Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


yang telah memberikan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Modul Pengembagan Media Pembelajaran
mengenai Meningkatkan Belajar dengan Visual. Salam dan
syalawat selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW. yang
telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju ke alam
yang terang benderang.
Tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian modul ini,
yaitu teman–teman kelompok dan kepada teman-teman yang telah
mendukung kami sepenuhnya.
Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam modul
ini, baik dari segi penyusunan maupun isinya. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan tanggapannya guna penyusunan modul
yang lebih baik pada masa yang akan datang. Demikian modul ini
kami susun agar dapat diterima dan digunakan sebagai acuan untuk
modul selanjutnya.

Mataram, Desember 2014


Penyusun
P a g e | iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................... iii
MENINGKATKAN BELAJAR DENGAN VISUAL ............... 1
A. Visual dalam Ruang Kelas ................................................ 1
1. Pemanfaatan Visual ............................................................... 1
2. Fungsi Media Visual .............................................................. 3
B. Visual non-Proyeksi ........................................................... 5
1. Jenis-jenis Visual Non-proyeksi ............................................ 5
2. Keuntungan Visual Non-proyeksi ....................................... 10
3. Keterbatasan Visual Non-proyeksi ...................................... 11
4. Integrasi Visual Non-proyeksi ............................................. 12
C. Visual Proyeksi ................................................................. 13
1. Jenis-jenis Visual Proyeksi .................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 21
Page |1

MENINGKATKAN BELAJAR DENGAN VISUAL

Visual berhubungan erat dengan mata atau penglihatan.


Menurut beberapa ahli, visual juga merupakan salah satu bagian
dari aktivitas belajar. Dimana
aktivitas belajar itu sendiri terdiri
dari: somatis (belajar dengan
bergerak dan berbuat), auditori
(belajar dengan berbicara dan
mendengar), intelektual (belajar
dengan memecahkan masalah dan
merenung), dan visual (belajar
dengan cara melihat, mengamati,
dan menggambarkan). Keempat
aktivitas belajat tersebut harus
dikuasai supaya proses belajar
dapat berlangsung secara optimal. Gambar 1.1 Visual

A. Visual dalam Ruang Kelas


Macam-macam visual yang dapat digunakan untuk
meningkatkan belajar. Dengan menggunakan visual, kita bisa
menemukan cara-cara membantu siswa memahami gagasan
yang rumit. Visual bisa melibatkan para pembelajar dalam
pencarian pengetahuan.
1. Pemanfaatan Visual
Pemanfaatan visual untuk meningkatkan pembelajaran
di dalam kelas diantaranya sebagai berikut:
Page |2

a) Guru sekolah dasar memasang sebuah poster di ruang


kelas yang berisi pesan untuk menjaga kebersihan tangan
dengan cara mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah
makan, setelah buang air, setelah bermain, serta setiap
melakukan aktivitas. Tujuan dari cuci tangan ini adalah
agar kita terhindar dari kuman/bakteri jahat yang
menyebarkan penyakit.
b) Penggunaan kamera dokumen di SMP untuk
memproyeksikan koin dan mata uang pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial.
c) Penggunaan Powerpoint di kelas seni teater untuk
membandingkan drama modern dan drama tragedi klasik
Yunani yang dibuat oleh siswa.
d) Penggunaan transparan OHP oleh pustakawan di kelas
untuk memperlihatkan tata letak pusat media kepada
siswa baru.
e) Siswa SMK mendokumentasikan kegiatan kunjungan
usaha dengan menggunakan kamera digital, di mana
setelah kunjungan usaha tersebut, siswa ditugaskan
untuk mempresentasikan hasil kunjungan usaha dalam
bentuk diskusi panel.
Dari contoh penerapan visual di dalam kelas oleh guru
ataupun siswa di atas, dapat kita cermati bahwasannya
visual digunakan untuk meningkatkan belajar. Media visual
bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam memahami
sesuatu yang rumit menjadi lebih mudah untuk dikaji.
Page |3

2. Fungsi Media Visual


Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

a) Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai
teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran
siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata
pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak
memperhatikan. Media gambar khususnya gambar
yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan
mengingat isi pelajaran semakin besar.

b) Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi
yang menyangkut masalah social atau ras.
Page |4

c) Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-
temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

d) Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat
dari hasil penelitian bahwa media visual yang
memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton
(1985:28), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media
itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
a) Memotivasi minat atau tindakan,
b) Menyajikan informasi, dan
c) Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran
dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.
Page |5

Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan


merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak
(turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela,
atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini
akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.

