Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ROTATING EQUIPMENT

Dosen Pembimbing : Sulton Amna,S.T.,M.T.


Disusun Oleh : Abdi Luthfi (1802079)
Aditya Rifqi (1802083)
Alma Hanif A. (1802081)
Apride Setiawan (1802075)
Ari Wijaya (1802089)
Destri Rimadhania (1802066)
Edosti Yoviarsa (1802093)

TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2019/2020
1. Pendahuluan
Penggunaan fan dan blower di dunia industri sangat umum dan cukup luas
pemakaiannya, mulai dari sistem pengkondisian udara pada ruangan maupun
proses industri yang memerlukan aliran udara. Fan secara luas digunakan di industri
dan pengaplikasian komersial seperti ventilasi, material handling, boiler, refrigerasi,
dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada industri, fan biasanya
digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi
udara atau gas melewati alat dan untuk mengeluarkan udara atau gas dari alat.
Sedangkan blower yang merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk
menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam
suatu ruangan tertentu di dalam tahap proses-proses secara kimiawi dikenal dengan
nama booster atau circulator. Blower dapat juga digunakan untuk menghasilkan
tekanan negatif untuk sistem vakum di industri. Blower dapat mencapai tekanan
yang lebih tinggi daripada vane, sampai 1,20 kg/cm2.
Secara teknis fan dan blower merupakan dua alat mesin yang berbeda tetapi
memiliki fungsi yang sama yaitu memindahkan sejumlah udara atau gas pada
tekanan tertentu. Istilah fan digunakan untuk menyatakan mesin yang tekanannya
tidak melebihi 2 psig, sedangkan blower untuk menyatakan mesin dengan tekanan
discharge antara 2-10 psig.

2. Pengertian
2.1 Fan
Fan adalah mesin bertenaga yang digunakan untuk membuat aliran dalam
fluida, biasanya gas seperti udara. Fan terdiri dari susunan baling-baling atau bilah
yang berputar yang bekerja di udara. Rakitan bilah dan hub yang berputar disebut
impeler, atau rotor. Sebagian besar fan didukung oleh motor listrik, juga daya lain
seperti motor hidrolik, mesin pembakaran internal, dll. Fan menghasilkan aliran
udara dengan volume tinggi dan tekanan rendah (meskipun lebih tinggi dari tekanan
sekitar).

2.2 Blower
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu.
3. Prinsip kerja Fan dan Blower
3.1 Prinsip kerja Fan
 Adanya arus bolak-balik masuk fan
 Dalam fan terdapat motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak
 Kumparan besi di dalam motor listrik yang terletak pada bagian yang bergerak
beserta sepasang pipih berbentuk magnet-U pada bagian yang diam
 Adanya listrik yang mengalilr pada lilitan kawat di dalam kumparan besi
membuat kumparan besi tadi menjadi sebuah magnet
 Karena sifat magnet yang saling tolak menolak pada kedua kutubnya maka
gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi di dalam motor listrik dan
sepasang magnet tersbut membuat gaya berputar secara periodik pada
kumparan besi tersebut.
 Oleh karena baling-baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan tersebut.
Ada penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan menjadi gaya
kemagnetan yang ditunjukan untuk memperbesar hembusan angin pada
kipas angin.
 Cara kerja kipas angin adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi
energi gerak. Dengan menggunakan motor listrik yang berguna untuk
mengubah enrgi listrik menjadi energi gerak. Dalam motor listrik tersebut, ada
kumparan besi yang bergerak dan sepasang magnet U pada bagian yang
diam. Saat listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, peristiwa
ini mengubah kumparan besi menjadi magnet.
 Magnet tersebut menghasilkan gaya berputar secara periodik pada kumparan
besi, hal ini disebabkan oleh sifat magnet yang saling tolak menolak pada
kedua kutubnya, sehingga gaya tolak menolak magnet antara sepasang
magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar.

