangkutan.

6
(6)
Bunga dan/atau jasa giro yang
Bunga diperoleh Pemerintah merupakan
dan Jasa Pendapatan Negara
Giro (7)
Biaya sehubungan dengan pelayanan
yang diberikan oleh bank umum
dibebankan pada Belanja Negara

7
Badan Lain dalam Penerimaan dan
Pengeluaran Negara
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara dalam hal
tertentu dapat menunjuk badan lain untuk melaksanakan
penerimaan dan/atau pengeluaran negara untuk mendukung
kegiatan operasional kementerian negara/lembaga

Penunjukan badan lain dilakukan dalam suatu kontrak


kerja.

Badan lain yang ditunjuk berkewajiban menyampaikan laporan secara


berkala kepada Bendahara Umum Negara mengenai pelaksanaan
penerimaan dan/atau pengeluaran sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.

8
Pelaksanaan Penerimaan Negara oleh
Kementerian Negara/Lembaga

Menteri/pimpinan lembaga selaku


Pengguna Anggaran dapat Dalam rangka pengelolaan
Menteri/pimpinan lembaga
membuka rekening untuk kas, Bendahara Umum
mengangkat bendahara untuk
keperluan pelaksanaan Negara dapat
menatausahakan penerimaan
penerimaan di lingkungan memerintahkan
negara di lingkungan
kementerian negara/lembaga yang pemindahbukuan dan/atau
kementerian negara/lembaga.
bersangkutan setelah memperoleh penutupan rekening
persetujuan dari Bendahara Umum
Negara.

(1) (2) (3)

9
Pengelolaan Uang Persediaan untuk Keperluan
Kementerian Negara/Lembaga
Menteri/pimpinan lembaga
mengangkat bendahara untuk
mengelola uang yang harus
dipertanggungjawabkan dalam
rangka pelaksanaan pengeluaran
kementerian negara/lembaga.

1 2 3

Menteri/pimpinan lembaga dapat Dalam rangka pengelolaan kas,


membuka rekening untuk Bendahara Umum Negara
keperluan pelaksanaan dapat memerintahkan
pengeluaran di lingkungan pemindahbukuan dan/atau
kementerian negara/lembaga penutupan rekening
yang bersangkutan setelah
mendapat persetujuan dari
Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara.
10
Perencanaan Kas

Adalah proyeksi penerimaan, pengeluaran,


dan saldo kas selama periode tertentu
dalam rangka pelaksanaan APBN yang
dituangkan dalam Perencanaan Kas
Pemerintah Pusat.
Latar Belakang
1. Pemerintah belum dapat mengetahui berapa besar penerimaan,
pengeluaran dan saldo kas, dalam harian, mingguan, dan bulanan.
2. Pemerintah menyimpan sejumlah uang yang sangat besar (idle cash)
di Bank Indonesia dan di bank umum sebagai langkah antisipasi atas
pengeluaran negara
3. Pelaksanaan Kegiatan pada satker belum dikaitkan dengan rencana
penggunaan dana.
4. Manajemen kas tidak mungkin ada tanpa perencanaan kas yang
baik
Tujuan
BUN /Kuasa BUN dapat memastikan ketersediaan dana guna
memenuhi kewajiban negara

BUN/Kuasa BUN dapat mengambil tindakan dalam rangka


mengoptimalkan kelebihan kas atau menutupi kekurangan kas

Kementerian/Lembaga memperoleh dana “senilai” Perkiraan


Penarikan Dana untuk membiayai kegiatannya

Kementerian/Lembaga memperoleh dana “sesuai dengan waktu”


pelaksanaan kegiatan
Tanggung Jawab

Tanggung Jawab • Membuat Perencanaan Kas


Bendahara Umum Negera • Sumber Data dari Perkiraan Pencairan dan Penerimaan
dana dari KPPN
(Menkeu) Selaku Chief • Perkiraan Penarikan/Penyetoran Dana dari Unit Eselon I
Financial Officer (CFO) Kemenkeu/Kementerian/Lembaga

• Menurut UU No 1 Tahun 2004 Pasal 14 ayat (3) Wajib


Membuat rencana/jadwal pelaksanaan kegiatan
Menteri/Pimpinan • Wajib Membuat Perkiraan Penarikan dan/atau Perkiraan
Lembaga selaku Chief penyetoran
Operational Officer • Penyusunan perkiraan penarikan dan/atau perkiraan
penyetoran didelegasikan kepada kepala kantor/satuan
kerja
Klasifikasi Transaksi Besar

Penyampaian RPD Periode


Transaksi Nilai SPM
Harian Pemutakhiran

15 hari kerja 10 hari kerja


Transaksi A lebih dari Rp1 Triliun sebelum pengajuan sebelum pengajuan
SPM SPM
antara Rp 500 Miliar 10 hari kerja 5 hari kerja
Transaksi B sampai dengan Rp1 sebelum pengajuan sebelum pengajuan
Triliun SPM SPM
5 hari kerja
Rp1 Miliar sampai
Transaksi C sebelum pengajuan -
dengan Rp.500 Miliar
SPM
Pemberian Dispensasi

Satker dapat mengajukan surat permohonan dispensasi


kepada KPPN yang menyatakan bahwa SPM akan
digunakan untuk membiayai kegiatan penting dan
mendesak lainnya dengan penjelasan pendukung yang
menyatakan bahwa kegiatan penting dan mendesak ;

Kepala KPPN akan memberikan keputusan menyetujui atau


tidak menyetujui permohonan dispensasi dari satker dengan
terlebih dahulu melakukan penilaian secara selektif,
edukatif, dan dengan mempertimbangkan kondisi kas
negara .
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 17

Anda mungkin juga menyukai