Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reformasi birokrasi yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) merupakan upaya mewujudkan pemerintahan yang
bersih (clean goverment) dan baik (good goverment) akan memberikan
dampak positif dalam meningkatkan citra Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Reformasi birokrasi dilaksanakan melalui penataan
organisasi, penataan proses bisnis, dan peningkatan sumber daya
manusia pada masing-masing unit Eselon I di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan, dengan harapan dapat memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Namun demikian, dalam upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan


memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tidak menutup
kemungkinan ada pejabat/pegawai di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan yang melakukan pelanggaran sehingga
menghambat proses reformasi birokrasi. Hambatan-hambatan tersebut
perlu segera mendapat perhatian dan diidentifikasi. Oleh karena itu,
peran serta masyarakat untuk menyampaikan/melaporkan setiap
pelanggaran yang diketahuinya sangat diperlukan.

Dalam rangka mendorong peran serta masyarakat dalam upaya


pencegahan penyimpangan dan/atau penyalahgunaan kewenangan
serta adanya kebijakan Pimpinan Kementerian Kelautan dan Perikanan
agar tercipta sistem pengawasan silang di kalangan pegawai
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Menteri Kelautan dan Perikanan
telah menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
31/PERMEN-KP/2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan
Whistleblower dan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20161


2
1.2 Dasar Hukum
1) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.23/MEN/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
2) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor :
PER.29/MEN/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 31/PERMEN-
KP/2013 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Whistleblower
dan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kementerian Kelautan
dan Perikanan;
4) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 28/KEPMEN-
KP/2014 tentang Tim Penanganan Pengaduan di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
5) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 53/KEPMEN-
KP/SJ/2016 tentang Sekretariat Tim Penanganan Pengaduan di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi Penanganan
Pengaduan Masyarakat adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban
Tim Sekretariat Penanganan Pengaduan Kementerian Kelautan dan
Perikanan kepada Inspektur Jenderal KKP selaku Ketua Tim
Penanganan Pengaduan KKP atas pelaksanaan program/kegiatan
pengelolaan penanganan pengaduan.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi adalah


untuk menilai dan mengevaluasi pelaksanaan dan pencapaian
penanganan pengaduan masyarakat yang dilakukan oleh Tim
Sekretariat Penanganan Pengaduan.

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20162


3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Definisi
1) Pengaduan adalah pengaduan yang disampaikan melalui aplikasi
whistleblower’s system dan pengaduan yang disampaikan oleh
masyarakat yang mengetahui dan menginformasikan dugaan
terjadinya pelanggaran dan/atau tindak kejahatan di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
2) Pengaduan masyarakat adalah pengaduan yang disampaikan oleh
masyarakat yang mengetahui dan mengadukan dugaan terjadinya
pelanggaran dan/atau kejahatan di lingkungan Kementerian;
3) Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang
berwenang menjatuhkan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil;
4) Tim Sekretariat Penanganan Pengaduan Kementerian yang
selanjutnya disingkat TSPPK adalah tim yang berada pada
Inspektorat V Inspektorat Jenderal KKP dengan tugas mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas TPPK;
5) Inspektorat V adalah unit kerja setingkat Eselon II di Lingkungan
Inspektorat Jenderal yang memiliki tugas dan fungsi untuk
melakukan pengawasan terhadap pengaduan di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
6) Aplikasi adalah sistem pengelolaan dan tindak lanjut pengaduan
serta pelaporan hasil pengelolaan pengaduan yang disediakan oleh
Inspektorat Jenderal.