B. Visual non-Proyeksi
Visual Non-proyeksi mudah digunakan karena tidak
membutuhkan perlengkapan apapun. Relatif murah;
kenyataannya banyak darinya bisa diperoleh hampir tanpa
biaya. Dapat digunakan di banyak cara di seluruh tingkatan
pengajaran dan di seluruh disiplin pelajaran. Dapat
menggunakannya untuk merangsang ekspesi kreaktif, seperti
menceritakan atau menuliskan kisah dan membuat puisi.
Visual ini terutama sekali membantu dengan tujuan-tujuan
yang mengharuskan mengidentifikasi orang-orang, tempat,
atau benda-benda, serta semua yang melibatkan gagasan rumit
yang bisa digambarkan dengan diagram atau model.
1. Jenis-jenis Visual Non-proyeksi
a) Gambar diam
Gambar diam merupakan representasi foto grafis
dari orang, tempat dan benda-benda. Gambar diam
merupakan dua dimensi. Anda bisa menutupi
kekurangan tiga dimensinya dengan menyediakan
sekelompok gambar yang menampilkan objek atau
pemandangan yang sama dari beberapa posisi atau
sudut.gambar dalam buku cetak bukan sekedar hiasan
tetapi dimaksudkan sebagai alat bantu beajar. Siswa
Page |6

harus didorong untuk membaca gambar seperti halnya


mereka membaca tulisan. Guru harus mengajarkan
kemampuan untuk memahami gambar-gambar dalam
buku cetak dan memotivasi siswa untuk
menggunakannya untuk mencapai tujuan belajar.

Gambar 1.2 Gambar dalam buku cetak

b) Gambar, sketsa dan diagram


Gambar, sketsa dan diagram memanfaatkan
penyusunan grafis dari garis-garis untuk mewakili
orang-orang, tempat, benda, dan konsep. Gambar
secara umum lebuh sempurna dan mewakili
ketimbang sketsa. Dagram biasanya dimaksudkan
untuk memperlihatkan hubungan atau membantu
menjelaskan proses, seperti bagaimana sesuatu
bekerja atau dibangun. Gambar mudah ditemukan
dalam buku cetak dan materi kelas lainnya. guru bisa
menggunakaknnya di seluruh fase pengajaran, dari
pengenalan topik hingga evaluasi. Karena gambar
sepertinya tidak begitu mendetail dan lebih nebgarah
kepada tujuan pengajaran ketimbang material
Page |7

fotografis. Para siswa dari berbagai usia memahami


gambar dengan mudah.
Kita bisa menggunakan program tata letak,
desain, dan ilustrasi yang berbasis komputer. Contoh-
contoh dari program tersebut AppleWorks,
Photoshop, Adobe Illustrator. Sebagian besar
program grafik computer dibekali dengan ratusan atau
bahkan ribuan model ketikan dan gambar clip art dan
bisa merekayasa visual dalam beragam cara.

c) Bagan (charts)
Bagan (charts) atau bagan/diagram merupakan
representasi visual dari hubungan yang abstrak seperti
kronologi, kuantitas, dan hierarki. Sebuah bagan
seharusnya memiliki tujuan pengajaran yang jelas dan
terdefinisikan dengan baik. Sebuah bagan yang
dirancang baik akan menyampaikan pesannya
terutama melalui saluran visual. Bagan selalu muncul
dalam buku cetak berupa tabel dan diagram.
d) Grafik
Grafik menyediakan representasi visual dari data
angka-angka. Mereka menggambarkan hubungan di
antara unit-unit data dan kecenderungan dalam data.
Data bisa ditafsirkan lebih cepat dalam bentuk grafik
ketimabang dalam bentuk tabular. Terdapat empat
jenis grafik: batang, bergambar, lingkaran dan garis.
Page |8

