01 GDL Novalendra 1611 1 p14096 N L PDF
01 GDL Novalendra 1611 1 p14096 N L PDF
DI SUSUN OLEH :
NIM.P14096
SURAKARTA
2017
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI
DI SUSUN OLEH :
NIM.P14096
SURAKARTA
2017
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P14096
Dr. Moewardi
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
ii
MOTTO
Saya melalui semua proses, kerena proses tidak akan pernah membohongi hasil
karya, akan tetapi jangan pernah menilai hasil karya, sebelum mengetahui
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
v
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : P14096
Ditetapkan di : Surakarta
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma
vii
5. Semua dosen Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada
6. Kedua orang tuaku Joko Suyono dan Tutik Sugiharti yang selalu menjadi
7. Adikku tersayang Arafa Dhika Artyana Putra yang selalu menemani dan
Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
2.2 Asuhan Keperawatan ....................................................................... 12
2.2.1 Pengkajian ...................................................................................... 12
2.2.2 Diagnosa ........................................................................................ 13
2.2.3 Perencanaan ................................................................................... 13
2.2.4 Evaluasi ......................................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 16
3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 16
3.2 Defisnisi Operasional ........................................................................ 16
3.3 Unit Analisis (partisipasi) ................................................................. 16
3.4 Lokasi dan waktu .............................................................................. 16
3.5 Pengumpulan Data ............................................................................ 17
3.6 Uji Keabsahan Data........................................................................... 18
3.7 Analisis Data ..................................................................................... 18
BAB IV HASIL STUDI KASUS .......................................................... 20
4.1 Hasil Studi Kasus .............................................................................. 20
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ............................................. 20
4.1.2 Pengkajian ...................................................................................... 20
4.1.3 Analisa Data ................................................................................... 26
4.1.4 Diagnos Keperawatan .................................................................... 27
4.1.5 Perencanaan Keperawatan ............................................................. 27
4.1.6 Tindakan Keperawatan .................................................................. 28
4.1.7 Evaluasi Keperawatan .................................................................... 29
BAB V PEMBAHASAN ....................................................................... 32
5.1 Pembahasan ....................................................................................... 32
5.1.1 Pengkajian ...................................................................................... 32
5.1.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 36
5.1.3 Intervensi ........................................................................................ 36
5.1.4 Implementasi .................................................................................. 39
5.1.5 Evaluasi .......................................................................................... 42
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 44
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 44
6.1.1 Pengkajian ...................................................................................... 44
x
6.1.2 Diagnosa......................................................................................... 45
6.1.3 Intervensi ........................................................................................ 45
6.1.4 Implementasi .................................................................................. 45
6.1.5 Evaluasi .......................................................................................... 45
6.1.6 Analisis........................................................................................... 46
6.2 Saran .................................................................................................. 46
6.2.1 Institusi Pendidikan ........................................................................ 46
6.2.2 Rumah Sakit ................................................................................... 46
6.2.3 Penelitian Selanjutnya .................................................................... 47
6.2.4 Keluarga Penderita ......................................................................... 47
6.2.5 Bagi Penulis Selanjutnya................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
kencing dan tekanan dibawah kandung kemih (Mary, dkk 2014). Menurut
2011).
sebanyak 5,35% kasus, yang ditemukan pada pria dengan usia lebih dari
batu pada saluran kemih. Tahun 2013 di Indonesia terdapat 9,2 juta kasus
1
2
2013).
Data dari rekam medik Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta pada
tahum 2013 terdapat 360 pasien, tahun 2014 terdapat 453 pasien, dan pada
balik urin dari kandung kemih ke ureter dan menimbulkan refluk vesiko
(Purnomo, 2007).
1.4 Tujuan
asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami BPH dangan nyeri post
op TURP.
Moewardi.
Moewardi.
Moewardi.
1.5 Manfaat
pembaca.
bahan kepustakaan.
(TURP).
(TURP).
2) Bagi Penulis
3) Bagi Pembaca
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
kelenjar prostat dan sangat sering ditemukan, muncul pada > 50% pria
berusia 60 tahun dan 80% pada pria berusia > 80 tahun. BPH biasanya
2007).
2.1.2 Etiologi
7
8
dapat ditemukan pada usia 30-40 tahun. Perubahan mikroskopik ini terus
angka kejadiannya sekitar 50%, dan pada usia 80 tahun sekitar 80%.
