Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PERANCANGAN PERKERASAN JALAN


MATA KULIAH SIA-311 PERANCANGAN PERKERASAN JALAN

Tugas diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan mata kuliah


Perancangan Perkerasan Jalan pada program studi teknik sipil

Dosen:
Ir. Silvia Sukirman

Asisten:
.Mochamad Revaldi Budiman, ST, MT

Disusun Oleh:

Giantinisa Salma Hidayat


22-2016-151

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya
dengan rahmat-Nya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perancangan
Perkerasan Jalan ini. Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk mempelajari
tahapan desain tebal perkerasan jalan baik perkerasan lentur maupun perkesan
kaku, berdasarkan yang telah ditugaskan serta memenuhi syarat kelulusan mata
kuliah yang digunakan untuk menambah wawasan konsep yang dipelajari selama
kuliah.

Penulisan tugas ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu kami melalui
masukan-masukan dan kritik yang diberikan kepada kami. Kami mengucapkan
terima kasih khususnya kepada ibu Ir.Silvia Sukirman serta kepada bapak
Mochamad Revaldi Budiman , ST., MT. yang telah membimbing dalam pengerjaan
tugas Perancangan Perkerasan Jalan hingga selesai.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam peyusunan tugas ini baik dari segi isi
maupun metode penulisannya. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun sehingga tugas ini dapat menjadi lebih baik lagi. Sekian
dan terima kasih.

Bandung, 20 Desember 2018

Penulis

i
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ............................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori ...................................................................................................... 6
BAB II PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
2.1 Perhitungan Daya Dukung Tanah Dasar (CBR) ............................................... 6
2.2 Perhitungan CESAL.......................................................................................... 7
2.3 Rancangan Tebal Perkerasan Lentur............................................................... 12
2.4 Perhitungan Tebal Perkerasan Kaku ............................................................... 16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 20
3.2 Saran .............................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
LAMPIRAN

ii
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

DAFTAR TABEL
2.1 Tabel 2.1 Data CBR .......................................................................................... 6
2.2 Soal Beban Sumbu Dan LHR ........................................................................... 7
2.3 Konfigurasi Kendaraan ..................................................................................... 8
2.4 Perhitungan LHR Awal Umur Rencana ............................................................ 8
2.5 Tabel VDF ......................................................................................................... 9
2.6 Perhitungan CESAL ........................................................................................ 11
2.7 Rekomendasi Tingkat Reliabilitas .................................................................. 12
2.8 Reliabilitas Dan Deviasi Standar..................................................................... 13
2.9 Tebal Minimun lapis permukaan berbeton aspal dan lapis pondasi (inci) ...... 14
2.10 Parameter Yang Digunakan Pada Desain ...................................................... 14
2.11 Faktor Keamanan Beban (Fkb)....................................................................... 16
2.12 Faktor Tengangan Setara Dan Faktor Erosi .................................................. 17
2.13 Analisa Fatik Dan Analisa Erosi ................................................................... 18

DAFTAR GAMBAR
2.1 Penampang Melintang Perkerasan Lentur ...................................................... 15
2.2 Tebal Campuran Beton Kurus ......................................................................... 16
2.3 Nilai CBR Efektif ............................................................................................ 17
2.4 Penampang Melintang Perkerasan Kaku ......................................................... 19
3.1 Penampang Melintang Perkerasan Lentur ...................................................... 20
3.2 Penampang Melintang Perkerasan Kaku ......................................................... 20

iii
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Notasi
% : Persen
S0 : Standar Deviasi
Cv : Koefisien Keseragaman
K : Konstanta Yang Dintentukan Berdasarkan Dengan Fungsi Jalan
m : Koefisien Drainase
a : Koefisien Kekuatan Relatif
fcf : Kuat Tarik Lentur Beton 28 Hari
fkb : Faktor Keamanan Beban
Singkatan
AASHTO : American Association of State Highway and Transportation
Officials
ASTM : American Society for Testing and Material
inch : inci
Kg : kilogram
Kg/cm² : kilogram per senti meter persegi
m : meter
mm : millimeter
cm : centimeter
BBDT :Beton Semen Bersambung Dengan Tulangan.
BBTT :Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan
BJTP : Baja Tulangan Polos
BJTU : Baja Tulangan Ulir
BMDT :Beton Menerus Dengan Tulangan
TE : Tegangan Efektif
FE : Faktor Erosi

iv
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

PERANCANGAN
PERKERASAN JALAN

1
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

Menghitung CBR
Tanah Dasar

Menghitung
LHR Tahun Awal VDF
kendaraan

Menghitung N
CESAL (Faktor Umur
Rencana)

