2) Ame - Word Perawatan Metode Kangguru
2) Ame - Word Perawatan Metode Kangguru
PENDAHULUAN
1
Perawatan Metode Kangguru adalah pendekatan lebih humanistik yang pertama
kali dikembangkan oleh Edgar Rey ,Hector Martinez dan L. Navarette pada tahun
1978 di Maternal and Child Institute, Santa Fe de Bogota, Kolombia untuk
perawatan neonatus terutama bayi berat badan lahir rendah atau prematur, sebagai
ganti atau menekan kebutuhan inkubator. 6,8
Selama hampir dua dekade dilakukan penerapan dan penelitian yang berkaitan
dengan metode ini untuk membuktikan bahwa PMK lebih dari hanya sekedar
alternatif untuk perawatan dengan inkubator. Hasil penelitian dan penerapan
tersebut menunjukkan bahwa metode ini sangat efektif untuk mengontrol suhu
tubuh, pemberian ASI dan terjalinnya hubungan batin yang kuat antara ibu dan
bayi (bonding), tanpa memperhatikan tempat, berat badan, usia kehamilan, dan
kondisi klinisnya dan menurunkan kesakitan pada bayi baru lahir dengan prematur
dan BBLR.9,10
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Metode kanguru adalah suatu teknologi tepat guna untuk perawatan bayi baru
lahir, khususnya bayi premature atau berat lahirnya lebih kecil dari 2500 gram
(BBLR) dengan cara melekatkan kulit bayi ke kulit ibu/skin to skin contact.1,2
Kanguru Mother Care ( KMC) atau perawatan bayi lekat (PBL) adalah kontak
langsung kulit ibu dan bayi secara dini, terus menerus dengan pemberian ASI
eksklusif metode ini dilakukan sampai berat bayi 2500 gram atau mendekati 40
minggu atau sampai bayi kurang nyaman dengan kanguru mother care.3
Metode kangguru mampu memenuhi kebutuhan bayi dengan BBLR yaitu
dengan menyediakan situasi dan kondisi yang sesuai dengan rahim ibu, sehingga
memberi peluang untuk dapat beradaptasi secara baik dengan dunia luar.Metode
Kangguru atau perawat bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat
untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan
di klinik ataupun di rumah. Sehingga diperoleh suhu optimal bayi.4,5
3
a. Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat
dalam batas normal.
b. BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama dalam waktu 1 jam
pertama.
c. ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem
imun bayi karena meningkatnya produksi ASI.
d. Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga
menurunkan stres ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.
e. Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
f. Meningkatkan ikatan bayi-ibu
g. Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah
waktu terbangun yang lebih rendah.
h. Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran
pernapasan bawah.
i. Memperpendek masa rawat.
j. Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.
k. Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.
l. Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok.
PMK daripada bayi dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan
seterusnya.7
2. Manfaat PMK bagi Ibu
a. Mempermudah pemberian ASI.
b. Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi.
c. Hubungan lekat bayi-ibu lebih baik, ibu sayang kepada bayinya.
d. Pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih puas,
kurang merasa stres).
e. Peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan kesuksesan
dalam menyusui.
3. Manfaat PMK bagi Ayah
a. Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya.
4
b. Meningkatkan hubungan antara ayah-bayinya, terutama berperan penting di
negara dengan tingkat kekerasan pada anak yang tinggi.8
4. Manfaat PMK bagi petugas kesehatan
Bagi petugas kesehatan paling sedikit akan bermanfaat dari segi efisiensi
tenaga karena ibu lebih banyak merawat bayinya sendiri. Dengan demikian
beban kerja petugas akan berkurang. Bahkan petugas justru dapat melakukan
tugas lain yang memerlukan perhatian petugas misalnya pemeriksaan lain atau
kegawatan pada bayi maupun memberikan dukungan kepada ibu dalam
menerapkan PMK.9
5. Manfaat PMK bagi institusi kesehatan
a. Lama perawatan lebih pendek sehingga cepat pulang dari fasilitas kesehatan.
