Wa0000
Wa0000
10 Macam Ideologi
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja
Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani
logos yang artinya pe- ngetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-
gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian
dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita- cita.
Dalam perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Isti-
lah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796.
Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’, suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institu- sional dalam masyarakat Perancis.
Berikut adalah penjelasan 10 macam Ideologi yang dianut oleh bangsa – bangsa di dunia.
I. Pancasila
a. Sejarah Lahirnya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Ideologi dan dasar negara kita adalah Pancasila. Pancasila terdiri dari
lima sila. Kelima sila itu adalah: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusaya-waratan perwakilan, dan Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelum tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia belum merdeka. Bangsa
Indonesia dijajah oleh bangsa lain. Banyak bangsa-bangsa lain yang menjajah
atau berkuasa di Indonesia, misalnya bangsa Belanda, Portugis, Inggris, dan
Jepang. Paling lama menjajah adalah bangsa Belanda. Padahal sebelum
kedatangan penjajah bangsa asing tersebut, di wilayah negara RI terdapat
kerajaan-kerajaan besar yang merdeka, misalnya Sriwijaya, Majapahit,
Demak, Mataram, Ternate, dan Tidore. Terhadap penjajahan tersebut, bangsa
Indonesia selalu melakukan perlawanan dalam bentuk perjuangan bersenjata
maupun politik.
Penjajahan Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 9 Maret
1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak
saat itu Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. NamunJepang tidak
terlalu lama menduduki Indonesia, sebab tahun 1944, tentara Jepang mulai
kalah melawan tentara Sekutu. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar
bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu,Jepang
memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Janji ini diucapkan
oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena
terus menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan
janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji
kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan
(Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan
Madura) Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat dasar pembentukan
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul
untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat
dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan
mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dalam
sidang pertama tersebut yang dibicarakan khusus mengenai dasar negara
untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama tersebut 2 (dua) Tokoh
membahas dan mengusulkan dasar negara yaitu Muhammad Yamin dan Ir.
Soekarno.
Tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengajukan usul mengenai
calon dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu :
1.Peri Kebangsaan
2.Peri Kemanusiaan
3.Peri Ketuhanan
4.Peri Kerakyatan
5.Kesejahteraan Rakyat
Selain secara lisan M. Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
4. Kesejahteraan Sosial
Kelima hal ini oleh Bung Karno diberi nama PANCASILA, lebih lanjut Bung
Karno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila,
yaitu :
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan.
Selanjutnya oleh Bung Karno tiga hal tersebut masih bisa diperas lagi menjadi
Ekasila yaitu GOTONG ROYONG.
Selesai sidang pembahasan Dasar Negara, maka selanjutnya pada hari yang
sama (1 Juni 1945) para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia
kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya
serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI.
Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bagi bangsa
indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi negara atau bangsa jadi
pengertian ideologi pancasila adalah kumpulan nilai/norma yang berdasarkan sila-
sila pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa indonesia yang
merupakan pandangan hidup seluruh rakyat indonesia. Ideologi pancasila bersifat
terbuka artinya ideologi pancasila dapat berkontribusi dengan kemajuan zaman
dengan tetap berlandaskan ideologi pancasila atau nilai-nilai pancasila.
II. Komunisme
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir
Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka,
keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai
individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan
tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai
individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat
produksi.
Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution
(revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme
sering disebut go international.. Komunisme memang memprogramkan tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama.
Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan
dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan
kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis.
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai
komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan
Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara
bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu
pada dasarnya tidak menghormati HAM.
Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah
seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia, Karl
Heinrich Marx Lambang Komunisme
Negara yang menganut Komunisme, anrata lain : Rusia, China, Vietnam, Korea
Utara, Kuba dan Laos.
III. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama.
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun.
IV. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik
modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem
perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan
sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme.
V. Fasisme
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin,
fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada
kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi.
Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin,
fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada
kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi.
Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk Benito Mussolini.
Sementara itu di Jerman, juga muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan
dengan fasisme, yaitu Nazisme pimpinan Adolf Hitler. Nazisme berbeda dengan
fasisme Italia karena yang ditekankan tidak hanya nasionalisme saja, tetapi bahkan
rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat. Saking kuatnya nasionalisme
sampai mereka membantai bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah.