MR
menghitung SN Reliabilitas
ZR
Ipt
Ip0

Tebal Perkerasan
Lentur

Gambar 1.1 Bagan Alir Perancangan Perkerasan Lentur

2
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

Menghitung CBR
Tanah Dasar
Distribusi
Menghitung Sumbu
LHR Kendaraan
Niaga Dan
Jenis/ Beban
Pilih Jenis Dan Sumbu
Tebal Pondasi Menghitung N
Bawah (Faktor Umur
Rencana)

Tentukan CBR
Efektif Fkb
Fcf
Bahu/Tanpa Bahu

Taksir Tebal
Perkerasan Kaku

TE
Tebal
FE
Rencana
FRT

Gambar 1.2 Bagan Alir Perancangan Perkerasan Kaku

3
(Giantinisa Salma H|22-2016151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 DASAR TEORI PERKERASAN JALAN


Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang

digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang dipakai adalah batu

pecah, batu belah, batu kali ataupun hasil samping peleburan baja. Bahan ikat

yang dipakai diantara aspal, semen ataupun tanah liat (Andi Tenrisukki Tenriajeng.

2002). Selain untuk dapat melayani atau memberikan pelayanan yang optimum

kepada lalu-lintas pada batas-batas ekonomi yang layak, perkerasan jalan pun

bertujuan untuk melayani secara aman dan nyaman pada kondisi yang

dipersyaratkan selama umur rencananya, dengan melindungi tanah dasar

(subgrade) dari pengaruh lalu- lintas dan iklim serta memastikan bahwa bahan yang

digunakan tidak akan mengalami kerusakan.

Berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas

tiga macam, yaitu (Silvia Sukirman. 1999):

1. Konstruksi perkerasan lentur (Flexible pavement), yaitu perkerasan

yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan

perkerasannya bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ke

tanah dasar yang telah dipadatkan, umumnya terdiri dari tiga lapis atau

lebih. Lapisan-lapisan tersebut adalah lapisan permukaan (surface

coarse), lapisan pondasi atas (base coarse), lapisan pondasi bawah (sub-

base coarse), dan lapisan tanah dasar (subgrade).

4
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

2. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement), yaitu perkerasan

yang menggunakan semen (portland cement) sebagai bahan

pengikat. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan diatas

tanah dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Beban lalu

lintas sebagian besar dipikul oleh pelat beton (slab concrete).

3. Konstruksi perkerasan komposit (composite pavement), yaitu

perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan perkerasan lentur

dapat berupa perkerasan lentur diatas perkerasan kaku atau

perkerasan kaku diatas perkerasan lentur.

5
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

BAB II
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
2.1 PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH DASAR (CBR)
DATA CBR (%)

Tabel 2.1 Data CBR


CBR CBR
No. Sta No. Sta
(%) (%)
1 0+200 5,12 11 1+100 5,15
2 0+200 5,00 12 1+200 5,23
3 0+300 5,00 13 1+300 5,10
4 0+400 5,25 14 1+400 5,40
5 0+500 5,13 15 1+500 5,30
6 0+600 5,35 16 1+600 5,14
7 0+700 5,20 17 1+700 5,00
8 0+800 5,00 18 1+800 5,24
9 0+900 5,22 19 1+900 5,00
10 1+000 2,30 20 2+000 5,40

Didapat nilai :
1. Rerata (𝑋̅) = 5,157 %
2. Deviasi standar sampel (s) = 0,148
𝑠
3. CV (koefisien keseragaman) = 𝑋̅ × 100%
0,128
= 5,157 × 100%
= 2,48 % < 30%
(Nilai CBR Tersebut Dapat Dianggap Seragam)
(Manual Desain Perkerasan Jalan, 2017: 6-8)