3.2 Prinsip kerja Blower


Pada blower, cara kerja yang terjadi memilki empat tahap, yaitu:
 Akhir isapan, dimana udara dihisap sepenuhnya melalui lubang isap masuk
kedalam ruang alur, isapan akan selesai setelah ruang alur tertutup seluruhnya
oleh dinding rumah
 Awal kompresi, proses ini merupakan pertengahan proses kompresi, dimana
volume udara dalam ruang alur sudah ada di tengah
 Akhir kompresi, dimana udara yang terkurung sudah mencapai lubang keluar di
ujung kanan atas dari rumah
 Pengeluaran,dimana udara yang dikurung dalam alur tadi telah dikeluarkan.

4. Jenis-jenis Fan dan Blower


4.1 Jenis-jenis Fan
Terdapat dua jenis fan, yaitu:
a. Fan Sentrifugal
Fan sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran udara.
Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeler berputar.
Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke
tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan tinggi yang cocok untuk kondisi
operasi yang kasar, seperti sistem dengan suhu tinggi, aliran udara kotor atau
lembab, dan handling bahan.
Jenis-jenis Fan Sentrifugal:
 Fan Radial dengan blades datar
Radial tip fan lebih efisiensi dibandingkan fan tipe radial blade yang di
desain tahan terhadap keausan dan aliranudara yang erosif. Fan ini
diaplikasikan pada sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri
dimana blade akan mengalami lingkungan yang korosif dan lingkungan yang
erosif.
 Fan yang melengkung ke depan, dengan blade yang melengkung ke depan
Forward curve fan, memiliki kecepata putar yang sangat rendah untuk
mengalirkan sejumlah udara serta bentuk lengkungan blade menghadap arah
putaran, sehinggan kurang efisien dibandingkan tipe air foil dan backward
inclined. Fan jenis ini biasnya diaplikasikan untuk sistem pemanas bertekanan
rendah, ventilasi dan air conditioning radial blade fan secara umum paling
efisien diantara centrifugal fan yang memilki bentuk blade mengarah titik
poros. Fan jelas ini digunakan untuk pemindahan bahan dan industri yang
membutuhkan fan dengan tekanan di atas menengah.
 Backward inclined fan dengan blades yang miring jauh dari arah perputaran:
datar, lengkung, dan airfoil
Air foil fan adalah tipe centrifugal fan yang dikembangkan untuk
memperoleh efisiensi tinggi. Fan ini diaplikasikan pada sistem pemanas,
ventilasi, air conditioning dan udara bersih industri dimana penghematan
energi sangatlah penting.

b. Fan Aksial
Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan
seperti impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan
aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah,
bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis utama fan dengan aliran aksial (impeler
pipa aksial dan impeler aksial).
Jenis-jenis Fan Aksial:
 Fan Propeller
Fan Propeller merupakan desain kasar fan aksial yang diaplikasikan
untuk tekanan rendah dan voume udara yang dialirkan sangat bear volume.
Fan jenis ini biasa diaplikasikan untuk sistem ventilasi yang menembus
tembok.
 Fan Pipa Aksial
Pada dasarnya ialah fan propeler yang ditempatkan dibagian dalam
silinder. Tube-axial fan lebih efisien daripada propeler fan dengan ciri housing
fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius ujung blade, dan
diaplikasikan untuk sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri,
dengan tekanan rendah dan jumlah volume udara yang dialirkan besar.
 Fan dengan Baling-baling Aksial
Vane axial fan merupakan fan aksial fan dengan efisiensi tinggi dengan
ciri housing fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius blade,
dan diaplikasikan untuk sistem pemanas, dan air conditioning yang
memerlukan aliran lurus dan efisiensi tinggi.
4.2 Jenis-jenis Blower
Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20
kg/cm2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistem
vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement merupakan
dua jenis utama blower, yang dijelaskan dibawah.