2.2 Asas - Asas Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat


1) Kepastian hukum yaitu mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam menangani pengaduan
masyarakat;
2) Transparansi yaitu membuka diri dan memberi kesempatan kepada
masyarakat dalam melaksanakan hak-haknya untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif terhadap
penanganan laporan pengaduan masyarakat berdasarkan
mekanisme dan prosedur yang jelas;

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20163


4
3) Koordinasi yaitu melaksanakan kerjasama yang baik antara pejabat
yang berwenang dan aparatur terkait berdasarkan mekanisme, tata
kerja dan prosedur yang berlaku;
4) Efektivitas dan efisiensi yaitu tepat sasaran, hemat tenaga, waktu
dan biaya;
5) Akuntabilitas yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat, baik proses maupun tindak lanjutnya;
6) Obyektivitas yaitu berdasarkan fakta atau bukti tanpa dipengaruhi
prasangka, interprestasi, kepentingan pribadi, golongan ataupun
kepentingan pihak tertentu;
7) Proporsionalitas yaitu mengutamakan kepentingan pelaksanaan
tugas dan wewenang dengan tetap memperhatikan adanya
kepentingan yang sah lainnya secara seimbang;
8) Kerahasiaan yaitu menjaga kerahasiaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali bila ada hak
atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkan.

2.3 Etika Dalam Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat


Etika ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi aparatur yang
menangani laporan pengaduan masyarakat dalam bersikap, bertindak,
berucap, dan berprilaku agar memiliki moral dan kepribadian yang
baik, mendorong etos kerja serta menumbuhkembangkan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam penanganan laporan
pengaduan masyarakat.
2.3.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Pemerintah Yang Menangani Laporan
Pengaduan Masyarakat
Aparatur yang menangani pengaduan masyarakat wajib
menunjang nilai-nilai dasar, sebagai berikut:
1) Berani mengambil sikap tegas dan rasional dalam membuat
keputusan yang berkaitan dengan penanganan laporan
pengaduan masyarakat;
2) Integritas, mewujudkan perilaku yang jujur dan bermartabat;
3) Tangguh, tegar dalam menghadapi berbagai godaan,
hambatan, tantangan, ancaman dan intimidasi dalam bentuk
apapun dan dari pihak manapun;
4) Inovatif, selalu meningkatkan pengetahuan dan kapasitas
pribadi.

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20164


5
2.3.2 Kewajiban dan Larangan Aparatur Yang Menangani Laporan
Pengaduan Masyarakat
1) Aparatur yang menangani laporan pengaduan masyarakat
wajib:
a. melaksanakan tugas dan wewenang secara proporsional
dan profesional;
b. melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
c. membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja;
d. mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif
dalam rangka peningkatan kinerja;
e. menjaga informasi yang bersifat rahasia terkait jabatan,
pelaporan, dan terlapor;
f. menyerahkan seluruh dokumen atau bahan-bahan yang
berkaitan dengan pengaduan masyarakat kepada
atasannya, apabila sudah tidak menangani pengaduan
masyarakat atau berhenti/alih tugas;
g. menjaga kerahasiaan, baik informasi maupun dalam
bentuk dokumen kepada pihak lain, yang diperoleh
sebagai konsekuensi pelaksanaan tugas selama menangani
pengaduan masyarakat, baik secara langsung maupun
tidak langsung, apabila sudah tidak menangani
pengaduan masyarakat atau berhenti/alih tugas.
2) Aparatur yang menangani laporan pengaduan masyarakat
dilarang:
a. menggunakan sumber daya publik untuk kepentingan
pribadi atau golongan;
b. menerima imbalan dalam bentuk apapun untuk kegiatan
yang berkaitan dengan penanganan pengaduan
masyarakat;
c. meminta atau menerima bantuan dari pihak manapun
untuk kepentingan proses penanganan pengaduan
masyarakat;
d. menyampaikan informasi/dokumen kepada pihak
manapun selain pejabat yang diberi kewenangan;
e. menangani kasus yang menimbulkan terjadinya konflik
kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan.

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20165


6
2.3.3 Etika Aparatur Dalam Penanganan Laporan Pengaduan
Masyarakat
1) Etika terhadap pelapor meliputi:
a. memberikan pelayanan dan empati, hormat dan santun,
tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;
b. memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka dan
adil serta tidak diskriminatif;
c. menjamin kerahasiaan identitas pelapor sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. menciptakan kenyamanan dan keamanan kepada pelapor;
e. memberikan penjelasan secara proporsional tentang
perkembangan proses pengaduan masyarakat yang
ditangani.
2) Etika terhadap terlapor meliputi:
a. menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah;
b. menghormati hak-hak terlapor.
3) Etika terhadap sesama Aparatur yang menangani laporan
pengaduan masyarakat meliputi:
a. menjalin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja
lain yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan;
b. menggalang rasa kebersamaan;
c. menghargai perbedaan pendapat;
d. saling membimbing, mengingatkan, dan mengoreksi.