2.1.1 Metode Standar Deviasi Normal


Maka CBRsegmen dapat dihitung sebagai berikut :

 CBRsegmen = CBRRerata – (f×s)


(Perencanaa Tebal Struktur Perkerasan lentur Rumus 3.12 hal.64)
= (5,157)-(1,282× 0,148)
= 4,99% ≅ 5%
Keterangan :
 S adalah deviasi standar
 f = 1,645 (probabilitas 95%), untuk jalan tol atau jalan bebas hambatan.
 f = 1,282 (probabilitas 90%) untuk jalan kolektor dan arteri.
 f = 0.842 (probabilitas 80%), untuk jalan lokal dan jalan kecil.

6
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

Dapat disimpulkan bahwa nilai CBR segmen dengan metode analitis yaitu sebesar
5%
2.1.2 Metode Persentil
- Urutkan data CBR segmen 1 (0+100 – 1+000) dari terkecil sampai
terbesar

5 5 5 5,12 5,13 5,2 5,22 5,25 5,3 5,35

- Cari nilai “n”


n = 5+5+5+5,12+5,13+5,2+5,22+5,25+5,3+5,35
= 41,57
Indeks = n × 10%
= 41,57 × 0,1
= 4,157 ≅ 4
Maka CBR segmennya adalah data ke 4 yaitu sebesar 5,12% ≅ 5%
(Manual Desain Perkerasan Jalan, 2017: 6-8)

2.2 PERHITUNGAN CESAL


2.2.1 Perhitungan Cesal Dengan Metode Pangkat 4
Tabel 2.2 Soal Beban Sumbu Dan LHR
JENIS KENDARAAN LHR 2
KONFIG. ARAH
NO BEBAN SUMBU (ton)
URAIAN GOL SUMBU (kend
/ jam)
KENDARAAN
1 2 1.1 575 -
PENUMPANG
KENDARAAN
2 3 1.1 66 -
UTILITAS 1
KENDARAAN
3 4 1.1 75 -
UTILITAS 2
4 BUS KECIL 5A 1.1 56 -
5 BUS BESAR 5B 1.2 13 3,1 t + 5,9t
6 TRUK 2 AS KECIL 6A 1.2 8 2,8t + 5,5t
TRUK 2 AS
7 6B 1.2 4 6,2t + 12t
BESAR
8 TRUK 3 AS 7A 1.22 1 6,3t + 18,8t
TRUK
9 7B 1.22+2.2 2 8t + 19t + 6t + 6t
GANDENGAN
TRUK SEMI-
10 7C 1.222-22 1 6t +18t + 10t
TRAILER

Data :
 Fungsi jalan adalah jalan Tol
 Tipe jalan 4/2 UD dengan lebar 14 m
 Umur rencana perkerasan (kaku) 40 tahun

7
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

 Umur rencana perkerasan (lentur) 20 tahun Tabel 2.3 Konfigurasi Kendaraan

 Faktor distribusi arah (DA) 50%


 Faktor distribusi lajur (DL) 80%
 Faktor pertumbuhan lalu lintas 4,7%/ tahun
 Faktor K= 0,10
 Tahun pembukaan lalulintas 2019
 Tahun 2057 telah tercapainya kapasitas jalan

2.2.2 Menghitung LHR awal umur rencana


Tabel 2.4 Perhitungan LHR awal umur rencana

JENIS KENDARAAN KONFIG. LHR 2018 LHR 2019


NO
URAIAN GOL SUMBU (kend/hari/2arah) (kend/hari/2arah)
1 KENDARAAN PENUMPANG 2 1.1 575 601
2 KENDARAAN UTILITAS 1 3 1.1 66 69
3 KENDARAAN UTILITAS 2 4 1.1 75 78
4 BUS KECIL 5A 1.1 56 59
5 BUS BESAR 5B 1.2 13 14
6 TRUK 2 AS KECIL 6A 1.2 8 9
7 TRUK 2 AS BESAR 6B 1.2 4 5
8 TRUK 3 AS 7A 1.22 1 2
9 TRUK GANDENGAN 7B 1.22+2.2 2 3
10 TRUK SEMI-TRAILER 7C 1.222-22 1 2

