PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Rinda Meita Pangastuti
NIM : 108114184
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Rinda Meita Pangastuti
NIM : 108114184
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Amsal 23 : 18
Yepta Epta Praditus untuk setiap doa dan kata yang selalu
membuatku bangkit dan meneguhkanku.
Almamaterku
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas anugerah dan penyertaan-
Nya yang luar biasa dalam hidup penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
TENGAH” ini dipersiapkan dan disusun sebagai salah satu syarat untuk
Skripsi ini dapat selesai dengan baik tidak lepas atas doa dan dukungan
terimakasih kepada:
2. Ibu Aris Widayati, M. Sc., Apt., selaku Dosen Pembimbing yang telah
3. Prof. Dr. C. J. Soegiharjo, Apt. dan Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt.,
selaku Dosen Penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M. Kes. dan Bapak Yohanes
Sleman atas partisipasi dan respon baik terhadap penelitian yang telah
dikerjakan.
dan Eva Ekayanti untuk setiap bantuan, perjuangan, suka dan duka kita
bersama.
Muhadela Tiara dan Gilda Todingbua untuk setiap dukungan, doa dan
10. Keluarga keduaku Apostolos Family dan UPN Community yang telah
11. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini dan tidak
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi yang dibuat jauh dari sempurna
karena keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
PRAKATA.............................................................................................. vii
DAFTAR ISI........................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................... xv
INTISARI................................................................................................ xvi
3. Manfaat penelitian................................................................... 6
a. Manfaat teoritis................................................................... 6
b. Manfaat praktis................................................................... 6
B. Obat ............................................................................................ 10
1. Pengetahuan (knowledge)........................................................ 18
2. Sikap (attitude)........................................................................ 20
D. LANDASAN TEORI.................................................................. 21
E. HIPOTESIS ................................................................................. 22
1. Variabel ................................................................................... 23
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Perijinan .................................................................................. 29
5. Pembuatan kuesioner............................................................... 29
c. Uji validitas......................................................................... 30
I. Analisis Data................................................................................. 31
1. Usia.......................................................................................... 34
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MANDIRI ................................................................................... 40
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
tersebut ................................................................................. 58
tersebut ................................................................................. 60
1. Sikap........................................................................................ 63
2. Tindakan.................................................................................. 65
A. Kesimpulan ................................................................................. 68
B. Saran............................................................................................ 69
LAMPIRAN............................................................................................ 74
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Distribusi usia responden........................................................... 34
Tabel II. Frekuensi tingkat pendidikan terakhir responden .................... 37
Tabel III. Frekuensi jenis pekerjaan responden ...................................... 38
Tabel IV. Persentase mengenai siapa yang melakukan pengobatan
mandiri ...................................................................................... 45
Tabel V. Keluhan yang dialami responden saat melakukan pengobatan
mandiri ...................................................................................... 45
Tabel VI. Obat yang digunakan responden dalam pengobatan mandiri . 47
Tabel VII. Frekuensi harga obat yang digunakan responden.................. 49
Tabel VIII. Frekuensi alasan responden melakukan pengobatan
mandiri ...................................................................................... 50
Tabel IX. Persentase jawaban responden mengenai obat tradisional dan
obat moderen............................................................................. 54
Tabel X. Persentase jawaban responden mengenai simbol penggolongan
obat tradisional.......................................................................... 58
Tabel XI. Persentase jawaban responden mengenai simbol penggolongan
obat modern .............................................................................. 60
Tabel XII. Kategori pengetahuan responden .......................................... 62
Tabel XIII. Frekuensi kategori respon sikap........................................... 64
Tabel XIV. Frekuensi kategori respon tindakan ..................................... 65
Tabel XII. Hasil probabilitas uji Chi Square antara pengetahuan dan sikap
dengan tindakan pemilihan obat dalam swamedikasi responden 66
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Persentase responden laki-laki dan perempuan..................... 35
swamedikasi.............................................................................. 41
Gambar 10. Jenis obat yang digunakan dalam pola pengobatan mandiri 46
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat ijin penelitian............................................................. 75
Lampiran 2. Kuesioner............................................................................ 79
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
INTISARI
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Key words: self medication, knowledge, attitude, practice, traditional and modern
medicine, rural people.
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan (Achmad,
2003). Perilaku tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat
tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Ketika seseorang dalam keadaan
mengatasi atau membiarkan keadaan sakitnya, serta menentukan siapa yang akan
mengatasinya (Lumenta, 1989). Tindakan atau perilaku ini akan dilakukan oleh
tiap individu secara berbeda, dimulai dari melakukan pengobatan sendiri (self
peranannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Penelitian yang dilakukan oleh
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Dalam penelitiannya di Indonesia, Supardi, S., Jamal, S., dan Raharni (2005),
herbal tradisional dan obat modern memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
moderen. Masyarakat juga mempunyai mind set bahwa obat tradisional lebih
efektif untuk terapi penyakit kronis yang biasanya tidak bisa disembuhkan oleh
obat modern. Sebaliknya, masyarakat akan cenderung memilih obat modern saat
mereka merasa lebih praktis dalam penggunaan, reaksi atau efeknya lebih cepat,
atau karena memang sudah terbentuk pada pemikiran mereka bahwa obat modern
terpenting seseorang untuk menentukan respon batin dalam bentuk sikap yang
mengatasi keluhan yang dideritanya, masyarakat dituntut harus tahu tentang obat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
yang akan digunakan, sehingga mampu menentukan pilihan obat (tradisional atau
modern) yang tepat untuk dirinya. Pemilihan perilaku atau tindakan ini biasanya
ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada diri sendiri (Hardon,
Kecenderungan untuk melakukan apa yang orang tua katakan pun akan menjadi
salah satu faktor penentu keputusan yang akan mempengaruhi pengetahuan dan
pendapat keluarga muda ini. Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian dalam
hal-hal seperti, ke mana mereka harus memeriksakan anak yang sakit, bagaimana
cara mengobati sakitnya sendiri, termasuk memilih obat mana yang baik untuk
digunakan.
pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai obat tradisional dan obat modern
terhadap tindakan pemilihan obat untuk pengobatan secara mandiri. Hal ini terkait
dengan belum pernah adanya penelitian sejenis pada masyarakat Desa Bantir,
1. Perumusan masalah
Jawa Tengah?
obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat pada
pengobatan mandiri?
2. Keaslian penelitian
2006).
sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan
lainnya terletak pada subjek dan objek yang diteliti, tempat penelitian, serta
waktu pelaksanaannya.
dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan jenis obat
b. Manfaat praktis
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan
2. Tujuan khusus
Temanggung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengobatan Mandiri
penggunaan obat-obatan, baik obat tradisional mau pun obat modern oleh
seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri,
bahkan untuk penyakit kronis tertentu yang telah didiagnosis tegak oleh dokter
ringan.
swamedikasi.
3. Promosi obat bebas dan obat bebas terbatas yang gencar dari pihak produsen
pelosok-pelosok desa.
