Anda di halaman 1dari 9

Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah

Kesehatan merupakan nikmat Allah SWT yang tak terkira yang diberikan kepada hamba-Nya sebagai
salah satu tanda kasih sayangNya demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Jika kondisi fisiknya
tidak sehat, seseorang akan menghadapi hambatan yang lebih banyak dalam melakukan segenap
aktivitas keseharian.Pada jaman modern yang serba cepat dan sibuk ini, nikmat sehat makin terasa
dibutuhkan seiring dengan makin bertambah banyaknya tugas dan kesibukan seseorang. Agar mampu
beribadah dan bekerja dalam kondisi yang serba sibuk ini, selayaknya seorang muslim memandang
penting masaah kesehatan.Bagi seorang muslim, contoh terbaik dalam menjaga kesehatan adalah
contoh diberikan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah sangat jarang mengalami sakit meskipun
mempunyai banyak aktivitas seperti berdakwah, beribadah, dan bahkan terjun langsung dalam
peperangan, serta sering menghadapi hal-hal yang sangat menekan perasaan. Menurut beberapa
sirah, selama hidupnya Rasulullah hanya sakit dua kali. Yaitu saat menerima wahyu pertama, ketika
itu beliau mengalami ketakutan yang sangat sehingga menimbulkan demam hebat, dan yang satunya
lagi menjelang beliau wafat. Saat itu beliau mengalami sakit yang cukup parah, hingga akhirnya
wafat. Ada pula yang menyebutkan bahwa Rasulullah mengalami sakit lebih dari dua kali termasuk
ketika sakit di tenung oleh seorang Yahudi dan di racun oleh seorang wanita Yahudi setelah perang
Khaibar.

Mengapa Rasulullah jarang sakit? Pertanyaan yang sangat menarik untuk dikemukakan. Secara
umum, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan
penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan.
Banyak ayat-ayat AlQuran dan Sunnah yang mengemukakan upaya pencegahan penyakit. Dalam
shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadist yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang
tersebar di dalam kitab Shahih muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dan lain-lain.

Ada beberapa kebiasan Rasulullah SAW yang menjadikan beliau sangat sehat lahir batin, antara lain:

1. Tidur Sehat Ala Rasul

Ajaran Islam sebagai ajaran yang menyeluruh, memberikan tuntunan disegala sisi keidupan manusia,
tidak terkeculai dalam hal tidur. Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan
bersiwak (mengosok gigi). Meskipun Cuma tidur bukan berarti seenaknya saja. Tidurlah dengan
pakaian yang pantas, jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakan sehinggga
mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur membersihkan tempat tidur agar sangat
nyaman. Jangan sampai lupa berdoa dan berdzikir. Dengan berdoa dan berzikir Insya Allah terhindar
dari mimpi buruk.

Rasulullah tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Rasulullah selalu mengajak umatnya agar selalu
bangun sebelum waktu subuh serta melaksanakan sholat shubuh di masjid. Selain mendapat pahala,
dengan berjalan ke masjid, kita akan menghirup udara subuh yang segar dan mengandung oksigen.
Karena itu orang yang suka bangun pagi dan menghirup udara pagi mempunyai paru-paru yang lebih
kuat dan sehat. Disamping itu, udara subuh dapat memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
Keuntungan yang akan diperoleh adalah badan sehat, otak cerdas, penghidupan lapang dan
mendapatkan kebaikan di dunia akhirat.

Sebelum tidur dianjurkan untuk berdoa, sebagaimana Rasulullah mencontoh doa sebelum tidur:

“Dengan namaMu ya Allah, aku hidup dan aku mati” (HR Bukhari-Muslim).

Kemudian ketika bangun tidur kita juga dianjurkan untuk berdo’a:

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Ia mematikan kami. Dan
kepadaNyakita semua berkumpul” (HR Bukhari)

Prinsipnya, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bagun pada pertenganhan
malam kedua. Biasanya Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan sholat sampai
waktu diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan. Penelitian yang dilakukan di
Jepang dan di AS selama enam tahun dengan responden berusia 30 sampai dengan 120 tahun
menyimpulkan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian yang
lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang bisa tidur 6 – 7 jam sehari. Nah Rasulullah SAW
biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.