Dengan rumus 5.3 (Perencanaan Tebal Perkerasan Hal.143) :


Contoh perhintungan:
LHR(kend/hari) = LHR(kend/jam)× (1 + 𝑖)𝑛
= 13 × (1 + 0,045)1
= 14 kend/hari
Keterangan :
- Jalan dibuka tahun 2019
- Factor pertumbuhan 4,5%
- (n) = 1
Dengan :
LHRs = LHR hasil pengumpulan data, (kend/hari)
a = Faktor pertumbuhan lalulimtas, (%/tahun)
n = Lama waktu dari saat pengumpulan data sampai awal umur
rencana, (tahun)

8
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

2.2.3 Table VDF kendaraan

Tabel 2.5 Tabel VDF

Keterangan : Nilai VDF digunakan 𝑉𝐷𝐹 5

2.2.4 Perhitungan Cesal Dengan Metode Binamarga 2002

Reliabilitas jalan tol dan arteri = 90%


S0 = 0,45
Ipo = 4,2
Ipt =2 (Asumsi)
ZR = -1,282
FR = 3,77
CBR = 5% (sebelumnya)
Tipe jalan = 2/2 UD
Fungsi jalan = kolektor
Kondisi jalan = datar

𝑖=𝑛

𝐶𝐸𝑆𝐴𝐿 = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑖 × 𝐷𝐴 × 𝐷𝐿 × 365 × 𝑁


𝑖=1

Dimana:
LHRi = Lalu Lintas Harian Rata-Rata (RSS/hari/2arah)
DA = Faktor Distribusi Arah (%)
DL = Faktor Distribusi Lajur (%)
N = Faktor Umur Rencana

Nilai ‘N’ dapat dihitung dengan rumus 4.10 (Perencanaan Tebal Perkerasan
Hal.122)

9
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

[(𝟏 + 𝒊)𝑼𝑹 − 𝟏]
𝑵=
𝒊
Dimana :
UR = Umur Rencana (Tahun)
i = Pertumbuhan Lalu lintas (%/Tahun)

 Nilai ‘N’ Untuk Umur Rencana 20 Tahun Faktor pertumbuhan lalu lintas
[(𝟏 + 𝟒, 𝟓%)𝟐𝟎 − 𝟏] (i)= 4,5%/ tahun
𝑵= Umur Rencana
𝟒, 𝟓% UR= 20 tahun (lentur)
= 20,09
UR= 40 tahun (kaku)
 Nilai ‘N’ Untuk Umur Rencana 40 Tahun

[(𝟏 + 𝟒, 𝟓%)𝟒𝟎 − 𝟏]
𝑵=
𝟒, 𝟓%
= 40,35

Contoh perhitungan:
𝑖=𝑛
DA = 50%
𝐶𝐸𝑆𝐴𝐿𝑈𝑅 20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑖 × 𝐷𝐴 × 𝐷𝐿 × 365 × 𝑁 DL = 100%
𝑖=1

= (34).( 0,5).(1).(365).(20,09)

= 16133 (RSS/UR/lajur rencana)


𝑖=𝑛

𝐶𝐸𝑆𝐴𝐿𝑈𝑅 40 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑖 × 𝐷𝐴 × 𝐷𝐿 × 365 × 𝑁


𝑖=1

= (82).( 0,5).(1).(365).(40,35)

= 603838 (RSS/UR/lajur rencana)

