1.3. Tujuan
Tujuan Umum
Ø Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan hipertensi.
Tujuan Khusus
Ø Mengetahui dan memahami definisi hipertensi.
Ø Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus hipertensi.
Ø Menyebutkan dan memahami manifestasi klinis hipertensi.
Ø Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada hipertensi.
Ø Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan hipertensi.
Ø Mengetahui dan memahami komplikasi dari hipertensi.
Ø Menjelaskan asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.
Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.Penurunan BB dapat menurunkantekanan darah
dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dankadar adosteron dalam plasma.
Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medis dan
sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan
obat anti hipertensi yaitu:
i. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
ii. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau
minimal.
iii. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
iv. Tidak menimbulakn intoleransi.
v. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
vi. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan diuretic,
golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin
angitensin.
2.6 Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa perdarahan
retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya
pembuluh darah otak.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. BIODATA PASIEN
1. Nama : Ny. T
2. Umur : 70 tahun
3. Jenis Kelamin : Wanita
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Tani
7. Golongan Darah :-
8. No Register : 02.98.01
9. Alamat : Damuli
10. Status : Kawin
11. Keluarga Terdekat : Anak
12. Diagnosa Medis : Hipertensi
II. BIODATA PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Mi’an
2. Umur : 25 tahun
3. Hubungan dengan pasien : Anak
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Tani
6. Alamat : Selorejo ampel gading
III. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama(alasan MRS)
- Keluhan saat masuk : klien mengatakan badannya lemah, kepalanya pusing, dadanya sesak
dan nafsu amkan menurun.
- Keluhan saat pengkajian : klien mengatakan dadanya sesak ketika bernafas,kepalanya
pusing.
B. Riwayat penyakit sekarang
Paliatif : klien datang dengan riwayat HT dan gastritis
Quality : klien dengan keadaan pingsan
Regio : kepala pusing dan dada sesak
Saverity : skala nyeri 5
Time : ± 1 minggu yang lalu
NO
Intensitas Nyeri
Diskripsi
Menurut numeric = 5
- Pasien mengatakan nyeri masih bisa ditahan atau sedang
- Pasien nampak gelisah
- Pasien nampak sedikit berpartisipasi dalam perawatan
NO
Pemenuhan Makan/Minum
Di rumah
Di Rumah Sakit
1.
Jumlah/waktu
-Pagi : Klien makan porsi sedang dengan nasi, sayur, lauk dan minum air putih.
-Siang : Klien makan porsi sedang dengan nasi, sayur, lauk dan minum air putih.
-Malam : Klien makan porsi sedang dengan nasi, sayur, lauk dan minum air putih.
- Pagi : klien makan sesuai dengan diet yang diberikan
- Siang : Klien makan sesuai dengan diet yang diberikan.
- Nasi : putih.
- Lauk : Ikan, tahu, tempe, daging
- Sayur : bayam.
- Minum : air putih.
- Nasi : bubur
- Lauk : Ayam
- Sayur : Sop
- Minum: air putih.
3.
Pantangan
-
Rendah garam
b. Pola eliminasi
NO
Pemenuhan Eliminasi BAB/BAK
Di Rumah
Di Rumah Sakit
1.
Jumlah/Waktu
- Pagi : BAB 1x/hari, BAK 2x/hari.
- Siang : BAK 2x/hari.
- Malam : BAK 2x/hari.
- Pagi : belum BAB, belum BAK
- Siang : Belum BAB, sudah BAK 1x
- Malam : Belum BAB dan sudah BAK 1x
2.
Warna
- BAB : kuningan.
- BAK : jernih.
-BAB : -
-BAK : kuning jernih
3.
Bau
- BAB : khas
- BAK : khas
-
-BAB : -
-BAK : -
4.
Konsistensi
BAB : lembek
-
NO
Pemenuhan Istirahat Tidur
Dirumah
Di Rumah Sakit
1.
Jumlah/waktu
- Pagi : ± 1 jam.
- Siang : ± 1 jam.
- Malam : ± 7 jam.
- Pagi : ± 2 jam.