2.4 Unsur-Unsur Pengaduan


Pengaduan paling sedikit memperhatikan unsur 4 W + 1H, yaitu:
1) What, apa perbuatan berindikasi pelanggaran yang diketahui;
2) Where, di mana perbuatan dilakukan;
3) When, kapan perbuatan tersebut dilakukan;
4) Who, siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut;
5) How, bagaimana perbuatan tersebut dilakukan (modus, cara, dan
sebagainya).

2.5 Bentuk Pengaduan


Pengaduan oleh masyarakat dapat berkaitan dengan dugaan:
1) penyalahgunaan wewenang;

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20166


7
2) melakukan hambatan dalam pelayanan kepada masyarakat;
dan/atau
3) tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme yang dilakukan oleh
Pejabat/Pegawai di lingkungan Kementerian

2.6 Saluran pengaduan


1) Pengaduan disampaikan melalui aplikasi Whistleblowing System
KKP dengan alamat: whistleblower.kkp.go.id;
2) Pengaduan disampaikan langsung kepada Petugas Help Desk di
Sekretariat Tim Penanganan Pengaduan Kementerian dengan
alamat: Inspektorat V, Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Gedung Mina Bahari III Lantai 5, Jl. Medan Merdeka
Timur No. 16 Jakarta 10110;
3) Pengaduan disampaikan melalui surat yang ditujukan kepada Tim
Penanganan Pengaduan Kementerian dengan alamat: Inspektorat V,
Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Gedung
Mina Bahari III Lantai 5, Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta
10110;
4) Pengaduan disampaikan secara tertulis dengan memasukkannya ke
dalam kotak pengaduan yang tersedia di tempat-tempat berikut:
a. di samping kiri Pintu Masuk Gedung Mina Bahari I, Jl. Medan
Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110;
b. di samping kanan Pintu Masuk Gedung Mina Bahari II, Jl.
Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110;
c. di samping kanan Pintu Masuk Gedung Mina Bahari III, Jl.
Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta 10110; dan/atau
d. di samping kanan Pintu Masuk Kantor Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kompleks Bina
Samudera, Jl. Pasir Putih I, Ancol Timur, Jakarta 14430
5) Pengaduan disampaikan secara tertulis melalui kotak pos
pengaduan ke alamat: PO BOX 111.JKP.10000
6) Pengaduan disampaikan secara lisan dan/atau tertulis melalui
layanan telepon/pesan singkat ke nomor: 0811989011
7) Pengaduan disampaikan secara tertulis melalui surat elektronik ke
alamat: pengaduan@kkp.go.id;
8) Pengaduan disampaikan secara tertulis melalui layanan faksimili ke
nomor: 021-46662111.

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20167


8

2.7 Tim Penanganan Pengaduan


Tim Penanganan Pengaduan mempunyai tugas:
1) Menerima pengaduan dari masyarakat;
2) Mengumpulkan informasi mengenai kebenaran pengaduan;
3) Mengumpulkan data atau keterangan lainnya yang relevan dengan
pengaduan;
4) Menilai ancaman atau gangguan yang sudah atau akan terjadi pada
pengadu;
5) Melakukan telaah atas pengaduan; dan/atau
6) Menyiapkan laporan hasil telaah untuk disampaikan kepada
Inspektur Jenderal atau Kepala Satuan Kerja.