Dengan demikian, tempat tersebut dapat digunakan bagi klien lain yang
memerlukan (turn over meningkat).8,9
b. Pengurangan penggunaan fasilitas (listrik, inkubator, alat canggih lain)
sehingga dapat membantu efisiensi anggaran.9
D. Efek Fisiologis
Berbagai keuntungan fisiologis PMK telah terbukti memiliki manfaat yang
penting terutama pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Berikut ini akan
dibahas beberapa aspek manfaat PMK.5,6,7
1) Efek PMK terhadap sistem kardiorespirasi
Pada sekitar 85-90% neonatus, transisi dari kehidupan fetal masuk dalam neonatal
merupakan sebuah waktu dengan perubahan fisiologi yang sangat cepat. Berbagai
kerja transisi tercapai dalam 4 hingga 6 jam pasca persalinan. Selama waktu
tersebut, sebagian besar cairan paru fetal terabsorbsi dan kapasitas paru residual
mulai terbentuk dan jantung mulai memompa cardiac ouputnya.Respon jantung
dan respirasi yang terjadi sangat tergantung pada stimuli lingkungan yang terjadi.8
Terkait efek kardiorespirasi, sejumlah penelitian klinis acak dan studi quasi-
eksperimental melaporkan bahwa denyut jantung bayi tidak mengalami perbedaan
baik saat berada dalam inkubator dan PMK atau mungkin dapat meningkat 5-10
denyut per menit saat sesi PMK sebagai respon awal saat menengadahka kepala
5
(head tilting upward) dan kemudian akibat proses penghangatan bayi (infant
warming). Disamping itu, pada jam kedua sesi PMK, denyut jantung dapat
meningkat lebih tinggi dari jam pertama.9
Sebuah meta-analisis dari 23 studi yang membandingkan kondisi bayi
prematur dalam inkubator dan PMK kemudian kembali ke inkubator, melaporkan
bahwa denyut jantung saat berada dalam inkubator dan PMK tidak berbeda
bermakna.9 Berbagai penelitian deskriptif melaporkan bahwa bradikardia (denyut
jantung 100 kali per menit atau turun 33% dari denyut jantung basal) ternyata
jarang dijumpai saat sesi PMK, sehingga direkomendasikan bahwa PMK mampu
menekan terjadinya bradikardia.10
Kecepatan pernapasan juga mirip dengan denyut jantung dimana dilaporkan
tidak berbeda bermakna antara BBLR yang berada dalam inkubator dan sesi PMK
atau dapat meningkat hingga 10 kali napas permenit atau turun hingga 4 napas
permenit selama 3 menit. 11
Dalam tinjauan terhadap episode apneu dalam respon terhadap PMK dilaporkan
bahwa tidak ada perbedaan episode apnea pada BBLR yang dirawat dengan
inkubator maupun dalam sesi PMK. Walaupun demikian, penelitian Hadeed dkk
melaporkan bahwa episode apneic menurun hingga 75% selama 3 jam sesi PMK
dibandingkan saat dalam inkubator, sebuah hasil penelitian yang juga didukung
oleh randomized clinical trial (RCT) lainnya. Sebuah studi deskripsi melaporkan
tidak ada apnea yang terjadi saat ibu menyusui dalam sesi PMK.11 Singkat kata,
kecepatan denyut jantung dan respirasi biasanya tetap berada dalam range yang
diterima secara klinis dan lebih stabil selama sesi PMK dibandingkan dengan saat
berada dalam inkubator. Dengan kata PMK mampu menjaga stabilitas efek
kardiorespirasi.11
6
mengalami penurunan tetapi dapat mencapai kestabilan hingga batas normal
dalam 3 menit onset PMK. Oleh sebab itu, berdasarkan evidence based level A,
perubahan saturasi oksigen selama PMK dilaporkan minimal dan nilainya tetap
berada dalam batas klnis yang dapat diterima.11
Sebuah penelitian acak terkontrol di India menunjukkan adanya penurunan
saturasi oksigen dan peningkatan suhu setelah 1 jam dilaksanakan PMK.12
7
melebihi batas yang diinginkan yaitu 50 nmol/L. Oleh sebab itu reduksi kadar
kortisol hingga 60% dalam waktu singkat menjadi penting, mengingat
peningkatan kadar kortisol akan mengganggu fungsi sistem umum. SebuAh studi
pada BBLR melaporkan tidak ada perbedaan kadar kortisol saat berada dalam
inkubator dan PMK menunjukkan adanya pengaruh maturasi terhadap sekresi
kortisol.11
8
menyatakan bahwa bayi yang mendapat sesi PMK rata-rata 13,5 jam per hari
memiliki kecenderungan infeksi nosokomial yang sangat kecil dibandingkan