Sekitar 50% dari angka tersebut diatas akan menyebabkan dan tanda
klinis.
tahap awal, resistensi pada leher vesika dan daerah prostat meningkat, dan
Tanda dan gejala penyakit BPH secara terperinci menurut Mary dkk,
(2014).
kandung kemih.
kandung kemih.
7) Hematuria
tergantung pada berat gejala kliniknya. Berat derajat klinik dibagi menjadi
empat gradasi berdasarkan penemuan pada colok dubur dan sisa volume
ditemukan penonjolan prostat, batas atas mudah teraba dan sisa urin
kurang dari 50 ml
dan batas atas dapat tercapai, sedangkan sisa volume urin 50 – 100 ml
tidak dapat diraba dan sisa volume urin lebih dari 100 ml
2.1.4 Patofisiologi
Tidak semua urine yang ada dalam kantong ini dapat dikeluarkan ketika
pasien berkemih (retensi urine dalam kantong). Makin lama tonus otot-otot
urinaria dengan sempurna, maka ada statis urine, karena statis urine
menjadi alkalin dan bisa menjadi medium yang baik untuk pertumbuhan
bakteri.
dan tidak deras. Sesudah berkemih, masih ada urine yang menetes. Pasien
juga merasa bahwa vesika urinari tidak menjadi kosong setelah berkemih.
iritasi dari urine yang tertahan di dalamnya. Pasien ini juga mengalami
2007).
2.1.5 Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan medis.
laju aliran kemih dan mengurangi gejala. Efek samping dari obat
diberikan antibiotik.
d) Dilatasi balon dan stenting pada prostat (pada pasien yang tidak
siap operasi).
2) Penatalaksanaan keperawatan.
hari.
meliputi.
3) Urodinamika.
prostat.
2.1.7 Komplikasi
adalah:
miksi.
batu.
4) Hematuria.
5) Disfungsi seksual.
13
2.2.1 Pengkajian
setiap hari, berkemih pada malam hari, sering berkemih, perasaan tidak
terpasang kateter.
uretra
dibutuhkan.
teknik aseptik.
perdarahab.
potensi perdarahan.
2.2.4 Implementasi
2.2.5 Evaluasi
keadaan klien (hasil yang dimati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
METODE PENELITIAN
3.3 Partisipan
Partisipan dalam studi kasus ini adalah Tn. X dan Tn. Y dengan BPH
Moewardi.
Juni 2017.
16
17
3.5.1 Wawancara
memberikan hasil secara langsung. Hal ini digunakan untuk hal-hal dari
perubahan hal- hal yang akan diteliti. Metode instrumen yang dapat
diperoleh dari buku - buku yang membahas tentang penyakit BPH dari
(Prastowo, 2011).
sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti yaitu pada klien yang mengalami BPH di
adalah:
3.7.4 Kesimpulan
dengan hasil- hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku
HASIL
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data
Studi kasus ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
Moewardi adalah rumah sakit pemerintah provinsi Jawa Tengah yang terletak di
Surakarta, Indonesia.
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas klien
Identitas Klien Klien 1 Klien 2
20
21
Sekarang urin namun tidak lancar dan bila dan konsentrasi air menyebar
BAK terasa nyeri kemudian serta bila BAK selesainya lama
bersama keluarga dibawa ke IGD kemudian kontrol ke poli RS.
RSDM di IGD hasil pemeriksaan Moewardi selama 3 hari
fisik: TD: 140/108 mmHg. HR: kemudian dilanjutkan program
102 X/menit, RR: 22X/menit, S: operasi dan dipindah ke bangsal
36,6 C kemudian dipasang selang Mawar 2. Di bangsal Mawar 2
DC. Keadaan umum baik klien diberikan edukasi tentang
kesadaran Composmetis tindakan yang akan
(E4M5V6). dilaksanakan yaitu operasi
TURP.