10
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

Tabel 2.6 Perhitungan CESA


JENIS KENDARAAN LHR 2018 LHR 2019 LHR 2039 LHR 2059 CESA CESA
KONFIG.
NO (kend/hari (kend/hari VDF (kend/hari (kend/hari Perkerasan Perkerasan
URAIAN GOL SUMBU
/2arah) /2arah) /2arah) /2arah) lentur Kaku
KENDARAAN
2 1.1 575 601 1450 3497
1 PENUMPANG
KENDARAAN
3 1.1 66 69 167 403
2 UTILITAS 1
KENDARAAN
4 1.1 75 78 189 456
3 UTILITAS 2
4 BUS KECIL 5A 1.1 56 59 0,2 143 345 104860 508108
5 BUS BESAR 5B 1.2 13 14 1,0 34 82 124659 603838
6 TRUK 2 AS KECIL 6A 1.2 8 9 0,2 22 54 16133 79530
7 TRUK 2 AS BESAR 6B 1.2 4 5 0,7 13 32 33365 164951
8 TRUK 3 AS 7A 1.22 1 2 11,2 5 13 205320 1072181
9 TRUK GANDENGAN 7B 1.22+2.2 2 3 90,4 8 20 2651559 13313886
TRUK SEMI- 1.222-
7C 1 2 83,2 5 13 608627
10 TRAILER 22 3178249
Jumlah 3744523 18920743

11
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

2.3 RANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR


Komponen perkerasan yang diperlukan :
1. Perkiraan lalu-lintas masa datang (W 18) adalah pada akhir umur rencana,
2. Relibility(R)
3. Overall standard deviation (S0),
4. Modulus resilien efektif (effective resilient modulus) material tanah dasar (MR),
5. Design serviceability loss (∆PSI = IP0 – IPt).

2.3.1 SN (Structural Number)


Indeks yang diturunkan dari analisis lalu-lintas, kondisi tanah dasar, dan
lingkungan yang dapat dikonversi menjadi tebal lapisan perkerasan dengan
menggunakan koefisien kekuatan relatif yang sesuai untuk tiap-tiap jenis material
masing-masing lapis struktur perkerasan. ( Pt T-01-2002-B hal.11)

log(𝑊18 ) = 𝑍𝑅 × 𝑆0 + 9,36
ΔPsi
log ( )
4,2 − 1,5
× log(𝑆 + 1) − 0,20 + + 2,32
1094
0,4 +
(𝑆𝑁 + 1)5,19
× log(𝑀𝑅 ) − 8,07

Dimana :
W18 = Perkiraan jumlah beban sumbu standar ekivalen 18-kip
ZR = Deviasi normal standar
S0 = Gabungan standard error untuk perkiraan lalu-lintas dan kinerja
ΔPsi = Perbedaan antara initial design serviceability index, IP0 dan design
terminal
serviceability index, IPt
MR = Modulus resilien
IPt = Indeks permukaan jalan hancur (minimum 1,5)

2.3.2 Reliabilitas
Konsep reliabilitas merupakan upaya untuk menyertakan derajat kepastian (degree
of certainty) ke dalam proses perencanaan untuk menjamin bermacam-macam alternatif
perencanaan akan bertahan selama selang waktu yang direncanakan (umur rencana).
Faktor perencanaan reliabilitas memperhitungkan kemungkinan variasi perkiraan lalu-
lintas (w18) dan perkiraan kinerja (W 18), dan karenanya memberikan tingkat reliabilitas
(R) dimana seksi perkerasan akan bertahan selama selang waktu yang direncanakan.

Tabel 2.7 Rekomendasi Tingkat Reliabilitas

Rekomendasi tingkat reliabilitas


Klasifikasi jalan
Perkotaan Antar kota
Bebas hambatan 85-99,5 80 – 99,9
Arteri 80 – 99 75 – 95
Kolektor 80 – 95 75 – 95
Lokal 50 – 80 50 – 80