kelompok yang tidak mendapatkan sesi PMK.10 Efek PMK terhadap infeksi
nosokomial, secara teoritis diperkirakan terjadi akibat peningkatan fungsi sawar
stratum korneum saat hidrasi meningkat dan kehilangan cairan transepidermal
menurun saat sesi PMK.11
9
pada bayi yang mendapat PMK dibandingkan kontrol.5,10 Disamping itu, PMK
juga dapat mempengaruhi status spektrum lainnya yaitu menangis. Bayi dapat
menangis untuk beberapa alasan misalnya saat dipisahkan dari ibunya, kelaparan
atau respon terhadap nyeri. Penelitian melaporkan bahwa bayi jarang sekali
menangis saat sesi PMK dibandingkan saat berada dalam inkubator. PMK terbukti
dapat menekan episode menangis pada bayi termasuk episode menangis yang
terkait dengan prosedur yang memicu rasa nyeri.10,15,16,17
Efek merugikan nyeri pada bayi meliputi efek fisiologis dan metabolik seperti
efek metabolik seperti perubahan tanda vita l, perubahan aliran darah serebral dan
sekresi hormon stres.15,16,17
10
Tabel 1. Sejumlah penelitian efek PMK terhadap pemberian ASI12
11
tidur bayi tersebut. PMK juga terbukti mampu meningkatkan organisasi tidur
yang terbukti melalui peningkatan kuantitas tidur tenang, peningkatan siklus tidur
dan penurunan bangun mendadak dari tidur. Semua perubahan dalam perilaku
tidur yang terjadi selama PMK sejalan dengan makin matangnya fungsi otak pada
bayi. Siklus tidur juga merupakan prediktor perkembangan otak. Siklus tidur bayi
prematur sedikitnya memerlukan 60 menit untuk menjadi lengkap dalam dalam 5
menit dari onset PMK. Oleh sebab itu setiap sesi PMK sebaiknya berlangsung
sedikitnya selama 65 menit sehingga bayi dapat menyelesaikan sedikitnya 1 siklus
tidur secara lengkap. 11
E. Indikasi
Untuk mulai dilakukannya PMK ini diperlukan adanya kesiapan antara bayi,
orangtua, dan instansi terkait untuk mendukung penggunaan dari PMK ini.
Kesiapan Bayi
Untuk menilai kesiapan bayi pada penggunaan PMK ini adalah bayi harus dalam
keadaan tenang di dalam radiant warmer atau inkubator. Penilaian tanda-tanda
vital bayi merupakan indikator yang baik untuk menilai kesiapan bayi, yaitu
berdasarkan :11
1. Denyut jantung dalam batas normal
2. Perfusi jaringan yang baik
3. Tidak ada bradikardi
4. Frekuensi napas dalam batas normal
5. Tidak ada periodic breathing
12
6. Suhu tubuh dalam batas normal pada suhu lingkungan
7. Aktivitas normal
Kesiapan Orangtua
Untuk menilai kesiapan orangtua, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu 12:
1. Adanya keinginan dari orangtua untuk melakukan kontak dengan bayi mereka
2. Siap secara emosional
3. Ibu siap untuk memberikan ASI
4. Karena pada bayi prematur terdapat fungsi kekebalan yang belum matang,
maka pemeriksaan kesehatan ibu sebelum dilakukan metode kangguru sangat
diperlukan
Kesiapan institusi
Penilaian kesiapan institusi untuk menerapkan metode kangguru ini meliputi13 :
1. Fisik yang terdiri dari ruangan, kursi dengan tempat bersandarnya kaki yang
nyaman, tirai dan baju khusus untuk ibu, selimut dan topi untuk menjaga suhu
tubuh.
2. Sumber daya manusia yang terdiri dari perawat yang berpengalaman dalam
metode kangguru, perawat yang telah melalui proses pelatihan,
3. Sumber daya pendidikan yang dapat memberikan informasi yang lengkap
kepada orangtua mengenai metode kangguru ini
13
sehingga ibu tenang dan makin percaya diri untuk melakukan perawatan bagi
bayinya.
3. Bayi mudah mendapatkan ASI karena selalu berada bersama ibunya sehingga
memperkuat system imun bayi.
4. Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung dan pernafasan bayi.
5. Meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak.
6. Mengurangi lama menangis pada bayi.
7. Meningkatkan perkembangan psikomotor bayi sebagai reaksi rangsangan
sensorik dari ibu ke bayi.
8. Bermanfaat untuk ibu dan bayi, dimana suhu ibu merupakan sumber panas
yang efisien dan murah.
9. Membuat bayi merasa aman dan nyaman.
10. Menurunkan resiko selama perawatan di rumah sakit.
11. Meningkatkan produksi Asi.
12. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi.