Genogram : Genogram :
Riwayat Penyakit
Keluarga
Keterangan : Keterangan :
: Pasien : Pasien
: Laki-laki : Laki-laki
: Perempuan : Perempuan
: tinggal serumah : tinggal serumah
-.-.-: berkeluarga sendiri
Pola
Klien 1 Klien 2
Kesehatan
Pola Presepsi klien mengatakan kesehatan itu klien mengatakan kesehatan itu
dan penting bila ada keluhan klien penting bila ada keluhan klien
Pemeliharaan langsung periksa ke pelayanan langsung periksa ke pelayanan
Kesehatan kesehatan terdekat. kesehatan terdekat
b. BAK b. BAK
Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Frekuensi : 3 x Sehari Frekuensi : 3 x sehari
Jumlah : Sedang Jumlah : sedang
Warna : Jernih Warna : jernih
Keluhan : Tidak Ada Keluhan : tidak ada
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Klien 1 Klien 2
fisik
Lab : Tanggal : 28 Mei 2017 Tanggal : 5 Juni 2017
Pemeriksaan Hematologi (nilai normal) Hematologi (nilai normal)
darah Hemoglobin: 11,5 g/dl (13,5-17,5) Hemoglobin: 14,5 g/dl (13,5-17,5)
Hematokrit: 36% (33-45) Hematokrit: 38% (33-45)
Leukosit: 13,3 ribu/ul (4,5-11) Leukosit: 14,1 ribu/ul (4,5-11)
Trombosit: 225 ribu/ul (150-450) Trombosit: 300 ribu/ul (150-450)
Eritrosit: 4,26 juta/ul (450-590) Eritrosit: 4,15 juta/ul (450-590)
Golongan darah: A Golongan darah: O
Elektrolit Elektrolit
Natrium darah: 139 mmol/L (132- Natrium darah: 141 mmol/L (132-
146) 146)
Kalium darah: 3,3 mmol/L (37-54) Kalium darah: 3,2 mmol/L (37-54)
Chlorida darah: 108 mmol/L (98- Chlorida darah: 110 mmol/L (98-106)
106) Kimia Klinik
Kimia Klinik Gula darah sewaktu: 120 mg/dl (60-
Gula darah sewaktu: 149 mg/dl (60- 140)
140) Creatin: 0,7 mg/dl (0,8-13)
Creatin: 0,6 mg/dl (0,8-13) Ureum: 26 mg/dl (<50)
Ureum: 26 mg/dl (<50) Hbs Ag Rapid: Non reaktive (Non
Hbs Ag Rapid: Non reactive (Non reactive)
reactive)
26
Klien 1
operasi
Klien 1
Diagnosa
Hari 1 Hari 2 Hari 3
keperawatan
Klien 1
Dx 1 09.00 Monitoring 09.00 Monitoring 09.00 Monitoring TTV
TTV dan TTV dan kaji dan kaji nyeri
kajian nyeri nyeri
Ajarkan Mengevaluasi
teknik teknik rileksasi
relaksasi Benson yang
Benson sudah
diajarkan
Dx 2 11.00 Kaji warna 11.00 Kaji warna 11.00 Kaji warna urin,
urin, bau, urin, bau, bau, resiko infeksi
resiko resiko infeksi
infeksi, dan dan kaji lokasi
kaji lokasi pembedahan
bekas
pembedahan Jaga
kebersihan
29
selang kateter
(perawatan
kateter)
Klien 2
Dx 1 09.00 Monitoring 09.00 Monitoring 09.00 Monitoring TTV
TTV dan TTV dan kaji dan kaji nyeri
kajian nyeri nyeri
Ajarkan Mengevaluasi
teknik teknik rileksasi
relaksasi Benson yang
Benson sudah
diajarkan
Dx 2 11.00 Kaji warna 11.00 Kaji warna 11.00 Kaji warna urin,
urin, bau, urin, bau, bau, resiko infeksi
resiko resiko infeksi
infeksi, dan dan kaji lokasi
kaji lokasi pembedahan
bekas
pembedahan Jaga
kebersihan
selang kateter
(perawatan
kateter)
Klien 1
- Kolaborasi - Kolaborasi
pemberian obat pemberian obat
analgetik analgetik
Dx 2 S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan
masih terpasang selang masih terpasang selang masih terpasang selang
kateter walau Post Op kateter walau Post Op kateter alau Post Op
O : Klien masih O : Klien masih O : Klien masih
terpasang selang DC terpasang selang DC 3 terpasang selang DC 3
A : Masalah belum way way
teratasi A : Masalah belum A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi teratasi sebagian
- Kaji warna urin P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi
dan lokasi bekas - Kaji warna urin - Kolaborasi