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
4. Semakin tersebarnya distribusi obat melalui Puskesmas dan warung obat desa
6. Semakin banyak obat yang dahulu termasuk obat keras dan harus diresepkan
dokter, dalam perkembangan ilmu kefarmasian yang ditinjau dari khasiat dan
keamanan obat diubah menjadi OTR (OWA, obat bebas terbatas, dan obat
antara lain mengetahui jenis obat yang diperlukan, mengetahui kegunaan dari tiap
menggunakan obat secara benar (cara, aturan, lama pemakaian) dan mengetahui
minta pertolongan kepada petugas kesehatan. Selain itu, pelaku juga harus
apakah suatu keluhan yang timbul kemudian, merupakan suatu penyakit baru atau
efek samping obat, serta harus mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan
seperti, perlu atau tidak diperiksakan ke dokter, perlu obat atau tidak, obat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
tradisional ataukah obat tanpa resep yang akan digunakan untuk mengatasi gejala,
dan sebagainya. Untuk itu pelaku perlu memahami dengan baik masalah
B. Obat
Obat merupakan semua zat, baik kimiawi, hewani, mau pun nabati yang
berikut gejalanya (Tjay dan Raharja, 2007). Obat merupakan salah satu komponen
yang tak tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Obat menurut UU no. 36 tahun
2009 adalah bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah. Obat dapat digunakan
untuk manusia maupun hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh
Di Indonesia terdapat dua jenis obat, yaitu obat tradisional dan obat
medis modern.
Obat medis adalah obat modern yang dibuat dari bahan sintentik atau
bahan alam yang diolah secara modern dan digunakan serta diresepkan dokter dan
kalangan medis untuk mengobati penyakit tertentu. Obat medis yang bisa
diresepkan mempunyai kekuatan ilmiah karena sudah melalui uji klinis yang
dan diresepkan berasal dari negara-negara barat dan dipatenkan. Meski begitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
efek samping dari obat-obat modern yang sudah diuji klinis tetap ada karena daya
tahan tubuh dan kondisi kesehatan orang masing-masing tidak sama (Harmanto
obat bebas terbatas, obat keras (termasuk di dalamnya obat wajib apotek),
psikotropik dan narkotika (Depkes RI, 2008). Obat medis atau moderen yang
biasa digunakan sebagai upaya pengobatan mandiri adalah obat bebas (OB), obat
bebas terbatas (OBT) dan obat wajib apotek (OWA). Obat wajib apotek
merupakan golongan obat keras dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter, namun
harus diserahkan secara langsung oleh apoteker. Hal ini terkait dengan Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 924 tahun 1993 tentang obat wajib apotek.
Obat bebas ditandai dengan lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna
hitam. Obat dengan simbol demikian dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter
dan tersedia di banyak outlet, seperti apotek, toko obat, supermarket, dan bisa
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras,
namun dapat dijual atau dibeli bebas dengan jumlah terbatas tanpa resep dokter.
Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan garis tepi
lingkaran berwarna hitam dan terdapat peringatan khusus pada kemasan (Depkes
RI, 2008).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
obat bebas terbatas sesuai dengan kandungan obat, yaitu sebagai berikut.
/1990, obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker
kepada pasien di apotek tanpa resep dokter (Harmanto dan Subroto, 2007). Obat
keras mempunyai tanda khusus berupa lingkaran bulat merah dengan garis tepi
berwarna hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi (Depkes RI,
2008).
keamanan obat, berikut adalah daftar obat wajib apotek no. 1 menurut peraturan
Etinodiol diasetat-mestranol
Norgestrel-etinil estradiol
Linestrenoil-etinil estradiol
Levonorgestrel-etinil estradiol
Norethindrone-mestranol
Desogestrel-etinil estradiol
Antispasmodik
Papaverin/hiosin Kejang saluran
butilbromide/atropine SO4/ekstrak cerna
beladon
Spasmodik – Analgesik
Metamizole, penpivennium bromide Kejang saluran
cerna yang disertai
Hyocine N-butilbromide, dipyrone nyeri hebat
Methampyrone, beladona, papaverin
HCl
Methamphyrone hyoscine
butilbromide, diazepam
Pramiverin, metamizole
Tiemonium methyl sulphate, sodium
noramodopromethane sulphonate
Pafinium bromide, supyon
Anti mual
Metoklopramid HCl Mual, muntah
Laksan
Bisakodil Supp Konstipasi
yang dimaksud obat wajib apotek no. 2 adalah albendazol (oral), bacitracin (obat
polymixcin B sulfate.
1999 yang termasuk obat wajib apotek no. 3 (nama generik) adalah alopurinol,
2. Obat tradisional
menyebutkan bahwa obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk
bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat sejak berabad-
abad yang lalu, namun demikian pada umumnya efektivitas dan keamanannya
a. Jamu
Jamu adalah obat tradisional indonesia yang bukti klaim khasiat dan
dalam lingkaran dengan warna dasar putih atau warna lain yang menyolok, serta
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan
bahan bakunya telah distandarisasi. Simbol obat herbal terstandar adalah “JARI-
dengan warna dasar putih atau warna lain yang menyolok. Di bawah simbol
hijau.
c. Fitofarmaka
dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan uji klinik, bahan baku dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
DAUN” berwarna hijau yang membentuk bintang dan terletak di dalam lingkaran
Orang yang menderita sakit, baik fisik mau pun non fisik tentu
memerlukan obat agar penyakitnya bisa segera dan secepat mungkin sembuh.
Masyarakat moderen yang memiliki pengetahuan dan dana yang cukup, pilihan
pertama untuk mengatasi penyakitnya tentu akan memilih dokter atau tenaga
medis untuk memeriksa dan memilihkan obat modern yang sesuai dengan
keluhannya. Bila secara medis tidak ada obatnya, baru memilih ke pengobatan
Bila tidak berhasil baru ke dokter atau ke Rumah Sakit (Harmanto dan Subroto,
2007).
jamu atau obat herbal. Demikian pula jamu dan obat herbal juga mempunyai
keunggulan yang tidak dimiliki obat medis modern. Masyarakat yang kritis dan
cerdas sudah mulai bisa memilih dan menentukan obat mana yang akan
manusia ke dalam 3 domain ranah atau kawasan, yaitu kognitif (cognitive), afektif
1. Pengetahuan (knowledge)
lewat pengalaman pribadi, belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan, adanya
juga logika yang mengharuskan seseprang mampu berpikir dan memiliki nalar
terhadap sesuatu. Selain itu pengetahuan juga bisa didapatkan melalui pengamatan
secara langsung di lapangan terhadap suatu gejala atau fenomena, untuk kemudian
dibuat suatu klasifikasi, yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan (Imron,
2010).