14
H. Penatalaksanaan
Terdapat empat komponen PMK yaitu :
1. Kangaroo position (posisi)
2. Kangaroo nutrition (nutrisi)
3. Kangaroo support (dukungan)
4. Kangaroo discharge (pemulangan)
15
Postur “twisted trunk” diadopsi oleh bayi pada LD menyerupai aspek fisiologis
medula spinalis yang diamati pada kehidupan fetal dan neonatal. Sebuah kurava
konkave anterior tunggal terentuk dari postur yang fleksi. Lordosis servikal dan
lumbal terbentuk bila bayi melakukan ekstensi servikal penuh dan bipedalism
berturut-turut.20
Bayi pada posisi PP menunjukkan kecenderungan terhadap ekstensi,
berkebalikan dengan arah dari kurvatura fisiologis. Menurut Douret, posisi PP
dapat memicu abnormalitas postural seperti retraksi skapular, kecenderungan
postur opisthotonus, fleksi siku tangan, abduksi bahu dan rotasi eksternal dari
panggul disamping kelainan kaki ortopedi.20
Hasil pemeriksaan Dubowitz juga sejalan dan menunjukkan superioristas
posisi LD dengan perkembangan tonus fleksor yang lebih baik. Dengan kata lain
posisi LD memberikan manfaat bermakna terhadap perkembangan neuromotor.20
Memposisikan bayi:
Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi menempel ke
dada ibu. Posisi kangguru ini disebut juga dengan kontak kulit-ke-kulit, karena
kulit bayi mengalami kontak langsung dengan kulit ibu.6,12
16
Kangaroo nutrition (nutrisi)
Posisi kangguru sangat ideal bagi proses menyusui. Dengan melakukan PMK,
proses menyusui menjadi lebih berhasil dan sebagian besar bayi yang dipulangkan
memperoleh ASI. Dengan PMK, proses menyusui menjadi lebih lama. PMK
dapat meningkatkan volume ASI yang dihasilkan ibu. Bayi dengan usia
kehamilan 30 minggu dapat memulai proses menyusui. Segera setelah bayi
menunjukkan tanda kesiapan untuk menyusu, dengan menggerakkan lidah dan
mulut, dan keinginan untuk menghisap (seperti menghisap jari atau kulit ibunya),
bantu ibu menempatkan bayi pada posisi melekat yang dirasa cukup baik.6,11
Waktu yang optimal bagi bayi untuk memulai menyusui, seperti menghisap
adalah pada saat dua jam setelah lahir, ketika bayi bersifat sangat responsif
terhadap rangsangan taktil, suhu dan bau yang berasal dari ibunya.
17
kebutuhan bayi pertamanya sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga,
teman serta petugas kesehatan. PMK membuat ibu dapat memenuhi semua
kebutuhan bayi.
2) Dukungan fisik : Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan
sangat menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting pada
peranannya pada PMK. Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan untuk
membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah.
3) Dukungan edukasi : Sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan
agar ia dapat memahami seluruh proses PMK dan megerti bahwa PMK memang
sangat penting. Ibu harus mengetahui manfaat PMK. Hal ini membuat PMK
menjadi lebih bermakna dan akan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan
berhasil menjalankan PMK baik di rumah sakit ataupun saat di rumah.
18
Berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15g/kg/hari) untuk sekurang-
kurangnya tiga hari berturut-turut
Ibu mampu merawat bayi dan dapat datang secara teratur untuk melakukan
follow-up
Di Malawi, bayi dipulangkan jika berat badan telah naik minimum 10g/hari
selama tiga hari, dapat minum dengan baik (minum melalui gelas atau dari ASI)
dan jika kondisi umum telah stabil. Terdapat batasan berat badan minimum yakni
1500 g. Bayi yang dipulangkan dengan berat badan < 1800 gram difollow-up
setiap minggu dan bayi dengan berat badan >1800 gram setiap dua minggu.22,23
19
8. Memberikan kenyamanan yang diperlukan oleh bayi selama metode kangguru
9. Berikan perlindungan kehangatan yang cukup bagi bayi (penutup kepala,
selimut hangat sesuai kebutuhan) selama metode kangguru
10. Membentuk kelompok untuk memberikan dukungan kepada orangtua dalam
pelaksanaan metode kangguru.