Fasisme dikenal sebagai ideologi yang lahir dan berkembang subur pada abad ke-
20. Ia menyebar dengan pesat di seluruh dunia pada permulaan Perang Dunia I,
dengan berkuasanya rezim fasis di Jerman dan Italia pada khususnya, tetapi juga di
negara-negara seperti Yunani, Spanyol, dan Jepang, di mana rakyat sangat menderita
oleh cara-cara pemerintah yang penuh kekerasan. Berhadapan dengan tekanan dan
kekerasan ini, mereka hanya dapat gemetar ketakutan. Diktator fasis dan
pemerintahannya yang memimpin sistem semacam itu—di mana kekuatan yang
brutal, agresi, pertumpahan darah, dan kekerasan menjadi hukum—mengirimkan
gelombang teror ke seluruh rakyat melalui polisi rahasia dan milisi fasis mereka,
yang melumpuhkan rakyat dengan rasa takut. Lebih jauh lagi, pemerintahan fasis
diterapkan dalam hampir semua tingkatan kemasyarakatan, dari pendidikan hingga
budaya, agama hingga seni, struktur pemerintah hingga sistem militer, dan dari
organisasi politik hingga kehidupan pribadi rakyatnya. Pada akhirnya, Perang Dunia
II, yang dimulai oleh kaum fasis, merupakan salah satu malapetaka terbesar dalam
sejarah umat manusia, yang merenggut nyawa 55 juta orang.
Pelopor Ideologi Fasisme, Nazisme Hitler dengan bukunya Mein Kampft, dan
Mussolini dengan Doktrine of Fascism yang merupakan ajaran pokok Ideologi
Fasisme.
Namun demikian, bukan berarti fasisme tidak memiliki ajaran. Setidaknya para
pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran mereka perihal fasisme. Hitler menulis
Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of Fascism. Ajaran fasis
model Italia-lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena
wawasannya yang bersifat moderat. Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme
terdiri dari tujuh unsur:
Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam
pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah “oposan”. Jika
ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang
harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka mengenal adanya
indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan
apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. Hitler konon pernah
mengatakan, bahwa “kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang”. Jadi,
bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya.
Terakhir atau ketujuh, fasisime memiliki unsur menentang hukum dan ketertiban
internasional. Konsensus internasional adalah menciptakan pola hubungan antar
negara yang sejajar dan cinta damai. Sedangkan fasis dengan jelas menolak adanya
persamaan tersebut. Dengan demikian fasisme mengangkat perang sebagai derajat
tertinggi bagi peradaban manusia. Sehingga dengan kata lain bertindak menentang
hukum dan ketertiban internasional.
VI. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara
kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik
perseorangan. Sosialisme merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-
akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal
sebagai sosialis utopia.
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan
dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini
mulai digunakan sejak awal abad ke-19.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut
pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para
pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre
Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle.
Nama-nama penting dalam Ideologi Sosialisme adalah C.H. Saint Simon (1760-
1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm
Weiling (1808-1871), dan Louis Bland (1811-1882).
VII. Marxisme
Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh
seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh
inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang
sekarang ini.
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja
dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep
perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah
komunitas kelas.
VIII. Konservatisme
2. filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena
itu, sebaiknya perubahan berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang
struktur social politik dalam negara atau masyarakat yang bersangkutan.
3. landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya manusia lemah dan terdapat
“evil instinct and desires” dalam dirinya. oleh karena itu perlu pola-pola
pengendalian melalui peraturan yang ketat.
IX. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara,
pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti
koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas
sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik
pada ranah publik maupun privat).
X. Demokrasi
Demokrasi artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan
himpunan dari dua kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan.
Jadi artinya kekuasaan ditangan rakyat. Sebenarnya pemikiran untuk melibatkan
rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak zaman dahulu.
Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini, seperti
di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber
kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan
Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga
mcam pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memagang sendiri
kendali urusannya.”
2. Filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan tiga macam justifikasi ilmiah
dari prinsip demokrasi, yaitu: a. ditilik dari pangkal tolak dan perimabngan yang
benar, bahwa system ini dimaksudkan untuk kepentingan social dan bukan untuk
kepentingan individu, b. unjustifikasi berbagai macam teori yang bersebrangan
dengan prinsip demokrasi, c. opini umum dan pengaruhnya
3. Landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum bagi dirinya sendiri lewat
dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh pihak pemerintah atau
eksekutif.