12
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

Reliabilitas kinerja-perencanan dikontrol dengan faktor reliabilitas (FR) yang


dikalikan dengan perkiraan lalu-lintas (w18) selama umur rencana untuk memperoleh
prediksi kinerja (W 18). Untuk tingkat reliabilitas (R) yang diberikan, reliability factor
merupakan fungsi dari deviasi standar keseluruhan (overall standard deviation,S0)
yang memperhitungkan kemungkinan variasi perkiraan lalu-lintas dan perkiraan
kinerja untuk W 18 yang diberikan. Dalam persamaan desain perkerasan lentur, level
of reliabity (R) diakomodasi dengan parameter penyimpangan normal standar
(standard normal deviate, ZR). Tabel 4 memperlihatkan nilai ZR untuk level of
serviceability tertentu.
Penerapan konsep reliability harus memperhatikan langkah-langkah berikut ini :
(1) Definisikan klasifikasi fungsional jalan dan tentukan apakah merupakan jalan
perkotaan atau jalan antar kota
(2) Pilih tingkat reliabilitas dari rentang yang diberikan.
(3) Deviasi standar (S0) harus dipilih yang mewakili kondisi setempat.
Rentang nilai S0 adalah 0,40 – 0,50.
Tabel 2.8 Reliabilitas Dan Standar Deviasi
Reliabilitas, R (%) Standar normal deviate, ZR
50 0,000
60 - 0,253
70 - 0,524
75 - 0,674
80 - 0,841
85 - 1,037
90 - 1,282
91 - 1,340
92 - 1,405
93 - 1,476
94 - 1,555
95 - 1,645
96 - 1,751
97 - 1,881
98 - 2,054
99 - 2,327
99,9 - 3,090
99,99 - 3,750

2.3.3 Modulus Resilien (MR)

Modulus resilien (MR) tanah dasar juga dapat diperkirakan dari CBR standar dan hasil
atau nilai tes soil index. Korelasi Modulus Resilien dengan nilai CBR (Heukelom &
Klomp) berikut ini dapat digunakan untuk tanah berbutir halus (fine-grained soil) dengan
nilai CBR terendam 10 atau lebih kecil.
MR (psi) = 1.500 x CBR ( CBR ≤ 10%)
MR (psi) = 2.555 x CBR 0,64
( CBR ≥ 10%)
Contoh perhitungan :
MR (psi) = 1500 × 5
= 7500 (psi)

13
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

PERHITUNGAN:
1. Mencari Nilai SN
Diambil S0 = 0,45
log(3744523) = (−1,282) × (0,45) + 9,36
4,2 − 2
log ( )
4,2 − 1,5
× log(𝑆𝑁 + 1) − 0,20 + + 2,32 × log(7500) − 8,07
1094
0,4 +
(𝑆𝑁 + 1)5,19
 Didapat SN3 = 4,031
log(3744523) = (−1,282) × (0,45) + 9,36
4,2 − 2
log ( )
4,2 − 1,5
× log(𝑆𝑁 + 1) − 0,20 + + 2,32 × log(35108) − 8,07
1094
0,4 + 5,19
(𝑆𝑁 + 1)
 Didapat SN2 = 2,347
log(3744523) = (−1,282) × (0,45) + 9,36
4,2 − 2
log ( )
4,2 − 1,5
× log(𝑆𝑁 + 1) − 0,20 + + 2,32 × log(17380) − 8,07
1094
0,4 + 5,19
(𝑆𝑁 + 1)
 Didapat SN1 = 3,022
2.4 Mencari Tebal Perkerasan
Tabel 2.9 Tebal Minimum Lapis Permukaan Berbeton Aspal Dan Lapis Pondasi
Agregat (Inci)

Lapis pondasi
Lalu-lintas (ESAL) Beton aspal LAPEN LASBUTAG
agregat
inci cm inci cm inci cm inci cm
< 50.000 *) 1,0 *) 2,5 2 5 2 5 4 10
50.001 – 150.000 2,0 5,0 - - - - 4 10
150.001 – 500.000 2,5 6,25 - - - - 4 10
500.001 – 2.000.000 3,0 7,5 - - - - 6 15
2.000.001 – 7.000.000 3,5 8,75 - - - - 6 15
> 7.000.000 4,0 10,0 - - - - 6 15

Tabel 2.10 Parameter Yang Digunakan Pada Desain


BATU BATU
PARAMETER LASTON PECAH PECAH
KELAS A KELAS B
a 0,4 0,14 0,14
m - 1 1

14
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)
SN1 = a1×D1
2,347
D1 =
0,3
= 7,823 in ≅ 8 in
= 20,32 cm

SN2−(a1×D1)
D2 = a2×m2
3,022−(0,3×8)
=
0,138×1

= 4,51 in (maka diambil D minimum sebesar 6 in)