2.8 Pemantauan Tindak Lanjut Pengaduan


1) Inspektorat Jenderal c.q. Inspektorat V melakukan pemantauan
dan/atau evaluasi pelaksanaan tindak lanjut penyelesaian laporan
pengaduan yang dilakukan oleh Unit Eselon I terkait;
2) Inspektorat Jenderal c.q. Inspektorat V melakukan pemantauan
tindak lanjut penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil audit
investigasi atau hasil pemeriksaan;
3) Suatu pengaduan dinyatakan selesai jika:
a. Pengadu mencabut pengaduan;
b. Pengadu menyatakan puas atas konfirmasi TPPK kepada
Pengadu;
c. Pengadu tidak merespon konfirmasi hasil tindak lanjut dari
TPPK dalam 14 (empat belas) hari kalender setelah konfirmasi
dilakukan;
d. Status pengaduan pada aplikasi Whistleblowing System telah
ditetapkan selesai oleh pengelola Whistleblowing System setelah
mendapat persetujuan pejabat yang bertanggungjawab dari
Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4) Dalam hal Pengadu meminta penjelasan mengenai perkembangan
dan/atau tindak lanjut atas laporan pengaduan yang disampaikan,
Pengadu dapat menghubungi TPPK c.q. TSPPK pada Inspektorat V

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20168


9
dengan menunjukan/membawa identifikasi nomor register Pengadu
yang diperoleh;
5) Dalam rangka kegiatan pemantauan dan evaluasi serta untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan pihak Pengadu, TPPK c.q.
TSPPK pada Inspektorat V menyelenggarakan sistem pemantauan
setiap bulan, triwulan dan semester atas pelaksanaan penanganan
pengaduan di masing-masing Unit Eselon I di lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 20169


10

BAB III
PERKEMBANGAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

3.1 Perkembangan Penanganan Pengaduan Masyarakat Berdasarkan


Saluran Pengaduan, Unit Eselon I dan Jenis Pelanggaran

Berdasarkan saluran pengaduan yang ada untuk kurun waktu Tahun


2016 terdapat 208 pengaduan. Jika di rinci berdasarkan saluran
pengaduan dan substansi unit eselon I dapat dilihat dalam tabel dan
gambar diagram berikut:

Tabel 1. Jumlah Pengaduan Masyarakat Per Saluran Pengaduan

No Saluran Pengaduan Jumlah


1 whistleblower.kkp.go.id 13
2 Sekretariat TPP 3
3 Surat/Instruksi Menteri 17
4 kotak pengaduan 0
5 PO BOX 0
6 SMS 59
7 E-Mail 116
8 Faksimili 0
9 Lainnya 0
Jumlah 208

Gambar 1. Diagram Pengaduan Masyarakat Per Saluran Pengaduan

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201610


11

Tabel 2. Jumlah Pengaduan Berdasarkan Substansi Unit Eselon I

No Unit Kerja Jumlah


1 Setjen 4
2 Itjen 2
3 DJPT 28
4 DJPB 5
5 DJPDSPKP 6
6 DJPRL 9
7 DJPSDKP 35
8 Balitbang KP 6
9 BPSDMKP 7
10 BKIPM 13
11 Instansi Lain 93
Jumlah 208

Gambar 2. Diagram Pengaduan Berdasarkan Substansi Unit Eselon I

Tabel 3 Jumlah Pengaduan Masyarakat Per Jenis Pengaduan

No Jenis Pengaduan Jumlah


1 Pelanggaran disiplin 5
2 Penyalahgunaan Wewenang 25
3 Melakukan hambatan dalam pelayanan kepada masyarakat 10
4 Dugaan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme 6
5 Lainnya (Informasi/Saran) 162
Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201611
12
Jumlah 208

Gambar 3. Diagram Pengaduan Masyarakat Per Jenis Pelanggaran

3.2 Status Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan


Dari 208 pengaduan yang diterima, maka status penanganan atas
pengaduan tersebut s.d. 31 Desember 2016 sebagai berikut :

Tabel 4 Status Penanganan Pengaduan


No Status Penanganan Jumlah Persentase
Pengaduan
1 Selesai 196 94%
2 Proses 12 6%
Jumlah 208 100%