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
tingkatan, yaitu:
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
nyata dan sebenarnya. Misal, ketika kita tahu dan mengerti mengenai
di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
menjadi tiga kategori, yaitu pengetahuan baik (apabila skor akhir pengetahuan
responden lebih dari 75%), pengetahuan cukup (apabila skor akhir pengetahuan
responden berkisar antara 50 sampai 75%), dan pengetahuan kurang (apabila skor
2. Sikap (attitude)
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan ingin memihak
1972). Merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan
cara tertentu, sehingga dengan kata lain, sikap merupakan suatu reaksi atau respon
orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga
pendidikan dan lembaga agama, serta pengaruh faktor emosional individu tersebut
(Azwar, 1995).
3. Tindakan (practice)
batin (sikap) terhadap objek yang diketahui. Namun, seseorang juga dapat
bertindak atau berperilaku baru tanpa terlebih dahulu mengetahui makna dari
D. Landasan Teori
dan penggunaan obat-obatan, baik obat tradisional mau pun obat modern oleh
individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dapat dikenali sendiri. Setiap
tradisional atau obat modern) untuk mengatasi keluhan yang diderita (Depkes,
berbagai macam faktor seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
termasuk pengetahuan dan sikap setiap individu mengenai obat pilihan tersebut
tertentu, juga merupakan domain terpenting yang digunakan oleh seseorang untuk
bentuk sikap terhadap suatu objek, yang kemudian akan menimbulkan respon
seseorang juga dapat bertindak tanpa terlebih dahulu mengetahui makna dari
E. Hipotesis
2. Ada hubungan antara sikap mengenai obat tradisional dan obat modern
Jawa Tengah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
karena menggambarkan keadaan secara realita dan objektif terhadap suatu kondisi
tertentu yang sedang terjadi dalam sekelompok masyarakat (Imron dan Munif,
2010), sedangkan disebut cross sectional (studi potong lintang) karena merupakan
observasi pada satu kali dalam jangka waktu tertentu (Pratiknya, 2001).
responden mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan
1. Variabel
23
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
2. Definisi operasional
atau dibeli tanpa resep dokter, yaitu obat bebas, obat bebas terbatas dan
obat wajib apotek (OWA). Obat wajib apotek merupakan golongan obat
keras yang dapat dibeli tanpa resep dokter, namun harus diberikan
mengenai obat tradisional dan obat modern. Skor akhir pengetahuan dalam
dari 50%).
tidak memihak (sikap negatif) terhadap obat tradisional dan obat modern.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
penelitian ini adalah masyarakat Desa Bantir usia lebih dari atau sama dengan 18
tahun, baik laki-laki atau perempuan, dan bersedia berpartisipasi dalam mengisi
dengan 18 tahun dengan jumlah total populasi sebesar 1584 individu. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebagian dari keluarga masyarakat Desa Bantir
N =
margin of error (d): 0,1 (10%); tingkat kepercayaan 95% ( Z: 1.96 ), efek desain
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
klaster: 1,5; dan penambahan 20% untuk antisipasi tingkat partisipasi), sehingga
N=
N=
N = 144,06 ≈ 145, kemudian dengan menggunakan sistem drop out 20%, maka
diperoleh:
N = 145 + ( )
N = 174
dipilih secara acak dengan undian. Desa Bantir memiliki 4 RW, dan masing-
masing RW memiliki 4 Rukun Tetangga (RT). Klaster terkecil pada penelitian ini
adalah RT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
secara non random yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian, dan mau
G. Instrumen Penelitian
disediakan jawaban. Responden memilih salah satu jawaban dari pernyataan yang
dibuat sesuai dengan apa yang responden ketahui. Pilihan jawaban yang
Pada bagian ketiga kuesioner ini berisi pernyataan mengenai sikap dan
tindakan responden terhadap pemilihan dan penggunaan obat tradisional mau pun
obat modern dalam pengobatan mandiri. Pertanyaan nomor satu dan nomor dua
pada bagian ini memiliki maksud pertanyaan yang sama, yaitu apakah responden
akan memilih obat tradisional saat melakukan pengobatan mandiri atau tidak.
Begitu pula sebaliknya, pertanyaan nomor tiga dan nomor empat juga memiliki
maksud yang sama, yaitu apakah responden akan memilih obat modern saat
melakukan pengobatan mandiri atau tidak. Hal ini dilakukan untuk melihat dan
dalam bentuk Likert. Pada setiap pernyataan disediakan pilihan jawaban berupa
SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
Skala Likert adalah metode pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon
H. Tahapan Penelitian
1. Studi pustaka
3. Perijinan
mengenai populasi penelitian yang meliputi daftar dan jumlah penduduk desa
5. Pembuatan kuesioner
a. Penyusunan kuesioner
bagian ketiga.
yang telah dibuat kepada 30 orang yang memiliki karakteristik mirip dengan
bahasa yang digunakan dalam kuesioner dapat dipahami dengan mudah oleh
responden atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban responden
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
c. Uji validitas
penelitian yang akan digunakan. Uji validitas yang dilakukan adalah terkait
rasional isi pertanyaan yang dilakukan oleh beberapa dosen yang ahli pada
d. Uji reliabilitas
6. Pengumpulan data
dilakukan seminggu sekali setiap hari Sabtu sore dan Minggu pagi selama Bulan
kuesioner tersebut saat itu juga. Pada beberapa kasus, banyak responden yang
mengalami kesulitan dalam hal bahasa (responden hanya mengerti Bahasa Jawa),
responden.
agar responden menjadi lebih paham mengenai penggunaan obat tradisional dan
I. Analisis Data
kegiatan, yaitu memeriksa data (editing), memberi kode (koding), dan tabulasi
jawaban responden dalam kuesioner. Data yang sudah lengkap kemudian masuk
memberikan kode dan pemindahan data (entry) yang sudah dikode dengan
tabulasi data, yaitu dengan menyusun dan mengorganisir data sedemikian rupa
sehingga dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik (Imron, 2010).
pengetahuan dan sikap responden mengenai obat tradisional dan obat moderen,
dengan variabel terikat, yaitu tindakan pemilihan pengobatan mandiri. Uji statistik
yang digunakan adalah chi square dengan tingkat kepercayaan 95%, sehingga
hubungan antar variabel dinyatakan signifikan secara statistik apabila nilai P <
untuk mengetahui apakah data yang didapatkan terdistribusi secara normal atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
tidak. Apabila data yang didapatkan terdistribusi normal, maka analisis dilakukan
adalah 0,001, dan variabel tindakan adalah 0,000. Hal ini menunjukan bahwa data
tidak terdistribusi secara normal karena semua variabel memiliki nilai signifikansi
kurang dari 0,05, sehingga analisis antar tiga variabel tersebut menggunakan uji
Chi Square.
J. Keterbatasan Penelitian
terkait obat tradisional atau obat modern dalam swamedikasi tanpa meninjau
BAB IV
A. Karakteristik Responden
Salah satu hal penting yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai
dengan pembentukan sikap dan tindakan seseorang tersebut. Dalam penelitian ini,
karakteristik responden yang akan dibahas meliputi usia, jenis kelamin, status
Tingkat partisipasi dalam penelitian ini sebesar 93%, yaitu 161 responden.