= 6 in
= 15,240 cm

SN3−(a1×D1)+(a2×D2×M2)
D3 = a3×m3
74,031−(0,3×8)+(0,138×6×1)
= 0,1×1
= 9,41 in ≅ 10 in
= 25,4 cm ≅

D1 = 8 in
LASTON

BATU PECAH KELAS A


D2 = 6 in

BATU PECAH KELAS B


D3
= 10 in
/////\\\\\\/////\\\\\//////\\\\\\//////\\\\

Gambar 2.1 Penampang Melintang Perkerasan Lentur

15
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

2.5 PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU


Hal yang perlu di asumsikan antara lain sebagai berikut :
1. Jenis perkerasan beton semen bersambung dengan ruji
2. Menggunakan bahu beton
3. Pelat beton = 250 mm
4. Fcf = 4 Mpa
5. fkb = 1,1

Tabel 2.11 Faktor keamanan beban (FKB)

Nilai
No. Penggunaan
FKB
1 Jalan bebas hambatan utama (major freeway) dan jalan berlajur banyak, 1,2
yang aliran lalu lintasnya tidak terhambat serta volume kendaraan niaga yang
tinggi.
Bila menggunakan data lalu-lintas dari hasil survai beban (weight-in-motion)
dan adanya kemungkinan route alternatif, maka nilai faktor keamanan beban
dapat dikurangi menjadi 1,15.
2 Jalan bebas hambatan (freeway) dan jalan arteri dengan volume kendaraan 1,1
niaga menengah.
3 Jalan dengan volume kendaraan niaga rendah. 1,0

Desain Perkerasan Beton Semen Sebagai Berikut :


1. Menentukan jenis pondasi bawah berdasarkan nilai CBR = 6% dan
jumlah repetisi sumbu = 1523572,05 Sumbu/UR/lajur rencana

Gambar 2.2 Tebal Campuran Beton Kurus


Di dapat dari grafik yaitu lapisan Campuran Beton Kurus (CBK)
sebesar 100 mm.

16
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

2. Menentukan CBR tanah dasar efektif dari grafik berdasarkan tebal


CBK sebesar 100mm.

Gambar 2.3 Nilai CBR Efektif


Didapat CBR tanah dasar efektif sebesar 17%.
3. Taksir tebal pelat beton sebesar 250 mm
4. Tentukan TE dan FE pada tabel sebagai berikut, digunakan nilai yang
mendekati lebih kecil jika tidak ada nilai CBR effektif yang sesuai.
Tabel 2.12 Faktor Tegangan Setara Dan Faktor Erosi

Faktor Erosi
Tebal CBR Eff Tegangan Setara
Slab Tanah Tanpa Ruji Dengan Ruji/Beton Bertulang
(mm) Dasar (%) STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG STRT STRG STdRG STrRG

250 5 0,77 1,33 1,23 0,94 2,18 2,78 3,02 3,07 1,94 2,54 2,73 2,9
250 10 0,74 1,25 1,12 0,86 2,16 2,76 2,97 3,01 1,93 2,53 2,70 2,85
250 15 0,72 1,21 1,07 0,81 2,15 2,75 2,94 2,98 1,93 2,53 2,68 2,82
250 20 0,71 1,18 1,04 0,79 214 2,74 2,93 2,97 1,92 2,52 2,67 2,80
250 25 0,70 1,16 1,01 0,76 2,13 2,73 2,91 2,95 1,92 2,52 2,66 2,78
250 35 0,68 1,11 0,95 0,71 2,12 2,71 2,87 2,91 1,91 2,51 2,64 2,74
250 50 0,65 1,06 0,89 0,67 2,10 2,70 2,83 2,88 1,90 2,50 2,61 2,70
250 75 0,63 0,99 0,82 0,61 2,08 2,69 2,79 2,83 1,89 2,49 2,59 2,65