Ganbar 1.3 Jenis Grafik

Sejumlah program peranti lunak komputer,


terutama peranti lunak spreadsheet seperti Microsoft
Excel, sekarang memudahkan dalam pembuatan
bagan dan diagram yang terlihat professional.

e) Poster
Poster menggabungkan kombinasi visual dari
gambar, garis, warna, dan kata. Digunakan untuk
menarik dan mempertahankan perhatian pemirsa
cukup lama untuk mengomunikasikan pesan singkat,
biasanya yang bersifat persuasif. Poster harus menarik
perhatian dan meyampaikan pesannya dengan cepat.
Salah satu kekurangan dari menggunakan poster
adalah bahwa pesan mereka dengan cepat diabaikan
karena sudah biasa. Akibatnya, poster tidak
seharusnya dipajang terlalu lama.
Page |9

Gambar 1.4 Contoh poster


Poster dapat efektif dalam sejumlah situasi
belajar. Poster bisa merangsang minat tentang sebuah
topic baru, menyampaikan sebuah kejadian khusus,
atau mendorong kemampuan social. Poster mungkin
dimanfaatkan untuk tujuan motivasi-mendorong para
siswa untuk membaca lebih banyak.

f) Kartun (coretan garis yang merupakan karikatur dari


orang, hewan, atau kejadian fiksi atau nyata)
Kartun merupakan format visual. Kartun mudah
dan cepat dibaca serta menarik bagi anak-anak dari
berbagai usia. Kartun bisa memuat kebijakan dan
kecerdasan. Apresiasi dan interpretasi, bagaimanapun
juga, bergantung pada pengalaman dan kecerdasan
para pemirsa. Pastikan bahwa kartun yang digunakan
P a g e | 10

untuk tujuan pengajaran berada dalam kisaran


pengalaman dan intelektual para siswa.

Gambar 1.5 Contoh Kartun

2. Keuntungan Visual Non-proyeksi


Keuntungan dari visual non-proyeksi, yaitu sebagai
berikut:
a) Tersedia dengan mudah. Visual non-proyeksi begitu
melimpah. Sering kali kita melewatkannya. Tersedia
dalam buku cetak, majalah, dan sebagian besar
material pengajaran.
b) Tidak mahal. Visual cetakan atau non-proyeksi
tersedia dalam biaya murah. Banyak pula yang gratis.
c) Tidak dibutuhkan perlengkapan. Mereka tidak
membutuhkan proyektor atau computer untuk
digunakan. Satu-satunya persyaratan adalah
pencahayaan.
d) Mudah digunakan. Tidak membutuhkan kemampuan
khusus apapun kecuali kemampuan untuk
P a g e | 11

menafsirkannya. Bahkan anak yang paling belia pun


bisa langsung menggunakannya.
e) Tersedia bagi seluruh tingkat pengajaran dan bagi
seluruh disiplin. Visual non-proyeksi tersedia dan
bisa digunakan bersama dengan pembelajar dari
berbagai usia. Bahkan poko persoalan bisa
menggabungkan visual secara efektif untuk
mendorong belajar.
f) Penyederhanaan gagasan yang rumit. Visual non-
proyeksi membantu menyederhanakan bahkan konten
dan hubungan yang paling rumit sekalipun.