1. Usia
inklusi adalah subjek penelitian yang berusia lebih dari atau sama dengan 18
Usia dewasa adalah usia seseorang yang memiliki hak untuk melakukan
34
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dari pihak lain (Adjie, 2013). Perbuatan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sikap dan tindakan responden dalam pemilihan obat saat melakukan
pengobatan mandiri. Dari hasil penelitian didapatkan rentang usia yang beragam
kelompok usia produktif adalah sekelompok penduduk yang berusia 15-44 tahun,
kelompok pra usia lanjut adalah 45-59 tahun, kelompok usia lanjut adalah lebih
dari 60 tahun, sedangkan kelompok usia lanjut risiko tinggi adalah 70 tahun ke
atas. Sebagian besar responden pada penelitian ini berada pada rentang usia
produktif.
2. Jenis kelamin
pengobatan mandiri dan lebih peduli terhadap kesehatan, baik dirinya sendiri mau
pun keluarganya dibandingkan dengan kaum laki-laki. Selain itu, menurut Thoma
35
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3. Status pernikahan
Berdasarkan hasil penelitian (Gambar 2), dari 161 responden, sebanyak 91%
terhadap pola tindakan self-care, termasuk swamedikasi dengan obat modern dan
mudah menerima informasi dan lebih baik untuk mengaplikasikan informasi atau
sebagian besar responden (61%) adalah lulusan SD. Selain itu, terdapat responden
dengan tingkat pendidikan terakhir SMP sebesar 25% (40 responden), SMA/SMK
36
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dua, yaitu tingkat pendidikan rendah (tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD,
dan SMP) dan tingkat pendidikan tinggi (SMA/SMK dan perguruan tinggi),
memiliki tingkat pendidikan yang rendah, yaitu sebanyak 91% (147 responden),
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
tinggi.
5. Jenis pekerjaan
responden adalah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dengan persentase 35% (56
responden). Selain itu sebanyak 32% adalah petani, 4% sebagai Pegawai Negeri
interaksi sosial seseorang dengan orang lain yang berasal dari lingkungan berbeda
sedikit pendapatan.
38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
seseorang untuk mengobati diri sendiri mau pun keluarganya secara tepat dan
mengabdikan diri pada desa mereka dan satu yang lain mendengar istilah tersebut
dari perkuliahan.
40
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dari media cetak / elektronik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
seseorang dalam hal kesehatan berasal dari iklan pada media cetak mau pun
sebaiknya sesuai dan benar agar masyarakat tidak salah menerima informasi.
50,9% (82 responden) memilih jawaban “a”, yaitu “Upaya pengobatan yang
dilakukan oleh seseorang tanpa bantuan dokter untuk mengatasi keluhan sakit
ringan yang dialaminya”, sebanyak 19,3% (31 responden) memilih jawaban “b”,
atas inisiatif sendiri”, dan sebanyak 29,8% (48 responden) memilih jawaban “c”,
41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian responden yang tidak
apa definisi dari istilah tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa sebanyak 105
pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern mau pun obat tradisional oleh
seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya. Obat modern yang
bisa digunakan untuk pengobatan mandiri adalah jenis obat bebas dan obat bebas
18% (29 responden) berpendapat bahwa pengobatan mandiri hanya bisa dilakukan
hanya obat tradisional yang dapat digunakan untuk pengobatan mandiri, dan
42
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
sebanyak 41% (66 responden) berpendapat bahwa baik obat tradisional mau pun
memilih obat tradisional dan keduanya (obat tradisional dan modern), sama
mandiri. Namun demikian, pada dasarnya, baik obat modern atau pun obat
Dalam satu bulan terakhir, dari 161 responden, didapatkan sebanyak 32%
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
yang dialami.
pun keluarga yang mengalami keluhan sakit. Dalam penelitian ini pun demikian,
mandiri untuk diri sendiri dan keluarga, dan sebanyak 11% (6 responden)
44
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ringan yang dialami oleh penderita. Terdapat banyak keluhan dan penyakit ringan
yang dapat dilakukan pengobatan mandiri, seperti demam, flu, maag, pegal linu,
Jumlah Persentase
No Keluhan sakit
N=53 (%)
1 Tidak menuliskan keluhan 3 6
2 Asam urat 1 2
3 Batuk pilek 4 7
4 Biduran/gatal 2 4
5 Demam 5 9
6 Flu 5 9
7 Kelelahan 1 2
8 Kesleo 2 4
9 Maag 3 6
10 Masuk angin 1 2
11 Nyeri haid 1 2
12 Pegal linu 3 6
13 Pusing 17 31
14 Sakit gigi 3 6
15 Sakit kepala dan kembung 1 2
16 Sakit pinggang dan sakit kepala 1 2
Total 53 100
45
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa keluhan terbanyak yang dialami
oleh responden adalah pusing, yaitu sebesar 31% (17 responden). Hal ini tidak
Jenis obat yang digunakan oleh responden dalam menangani keluhan saat
Gambar 10. Jenis obat yang digunakan dalam pola pengobatan mandiri, N=53
Sebagian besar obat yang digunakan sudah sesuai dengan keluhan yang
memilih trifet® dan uni baby’s cough® sebagai obat untuk mengatasi keluhannya,
beberapa responden dengan keluhan demam, flu dan sakit kepala, memilih
diagnosis penyakit yang dideritanya mau pun pilihan obatnya secara mandiri.
46
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Jumlah Persentase
No Nama Obat Jenis Obat
N=53 (%)
1 Tidak menuliskan nama obat 3 6
2 Bodrex® Obat modern 9 17
3 Paramex® Obat modern 5 9
4 Parasetamol Obat modern 5 9
5 Biogesic® Obat modern 2 4
6 Ponstan® Obat modern 2 4
7 Procold® Obat modern 2 4
8 Promag® Obat modern 2 4
9 Ultraflu® Obat modern 2 4
10 Antalgin Obat modern 1 2
11 Antibiotik Obat modern 1 2
12 Asam mefenamat Obat modern 1 2
13 Balsem gosok GPU® Obat modern 1 2
14 Dexteem plus® Obat modern 1 2
15 Mixagrip® Obat modern 1 2
16 Mylanta® Obat modern 1 2
17 Painbotil® Obat modern 1 2
18 Panadol® Obat modern 1 2
19 Piroxicam® Obat modern 1 2
20 Sanmol® Obat modern 1 2
21 Trifed® Obat modern 1 2
22 Uni baby’s cough® Obat modern 1 2
23 Yekaflu® Obat modern 1 2
24 Paramol® Obat modern 1 2
25 Herbal Obat tradisional 1 2
26 Herbalin® Obat tradisional 1 2
27 Komplit pegal linu® Obat tradisional 1 2
28 Laserin® Obat tradisional 1 2
29 Pilkita® Obat tradisional 1 2
30 Antangin® Obat tradisional 1 2
Total 53 100
Semua antibiotik merupakan obat keras bukan OWA yang penggunaannya harus
dengan resep dokter, sehingga hal ini kurang tepat untuk swamedikasi.