a. Blower Sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal dari pada fan.
Impelernya digerakan oleh gear dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap,
udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak
mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi
melawan tekanan 0,35 sampai 0,7 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang
lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara
drastis begitu tekanan sistem meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada
sistem pengangkutan bahan yang tergantung pada volume udara yang mantap.
Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistem yang cenderung
tidak terjadi penyumbatan.

b. Blower Positive-displacement
Blower jenis positive-displacement memiliki rotor, yang menjebak udara dan
mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volume udara yang
konstan bahkan jika tekanan sistemnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistem
yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang
cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm 2) untuk menghembus bahan-bahan
yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada blower
sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi
perubahan kecepatan.

5. Perhitungan
Sebelum efisiensi fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus diukur,
termasuk kecepatan udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan dan input kW
listrik dari motor. Dalam rangka mendapatkan gambaran operasi yang benar harus
diyakinkan bahwa:
 Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya
 Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistensi sistem yang
stabil dll.

Perhitungan efisiensi fan dijelaskan dalam beberapa tahap.


Tahap 1 : menghitung berat jenis gas
Tahap petama adalah menghitung berta jenis udara atau gas dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:

Berat jenis gas (y) = 273 x 1,93


273 + tº C
Dimana, tº C = Suhu udara atau gas pada kondisi ditempat

Tahap 2: mengukur kecepatan udara dan menghitung kecepatan udara rata-rata


Kecepatan udara dapat diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot dan
manometer, atau dengan sensor aliran (instrumen tekanan diferensial), atau
anemometer yang akurat. Tekanan total diukur dengan menggunakan pipa luar dari
tabung pitot. Jika ujung tabung luar dan dalam disambungkan ke manometer,
didapatkan tekanan kecepatan (yaitu perbedaan antara tekanan total dan tekanan
statis). Untuk mengukur kecepatan yang rendah, lebih disukai menggunakan
manometer dengan pipa tegak keatas daripada manometer pipa-U.
Menghitung kecepatan udara rata-rata dengan mengambil sejumlah pembacaan
tekanan kecepatan yang melintasi bagian melintang saluran dengan menggunakan
persamaan berikut (catatan: jangan rata-ratakan tekanan kecepatan, namun rata-
ratakan kecepatannya)
Dimana:

Velocity v(m/s) = 0,85 √𝟐 𝒙 𝟗, 𝟖𝟏 𝒙 ∆𝒉 𝒙 𝝆


𝝆 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂

Dimana:
Cp = Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik pembuatnya
Dh = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan
pengukuran pada sejumlah titik pada seluruh bagian melintang saluran
yu = Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian
y = Berat jenis cair dalam manometer pada tabung pitot (air, alkohol atau air
raksa)

Tahap 3: menghitung aliran volumetric


Tahap ketiga adalah menghitung aliran volumetrik sebagai berikut:
 Ukur diameter saluran (atau dari sekitarnya dimana diameter dapat diperkirakan)
 Hitung volume udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai berikut

Volumetric flow (Q), m3 / sec = Velocity, V (m / sec) x Area (m2)


Q=VXA

Tahap 4: Ukur tenaga motor penggerak

Daya fan dan blower = 𝛾. 𝑄. 𝐻 (Watt)


Dimana:
H = Head (Pa)
Q = Debit (m3/s)
𝛾 = Gamma (N/m3)
𝜌 = Densitas (kg/m3)
g = Percepatan ravitasi bumi (m/s2)

Tahap 5: menghitung efisiensi fan


Efsiensifan mekanik dan statik dapat dihitung sebagai berikut:
Efisiensi mekanik:

Fan Mechanical Efficiency, % = Volume in m3 / sec ∆p (total pressure) in mm WC x


102 * power input to fan shaft in kW
Fan static Efficiency, % = Volume in m3 / sec ∆p (static pressure) in mm WC x 100
102 * power input to fan shaft in kW

Anda mungkin juga menyukai