Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN TEORI
mengelola serta mengarahkan atau memimpin bisnis atau usaha usaha korporasi dengan
Menurut Suprayitno., et al. (2009) IICG (The Indonesian Institute for Corporate
struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organisasi perusahaan sebagai upaya
(2003), sebagaimana dikutip oleh Wahyudin Zarkasyi (2008:35), Tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance) merupakan struktur yang oleh stakeholders,
pemegang saham, komisaris dan manajer menyusun tujuan perusahaan dan sarana untuk
7
Sedangkan menurut Indra Surya (2006:25), good corporate governance terkait
dengan pengambilan keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai-
bertujuan untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisiensi dan efektif dalam
Dari definisi maka penulis menyimpulkan bahwa GCG adalah peraturan yang
mengelola, dan mengawasi lainnya, mengatur hubungan antara berbagai pihak yang
saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.
dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki segera.
Dua teori utama yang terkait dengan corporate governance menurut Chinn
(2000) dan Shaw (2003) adalah stewardship theory dan agency theori. Stewardship
theory dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia
pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab,
memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Dengan kata lain, stewardship
theory memandang manajemen sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-
baiknya bagi kepentingan publik maupun stakeholder. Sementara itu, agency theory
yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976) memandang bahwa manajemen
perusahaan sebagai agents bagi para pemegang saham, akan bertindak dengan penuh
8
kesadaran bagi kepentingannya sendiri, bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana
dimana pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan
dituangkan dalam bentuk prinsip-prinsip yang harus dipatuhi untuk menuju tata kelola
9
resiko yang mungkin terjadi dan keuntungan yang dapat diperoleh dalam
adalah:
a. Praktek audit internal yang efektif
b. Kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab
masa depan.
3. Pertanggungjawaban (Responsibilities)
Pertanggungjawaban perusahaan adalah kesesuaian dan kepatuhan di dalam
10
Independensi adalah suatu keadaan ketika perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
intervensi dari luar yang dapat membelokkan arah, kebijakan dan operasional
seluruh asset perusahaan dikelola secara baik dan hati-hati, sehingga muncul
praktek korporasi yang merugikan serta keadilan juga harus dirasakan oleh
undangan yang jelas, tegas dan konsisten dan dapat ditegakkan secara efektif.
KEPMEN BUMN No. PER – 01/MBU/2011 tahun 2011 pada pasal 4, yaitu:
11
a. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang
corporate governance mempunyai lima macam tujuan utama, kelima tujuan tersebut
pemegang saham
3. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus atau Board
senior perusahaan.
Menurut H.J Wierman Pamuntjak seperti ditulis dalam buletin audit internal edisi
12
a. Meningkatkan kinerja perusahaan
Praktek GCG sangat menentukan kinerja perusahaan, proses pengambilan
sumber-sumber investasi yang murah akan lebih mudah di dapat dari pasar
modal.
c. Menciptakan kesejahteraan masyarakat
Praktek GCG akan meningkatkan efisiensi dan evektifitas sehingga dengan
masyarakat.
d. Peningkatan pendapatan bagi pemegang saham.
e. Menjadi katalisator bagi perubahan atau pertumbuhan kesejahteraan
masyarakat.
f. Meningkatkan peran shareholders dalam kemajuan perusahaan, karena
Secara umum manfaat GCG dapat dilihat dari 2 cara pandang, yaitu secara mikro
1. Menurunkan resiko
2. Meningkatkan nilai saham
3. Menjamin kepatuhan
4. Memiliki daya tahan (sustainability)
5. Memacu kinerja
13
6. Membantu penerimaan negara
Sedangkan manfaat secara makro yaitu terjadinya pemulihan ekonomi yang akan
perusahaan juga harus dikelola secara etis dan bertanggung jawab, dan tidak semata-
mata mengejar keuntungan finansial belaka. Ada beberapa elemen yang perlu
dikembangkan oleh perusahaan supaya penerapan GCG dapat berjalan efektif. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mas Ahmad Daniri (2005:158) yaitu “Elemen-
implementasi GCG berjalan secara efektif adalah sistem pengendalian internal, sistem
14
diimplementasikan secara efektif dapat menciptakan lingkungan yang
keuangan.