Gambar 4 Diagram Status Penanganan Pengaduan

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201612


13

Tabel 5 Status Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan


No Status Tindak Lanjut Jumlah Persentase
1 Benar 13 6%
2 Tidak Benar 12 6%
3 Pelimpahan 100 48%
4 TDL (Tidak Dapat Ditindaklanjuti) 71 34%
5 Proses 12 6%
Total 208 100%

Gambar 5 Diagram Tindak Lanjut Penanganan Pengaduan

3.3 Penjatuhan Sanksi

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201613


14
Terdapat 21 rekomendasi berupa penjatuhan sanksi sesuai PP 53
Tahun 2010 pada periode Tahun 2016, pada kasus :
1. Pereceraian tanpa izin yang dilakukan oleh “Sdr.J” pegawai SUPMN
Bone;
2. Dugaan tindak pidana KKN oleh “Sdr.FPBS” pegawai pada Biro
Perencanaan Sekretariat Jenderal KKP (Telah terbit Surat
Keputusan Menteri tentang pemberian sanksi hukuman disiplin
berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama
3 tahun);
3. Indikasi penyelewengan setoran PNBP senilai kurang lebih
Rp700.000.000 dan pungutan pemeriksaan laboratorium di BKIPM
Kelas I Jakarta II;

4. Pengaturan proses lelang Pengadaan Penguatan Fasilitas


Perbengkelan Kapal Perikanan di 4 Lokasi pada Satker Direktorat
KAPI yaitu “Sdr AWS, N, HEF, RY, BPW, W, MI dan MNS”;
5. Pelanggaran disiplin terkait pelaksanaan tugas belajar pada BPPP
Tegal, yaitu “Sdr MHE, K, YAF, KH, MD, LJ, dan AW;
6. Penyelewengan anggaran tugas belajar pegawai Balitbang KP pada
Program Indeso, yaitu a.n.“ Sdr. BS dan DM;

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201614


15

BAB IV
HAMBATAN DAN UPAYA PENYELESAIAN

4.1 Hambatan
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam penanganan pengaduan
Periode Tahun 2016, antara lain:
1. Masih banyaknya kanal pengaduan yang dikelola oleh masing-
masing Unit Kerja Eselon I dan hasil penanganan pengaduannya
belum dilaporkan kepada Inspektorat Jenderal KKP;
2. Belum optimalnya penanganan pengaduan oleh Tim Penanganan
Pengaduan Unit Eselon I;
3. Terbatasnya SDM (pegawai) yang mengelola pengaduan;
4. Pengaduan yang dilimpahkan ke Unit Eselon I feedback-nya relatif
rendah.

4.2 Upaya Penyelesaian


Upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka peningkatan
penanganan pengaduan antara lain:
1. Melakukan integrasi data dari masing-masing unit eselon I dengan
terlebih dahulu berkoordinasi dengan Pusdatin terkait rencana

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201615


16
pengembangan aplikasi penanganan pengaduan dan whistleblower
KKP;
2. Melakukan koordinasi setiap bulan terkait validasi data yang
diterima oleh masing-masing unit eselon I;
3. Inspektorat Jenderal agar memberikan asistensi yang memadai
kepada Tim Penanganan Pengaduan Unit Eselon I;
4. Melakukan studi banding terkait penanganan pengaduan
masyarakat dan WBS ke Kementerian Keuangan, Kementerian PAN
RB dan Unit Kerja Kepresidenan (pengelola web.lapor) dengan
melibatkan perwakilan dari masing-masing Tim Penanganan
Pengaduan Unit Eselon I.

BAB V
PENUTUP

Laporan penanganan pengaduan masyarakat ini disusun dengan harapan


mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana akuntabilitas sesuai amanah
yang telah diemban dan menjadi saran umpan balik bagi peningkatan
kinerja dan perbaikan penyusunan pelaporan oleh Tim Sekretariat
Penanganan Pengaduan yang akan datang.

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201616


17

LAMPIRAN

Laporan Penanganan Pengaduan Masyarakat dan WBS Tahun 201617

Anda mungkin juga menyukai