12
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa
reward atau punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh PNS akan teruji ketika PNS
tersebut mengalami permasalahan dalam transparansi dan akses informasi,
penyalahgunaan kewenangan, penggunaan sumber daya milik negara dan konflik
kepentingan. Seorang PNS dapat dikatakan PNS yang akuntabel apabila mampu
mengatasi masalah-masalah tersebut.
Karakteristik ideal dari tindakan yang efektif dan efisien antara lain: penghematan,
ketercapaian target secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, pekerjaan dapat
14
diselesaikan dengan cepat dan tepat, serta terciptanya kepuasan semua pihak:
pimpinan, pelanggan, masyarakat, dan pegawai itu sendiri.
5. Anti Korupsi
Kesadaran diri anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan,
dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi, yaitu:
1) Jujur adalah lurus hati, tidak curang, tidak berbohong. Orang yang jujur akan
konsisten dengan apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan.
2) Peduli adalah memperhatikan serta melibatkan diri dalam suatu persoalan,
keadaan/kondisi di sekitar kita.
3) Mandiri membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya, pada saat
yang tepat dan benar-benar menghargai waktu.
5) Tanggung Jawab adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai amanah yang diberikan
dengan baik, tidak mengelak, berani menghadapi dan memikul segala akibat atas
pekerjaan yang dilakukan.
6) Kerja Keras adalah kegiatan yang dilakukan dengan sunguh-sungguh tanpa
mengenal lelah atau berhenti sebelum targetnya tercapai.
7) Sederhana adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya
memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak
tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
8) Berani, seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya
penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia tidak takut
dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-
hal yang menyimpang.
9) Adil, pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan
15
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia
juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan
bangsanya.
16
5) Delegasi
6) Netralitas
7) Akuntabilitas
8) Efektif dan efisien
9) Keterbukaan
10) Non diskriminatif
11) Persatuan dan kesatuan
12) Keadilan dan kesetaraan
13) Kesejahteraan
17
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah
organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur
ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan/pelanggan.
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, aksesibel, akuntabel dan berkeadilan.
18