2. Sistem Audit
Sistem audit dan peran audit internal atau dikenal sebagai Satuan
merupakan pengawas internal yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama atau
15
Direktur yang membawahi tugas pengawas internal. Satuan pengawasan intern
Intern merupakan aparat pengawas intern perusahaan dipimpin oleh seorang kepala yang
tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan
adalah unit internal yang bersifat independen dan berkedudukan langsung dibawah
Direktur Utama.
perusahaan yang berjalan dengan baik dan dipatuhi oleh pegawai dan mana
16
Fungsi SPI harus membantu organisasi dalam memperbaiki efektifitas proses
pengendalian resiko dengan cara memberikan saran kepada pihak yang terkait.
3. Melakukan evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan, pelaksanaan GCG
dan perundang-undangan.
Fungsi SPI harus menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk
audit eksternal dikarenakan informasi yang dihasilkan oleh audit eksternal akan
menjadi dasar penilaian kondisi perusahaan dan akan diketahui oleh stakeholder.
Menurut Gunadi Eddi (2006) tugas dan tanggung jawab yang harus dipatuhi dan
sejauh mana aspek pengkajian dan pengelolaan resiko telah dilaksanakan oleh
undangan.
4. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkungan pengendalian intern yang
Departemen SPI yang efektif harus memiliki kedudukan SPI yang independen
bertanggung jawab,
2) apakah departemen SPI dilibatkan dalam kegiatan operasional.
Jadi, status organisasi dari departemen SPI harus ditegaskan untuk dapat menyelesaikan
18
II.2.6 Peran Sistem Pengawasan Intern Dalam Mendukung GCG
Kebijakan dan strategi yang telah digariskan dan dijabarkan dalam rencana-
rencana, perlu diawasi dan dimonitorkan pelaksanaannya agar tetap sejalan dengan apa
yang telah ditentukan. Dalam hal ini, peran satuan pengawasan intern sangat penting
Untuk dapat menjadi strategic business partner baik kepada manajemen dan
komite audit untuk menciptakan good corporate governance dalam perusahaan, satuan
1. Wajib mempelajari keterampilan atau teknis audit yang baru, mengelola staff
bahwa sumber daya yang ada difokuskan ke area-area yang berisiko tinggi.
3. Melakukan pengujian secukupnya atas area berisiko rendah, khususnya yang
usaha baru berisiko tinggi diharapkan semua kebijakan, prosedur dan sistem
termasuk firewall dan program mitigasi risiko telah memadai, dinamis dan
19
II.3 Audit
dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dapat dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk
kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan
keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan
Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses
sistematis yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen dengan
20
II.3.2 Jenis-jenis Audit
Adalah suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
keseluruhan. Pendapat diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang
21
yang ditetapkan oleh pihak internal perusahaan (manajemen, dewan
4. Computer Audit
(EDP).
baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian
22
serta menentukan sejauh mana perlindungan pencatatan dan pengamanan
kebijaksanaan manajemen.
f. Menentukan baik tidaknya pengendalian internal dengan memperhatikan
pemisahaan fungsi.
g. Melaporkan secara objektif apa yang diketahuinya kepada manajemen
Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapatkan
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
23
Berdasarkan definisi di atas, dapat dipahami pengendalian intern adalah
kebijakan atau prosedur yang bertujuan untuk menjaga aset perusahaan dengan cara
Standards (SAS) mendefinisikan lima komponen kontrol internal yang saling berkaitan
1. Lingkungan Pengendalian
Manajemen dan karyawan seharusnya mempunyai komitmen dan sikap yang
dihadapi oleh organisasi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
tepat
b. Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan
perhatian manajemen.
ini yang pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan
benar dan tepat pada waktunya dan kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan
pengungkapan secara akurat, tepat waktu, dan transparan. Kesimpulan dari hasil
25
penelitian ini adalah hasil pengkajian yang dilakukan oleh berbagai lembaga riset
arti penting dan strategisnya penerapan prinsip-prinsip GCG oleh pelaku bisnis di
Indonesia.
Penelitian tentang GCG juga dilakukan oleh Gusnardi dengan judul penelitian
objek dari penelitian ini adalah BUMN yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun
2006. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan untuk menguji faktor-faktor internal
pelaksanaan pemeriksaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesiner. Dalam penelitian ini disimpulkan
bahwa pengaruh audit internal terhadap pelaksanaan GCG pada BUMN di Indonesia
GCG. Artinya apabila audit internal dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan
dan standar profesi, maka akan dapat meningkatkan pelaksanaan GCG pada BUMN di
Indonesia.
26