- Siang : ± 2 jam.
- Malam : ± 4 jam.
2.
Gangguan Tidur
Tidak mengalami gangguan tidur.
Klien tidak bisa tidur karena sesak nafas, muntah-muntah dan pusing.
NO
Pemenuhan Personal Hygiene
Di Rumah
Di Rumah Sakit
1.
Frekuensi mencuci rambut
2 x/minggu
Belum pernah
2.
Frekuensi mandi
2x/hari
Diseka 2x/hari
3.
Ftekuensi gosok gigi
2x/hari
Belum pernah
4.
Warna Rambut.
Putih beruban
Putih beruban
5.
Bau
-
-
6.
Konsistensi
Kusam
Kusam
ANALISA DATA
No
Data
Etiologi
Prolem
1
Ds :
Klien mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensi
Do :
Tekanan darah klien meningkat TD : 175/100 mmHg
Medulla
Saraf simpatis
Ganglia simpatis
Tekanan darah
Kontriksi
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan tekanan darah
2
Ds :
Keluarga klien mengatakan klien merasa sakit kepala yang sangat hebat
Do :
Klien meringis menahan sakit kepala yang dirasakan TD : 175/100 mmHg.
ADL : Klien sakit terhambat
Saraf simpatis
Saraf pasca ganglion
Kontriksi
Sakit kepala
Nyeri/Sakit kepala
3
Ds :
Keluarga klien mengatakan klien tidak tidur semalam dan terus merasakan sakit kepalanya.
Do :
TD : 175/100 mmHg
ASL : Klien sedikit terhambat
Peningkatan tekanan vaskuler serabral
Saraf simpatis
Tidak mampu mengatasi nyeri
Gangguan pola istirahat
Gangguan pola istirahat
Diagnosa keperawatan.
1. Peningkatan Tekan darah b/d penurunan curah jantung ditandai dengan karena punya riwayat
hipertensi dengan tekanan darah 175/100 mmHg.
2. Nyeri b/d peningkatan vaskuler d/d kepala sakit yang dirasakan oleh pasien.
3. Gangguan pola tidur b/dketidak tidak mampuan mengatasi nyeri d/d mata klien tampak
cekung, tekanan darah 175/100 mmHg.
Rencana Keperawatan
No
Diagosa Keprawatan
Tujuan
Rencana Tidakan Keperawatan
Rasional
1
Peningkatan Tekan darah b/d penurunan curah jantung ditandai dengan karena punya riwayat
hipertensi dengan tekanan darah 175/100 mmHg.
- Tekanan darah menurun.
- Nyeri berkurang
- Pantau tekanan darah
Nyeri b/d peningkatan vaskuler d/d kepala sakit yang dirasakan oleh pasien yang begitu hebat.
- Menurunkan skalah rangsangan nyeri dikepala
- Mempertahankan tirah baring selama fase aktif.
- Berikan tidakan nonfarmakologi untuk menhilangakan sakit kepala seperti kompres dingin
dan pijat
- Kolaborasi dalam pemberian analgesik.
- Tindakan yang menurunkan tekanan vaskular serebral dan yang memperlambat respon
simpatis efektif dalam langka mengurangi sakit kepala dan komplikasi.
- Mengurangi atau mengkontrol nyeri dan menurunkan rasangan sytem saraf simpatis
Gangguan pola tidur b/dketidak tidak mampuan mengatasi nyeri d/d mata klien tampak cekung,
tekanan darah 175/100 mmHg.
- Pola tidur klien terpenuhi.
- Klien tidak terbangun lagi pada malam hari
- Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal
- Kolaborasi dalam pemberian obat
- Membaca ayat suci Al – Quran sebelum waktu tidur
Catatan Perkembangan
No
Dx dan Tanggal
Implementasi
Evaluasi
1
Diagnosa 1
21.02.2017
- Mengkaji tekanan darah.
TD : 175/100 mmHg.
- Mengurangi aktivitas pasien dan menghindari keributan di dalam ruangan.
- Melakukan pijatan pada pungung dan leher.