47
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
tersebut sebelumnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Liliani
(2004), bahwa pengguna yang merasa puas atas hasil utama obat yang digunakan,
maka ia akan memutuskan untuk menggunakan kembali obat yang sama pada
memperoleh obat yang digunakan di apotek dan warung terdekat, sebanyak 48%
4% (2 responden) memperoleh obat yang digunakan dari toko obat dan apotek,
yang digunakan dari orang lain. Salah satu responden yang menyatakan
mendapatkan obat langsung dari saudaranya yang bekerja di sebuah rumah sakit.
dan terjamin, adalah penting untuk membeli obat pada tempat yang telah terjamin
dan mendapat ijin resmi departemen kesehatan, seperti apotek atau toko obat
berijin. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memilih
48
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
warung terdekat untuk mendapat obat dalam upaya pengobatan mandiri yang
dilakukan. Hal ini menjadi tidak masalah apabila responden paham benar tentang
diagnosis diri sendiri dan sediaan atau obat yang dibelinya, terkait indikasi,
Harga obat yang digunakan oleh responden beragam. Sebanyak 72% (38
responden) menyatakan bahwa obat yang dibelinya memiliki harga kurang dari
Rp35.000,00.
Jumlah
No Biaya Presentase (%)
N=53
1 <Rp. 5.000,00 38 72
2 Rp. 5.000,00 – Rp. 15.000,00 8 15
3 Rp. 15.000,00 – Rp. 25.000,00 5 9
4 Rp. 25.000,00 – Rp. 35.000,00 2 4
Total 53 100
49
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
mandiri adalah karena biaya lebih murah, yaitu sebanyak 52,8% (28 responden).
Hal ini terkait dengan karakteristik responden yang sebagian besar berpendapatan
relatif rendah. Menurut Djunarko (2011), salah satu faktor yang mempengaruhi
Terbanyak kedua adalah karena penyakit yang dideritanya masih ringan, yaitu
memilih alasan pengobatan mandiri karena lebih praktis, dan sebanyak 16,9% (9
responden) memilih alasan karena lebih cepat atau tidak mengantri. Selain itu,
dalam tabel VIII juga dapat dilihat bahwa beberapa responden juga
menambahkan alasan seperti merasa lebih cocok, merupakan penangan awal, dan
Jumlah Persentase
No Alasan
N=53 (%)
1 Biaya lebih murah 28 52,8
2 Lebih cepat/tidak antri untuk periksa 9 16,9
3 Lebih praktis 13 24,5
4 Penyakit masih ringan 24 45,3
5 Merasa cocok 1 2
6 Sudah pernah dengan resep dokter 1 2
7 Penanganan awal 1 2
Total 77* 146*
Ket: *responden boleh memilih lebih dari satu jawaban
50
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
seseorang. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah semua hal yang diketahui oleh
responden.
Tabel IX. Persentase jawaban responden mengenai obat tradisional dan obat
modern, N=161
Persentase jawaban (%)
No Pernyataan
iya tidak tidak tahu
1. Obat tradisional merupakan ramuan atau produk
95 4 1
obat yang berasal dari tanaman.
2 Obat tradisional dapat berbentuk tablet, cairan
89 10 1
dalam botol, sachet atau kapsul
3 Tidak terdapat takaran dosis yang tepat pada
61 20 19
penggunaan obat tradisional.
4 Terdapat beberapa jenis obat tradisional, yaitu
52 1 47
jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka
5 Obat tradisional dengan kandungan jahe
(Zingiberis rhizoma), dapat digunakan untuk
89 3 8
melegakan tenggorokan serta mengatasi mual
dan muntah
6 Aturan pakai obat tradisional harus mengikuti
20 6 74
aturan yang disarankan seperti pada kemasan
7 Obat tradisional tidak memiliki efek samping
55 25 20
yang berbahaya
8 Obat tradisional dapat dikonsumsi oleh semua
kalangan usia, termasuk ibu hamil, menyusui,
42 40 18
atau pun seseorang yang mengalami gangguan
fungsi organ, seperti gangguan ginjal
9 Obat tradisional dapat digunakan dalam
86 5 9
pengobatan mandiri
10 Terdapat beberapa jenis obat moderen (obat
dengan bahan kimia) yaitu obat bebas, obat 53 6 41
bebas terbatas dan obat keras
11 Obat bebas / bebas terbatas merupakan obat
yang mengandung bahan kimia, yang dapat 83 7 10
dibeli di warung/toko, toko obat maupun apotek
12 Obat bebas / bebas terbatas tersedia dalam
86 2 12
bentuk tablet, kapsul, sirup, dan salep
51
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
menjawab “iya” pada pernyataan tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar responden tahu apa yang dimaksud dengan obat tradisional. Menurut
dimaksud dengan obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sedian sarian (galenik) atau
(2006) mendefinisikan obat tradisional sebagai obat yang didapatkan dari alam
52
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
pendaftaran obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka pasal 10,
selain berupa sediaan sederhana seperti rajangan, serbuk maupun parem, sediaan
obat tradisional juga terdapat dalam bentuk sediaan modern berupa pil, tablet,
kapsul, krim, gel, salep, supositoria anal dan cairan obat dalam. Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden menjawab “iya”. Hal ini
tradisional yang telah dikemas dalam bentuk modern. Hal ini sejalan dengan
pakai yang harus dipatuhi, terutama obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka
yang diketahui pasti dosisnya sehingga harus memperhatikan aturan pakai, baik
jumlah maupun waktu minum agar tidak muncul efek yang tidak diharapkan. Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden menjawab “iya”. Hal
ini menunjukan bahwa responden tahu mengenai dosis dan aturan pakai obat
tradisional.
bahwa, meskipun berbeda tipis dengan responden yang menjawab “tidak”, lebih
dari separuh responden menjawab “iya”. Hal ini menunjukan bahwa lebih dari
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
tradisional.
memiliki kandungan oleoresin atau biasa disebut dengan minyak jahe yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Salah satu manfaat jahe sebagai obat adalah untuk
Dari hasil penelitian ini, sebagian besar responden menjawab “iya”, yang
menunjukan bahwa responden tahu tentang kandungan dalam obat dan indikasi
kandungan tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisely
(2008), bahwa bahan penyusun dalam kemasan obat memiliki khasiat atau
kegunaannya sendiri. Indikasi berkaitan dengan manfaat atau khasiat suatu obat.
dalam pemilihan obat saat melakukan pengobatan mandiri supaya obat yang
aturan pakai yang terdapat dalam kemasan obat tersebut. Dari hasil penelitian,
sebagian besar responden menjawab “tidak tahu”. Hal ini menunjukan bahwa
responden tidak paham dengan aturan pakai obat yang digunakan. Kemungkinan
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
bahwa obat tradisional tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Noviana (2011).
