Kudaa PDF
Kudaa PDF
Muhammad Adirahman C
Abstrak
Penelitian mengenai tingkah laku prehensi dan mastikasi kuda betina dewasa yang di
kandangkan di Denkavkud telah dilaksanakan pada tanggal 20 November hingga 22
November 2016 di Parongpong, Bandung, Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui berapa banyak frekuensi prehensi dan mastikasi pada kuda betina dewasa yang
dikandangkan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif catatan langsung di
lapangan untuk memperhatikan tingkah laku kuda tersebut selama 3 hari. Hasil penelitian
selama 3 hari menunjukan rataan frekuensi prehensi kuda betina dewasa yang dikandangkan
untuk pemberian hijauan sebesar 117,54 kali/ekor/hari dan 68,89 kali/ekor/hari untuk
pemberian konsentrat, serta rataan frekuensi mastikasi untuk pemberian rumput sebanyak
3055,57 kali/ekor/hari dan 923,56 kali/ekor/hari untuk pemberian konsentrat. Frekuensi
prehensi dan mastikasi tertinggi baik itu untuk pemberian hijauan maupun konsentrat
didapatkan pada saat pemberian pakan di pagi hari.
PENDAHULUAN
Kuda merupakan hewan yang memiliki cukup banyak manfaat untuk kehidupan
manusia sebagai sarana rekreasi dan alat transportasi, bahkan sejauh ini kuda dijadikan hewan
menjadikan kuda menjadi hewan kesayangan dan penting dilakukan pengembangan budidaya
yang intens untuk pelestarian kuda. Sudah sejak lama kuda dikenal sebagai keperluan militer
dan sebagai kuda pacuan yang dimana dengan semakin berkembangnya teknologi modern
kemudian menjadi hewan tunggangan yang dapat digunakan sebagai hobi serta sarana
olahraga seperti Polo berkuda, Tent Pegging, Berburu, dan Equestrian (cabang olahraga
tunggang kuda). Di beberapa daerah tertentu di Indonesia, kuda dijadikan sebagai sumber
Cara mengambil makanan (prehensi) kuda, menggunakan bibir bagian atas untuk
menarik makanan lalu dilanjutkan dengan gigi untuk memotong makanan tersebut. Bibir kuda
akan sangat selektif memilih pakan yang dia sukai, hal ini dapat dilihat dari berbagai kasus
ketika pakan kuda dicampurkan konsentrat yang tidak disukai maka tempat pakan kuda akan
kosong dari hijauan dan hanya menyisakan konsentrat tersebut. Proses prehensi dibantu
dengan air liur, air liur membantu dalam proses menelan makanan. Air liur sendiri dihasilkan
Kuda di Denkavkud belum ada data yang benar-benar menunjukan estimasi waktu
kuda menghabiskan pakannya dan kapan kuda sering mengunyah atau mendekati tempat
pakan untuk makan. Penelitian tentang mengetahui waktu kapan frekuensi prehensi dan
mastikasi terbanyak pada kuda ini dapat membantu pihak Denkavkud membuat sistem
manajemen pakan yang lebih baik dengan cara memberi pakan kuda di waktu kuda memliki
frekuensi prehensi dan mastikasi terbanyak. Berdasarkan latar belakang di atas maka tertarik
untuk melakukan penelitian tentang tingkah laku prehensi dan mastikasi kuda betina dewasa
1. Objek Penelitian
Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah 9 ekor kuda betina dewasa berumur
lebih dari 4 tahun yang dikandangkan dan berada pada kandang N di areal Denkavkud.
2. Metode
Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian studi kasus di Denkavkud dan datanya
dianalisis secara deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data frekuensi prehensi dan
counter setiap kali kuda mengambil pakan ke dalam mulutnya setiap waktu pemberian
pakan.
setiap kali kuda mengunyah yang terlihat melalui gerakan rahang setiap waktu
pemberian pakan.
Nilai maksimum adalah nilai yang terbesar pada suatu interval data, sedangkan nilai
2) Rata-rata/Mean ( )
Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan cara
3) Simpangan Baku
Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua
4) Koefisien Variasi
Koefisien variasi merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya
variasi dari hasil pengukuran variabel yang diamati.