3. Keterbatasan Visual Non-proyeksi

Keterbatasan dari visual non-proyeksi, yaitu sebagai


berikut:
a) Ketahanan. Sebagian besar visual non-proyeksi
dicetak di kertas dan bisa rusak sejalan dengan
penggunaan oleh siswa.
b) Penyimpanan. Bagaimana menyimpan visual non-
proyeksi ketika tidak sedang digunakan bisa menjadi
sebuah masalah.
c) Mungkin terlalu kecil untuk dilihat oleh grup. Banyak
visual non-proyeksi tidak sesuai untuk digunakan
dengan sebuah grup karena ukurannya yang kecil.
Bahan cetakan belajar dirancang untuk digunakan
dalam grup.
d) Dua dimensi. Visual bersifat dua dimensi dan
menampilkan hanya satu pandangan dari benda atau
P a g e | 12

pemandangan. Keterbatasan ini bisa ditutupi dengan


menggunakan pandangan yang beragam.

4. Integrasi Visual Non-proyeksi

Visual non-proyeksi bermanfaat dalam berbagai situasi


pengajaran. Aplikasinya mungkin ada diseluruh area
kurikulum pada seluruh tingkatan kelas. Berikut ini sedikit
contohnya :
a) Seluruh mata pelajaran. Foto digunakan di sebagian
besar buku cetak untuk mengambarkan konten.
b) Ilmu komputer. Grup-grup siswa menyiapkan bagan
yang menampilkan hubungan berbagai komponen
komputer.
c) Penulisan kreatif. Guru menampilkan sebuah bahan
cetakan yang menggambarkan pemandangan di desa
dan meminta para siswa untuk menuliskan cerita
pendek terkait dengan visual tersebut.
d) Tata kalimat bahasa inggris. Guru menggunakan
gambar di papan putih untuk menggambarkan kata
depan seperti di atas (over), di bawah (under), dan di
belakang (behind).
e) Bahasa Asing. Untuk kosakata, para siswa
menggunakan kartu flash kecil dengan sebuah visual
di satu sisi dan kata berbahasa asing di sisi lainnya.
f) Kesehatan. Poster dipajang di seputar SD untuk
mendorong kebiasaan makan yang sehat dan
berolahraga.
P a g e | 13

g) Matematika. Buku cetak aljabar berisi grafik yang


menampilkan hubungan antara nilai x dan y dalam
sebuah persamaan.
h) Pendidikan jasmani. Pengajar menggunakan gambar
diam mengenai latihan pemanasan untuk
mengingatkan para siswa akan posisi tubuh dan
urutannya.
i) Fisika. Sebelum menyelesaikan soal, setiap siswa
diharuskan memvisualkan soal fisika dengan
menggambar sebuah diagram yang menampilkan
hubungan di antara sifat-sifat yang diketahui dengan
nilai-nilai yang belum diketahui.
j) Membaca. Untuk memotivasi pembaca belia, buku
setingkat SD memiliki visual yang berwarna-warni
yang menyertai cerita.
k) Kajian sosial. Para siswa mempelajari kartun editorial
dari berbagai Koran dan membahas penafsiran
individual mereka atas kartun tersebut.

C. Visual Proyeksi
Visual proyeksi sebagai format media gambar diam diperbesar
dan ditampilkan di layar. Proyeksi semacam itu mungkin
diperoleh dengan mengirimkan gambar dari sebuah komputer
atau kamera dokumen ke sebuah proyektor digital atau monitor
televisi atau menggunakan sebuah OHP.
1. Jenis-jenis Visual Proyeksi
a) Piranti lunak presentasi
P a g e | 14

Peranti lunak presentasi menyediakan format


untuk menampilkan visual berbasis komputer dengan
sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi
yang paling dikenal luas adalah PowerPoint.
Selain itu, saat ini piranti lunak presentasi yang
telah banyak digunakan diantaranya: Macromedia
Flash, OpenOffice Impress, Presentation X3, Star
Office.Org Impress, Kpresenter, Apple Keynote,
Prezi, dan lain-lain.