pembedahan dan lokasi bekas pemberian obat
- Jaga kebersihan pembedahan Antibiotik
selang kateter - Jaga kebersihan
- Kolaborasi selang kateter
pemberian obat - Kolaborasi
Antibiotik pemberian obat
Antibiotik
Klien 2
Dx 1 S : Klien mengatakan S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan
nyeri nyeri sudah tidak nyeri
P : Nyeri karena Post OP P : Nyeri karena Post OP P : Nyeri karena Post OP
Q : Nyeri seperti terbakar Q : Nyeri seperti terbakar Q : Nyeri seperti terbakar
R : Nyeri pada Genetalia R : Nyeri pada Genetalia R : Nyeri pada Genetalia
S : Skala Nyeri 4 S : Skala Nyeri 3 S : Skala Nyeri 1
T : Nyeri sewaktu-waktu T : Nyeri sewaktu-waktu T : Nyeri sewaktu-waktu
O : Klien tampak O : Pasien tampak O : Pasien tampak rileks
meringis kesakitan meringis kesakitan TTV =
TTV = TTV = TD =120/80mmHg
TD = 136/80 mmHg TD = 130/80 mmHg N = 80x/mt
N = 90 x/mt N = 85 x/mt S = 36 oC
S = 36,5 oC S = 36 oC RR = 20 x/mt
RR = 20 x/mt RR = 20 x/mt A : Masalah teratasi
A : Masalah belum A : Masalah belum P : Hentikan Intervensi
teratasi teratasi
P : Lanjutan Intervensi P : Lanjutan Intervensi
- Monitoring TTV - Monitoring TTV
dan kaji nyeri dan kaji nyeri
- Ajarkan rileksasi - Ajarkan rileksasi
Benson Benson
- Kolaborasi - Kolaborasi
pemberian obat pemberian obat
analgetik analgetik
Dx 2 S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan S : Klien mengatakan
menggunakan kateter menggunakan kateter menggunakan kateter
O : Klien tampak O : Klien tampak O : Klien tampak
terpasang DC terpasang DC terpasang DC
A : Masalah belum A : Masalah belum A : Masalah teratasi
31
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
5.1.1 Pengkajian
pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Dermawan, 2012). Keluhan
utama pada penderita BPH post op TURP adalah nyeri pada genetalia yang
oleh setiap orang. Rasa nyeri dapat menjadi peringatan terhadap adanya
(Andarmoyo, 2013).
pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2017 pada pukul 08.00 WIB dan pasien 2
yaitu Tn. S2 pada hari Minggu, 04 Juni 2017 jam 08.10 WIB di ruang
32
33
utama yang dirasakan adalah pasien mengalami nyeri pada genetalia, nyeri
terjadi setelah operasi TURP, nyeri seperti panas terbakar dengan skala
genetalia, nyeri terjadi setelah operasi TURP, nyeri seperti panas terbakar
kesamaan dengan beberapa teori diatas. Nyeri yang dirasakan oleh kedua
melakukan pembedahan, ketika pasien berkemih tidak bisa lancar dan hanya
juga didapatkan data selama sakit urine Tn. S1 dan Tn. S2 sedikit
adanya penyakit yang paling berat yaitu keganasan saluran kemih, terutama
Pola aktivitas Tn. S1 dan Tn. S2 selama sakit sama-sama dibantu oleh
keluarga dan alat. Makan dan minum dibantu oleh keluarga, toileting
dibantu dengan alat dan orang lain, berpakaian dibantu oleh keluarga,
atau ROM dibantu oleh keluarga. Hal ini sesuai dengan teori Andarmoyo
yang dirasakan. Aktivitas fisik yang banyak semakin besar juga resiko
Pola kognitif dan perceptual Tn. S1 dan Tn. S2 sebelum dan selama
terlihat meringis menahan nyeri, gelisah, dan melindungi area nyeri. Hal ini
sesuai dengan teori Andarmoyo (2013), bahwa respon nyeri pada pasien
tubuh.
Penentuan skala nyeri pada Tn. S1 dan Tn. S2 didasarkan pada skala
dengan menjelaskan bahwa angka 1-3 termasuk nyeri skala ringan, angka 4-
6 termasuk nyeri skala sedang sedangkan angka 7-10 termasuk nyeri skala
dirasakan pasien sebagai pengganti alat pendiskripsi kata (Perry & Potter,
2006).