Frekuensi prehensi dan mastikasi berkaitan dengan jenis pakan dan bagaimana cara
pemberian pakan tersebut kepada kuda. Waktu pemberian pakan hijauan pada pagi hari
diberikan pukul 07.00 sebanyak 2kg, untuk siang hari pada pukul 12.00 sebanyak 1kg dan
untuk malam hari pada pukul 19.00 sebanyak 2kg. Pemberian pakan hijauan pada siang hari
sebanyak 1 kg adalah langkah untuk mengganti kebiasaan kuda yang melakukan grazing
pada siang hari. Pengamatan jumlah frekuensi prehensi kuda betina dewasa ketika pemberian
Tabel 1. Hasil analisis data Frekuensi prehensi kuda betina dewasa per ekor per hari per kg
pakan di kandang N Denkavkud saat pemberian pakan hijauan
Waktu
Nilai Pemberian
Pagi Siang Malam
Rata Rata 41,13 40,56 35,85
Min 40,72 39,56 35,33
Maks 41,89 42,11 36,72
SD 4,49 7,37 3,09
KV 0,11 0,18 0,09
Keterangan : Maks : Maksimal (kali)
Min : Minimal (kali)
SD : Standar Deviasi (s)
KV : Koefisien Variasi (%)
Berdasarkan hasil analisis yang tertera pada Tabel 1, rata rata frekuensi prehensi untuk
pemberian pakan hijauan pada tiap kuda per hari adalah sebesar 41.13 kali untuk pemberian
pagi, 40,56 kali untuk pemberian siang dan 35,85 kali untuk pemberian malam. Dilihat dari
analisis data pada tabel 1, frekuensi prehensi ternak terbanyak terdapat pada waktu pemberian
pakan di pagi hari. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jeda waktu di dalam jadwal pemberian
pakan. Pemberian pakan terakhir dilakukan pada pukul 19.00, jeda dari pemberian pakan
terakhir ke pemberian pakan di hari selanjutnya memiliki jeda waktu yang cukup panjang
yaitu sekitar 12 jam. Jeda ini adalah jeda terpanjang di dalam jadwal pemberian pakan, jika
dibandingkan waktu pemberian pakan yang lain hanya memiliki jeda sekitar 2-4 jam saja.
Dalam jeda waktu 12 jam ini perut kuda relatif kosong dari makanan yang masuk karena
jumlah per pemberian sebanyak 2 kg. Konsentrat yang diberikan adalah konsentrat dengan
bentuk mash. Konsentrat diberikan dengan tujuan untuk memenuhi kandungan gizi yang tidak
konsentrat dengan air (lolohan) hingga merata dengan perbandingan air dan konsentrat
adalah 1 liter air untuk 5kg konsentrat. Setelah itu konsentrat diberikan kepada tiap kuda
dengan jumlah 2kg/ekor. Frekuensi prehensi kuda betina dewasa ketika pemberian konsentrat
Tabel 2. Hasil nalisis Data Frekuensi prehensi kuda betina dewasa per ekor per hari per kg
pakan di kandang N Denkavkud saat pemberian konsentrat
Waktu Pemberian
Nilai
Pagi Sore
Rata Rata 34,67 34,22
Min 34,33 33,78
Maks 35,17 34,83
SD 2,85 2,25
KV 0,08 0,07
Keterangan : Maks : Maksimal (kali)
Min : Minimal (kali)
SD : Standar Deviasi (s)
KV : Koefisien Variasi (%)
Berdasarkan hasil analisis yang tertera pada Tabel 2, rata rata frekuensi prehensi kuda
betina dewasa yang dikandangkan untuk pemberian konsentat pagi hari sebanyak 34,67 kali,
dan 34,22 kali untuk pemberian sore hari. Frekuensi prehensi konsentrat pada pagi maupun
Prehensi kuda pakan hijauan lebih banyak jika dibandingkan prehensi kuda pakan
konsentrat. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, pada berat yang sama
hijauan memiliki volume yang lebih besar dibandingkan dengan konsentrat, hal ini
menyebabkan kuda melakukan jumlah prehensi yang lebih banyak untuk menghabiskan
hijauan dalam jumlah yang sama. Selain itu hijauan memiliki serat kasar yang lebih tinggi,
menyebabkan hijauan lebih alot dan lebih sukar diambil jika dibandingkan dengan konsentrat.