Penggunaan PMK ini dapat dijadikan alternatif perawatan bayi prematur
dengan BBLR di negara-negara berkembang yang memiliki keterbatasan dalam
melakukan perawatan pada bayi-bayi ini untuk menurunkan angka kematian pada
neonatus. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah pemantauan yang harus
dilakukan oleh tenaga medis pada bayi prematur dengan BBLR saat bayi tersebut
telah pulang ke rumah dan melanjutkan penggunaan PMK ini di rumah.22,23
J. Metode Perawata Kangguru dianggap berhasil
20
Kemampuan Singkat Sedang Sangat baik
bayi menyusui
Kepercayaan Selalu butuh Terkadang butuh Tidak butuh
dalam bantuan bantuan bantuan
menangani bayi
termasuk
menyusu
memandikan,
ganti popok
Tambahan berat 0-10 gram 10-20 gram 20-30 gram Skor harus
badan bayi 1atau 2
perhari
Kepercayaan Tidak percaya Sedikit percaya Sangat
memberi diri diri percaya diri
vitamin dan zat
besi
Pengetahuan Tidak tahu Cukup tahu Sangat tahu
PMK
Penerimaan Tidak Terima/terapkan
Terima / Menerapkan
danpenerapan menerima sebagian terapkan tanpa disuruh
PMK /menerapkan sebagian
Kepercayaan Tidak pasti Cukup percaya Sangat
dalam merawat atau tidak dan mampu percaya diri
bayi di rumah mampu
21
terjadi setelah 3 hari tanpa asupan enteral, dan perbaikan terjadi setelah mulai
dilakukan pemberian nutrisi enteral. Pemberian trophic feeding (minimal enteral
feeding, gastrointestinal priming, early hypocaloric feeding), merupakan suatu
konsep yang diperkenalkan, untuk menghindari efek puasa. Prinsip trophic
feeding yaitu untuk menstimulasi perkembangan saluran cerna/gastrointestinal,
tanpa memperberat derajat penyakit. Trophic feeding diberikan dengan jumlah 10-
20 mL/kg/hari.20
Karena bayi prematur seringkali tidak dapat melakukan koordinasi antara
gerakan menghisap, menelan, dan bernafas, maka perlu digunakan selang
orogastrik. Metode yang sering digunakan yaitu infus susu kontinu dan intermiten
(bolus) yang diberikan setiap 3 jam. Penelitian terkini memberikan hasil bahwa
pemberian nutrisi secara bolus, memperbaiki konsentrasi hormon-hormon terkait
dengan keadaan puasa-minum, sehingga memperbaiki perkembangan saluran
cerna, serta didapatkan toleransi minum dan pertumbuhan yang lebih baik pada
bayi yang mendapatkan nutrisi enteral secara bolus. Oleh karena itu, pemberian
minum secara bolus lebih menguntungkan daripada pemberian minum kontinu
pada bayi prematur dengan saluran cerna yang relatif lebih sehat.21
Data penelitian terbaru juga menyokong pemberian minum lebih awal (GI
early priming), yang ternyata tidak menambah komplikasi perawatan bayi baru
lahir di ruang intensif. Masih diperlukan penelitian lanjutan, dalam hal
penambahan volume early feeding, agar pemberian terapi nutrisi parenteral dapat
dikurangi. Pemberian nutrisi enteral lebih memiliki keuntungan dibandingkan
nutrisi parenteral, di antaranya yaitu mempertahankan integritas mukosa saluran
cerna dan menurunkan kejadian sepsis akibat translokasi bakteri.21
Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa toleransi terhadap susu, fungsi
hati, penyakit metabolik tulang, lama hari perawatan, dan penambahan berat bayi
mengalami perbaikan setelah dilakukan pola trophic feeding. Infeksi Rumah Sakit
(IRS) juga berkurang, mungkin disebabkan perbaikan barrier mukosa
gastrointestinal, atau disebabkan perubahan yang melibatkan flora enterik yang
menguntungkan. Penggunaan ASI memberikan efek yang paling nyata, karena
berhubungan dengan menurunnya morbiditas.22
22
Rekomendasi pemberian minum pada bayi lahir dengan usia kehamilan
kurang dari 37 minggu harus berdasarkan pada berat lahir dan tahap
perkembangan, yang ditingkatkan sesuai dengan usia koreksi. Berdasarkan usia
koreksi, Peningkatan pemberian minum pada kebanyakan bayi prematur hampir
menyamai bayi cukup bulan.22
23
BAB III
PENUTUP
24
meningkatkan regulasi status, status neurobehavioural dan maturasi otonom pada
bayi prematur untuk kepentingan bertahan hidup.15
Dengan aplikasi metode PMK secara sedini mungkin ini diharapkan angka
morbiditas dan mortalitas bayi terutama BBLR dapat lebih ditekan dan kualitas
hidup mereka dapat lebih ditingkatkan.20,23
25