17
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

Tabel 2.13 Analisa Fatik Dan Analisa Erosi

Beban Beban Analisa fatik Analisa Erosi


Faktor
Jenis Beban Rencana Repetisi Roda
Tegangan
Sumbu Sumbu ton Per roda yang terjadi Kendaraan Persen Persen
dan Erosi
(kN) (KN) Repetisi ijin Rusak Repetisi ijin Rusak
(%) (%)
(7)=(4)*100 (9)=(4)*100
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
/(6) /(8)
3,1 14 273461,650 17,05 TT - TT -
2,8 9 175796,775 15,400 TT - TT -
6,2 5 97664,875 34,100 TE = 0,27 TT - TT -
STRT (1) FRT = 0,18
6,3 2 39065,950 34,650 FE = 1,93 TT - TT -
6 2 39065,950 33,000 TT - TT -
8 3 58598,925 44,000 TT - TT -
5,5 9 175796,775 15,125 TT - TT -
5,9 14 273461,650 16,225 TE = 1,21 TT - TT -
STRG (2) 6 6 117197,850 16,500 FRT = 0,303
TT - TT -
FE = 2,53
12 5 97664,875 33,000 1,6 × 106 61,041 9,5 × 106 1,028
10 2 39065,950 13,750 TE = 1,07 TT - TT -
StdRG
FRT = 0268
(22) 18,8 2 39065,950 25,850 FE = 2,68 TT - 1,5 × 107 0,260
StrRG 18 2 39065,950 16,500 TE = 0,81 TT - 8 × 107 0,049
FRT = 0,203 7
(222) 19 3 58598,925 17,420 FE = 2,82 TT - 6 × 10 0,098
Total 1523572,050 61,041% < 100% 1,435% < 100%

18
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

contoh perhitungan :
[(𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏 × 𝒊)𝑼𝑹 − 𝟏]
𝑵=
𝟎, 𝟎𝟏 × 𝒊
[(𝟏 + 𝟎𝟎𝟏 × 𝟒, 𝟓)𝟒𝟎 − 𝟏]
𝑵=
𝟎, 𝟎𝟏 × 𝟒, 𝟓
= 107,03

Sb/hari/2arah = 14
Sb/UR/LR = 14 × 𝑁 × 365 × 𝐷𝐴 × 𝐷𝐿
= 14 × 107,03 × 0,5 × 1
= 19532,975
Beban roda kendaraan = beban sumbu / banyak roda × 10
= 3,1 / 2 ×10
= 17,05 KN
% rusak = Repetisi yang terjadi / repetisi ijin × 100%
= 97664,875 / 1,6 × 106 × 100%
= 61,041 %

Persen rusak akibat fatik dan akibat erosi < 100% maka tebal perkerasan kaku
25 cm dapat digunakan.

Gambar 2.4 Penampang Melintang Perkerasan Kaku

PELAT BETON 25 cm

CAMPURAN
BETON KURUS 10 cm

19
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Tebal perkerasan lentur yang saya desain dengan CESAL= 3744523


RSS/UR/lajur rencana, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.1 Penampang Melintang Perkerasan Lentur

Tebal perkerasan kaku yang saya desain dengan beban sumbu = 1523572,05
Sumbu/UR/lajur rencana, yaitu sebagai berikut :

Gambar 3.2 Penampang Melintang Perkerasan Kaku

3.2 SARAN
Saran yang dapat saya berikan yaitu lebih teliti pada perhitungan beban sumbu untuk
perkerasan kaku karena dalam penentuan tebal pelat beton sangat berpengaruh.

20
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum, (2010), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat


Jenderal Bina Marga, “Spesifikasi Umum Perkerasan Aspal Revisi 3”.

Sukirman. S., 2012, “Beton Aspal Campuran Panas”, Bandung, Institut Teknologi
Nasional.

Sukirman. S., 2010, “Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur”, Bandung,


Nova.

Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah, (2003), Kementerian Pekerjaan


Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, “Perencanaan Perkerasan Jalan
Beton Semen”.

Departemen Pekerjaan Umum, (2017), Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat


Jenderal Bina Marga, “Manual Desain Perkerasan Jalan Revisi 2017”.

21
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018
Laporan Tugas Perancangan Perkerasan Jalan
(SIA 311 – Perancangan Perkerasan Jalan)

LAMPIRAN

22
(Giantinisa Salma Hidayat|22-2016-151) INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL 2018

Anda mungkin juga menyukai