Konsentrat pun sebelumnya telah dicampurkan dengan air, menyebabkan konsentrat lebih
2. Frekuensi Mastikasi
dipecah menjadi partikel yang lebih kecil pada proses mastikasi. Frekuensi mastikasi
ditentukan oleh beberapa hal di antaranya besar kecilnya partikel yang diambil saat prehensi
dan keadaan sekitar. Kuda sangat bergantung pada giginya untuk melakukan proses awal
prehensi dan mastikasi. Aktivitas makan ternak banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor
penentu aktivitas makan. Frekuensi mastikasi kuda betina dewasa pada saat pemberian
Tabel 3. Hasil analisis Data Frekuensi mastikasi kuda betina dewasa per ekor per hari per kg
pakan di kandang N Denkavkud saat pemberian rumput
Waktu
Nilai Pemberian
Pagi Siang Malam
Rata Rata 1072,33 1050,78 932,46
Min 1050,83 1026,00 923,11
Maks 1101,33 1089,67 949,44
SD 60,57 117,92 43,75
KV 0,06 0,11 0,05
Keterangan : Maks : Maksimal (gr)
Min : Minimal (gr)
SD : Standar Deviasi (s)
KV : Koefisien Variasi (%)
Berdasarkan hasil analisis yang tertera di Tabel 5, untuk pakan hijauan di waktu pagi
hari memiliki rata rata frekuensi mastikasi sebanyak 1072,33 kali, untuk waktu siang hari
sebanyak 1050,78 kali dan 932,46 kali untuk pemberian di malam hari. Dari data tersebut
dapat kita lihat bahwa pada pemberian di pagi hari memiliki frekuensi mastikasi yang paling
banyak. Frekuensi mastikasi pada saat pemberian rumput memiliki nilai koefisien variasi
0,06% , 0,11% dan 0,05%. Nilai tersebut menunjukan bahwa ternak yang digunakan dalam
penelitian relatif seragam, sesuai dengan pendapat Nasution (1992) yang menyatakan bahwa
koefisien variasi kurang dari 15% menunjukan bahwa hasil data yang diamati hampir
seragam. Frekuensi mastikasi kuda betina dewasa pada saat pemberian konsentrat dapat
dilihat tabel 4.
Tabel 4. Hasil analisis Data frekuensi mastikasi kuda betina dewasa per ekor per hari per kg
pakan di kandang N Denkavkud saat pemberian konsentrat
Waktu Pemberian
Nilai
Pagi Sore
Rata Rata 464,31 459,24
Min 463,11 458,78
Maks 466,39 459,50
SD 20,93 12,48
KV 0,05 0,03
Keterangan : Maks : Maksimal (gr)
Min : Minimal (gr)
SD : Standar Deviasi (s)
KV : Koefisien Variasi (%)
Berdasarkan tabel 4 dapat kita analisis untuk mendapatkan rata rata mastikasi sebesar
459,24 – 4614,31 kali per 1 kg konsentrat. Hasil ini berbeda dengan pernyataan Mayer,
Ahlswede & Reindhart (1975) yang menyatakan bahwa kuda melakukan mastikasi antara 800
kali sampai 1200 kali per 1 kg konsentrat yang dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh
pencampuran konsentrat dengan air sebelum diberikan kepada kuda. Frekuensi mastikasi pada
saat pemberian konsentrat memiliki nilai koefisien variasi 0,05% dan 0,03 %. Nilai tersebut
menunjukan bahwa ternak yang digunakan dalam penelitian relative seragam, sesuai dengan
pendapat Nasution (1992) yang menyatakan bahwa koefisien variasi kurang dari 15%
menunjukan bahwa hasil data yang diamati hamper seragam. Total frekuensi prehensi dan
mastikasi kuda betina dewasa dalam satu hari dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil analisis data Frekuensi prehensi dan mastikasi kuda betina dewasa di kandang
N Denkavkud selama penilitian
Prehensi (Kali) Mastikasi (Kali)
Nilai
Hijauan Konsentrat Hijauan Konsentrat
Total (Jumlah 3 hari) 5252 3720 136630 49872
Rata Rata (Ekor/hari/kg
117,54 68,89 3055,57 923,56
pakan)
SD 4,99 2,55 74,08 2,55
KV 0,13 0,07 0,07 0,04
Keterangan : Total : Jumlah 3 hari (kali
Rata rata : Ekor/hari/kg pakan (kali)
SD : Standar Deviasi (s)
KV : Koefisien Variasi (%)
hari. Hal ini sejalan dengan pernyataan Yousef (1985) yang menyatakan bahwa suhu paling
optimum berada pada pagi hari, sehingga diduga hal ini menyebabkan aktivitas prehensi dan
mastikasi tertinggi terdapat pada pukul 07.00. , Selain itu faktor jeda yang tidak seimbang di
dalam jadwal pemberian pakan harian juga mempengaruhi frekuensi prehensi dan mastikasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa banyaknya rata rata
frekuensi prehensi kuda betina dewasa/ekor/hari untuk pemberian rumput sebanyak 117,54
kali dan 68,89 kali untuk pemberian konsentrat, serta rata rata frekuensi mastikasi betina
dewasa/ekor/hari untuk pemberian rumput sebanyak 3055,57 kali dan 923,56 kali untuk
pemberian konsentrat. Frekuensi prehensi dan mastikasi tertinggi untuk pemberian rumput
maupun konsentrat/ekor/hari didapatkan pada saat pemberian pakan di pagi hari.
