ROTATING EQUIPMENT
DISUSUN OLEH :
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dunia elektronik yang berkembang pesat secara umum
memberikan kemudahan terhadap dunia industri, baik kepada perusahan
maupun kepada teknisi atau operator sebagai pekerja. Seperti halnya
pada pabrik atau industri, biasanya memiliki tangki besar sebagaii
penyimpanan air baik untuk keperluan proses produksi ataupun untuk
keperluan darurat seperti pemadam kebakaran (Damkar). Pada tangki
memiliki beberapa pipa sebagai saluran masuk air dari sumber seperti
sumur dan saluran keluar yang disalurkan sesuai tempatnya pada suatu
industri. Untuk mempermudah dalam pengaturan buka tutup valve, pada
suatu pabrik yang modern sudah dibuatkansuatu sistem untuk mengatur
buka tutup valve secara elektronik atau dengan menekan tombol saja,
operator sudah bisa mengatur buka-tutup valve pada suatu Saluran pipa
tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memutar valve. Valve
yang digunakan juga menggunakan listrik untuk proses buka-tutupnya
sehingga membuat valve dapat diatur secara digital.
Namun dengan semakin mudahnya untuk digunakan, maka
semakin rawan pula dalam segi keamanannya. Contohnya adalah dapat
terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh pekerja lain yang tidak
sengaja menekan tombolnya tanpa mengetahui prosedur yang jelas
ataupun yang paling buruk adalah kecelakaan yang diakibatkan karena
faktor kesengajaan seperti Sabotase yang maksudkan untuk
menurunkan reputasi Operator/atasan atau bagi perusahaan itu sendiri.
Sehingga untuk menghindari adanya Sabotase maka harus ditambahkan
pengamanan berupa identifikasi pada pengatur valve sehingga hanya
orang-orang tertentu saja yang mengatur buka-tutup valve.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian
Valve atau katup adalah sebuah alat atau perangkat yang
mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan ( Gas,
cairan, padatan terfluidisasi ) Dengan membuka, menutup sebagian dari
jalan alirannya.
Valve atau katup dalam kehidupan sehari-hari paling nyata adalah
pada pipa air, seperti keran untuk air.
2. Globe valve
4. Check valve
5. Ball Valve
6. Plug/cock Valve
Gambar 6 : Plug valve
Kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully
close (isolation atau on/off control). untuk mengontrol (membuka dan
menutup) aliran pada plug valve, plug mempunyai celah atau lubang
tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open position maka plug
akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang bercelah
akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle diputar pada close
position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian
yang tak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan
berhenti. Sama seperti ball ball valve namun tetapi bagian dalamnya
bukan berbentuk bola, melainkan silinder. Karena tidak ada ruangan
kosong di dalam badan valve, maka cocok untuk fluida yang berat atau
mengandung unsur padat seperti lumpur.
9. Diaphragm Valve
Gambar 9 : Diaphragm Valve
V. Perhitungan
1) Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas adalah persamaan yang
menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu tempat ke
tempat lain.
Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa jenisnya
tetap, maka persamaaanya menjadi :
A1 X V1 = A2 X V2
Menurut persamaan kontinuitas, perkalian antara luas
penampang dan kecepatan fluida pada setiap titik sepanjang
tabung aliran adalah konstan.
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida
berkurang ketika melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati
pipa sempit.
2) Persamaan Hukum Bernoulli
Metoda pengukuran aliran fluida pada suatu pipa ini
dapat dilakukan berdasarkan “Hukum bernoulli” dimana hukum
bernoulli menyatakan hubungan tekanan fluida yang mengalir pada
suatu pipa adalah sebagai berikut.
𝟏 𝟐 𝟐
𝑷𝟏 + 𝒑𝒗𝟏 + 𝒑. 𝒈. 𝒉𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝒑𝒗𝟐𝟐 + 𝒑. 𝒈. 𝒉𝟐
𝟐 𝟐
Dimana :
P = tekanan fluida
ρ = massa jenis fluida
v = kecepatan fulida
g = gravitasi bumi
h = tinggi fluida (elevasi)
3) Persamaan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah
air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat
cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan
bergantung pada kedalaman cairan di dalam gravitasi juga
menentukan tekanan air tersebut.
Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut:
𝑷 = 𝒑. 𝒈. 𝒉
Dimana :
P = Tekanan Hidrostatis dalam dyne/cm2 ( N/m2 )
ρ = massa jenis zat cair ( kg/m2 )
g = Percepatan gravitasi ( m/s2)
h = tinggi zat cair (m)
𝑫𝟐
𝑭𝟐 = ( 𝑫𝟏)2 x F1
𝑭𝒂 = 𝑴𝒇 . 𝒈 𝑭𝒂 = 𝒑𝒇. 𝑽𝒃𝒇. 𝒈
Keterangan:
Fa = gaya apung
Mf = massa zat cair yang dipindahkan oleh benda
G = gravitasi bumi
ρf = massa jenis zat cair