Keuntungan:
• Mudah dibuat dan digunakan. Siswa serta guru,
bisa membuat presentasi digital dengan sedikit
pelatihan mengenai peranti lunak itu sendiri.
Sebagian besar piranti lunak menyediakan
“Wizards” untuk membantu.
• Catatan yang diproyeksikan untuk anda dan
siswa anda. Selama presentase mata pelajaran,
catatan yang diproyeksikan membantu
mempertahankan pada jalurnya. Catatan tersebut
juga mengisyaratkan siswa terhadap poin-poin
kunci dari presentase.
• Mendukung penyertaan multimedia. Teks, visual,
animasi, audio, dank lip video dapat disertakan.
• Mendukung interaktivitas. Presentasi bisa
menyertakan hiperteks dan tombol navigasi
untuk lebih mendukung proses belajar. Presenter
bisa dengan mudah menuju slide manapun dalam
P a g e | 15

presentasi atau tautan ke salah satu dari berkas


multimedia terpadu atau situs internet.
• Menghasilkan format yang beragam. Selebaran,
halaman catatan, dan garis-garis besar bisa dibuat
dengan satu klik mouse.

Keterbatasan:
• Hanya kata-kata. Banyak siswa merupakan
pembelajaran visual, sehingga tanpa visual dalam
presentasi mereka mungkin tidak belajar.
• Terlalu banyak pada satu slide. Beberapa orang
meletakkan terlalu banyak kata pada satu slide.
Batasi jumlah kata pada satu slide maksimal 36.
• Terlalu banyak “lonceng dan pluit”. Penggunaan
yang terlalu banyak dari transisi, animasi dan
suara tak relevan bisa mengalihkan perhatian.
• Presentasi yang linear. Yang terlalu sering
terjadi sang presenter tidak menyadari bahwa
peranti lunak tersebut memiliki kemampuan
untuk membuat presentasi menjadi nonlinear dan
interaktif menggunakan hyperlink.

Integrasi:
• Seluruh mata pelajaran. Menampilkan garis
besar dari presentasi : menyediakan kata-kata
kunci dan istilah teknis.
P a g e | 16

• Seni. Menggambarkan penggunaan warna untuk


memacu emosi, mempelajari berbagai jenis
pahatan; menampilkan apa yang terjadi ketika
dua warna dipadukan.
• Biologi. Menganimasi peredaran darah;
menggambarkan pertumbuhan HIV-AIDS
diseluruh dunia.
• Bisnis. Memperlihatkan prosedur tahap demi
tahap untuk penggunaan peranti lunak akuntasi,
menampilkan struktur organisasi.
• Ilmu keluarga dan konsumen. Menampilkan tata
letak ruangan dengan berbagai penyusunan
perabotan berbeda; menunjukkan teknik yang
sesuai untuk mengukur bahan-bahan kering.
• Sejarah. Mempelajari pertempuran dan alur
waktu sebuah perang; “kunjungan” ke tempat-
tempat bersejarah setempat.

b) Gambar Digital
Visual bisa dibidik dan disimpan dalam format
digital. Gambar digital bisa dibidik menggunakan
kamera digital atau alat pindai. Penyimpanan digital
meliputi CD, DVD, perangkat simpan bisa dipindah,
dan hard drive computer. Untuk menampilkan gambar
digital ke sebuah kelompok bisa menggunakan
monitor televise yang besar atau proyektor digital.
P a g e | 17

Proyektor digital dirancang untuk menampilkan


gambar digital dan merupakan unit yang berdiri
sendiri dan terpisah.

Keuntungan:
• Tampilan yang instan. Kamera digital
memungkinkan untuk secara instan menampilkan
setiap foto setelah dibidik.
• Akses acak. Gambar digital bisa dengan cepat dan
acak diakses.
• Mudah digunakan. Sebagian besar kamera digital
dan proyektor digital mudah digunakan.
• Kemampuan simpan. CD dan DVD bisa
menyimpan sejumlah besar visual digital.
• Visual berkualitas terbaik. Kualitas visual digital
sering kali lebih baik daripada gambar fotografis
yang dicetak atau pada slide dan tidak memudar
seiring waktu.
• Ketahanan. Perangkat simpan portable sanagt
tahan lama. Gambar digital yang disimpan tetap
awet kualitasnya sejalan dengan waktu.
• Portabel. Cakram digital sangat portable.
• Pilihan gambar. Keuntungan terbesar dari visual
digital adalah bisa memproyeksikan apa saja.
• Interaktivitas.