Cara tidur Rasulullahpun sarat makna. Ibnu Qoyyim, seorang intelektual Islam berkata: “Barangsiapa
yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya ia akan memahami pola tidur yang benar dan
paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh”. Ibnu qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode
Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan,
sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Tekadang beliau memiringkan badannya
kesebelah kiri sebentar,untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur
paling efisien.

Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan, yaitu:

a. Menjaga saluran pernafasan


Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur
dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga
mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik
yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan
pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas
tidur.

b. Menjaga kesehatan jantung


Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi
jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah
jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena
paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih
banyak dari paru-paru kiri.

c. Menjaga kesehatan paru-paru


Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan,
jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih
besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang
berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
Namun Rasullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke
kanan.

2. Makan Sehat Ala Rasul

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 31:

“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-
lebihan.”

Hal senada dapat ditemukan di surat Al Baqarah 168:

“Hai sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik dariapa yang terdapatdi bumi dan jangan
kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”

Sesungguhnya pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah
memberi perhatian besar dalam masalah ini.

Prinsip pertama makanan dan minuman harus halal dan thoyib (baik). Maksudnya selain masuk
kategori halal, maka makanan dan minuman kaum muslimin harus bersih dan mengandung
kandungan gizi yang cukup.

Prinsip kedua seimbang, sederhana dan tak berlebihan. Rasulullah mengajarkan untuk makan tidak
terlalu kenyang. Lambung cukup di isis dengan 1/3 makanan. 2/3nya untuk minuman dan udara.
Rasulullah bersaba: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya.
Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan
jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk
minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Rasulullah melarang untuk makan lagi sesudah kenyang. “Kami adalah kaum yang tidak makan
sebelummerasa lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Suatu hari, di masa setelah wafatnya Rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu
daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para
sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang
meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang
membuatmu menangis, wahai Bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “Dahulu
Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang
dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak
akan makan roti.” Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam
perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk
makan lagi, kalau sudah yakin bahwa Anda sudah kenyang.
Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air
untuk membersihan air liur dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua
macam obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).Yang selanjutnya, Rasulullah
tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan. Beliau
juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan
malam, karena tidak baik bagi jantung. Beliau juga meminimalisir dalam mengonsumsi daging, sebab
terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra, “Jangan kau
jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”
Menu harian Rasulullah adalah sbb:
Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan
sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur’an, kata “syifa”/kesembuhan, yang
dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Ditinjau
dari ilmu kesehatan, madu berfungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus,
menyembuhkan sembelit, wasir, peradangan, serta menyembuhkan luka bakar.
Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma “ajwa”/matang. Sabda beliau, barang
siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun. Dan ini terbukti ketika
seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan
pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat
yang terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra’, salah seorang sahabat yang ikut makan racun
tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma!
Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang
penduduknya banyak mengonsumsi kurma karena kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-
sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam ra, untuk makan kurma di saat
kehamilannya sebab bagus untuk kesehatan janin.
Dahulu, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan kurma, kemudian sholat maghrib.
Kedua jenis makanan itu kaya dengan glukosa, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang
kering setelah seharian berpuasa. Glukosa itu sudah cukup mengenyangkan, sehingga setelah sholat
maghrib, tidak akan berlebihan apabila bermaksud untuk makan lagi.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan
cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti
misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua,
melancarkan sembelit, menurunkan kolesterol, dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi
untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya.
Dalam Al-quran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “az zaytun” diulang sampai tujuh
kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung
dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan
menghasilkan “ahsni taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat at tin.
Subhanallah!
Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau
selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat
dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau
tidak rutin mengonsumsinya. Diantaranya tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah
air masak (kira-kira seperti bubur ayam). Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis,
yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.
Sekarang masuk pada tata cara mengonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu.
Sebab setinggi apa pun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya.
Yang paling penting adalah menghindari isrof (berlebihan). Rasulullah bersabda, “Cukuplah bagi
manusia untuk mengonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya
(rusuknya).”
Makanlah dengan sikap duduk yang baik yaitu tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik
bagi lambung, sehingga makanan akan turun dengan sempurna. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
aku tidak makan dengan bersandar.”Prinsip ketiga berpuasa. Sebulan dalam setahun, umat Islam
diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan tetapi juga ksehatannya dapat terjaga.

“Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari)

Puasa akan membawa kita pada kesehatan yang sangat luar biasa. Secara fisiologis, puasa sangat
erat kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia. Saluran pencernaan manusia tempat menampung
dan mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat di dalam tubuh
manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti bekerja selama 24 jam dalam sehari. Banyak
hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan. Diantaranya,
memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat,
menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid “jahat” (cholesterol),
detoksifikasi (membuang racun dari tubuh), dan lain sebagainya.

Selain itu, diajarkan juga kepada kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan.
Doa sebelum makan:

“Ya Allah, berkahilah untuk kami, pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami, dan periharalah
kami dari api neraka”(Al Hadist).

Doa sesudah makan:


“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-
orang muslim”(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

3. Olahraga Sehat Ala Rasul

Olahraga merupakan kegiatan menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot-otot
menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih lancar ke semua jaringan dan
organ-organ tubuh. Rasulullah SAW menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai
upaya untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Sabda beliau: “Ajarilah anakmu (olahraga)
berenang dan memanah” (HR.Dailami).

Olahraga yang dilakukan secara rutin dapat menunjang perkembangan jiwa. Meningkatkan
ketrampilan dan pertumbuhan badan.selain untuk menjaga stamina olahraga berfungsi untuk
memperkuat daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Dalam keseharian, bila perjalanan jarak pendek, Rasullah selalu berjalan kaki, yaitu dari rumah ke
masjid, dari masjid ke pasar dan dari pasar ke rumah-rumah sahabat. Bahkan beliau berjalan kaki
ketika mengunjungi makam pahlawan di Baqi sekitar tiga kilometer dari pusat kota Madinah, baik
pada waktu terik matahari maupun malam. Beliau tidak suka hidup manja. Sebab ketika berjalan kaki
keringat mengalir di sekjur badan, pori-pori kulit terbuka dan peredaran darah berjalan nomal
sehingga terhindar dari penyakit jantung. Ingatlah mencegah itu lebih baik daripada mengobati.

4. Bersih Sehat Ala RasulullahBeliau senantiasa nampak rapi dan bersih walaupun pakaian yang
beliau miliki tak lebih dari dua salinan. Tak pernah ada bintik-bintik hitam atau kuning pada
sorbannya. Sedang gamisnya selalu putih bersih. Tiap hari kamis atau jumat beliau mencukur rambut-
rambut halus yang tumbuh di bagian pipi. Kuku juga dipotong setiap pekan. Rambut yang panjang
selalu tersisir rapi pada waktu tertentu, beliau mengoleskannya dengan sejenis minyak wangi. Gigi
beliau putih dan berbaris rapi.

Beliau bersabda:

“Gosoklah gigimu berulang-ulang sebab hal itu membersihkan mulut dan disukai Allah”

Rasulullah menggosok gigi bukan hanya setelah bangun tidur tapi juga setiap habis makan dan setiap
hendak sholat. Pada hari jumat disunahkan untuk mandi sebelum pergi ke masjid. Nabi bersabda:

“Mandi hari jumat adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan
memakai harum-haruman”(HR Muslim).

Bukan saja dikala hendak melakukan sholat, diluar sholat pun setiap muslim harus memperhatikan
kebersihan diri. Rasulullah menjaga kebersihan bukan hanya karena ingin sehat tapi juga merindukan
kasih saying Allah.

5. Tidak Marah Ala Rasulullah


Suatu riwayat menceritakan bahwa seorang untusan dari Bani Nadhir menemui Rasulullah untuk
minta nasehat yang pendek dan dengan melaksanakan nasehat pendek itu, ia ingin masuk surga
sehingga terlepas dari siksa neraka. Nabi memberi nasehat pendek.

“Jangan Marah”
“Ulangi nasehatmu ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”
“Sekali lagi ya Rasulullah!”
“Jangan Marah”

Siapa yang tidak pemarah hatinya aka tenteram, jika rasa marah tumbuh segeralah dihilangkan
dengan :
- Merubah posisi, misalnya jika marah timbul ketika sedang berdiri maka duduklah, jika sedang duduk
maka berbaringlah.
-Segeralah berwudhu dan mengerjakan sholat sunah dua rakaat.