- Memberikan obat captopril 2 x 12,5 mg.
S : Keluarga mengatakan nyeri kepala klien masih dirasakan
O : TD : 175/100 mmHg.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjudkan
2
Diagnosa II
21.02.2017
- Mempertahankan agar klien tirah baring selama nyeri masih terasa.
- Melakukan pijatan ringan pada leher
- Memberikan obat analgesik asam mefenamat 3 x 500 mg.
S : keluarga mengatakan nyeri klien masih terasa.
O : klien tampak meringis.
A : masalah belum teratasi.
P : intervensi dilanjudkan.
3
Diagnosa III
21.02.2017
- Menganjurkan keluarga yag berkunjung agar tidak terlalu ramai dan ribut.
- Membacakan ayat – ayat suci Al – Quran sebelum klien istirahat.
No
Dx dan Tanggal
Implementasi
Evaluasi
1
Diagnosa 1
22.02.2017
- Mengkaji tekanan darah.
TD : 150/100 mmHg.
- Mengurangi aktivitas pasien dan menghindari keributan di dalam ruangan.
- Melakukan pijatan pada pungung dan leher.
- Memberikan obat captopril 2 x 12,5 mg.
S : Keluarga mengatakan nyeri kepala klien terkadang masih dirasakan
O : TD : 150/100 mmHg.
A : Masalah Sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjudkan
2
Diagnosa II
22.02.2017
- Mempertahankan agar klien tirah baring selama nyeri masih terasa.
- Melakukan pijatan ringan pada leher
- Memberikan obat analgesik asam mefenamat 3 x 500 mg.
S : keluarga mengatakan sekali – kali nyeri klien masih terasa.
O : klien tampak meringis.
A : masalah sebagian teratasi.
P : intervensi dilanjudkan.
3
Diagnosa III
22.02.2017
- Menganjurkan keluarga yag berkunjung agar tidak terlalu ramai dan ribut.
- Membacakan ayat – ayat suci Al – Quran sebelum klien istirahat.
1
Diagnosa 1
23.02.2017
- Mengkaji tekanan darah.
TD : 140/90 mmHg.
- Mengurangi aktivitas pasien dan menghindari keributan di dalam ruangan.
- Melakukan pijatan pada pungung dan leher.
- Memberikan obat captopril 2 x 12,5 mg.
S : Keluarga mengatakan nyeri kepala klien sudah hilang
O : TD : 140/90 mmHg.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2
Diagnosa II
23.02.2017
- Mempertahankan agar klien tirah baring selama nyeri masih terasa.
- Melakukan pijatan ringan pada leher
- Memberikan obat analgesik asam mefenamat 3 x 500 mg.
S : keluarga mengatakan sekali – kali nyeri klien masih terasa.
O : wajah klien tampak rileks
A : masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan
3
Diagnosa III
23.02.2017
- Menganjurkan keluarga yag berkunjung agar tidak terlalu ramai dan ribut.
- Membacakan ayat – ayat suci Al – Quran sebelum klien istirahat.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan
diastol > 90 mmHg dan sistol > 140 mmHg yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko.Hipertensi
dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder.
Hipertensi primer merupakan penyebab kematian terbesar dengan presentase 90% dibandingkan
dengan hipertensi sekunder dengan presentase 10% karena penyebab dari langsung (etiologi) dari
hipertensi primer tidak diketahui dan penderita yang mengalami hipertensi primer tidak
mengalami gejala (asimtomatik). Terapi hipertensi dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
terapi medis dan non-medis.Kontrol pada penderita hipertensi sangat diperlukan untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut.
1.2 Saran
Untuk menurunkan resiko hipertensi, pasien yang menderita hipertensi hendaknya melakukan
terapi medis maupun non-medis secara kontinyu, melakukan pola gaya hidup sehat seperti
olahraga teratur, diet teratur sesuai dengan kebutuhan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Jilid 6. Jakarta : EGC
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta : EGC
Guyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Unknown di 07.45
Berbagi
1 komentar:
Balas
‹
Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.