Pada dasarnya setiap obat, baik itu obat moderen maupun obat tradisional
masyarakat pandai memilih dan menggunakan obat sesuai dengan aturan pakainya
“tidak” dan “iya” hampir sama dan hanya terpaut 2%. Hal ini menunjukkan
tradisional yang dikontraindikasikan pada ibu hamil, menyusui atau pun bayi,
namun terdapat pula obat yang memang diindikasikan untuk golongan tersebut.
pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh
seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya. Sebagian besar
responden menjawab “iya” pada penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa
55
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
responden tahu bahwa obat tradisional dapat digunakan sebagai pilihan obat saat
Obat adalah zat kimia yang bersifat racun, namun dalam jumlah tertentu
golongan, yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika, dan
narkotika (Depkes, 2008). Dalam swamedikasi, obat yang dapat digunakan adalah
obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek. Dari hasil penelitian
Obat medis modern adalah obat yang terbuat dari bahan sintetik (kimia)
yang diresepkan oleh dokter dan kalangan medis untuk mengobati penyakit
tertentu (Harmanto dan Subroto, 2007). Dari hasil penelitian diketahui bahwa
kapsul, tablet, pulvis, puyer, sirup dan larutan obat luar (tetes hidung dan mata).
Menurut Tjay dan Rahardja (2007), obat merupakan semua zat baik
kimiawi, hewani, mau pun nabati yang dalam dosis tertentu dapat
56
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kata lain, semua obat memiliki dosis efektif tertentu. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa sebagian besar responden mengetahui adanya dosis dalam obat.
pakai yang tertera dalam kemasan, sehingga penggunaan obat menjadi rasional.
tentang aturan pakai dalam kemasan. Hal ini baik, karena berarti sebelum
Obat dapat menimbulkan efek samping, yaitu efek tidak diinginkan yang
timbul pada pemberian obat dengan dosis terapi, seperti timbulnya mual, muntah,
gatal-gatal dan lain sebagainya (Depkes RI, 2008). Dari hasil penelitian,
menunjukan bahwa sebagian besar responden tahu tentang beberapa efek samping
57
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan
penelitian ini. Hal ini menunjukan responden tahu bahwa obat modern dapat
a. Jamu
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No.
2005, jamu adalah obat tradisional indonesia yang bukti klaim khasiat dan
warna dasar putih atau warna lain yang menyolok, serta mencantumkan tulisan
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
“JAMU” berwarna hijau (BPOM, 2004). Pada hasil penelitian didapatkan bahwa
sebagian besar responden, sebanyak 59,6% menjawab “iya”. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan baik simbol pada kemasan
jamu.
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan
Bahan Alam Indonesia Pasal 7 Tahun 2005, obat herbal terstandar harus
terletak di dalam lingkaran dengan warna dasar putih atau warna lain yang
c. Fitofarmaka
Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia Pasal 8, simbol fitofarnaka berupa “JARI-
JARI DAUN” berwarna hijau yang membentuk bintang dan terletak di dalam
lingkaran dengan warna dasar putih atau mencolok, serta terdapat tulisan
59
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
responden belum mengerti mengenai simbol atau tanda yang terdapat pada
sediaan obat tradisional (obat herbal terstandar dan fitofarmaka) serta maksud dan
arti dari simbol tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
mendefinisikan secara khusus pembuktian khasiat obat baik secara empiris, klinik,
mau pun pra klinik, serta standarisasi bahan dasar obat tersebut. Selain itu juga
tradisional, memungkinkan mereka juga tidak mengetahui dengan pasti jenis obat
60
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
a. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter. Pada kemasan dan etiket obat bebas, tanda khusus berupa
lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam (Depkes, 2008). Pada hasil
“tidak tahu”.
b. Obat keras
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya masuk golongan obat
keras, tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, namun
kemasan. Pada kemasan dan etiket obat bebeas terbatas terdapat tanda khusus
berupa lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam (Depkes, 2008). Pada
hasil penelitian didapatkan bahwa 48% responden mrnjawab “iya” dan 48%
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Obat keras mempunyai tanda khusus berupa lingkaran merah dengan garis
tepi berwarna hitam dan huruf K yang menyentuh garis tepi (Depkes RI, 2008).
atas, didapatkan bahwa sebagian responden tidak tahu apa arti dan maksud dari
simbol obat tersebut. Simbol pada kemasan obat terkait dengan peredaran di
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
masyarakat dan fungsinya sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pemilihan obat
dalam swamedikasi. Apabila masyarakat tidak mengetahui dengan pasti arti dan
maksud dari simbol yang tertera dalam kemasan obat tersebut, bisa jadi obat yang
lebih dari 75%), pengetahuan cukup (apabila skor akhir pengetahuan responden
berkisar antara 50 sampai 75%), dan pengetahuan kurang (apabila skor akhir
pengetahuan responden kurang dari 50%). Dari hasil penelitian yang dilakukan,
didapatkan bahwa sebagian besar responden, yaitu sebesar 62% (100 responden)
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup mengenai obat tradisional dan obat
modern dalam pengobatan mandiri secara umum. Hal ini menunjukan bahwa
responden mengenai swamedikasi yang dilakukan pun cukup baik. Selain itu
sebanyak 29% (46 responden) memiliki tingkat pengetahuan baik dan sebesar 9%
62
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Modern
1. Sikap
tertentu. Dalam penelitian ini, objek yang dimaksud adalah penggunaan obat
63
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
No Pernyataan Kecende-
SS+S TS+STS
. rungan
Menggunakan obat tradisional dalam
1 + 86,3% 13,7% Setuju
pengobatan mandiri bermanfaat
Menggunakan obat tradisional dalam
2 - 88,8% 11,2% Setuju
pengobatan mandiri merugikan
Menggunakan obat modern dalam Tidak
3 + 47,2% 52,8%
pengobatan mandiri menguntungkan setuju
Menggunakan obat modern dalam Tidak
4 - 42,9% 57,1%
pengobatan mandiri membahayakan setuju
Keterangan:
Pernyataan sikap positif (+) adalah pernyataan yang memihak, sedangkan
pernyataan sikap negatif (-) adalah pernyataan yang tidak memihak.
cenderung lebih banyak memihak atau bersikap positif pada penggunaan obat
mandiri, yaitu biaya lebih murah dan penyakit masih ringan. Kemungkinan
responden menganggap bahwa selama biaya yang dikeluarkan lebih murah dan
pengobatan mandiri lebih bermanfaat meski pun di lain sisi penggunaan obat
tradisional dalam pengobatan mandiri merugikan. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Supardi dkk. (2001) bahwa persentase penduduk
tinggi di desa.
