ROTATING EQUIPMENT
2. Pengertian
2.1 Fan
Fan adalah mesin bertenaga yang digunakan untuk membuat aliran dalam
fluida, biasanya gas seperti udara. Fan terdiri dari susunan baling-baling atau bilah
yang berputar yang bekerja di udara. Rakitan bilah dan hub yang berputar disebut
impeler, atau rotor. Sebagian besar fan didukung oleh motor listrik, juga daya lain
seperti motor hidrolik, mesin pembakaran internal, dll. Fan menghasilkan aliran
udara dengan volume tinggi dan tekanan rendah (meskipun lebih tinggi dari tekanan
sekitar).
2.2 Blower
Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan
tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu.
3. Prinsip kerja Fan dan Blower
3.1 Prinsip kerja Fan
Adanya arus bolak-balik masuk fan
Dalam fan terdapat motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi
gerak
Kumparan besi di dalam motor listrik yang terletak pada bagian yang bergerak
beserta sepasang pipih berbentuk magnet-U pada bagian yang diam
Adanya listrik yang mengalilr pada lilitan kawat di dalam kumparan besi
membuat kumparan besi tadi menjadi sebuah magnet
Karena sifat magnet yang saling tolak menolak pada kedua kutubnya maka
gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi di dalam motor listrik dan
sepasang magnet tersbut membuat gaya berputar secara periodik pada
kumparan besi tersebut.
Oleh karena baling-baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan tersebut.
Ada penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan menjadi gaya
kemagnetan yang ditunjukan untuk memperbesar hembusan angin pada
kipas angin.
Cara kerja kipas angin adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi
energi gerak. Dengan menggunakan motor listrik yang berguna untuk
mengubah enrgi listrik menjadi energi gerak. Dalam motor listrik tersebut, ada
kumparan besi yang bergerak dan sepasang magnet U pada bagian yang
diam. Saat listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, peristiwa
ini mengubah kumparan besi menjadi magnet.
Magnet tersebut menghasilkan gaya berputar secara periodik pada kumparan
besi, hal ini disebabkan oleh sifat magnet yang saling tolak menolak pada
kedua kutubnya, sehingga gaya tolak menolak magnet antara sepasang
magnet dan kumparan besi membuat gaya berputar.
b. Fan Aksial
Fan aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan. Cara kerja fan
seperti impeler pesawat terbang: blades fan menghasilkan pengangkatan
aerodinamis yang menekan udara. Fan ini terkenal di industri karena murah,
bentuknya yang kompak dan ringan. Jenis utama fan dengan aliran aksial (impeler
pipa aksial dan impeler aksial).
Jenis-jenis Fan Aksial:
Fan Propeller
Fan Propeller merupakan desain kasar fan aksial yang diaplikasikan
untuk tekanan rendah dan voume udara yang dialirkan sangat bear volume.
Fan jenis ini biasa diaplikasikan untuk sistem ventilasi yang menembus
tembok.
Fan Pipa Aksial
Pada dasarnya ialah fan propeler yang ditempatkan dibagian dalam
silinder. Tube-axial fan lebih efisien daripada propeler fan dengan ciri housing
fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius ujung blade, dan
diaplikasikan untuk sistem pemanas, ventilasi, air conditioning dan industri,
dengan tekanan rendah dan jumlah volume udara yang dialirkan besar.
Fan dengan Baling-baling Aksial
Vane axial fan merupakan fan aksial fan dengan efisiensi tinggi dengan
ciri housing fan yang berbentuk silinder dipasang tepat pada radius blade,
dan diaplikasikan untuk sistem pemanas, dan air conditioning yang
memerlukan aliran lurus dan efisiensi tinggi.
4.2 Jenis-jenis Blower
Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20
kg/cm2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistem
vakum di industri. Blower sentrifugal dan blower positive displacement merupakan
dua jenis utama blower, yang dijelaskan dibawah.
a. Blower Sentrifugal
Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal dari pada fan.
Impelernya digerakan oleh gear dan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap,
udara dipercepat setiap melewati impeler. Pada blower tahap tunggal, udara tidak
mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi
melawan tekanan 0,35 sampai 0,7 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang
lebih tinggi. Satu karakteristiknya adalah bahwa aliran udara cenderung turun secara
drastis begitu tekanan sistem meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada
sistem pengangkutan bahan yang tergantung pada volume udara yang mantap.
Oleh karena itu, alat ini sering digunakan untuk penerapan sistem yang cenderung
tidak terjadi penyumbatan.
b. Blower Positive-displacement
Blower jenis positive-displacement memiliki rotor, yang menjebak udara dan
mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volume udara yang
konstan bahkan jika tekanan sistemnya bervariasi. Cocok digunakan untuk sistem
yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat menghasilkan tekanan yang
cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/cm 2) untuk menghembus bahan-bahan
yang menyumbat sampai terbebas. Mereka berputar lebih pelan daripada blower
sentrifugal (3.600 rpm) dan seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi
perubahan kecepatan.
5. Perhitungan
Sebelum efisiensi fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus diukur,
termasuk kecepatan udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan dan input kW
listrik dari motor. Dalam rangka mendapatkan gambaran operasi yang benar harus
diyakinkan bahwa:
Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya
Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistensi sistem yang
stabil dll.
Dimana:
Cp = Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik pembuatnya
Dh = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan
pengukuran pada sejumlah titik pada seluruh bagian melintang saluran
yu = Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian
y = Berat jenis cair dalam manometer pada tabung pitot (air, alkohol atau air
raksa)