6. Taka Pernah Iri Hati Ala Rasulullah

Iri hati adalah saudara kandung dari buruk sangka. Misal, timbul kecemasan dan kegelisahan dalam
diri seseorang jika temannya memperoleh kehidupan yang lebih baik atau pangkat yang lebih tinggi.
Hati Rasulullah selalu tenteram dan tak pernah membenci siapapun. Beliau bersabda:

“Tak kan masuk surga siapa pun yang gemar memburuk-burukan nama orang lain”.(HR. Abu Dawud)

Hanya dalam dua hal unmat Islam boleh bersikap iri. Sabda Rasulullah:

“Tak boleh bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama terhadap orang yang memiliki kekayaan dan
mempergunakannya untuk menegakkan yang haq. Kedua terhadap orang yang memiliki pengetahuan
dan rajin menyebarkannya pengetahuannya itu kepada orang banyak” (HR.Bukhari)

Adanya keimanan dalam diri seseorang akan memiliki sikap hidup ikhlas dan sabar. Kedua sikap hidup
tersebut merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar. Kedua sikap hidup tersebut
merupakan kunci kebahagiaan. Hilangnya rasa ikhlas dan sabar akan menyebabkan penyakit yang
kita kenal dengan sebutan stres. Apabila stres telah menghinggapi seseorang maka dia akan menjadi
lemah yang akhirnya mudah terserang penyakit. Wallahu a’lam bishawab.
URGENSI POLA HIDUP SEHAT

Hidup sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga dapat menolong dirinya
sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat. Termaasuk upaya untuk
memberdayakan anggota keluarga untuk memahami dan mampu melaksanakn perilaku hidup sehat.

Diantara pola hidup sehat :


1. Tersedianya air bersih { minum, masak, mencuci}
2. Membersihkan diri {sikat gigi, mandi, wudlu}
3. Tersedianya tempat pembuangan {sampah, wc}
4. Melakukan aktifitas fisik setiap hari {bekerja, olah raga}
5. Makan teratur memenuhi nilai gizi {buah, sayur, lauk}
6. Bebas asap {rokok, obat nyamuk, sampah}
7. Beragama dan beribadah {dikir, solat puasa}
8. Bersosialisasi {bermasyarakat}

Kesehatan jiwa , korelatif pemikiran Ibn Qoyyim dan Psikologi modern


Menurut Hamid Zahran dan Abd Kholiq : Kesehatan jiwa merupakan kondisi yang permanen yang bersifat relative.
Maksudnya, kesehatan jiwa adalah bukan merupakan kondisi yang statis, melainkan kondisi yang bersifat dinamis
dan terus bergerak aktif dan relative, dapat berubah- ubah dari satu individu ke individu yang lain, termasuk juga
kesehatan jiwa, akan mengalami sebuah masa penurunan {sakit}.
Orang yang memiliki tingkat kesehatan jiwa yang baik mengindikasikan tingkat kepercayaan diri yang tinggi,
sedangkan orang yang memiliki tingkat kesehatan jiwa yang rendah mengindikasikan ketidak stabilan dan keraguan
mental dari waktu ke waktu.

Menurut Ibn Qoyyim : kebahagian merupakan konsekwensi hidayah, sedangkan kesengsaraan merupakan
konsekwensi ketidak patuhan terhadap perintah Allah. Perasaan damai, aman , senang, tenteram dan bahagia yang
timbul saat mendapatkan keimanan dan hidayah akan menuntun seorang memperoleh keselamatan dan
kebahagiaan. Sebaliknya perasaan takut, kalut, sedih tersiksa dan gelisah akan timbul ketika tersesat dan bingung.

Disebutkan dalam buku Madrosah pendidikan jiwa, tabiin mengadakan 5 usaha meningkatkan kesehatan jiwa
sebagai berikut :
1. Takut kepada Allah
2. Berjiwa sabar
3. Mengendalikan nafsu
4. Tawakal
5. Muhasabah instropeksi diri
Manfaat menerapkan pola hidup sehat :
1. Dapat tidur nyenyak
2. Dapat bekerja lebih maksimal dan meningkatnya kinerja
3. Dapat belajar dengan baik
4. Berpikiran positif dan sehat
5. Damai, nyaman dan tenteram
6. Penampilan yang sehat
7. Kehidupan dan interaksi social yang baik
8. Lebih percaya diri
9. Menghemat pengeluaran untuk kesehatan
10. Terhindar dari penyakit

Anda mungkin juga menyukai