64
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Tindakan
Stimulus yang dimaksud di sini adalah informasi dan pengetahuan yang mereka
miliki tentang pengobatan mandiri, obat tradisional dan obat modern. Sedangkan
aplikasi atau prakteknya terkait dengan penggunaan obat tradisional dan obat
Pernyataan Kecende-
No. SS+S TS+STS
rungan
Saya akan memilih menggunakan obat
1 tradisional sebagai pengobatan utama 57,1% 42,9% Setuju
ketika sakit
Jika saya melakukan pengobatan mandiri,
2 maka saya akan menggunakan obat 65,8% 34,2% Setuju
tradisional
Saya akan memilih menggunakan obat
3 modern (obat dengan bahan kimia) sebagai 46% 54% Tidak setuju
pengobatan utama ketika sakit
Jika saya melakukan pengobatan mandiri,
4 52,8% 47,2% Setuju
maka saya akan menggunakan obat modern
menyatakan akan menggunakan obat tradisional sebagai obat utama ketika sakit.
tradisional sebagai obat utama ketika sakit. Sebanyak 66% (106 responden)
akan menggunakan obat modern sebagai obat utama ketika sakit, sedangkan 54%
65
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
(87 responden) menyatakan tidak akan menggunakan obat modern sebagai obat
dilakukannya dibandingkan dengan obat modern. Hal ini dapat dilihat pada
pertanyaan nomor satu dan dua bahwa sebanyak 57% (92 responden) dan 66%
(106 responden) menyatakan iya terhadap obat tradisional. Hal ini juga sejalan
95%.
Tabel XV. Hasil probabilitas uji chi square pengetahuan dan sikap
mengenai obat modern dan obat tradisional dengan tindakan pemilihan
pengobatan dalam swamedikasi responden
Probabilitas
Variabel
(p)
Pengetahuan dengan tindakan pemilihan
0,014
pengobatan dalam swamedikasi
Sikap dengan tindakan pemilihan
0,004
pengobatan dalam swamedikasi
66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Hubungan dilihat dari hipotesis nol (H0), yaitu tidak terdapat hubungan
antar variabel, sedangkan hipotesis alternatif (H1), yaitu terdapat hubungan antar
variabel. Apabila probabilitas (sig. 2 tailed) kurang dari 0,05 maka terdapat
probabilitas sig. kurang dari 0,05, yaitu 0,014 pada hubungan pengetahuan dengan
yaitu pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan
signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari
(2007).
juga dapat bertindak atau berperilaku baru tanpa terlebih dahulu mengetahui
makna dari stimulus yang diterimanya. Dengan kata lain, tindakan seseorang tidak
harus didasari oleh pengetahuan atau sikap seseorang terhadap suatu objek
tertentu.
67
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
A. Kesimpulan
mengenai obat tradisional dan obat modern, yaitu sebanyak 62% (100
terdekat, dan 38% membeli obat seharga kurang dari Rp5.000,00. Alasan
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri
B. Saran
dan obat modern dalam pengobatan mandiri kepada masyarakat Desa Bantir,
perlu ditingkatkan.
3. Penelitian ini dimungkinkan untuk dikaji lebih dalam lagi mengenai alasan
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, C., 2003, Health Seeking Behavior Para Pasien Pada Pasien Poli
Perawatan Paliatif Studi Eksploratif terhadap Lima Pasien Poli Perawatan
Paliatif RSUD dr.Soetomo Surabaya, Laporan Penelitian, Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga,Surabaya.
Adjie, H., 2013, Batas Usia Dewasa dalam Bertindak Secara Umum,
http://habibadjie.dosen.narotama.ac.id/files/2013/08/BATAS-USIA-
DEWASA.pdf, diakses tanggal 14 Mei 2014
Ayunda, L., 2008, Hubungan Persepsi Kematian dengan Health Seeking Behavior
Penderita Penyakit Jantung Koroner, Laporan Penelitian, Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga, Surabaya.
Angkoso, F. T., 2006, Pola Perilaku Pengobatan Mandiri di Antara Pria dan
Wanita di Kalangan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Kampus III,
Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta
Azwar, S., 2005, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, pp. 139-157.
Azwar, S., 2003, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 4-8.
Dahlan, S., 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika,
Jakarta, pp. 16-19, 121-128.
Djunarko, I., dan Hendrawati, Y., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, PT
Intan Sejati, Klaten, pp. 6-9.
70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
Hardon, A., Hodgkin, C., and Fresle, D., 2004, How to Investigate the Use of
Medicines by Consumer, World Health Organization, Switzerland.
Harmanto, N., dan Subroto, M. A., 2007, Pilih Jamu Herbal Tanpa Efek Samping,
PT Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 7-16.
Imron, M., dan Munif, A., 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan,
CV.Sagung Seto, Jakarta, pp. 85, 137, 155-156.
Liliani, N., D., 2004, Kajian Motivasi, Pengetahuan, Tindakan dan Pola
Penggunaan Obat Tradisional Cina pada Pengunjung dari 8 Toko Obat
Berizin di Yogyakarta Periode April-Mei 2004, Skripsi, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta
Lumenta, B., 1989, Pasien, Citra, Peran dan Perilaku, Kanisius, Yogyakarta, pp.
47.
Manurung, K., 2010, Pola Penggunaan Obat dalam Upaya Pasien Melakukan
Pengobatan Sendiri di Beberapa Apotek, Skripsi, Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Notoadmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 35-49.
Noviana, F., 2011, Kajian Pengetahuan dan Alasan Pemilihan Obat Herbal pada
Pasien Geriatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Skripsi, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2011, Data Penduduk
Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2011 ‐ 2014, Bakti Husada,
Jakarta
Santoso, S., 2012, Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametik, Elex Media
Komputindo, Kompas Gramedia, Jakarta, pp.210-216.
Sarwono, S., 2007, Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep dan Aplikasinya, UGM
press, Yogyakarta, pp. 1-9, 30-32.
Sulasmono, dan Sri Hartini Y., 2010, Praktik Kefarmasian Ulasan Peraturan
tentang Bidang Pekerjaan Apoteker, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta, pp. 280, 284.
Sunaryo, 2004, Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta, pp. 3-6, 93-99.
Supardi, S., Jamal, S., dan Raharni, 2001, Pola Penggunaan Obat, Obat
Tradisional dan Cara Tradisional dalam Pengobatan Sendiri di Indonesia,
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 33, No.4, 192-198
Syamsuni, H., 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, EGC, Jakarta,
pp. 47-50.
Tjay, T. H., dan Rahardja, D., 2007, Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan
dan Efek-Efek Sampingnya, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 3-12.
Werner, D., 2010, Apa yang Anda Kerjakan Bila Ada Dokter, Andi Pustaka,
Yogyakarta, pp. 4-6.
LAMPIRAN
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
Lampiran 2. Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr …………………
Di tempat
Dengan hormat,
Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini sangat kami hargai dan
turut berkontribusi pada peningkatan kualitas pengobatan mandiri di masa mendatang. Atas
bantuan dan kerjasama dari Bapak/Ibu/Saudara/i, kami mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Rinda Meita P.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
- Saya telah diberi tahu bahwa penelitian ini adalah untuk tugas akhir peneliti (skripsi)
di bawah bimbingan Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., PhD pada Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pelaksanaannya telah mendapatkan ijin
dari instansi yang berwenang.