SARAN
Lebih baik dilakukan pemotongan hijauan menjadi lebih kecil terlebih dahulu agar
kuda lebih mudah melakukan prehensi dan mastikasi ketika kuda mengonsumsi hijauan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
American Egg Board. 2010. Egg products reference guide. Dalam : http://www.aeb.org/egg
products reference guide.html [18 November 2016]
Andriani, L., E. Hermawan., K.A Kamil., A. Mushawwir. 2010. Fisiologi Ternak. Widya
Padjadjaran. Bandung. 193-213.
Bradley, Robert M. 1981. Basic Oral Physiology. Year Book Medical Publisher, inc..
Campbell, J. R. 2003. Animal Science Mc Graw Hill. New York. 242.
Church., D. C.and W. G. Pond. 1998. Basic Animal Nutrition and Feeding.3rd Edition. John
Wiley and Sons. New York. P : 295-927.
David Frappe. 1986. Equine Nutrition and Feeding. Churchill Livingstone Inc, New York.
United States of America.
Edwards, E.H. 1994. The Encyclopedia of Horse. First Published in Great Britan,
London.Gonyou, H. W. 1991. Behavioul Methods to Answer the Question About
Sheep. Anim. Sci. 69:4155-4159Harris et al. 2010. The Natural Horse and Natural
Behaviour. Equine Veterenirary Journal Ltd,. D. C. 1991
Eryc C, Tine D, Else D and Maurice H. 2001. Feeding ecology of Konik horses and donkeys
in Belgian costal dunes and its implications for nature management. University of
Ghent, Dept Biology Belgium : 114 - 115
Grier, J. W. 1984. Biology of Animal Behaviour. Times Mirror/Mosby College Publishing. St
Louis, Missouri. Vol. 13.
Hartadi, H. ,A.D. Tillman, dan S. Reksohadiprodjo. 1986. Tabel Komposisi Pakan Untuk
Indonesia.Fakultas Peternakan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Haryanto, B. dan Andi Djajanegara, 1993. Pemenuhan Kebutuhan zat-zat pakan ruminansia
kecil, dala produksi kambing dan domba di Indonesia, editor : Monica W., dkk,
Solo : sebelas Maret University Press.
Heather S T. 2000. Storey’s Guide to Raising Horses. Versa Press. United States
Jacoeb, T. N., 1994. Budidaya Ternak Kuda. Cetakan 1. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Janis C. M. 2009. Comparative Ingestive Mastication in Domestic Horses and Cattle : a pilot
investigation. Department of Ecology and Evolutionary Biology Brown
University. Providence, RI , USA..
Kartasudjana, R. 2001. Proses Pemotongan Ternak di Rumah Potong Hewan. Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta. 165.
Mansyur, Tanuwiria dan D. Rusmana. 2006. Eksplorasi Hijauan Pakan Kuda dan Kandungan
Nutrisinya. Unpad, Bandung. Pp : 924 – 931.
Maswarni, 2014. Kuda. Penebar Swadaya. Pamulang.
Mayes, E & Duncan P. 1986. Temporal Petterns of feeding in free ranging
horses.Behaviour,96 :105 – 29
Judul Artikel : “Tingkah Laku Prehensi dan Mastikasi Kuda Betina Dewasa pada saat
Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini
bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah
dipublikasikan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak
Pembimbing Utama,
Pembimbing Anggota,