Keterbatasan:
P a g e | 18

• Mahal. Kamera digital, alat pindai, dan proyektor


berkualitas terbaik sangatlah mahal.
• Ringkih. Kamera digital bisa sedikit lebih ringkih
saat dioperasikan ketimbang kamera tradisional.
• Membutuhkan proyektor atau monitor digital.

Integrasi:
Visual digital proyeksi cocok untuk seluruh
pembelajaran dan mata pelajaran. Visual digital
menyediakan presentasi yang dinamis atau interaktif,
seperti yang berikut ini : seni, biologi,kimia, ilmu
konsumen, ekologi, sastra, matematika.

c) Proyeksi Kamera Dokumen


Kamera dokumen merupakan kamera video yang
dilekatkan pada sebuah penyangga salin, yang
diarahkan ke bawah ke dokumen, gambar rata, grafik,
atau benda-benda kecil.

Keuntungan:
• Tidak dibutuhkan proses produksi.
• Seluruh siswa memiliki pandangan yang setara.
• Memungkinkan penayangan karya siswa secara
kelompok.
• Membutuhkan pencahayaan ruang yang normal.

Keterbatasan:
• Piranti keras yang sangat banyak.
P a g e | 19

• Butuh monitor dan proyektor


• Pencahayaan tambahan

Integrasi:
Aplikasi ada di seluruh area kurikulum pada
seluruh tingkatan kelas. Berikut ini adalah sedikit
contohnya: Seluruh mata pelajaran, seni, biologi,
bisnis, ilmu konsumen dan keluarga.

d) Overhead Projection (OHP)


Sistem OHP masih banyak digunakan di ruang
kelas karena biayanya yang murah dan mudah
digunakan. OHP yang khas merupakan perangkat
yang sederhana.

Keuntungan:
• Kecemerlangan
• Kontak mata
• Mudah digunakan
• Kelimpahan material
• Kemampuan merekayasa
• Ketersediaan seluruh material
• Material buatan sendiri
• Persiapan di muka

Keterbatasan:
• Tidak diprogramkan sebelumnya
• Bukan bersifat pengajaran sendiri
P a g e | 20

• Membutuhkan proses produksi

Integrasi:
Karena gambar besar dan bisa direkayasa atau
menambahkannya sembari memproyeksi, OHP
sungguh serba guna. Alat ini telah digunakan untuk
berkomunikasi secara visual di setiap mata pelajaran
dalam kurikulum.

Berikut ini adalah sedikit gagasannya: Seni, ilmu


konsumen dan keluarga,drama, geografi, seni bahasa.
P a g e | 21

DAFTAR PUSTAKA

Amanahme. 2011. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual.


http://www.slideshare.net/desyaryanti37/media-visual.
Diakses tanggal 21 November 2014.
Anonim. 2013. Visual: Meningkatkan Belajar dengan Visual.
http://yoriandes.blogspot.com/2013/03/visual-meningkatkan-
belajar-dengan_28.html. Diakses tanggal 11 Desember 2014.
Erviana, Endah dkk. Visual: Meningkatkan Belajar dengan
Visual. http://liyaanggrasari.wordpress.com/artikel/semester-
1/. Diakses tanggal 14 Desember 2014.
Ganap, Goldha Antrina. 2013. Visual.
http://goldhaantrinaganap.blogspot.com/2013/12/chapter-
10.html. Diakses tanggal 11 Desember 2014.
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011.
Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Wikipedia. Microsoft PowerPoint.
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint. Diakses
tanggal 21 November 2014.
P a g e | 22

Dapatkan Ebook gratis lainnya di


https://hanyasetengah.blogspot.com

MyContact:
Email | sukmawandi1994@gmail.com
Facebook | Sukmawandi Rahmat
Twitter | @Andhy_SN
Youtube | S-NOAH dan SR-Project
P a g e | 23

Anda mungkin juga menyukai