- Saya tahu bahwa data yang saya berikan akan disimpan oleh peneliti selama
setidaknya dua tahun dan akan dimusnahkan setelah itu.
Yogyakarta ……………….2013
Yang menyatakan,
(_______________________)
Saksi,
KUISIONER
a. Pernah
2. Jika Anda pernah mendengar istilah tersebut, dari mana Anda mendapatkan
informasinya?
b. Teman/saudara/tetangga
a. Upaya pengobatan yang dilakukan oleh seseorang tanpa bantuan dokter untuk
mengatasi keluhan sakit ringan yang dialaminya.
c. Tidak tahu
4. Jenis obat manakah yang menurut anda dapat digunakan/dibeli untuk pengobatan
mandiri?
c. Keduanya, yaitu: obat tradisional dan obat bebas/obat bebas terbatas (obat
dengan bahan kimia)
a. Pernah
Apabila Anda pernah melakukan pengobatan mandiri dalam satu bulan ini,
6. Berapa kali Anda pernah membeli obat tanpa resep untuk pengobatan sendiri
dalam satu bulan terakhir ini?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
7. Siapa yang menggunakan obat tanpa resep yang Anda beli tersebut? (jawaban
dapat lebih dari satu)
a. Teman
b. Keluarga
c. Diri sendiri
d. Lainnya (tuliskan)…………....…………………………………………………
8. Keluhan/sakit apa yang diatasi dengan obat yang dibeli tanpa resep tersebut?
...........................................……………………………….........................................
9. Apa nama obat yang Anda beli untuk pengobatan mandiri tersebut?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
.........................................………………………………….......................................
a. Pernah
b. Tidak pernah
11. Dimana obat tersebut Anda peroleh? (Jawaban dapat lebih dari satu)
a. Toko obat
b. Apotek
c. Warung terdekat
e. Lainnya, (Tuliskan)..........................................................................................
12. Berapa harga obat yang digunakan untuk pengobatan mandiri tersebut?
a. < Rp 5.000,00
b. Rp 5.000,00 – Rp 15.000,00
c. Rp 15.000, 00 – Rp 25.000,00
d. Rp 25.000,00 – Rp 35.000,00
e. Rp 35.000,00 – Rp 45.000,00
f. > Rp 50.000,00
13. Mengapa Anda memilih obat tersebut untuk pengobatan mandiri yang Anda
lakukan? (Jawaban dapat lebih dari satu).
c. Lebih praktis
e. Lainnya (tuliskan),…………………………...................................................
B. Petunjuk pengisian!
Berilah tanda centang (√ ) untuk jawaban dari pertanyaan yang Anda anggap
paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
14. Obat tradisional merupakan ramuan atau produk obat yang berasal dari tanaman
15. Obat tradisional dapat berbentuk tablet, cairan dalam botol atau sachet atau kapsul
16. Tidak terdapat takaran dosis yang tepat pada penggunaan obat tradisional,
17. Terdapat beberapa jenis obat tradisional, yaitu jamu, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka
18. Jika dalam kemasannya terdapat lambang seperti pada gambar berikut ini, maka
obat tersebut adalah Jamu.
19. Jika memiliki lambang dalam kemasannya seperti pada gambar berikut ini, maka
obat tersebut merupakan obat tradisional yang khasiat dan keamanannya sudah
distandarisasi.
20. Obat tradisional dengan kandungan jahe (Zingiberis rhizoma), dapat digunakan
untuk melegakan tenggorokan serta mengatasi mual dan muntah
21. Aturan pakai obat tradisional harus mengikuti aturan yang disarankan seperti yang
tertera pada kemasan.
23. Obat tradisional dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia, termasuk ibu hamil,
menyusui atau pun seseorang yang mengalami gangguan fungsi organ ,seperti
gangguan ginjal.
25. Terdapat beberapa jenis obat moderen (obat dengan bahan kimia) yaitu obat
bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras.
26. Jika suatu obat memiliki lambang seperti pada gambar, maka obat tersebut dapat
dibeli secara bebas di warung tanpa resep dokter.
27. Jika suatu obat memiliki lambang seperti pada gambar, maka obat tersebut
merupakan obat keras yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
K
K
Ya Tidak Tidak Tahu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
28. Jika pada kemasan suatu obat terdapat lambang seperti pada gambar, maka obat
tersebut merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, dengan batas
jumlah pembelian tertentu.
29. Obat bebas/bebas terbatas merupakan obat yang mengandung bahan kimia, yang
dapat dibeli di warung/toko, toko obat maupun apotek.
32. Obat bebas yang memiliki kandungan parasetamol dapat digunakan untuk
meredakan gejala demam dan pusing.
33. Obat bebas/bebas terbatas harus digunakan sesuai dengan aturan pakai yang
tertera dalam kemasan.
35. Obat bebas/bebas terbatas digunakan tanpa resep dokter (tanpa periksa terlebih
dahulu) hanya untuk mengatasi gejala/penyakit ringan, seperti sakit kepala ringan,
nyeri ringan, dll.
C. Petunjuk Pengisian!
Pilihlah salah satu dari 4 (empat) kemungkinan jawaban yang telah tersedia sesuai dengan
pendapat Anda yang dianggap paling tepat.
Berilah tanda silang (X) pada setiap jawaban yang dianggap tepat, dengan ketentuan:
STS : bila Anda menjawab Sangat Tidak Setuju terhadap pertanyaan
TS : bila Anda menjawab Tidak Setuju terhadap pertanyaan
S : bila Anda menjawab Setuju terhadap pertanyaan
SS : bila Anda menjawab Sangat Setuju terhadap pertanyaan
TANGGAPAN
No PERNYATAAN
SS S TS STS
sakit
Diisi tanggal,………………..
Tanda tangan:..…………………
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
responden
18 2 1.2 1.2 1.2
29 1 .6 .6 24.8
36 1 .6 .6 44.1
48 1 .6 .6 80.1
49 1 .6 .6 80.7
58 1 .6 .6 96.9
60 1 .6 .6 97.5
61 1 .6 .6 98.1
62 1 .6 .6 98.8
68 1 .6 .6 99.4
75 1 .6 .6 100.0
e. Pekerjaan responden
a. Frekuensi responden pernah atau tidak pernah mendengar istilah pengobatan mandiri
1. Pengetahuan
a. Obat tradisional
a. 5. Simbol jamu
a. 7. Simbol fitofarmaka
b. Obat moderen
2. Sikap
3. Tindakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
Lampiran 10. Peta Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jateng
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
BIOGRAFI PENULIS
SMA N 2 Pati (2007-2010). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada tahun 2010 di
perkuliahan, penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti menjadi Ketua Unit Kegiatan
Fakultas Farmasi (2011-2012), Bendahara Hari AIDS Sedunia “Kubangun dan Kujaga
Generasiku Bebas HIV AIDS” (2012), dan Anggota Seksi Kesenian TITRASI 2011.