20x/menit dan suhu 36,5ºC. Hal ini sesuai dengan teori Andarmoyo (2013),
yang tepat untuk mencapai hasil yang merupakan tanggung jawab perawat
diagnosa keperawatan yang sama pada kedua pasien tersebut yaitu, nyeri
Quality: seperti panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala
dari BPH adalah nyeri akut. Nyeri akut yang terjadi pada Tn. S1 dan Tn. S2
tekanan darah pada kedua pasien yaitu pasien 1 Tn. S1: Tekanan Darah
160/86 mmHg dan pasien 2 Tn. S2 TD 136/80mmHg. Hal ini sesuai dengan
5.1.3 Intervensi
asuhan keperawatan klien bagi seluruh anggota tim (Setiadi, 2012). Dari
pada klien. Measurable adalah dapat diukur, dilihat, diraba, dirasakan dan
yang pasien alami. Intervensi yang kedua adalah berikan posisi yang
yang asing, tingkat kebisingan yang tinggi, pencahayaan, dan aktivitas yang
38
Chayatin, 2008).
membebaskan mental dan fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat
5.1.4 Implementasi
tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan
panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala nyeri 5, Time:
tetapi sudah sedikit berkurang dan mau diajari teknik rileksasi benson, data
Quality: seperti panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala
panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala nyeri 4, Time:
tetapi sudah sedikit berkurang dan mau diajari teknik rileksasi benson, data
Quality: seperti panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala
Quality: seperti panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala
S 36 oC.
dahi, gelisah, gerakkan melindungi bagian tubuh, ketegangan otot dan juga
sesuai jurnal yang memberikan relaksasi benson dengan nyeri akut selama
5.1.5. Evaluasi
evaluasi tanggal 29 Mei 2017 jam 13.30 WIB data subyektif pasien
Quality: seperti panas terbakar, Region: nyeri pada genetalia, Skala: skala
4-6 Juni 2017 didapatkan hasil evaluasi tanggal 6 Juni 2017 jam 13.45 WIB
Dengan kedua hasil pasien tidak ada kesenjangan antara teori dan
penerapan.
BAB VI
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Pengkajian
mengalami nyeri pada genetalia, nyeri terjadi setelah operasi TURP, nyeri
seperti panas terbakar dengan skala nyeri 5 dan nyeri sewaktu-waktu. Data
terjadi setelah operasi TURP, nyeri seperti panas terbakar dengan skala
44
45
pembedahan.
6.1.3 Intervensi
komprehensif
6.1.4 Implementasi
komprehensif
6.1.5 Evaluasi
teratasi, pada Tn. S1 skala nyeri turun dari skala 5 menjadi 2, dan tanda-
46
20x/menit, S 36,5 oC, pada Tn. S2 skala nyeri turun dari skala 4 menjadi
RR 20x/menit, S 36 oC.
6.1.6 Analisis
nyeri dada didapatkan adanya perubahan skala nyeri dari skala 5 menjadi
Hasil penelitian jurnal dengan judul penurunan nyeri pasca bedah pasien
6.2 Saran
prasarana dari proses pendidikan dari apa yang sudah ada saat ini.
tersebut, agar pelayanan dirumah sakit lebih baik dan sesuai standart
operasional kesehatan.
secara optimal
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Madjid, Dewi Irawaty, Tuti Nuraini. 2011. Penurunan Keluhan Dribbling
Pasien Pasca Trans Urethral Resection Of The Prostate
Melalui Kegel ’S Exercise. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14,
No. 2, Juli 2011: hal 121-126
Andarmoyo Sulistyo, 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Jakarta: Ar-
Ruzz Media
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8 Vol
2. Jakarta: EGC
Gad Datak, kristna Yetti, Rr tutik Sri Hariyati. 2008. Penurunan Nyeri Pasca
Bedah TUR Prostat Melalui Relaksasi Benson. Jurnal Keperawatan
Indonesia, Volume 12, No. 3, November 2008: hal 173-178
Green dan Setyawati. 2005. Seri Buku Kecil Terapi Altenatif. Yayasan Spiritia:
Yogyakarta.
Hidayat, A.A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
ISO. 2014. ISO Indonesia Informasi Spesialite Obat. Volume 49. Jakarta: PT.
ISFI
Mubarak & Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan
Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Piera Grace, Dan Neil R Borley. 2007. At A Glance Ilmu Bedah Edisi 3.Jakarta:
Erlangga
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Keperawatan Fundamental. Buku Kedokteran.
Jakarta: EGC
Sjamjuhidajat, R & Jong Wim De. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
World Health Organization (WHO). 2013. International Medical Guide for Ships
halaman 182-183. Diakses: 15 April 2017 dari
apps.who.int/iris/bitstream/10665/43814/1/9789240682313_eng.pdf
DAFTAR RIWAYAT HIDUP