Anda di halaman 1dari 1

Aluminium

Namaku Aluminium. Panggil saja aku Al. Aku dikenal manusia sebagai orang terkaya ke-3
di dunia setelah Oksigen dan Silikon. Sepanjang hari aku selalu mengenakan kaos
bernomor 13 sebagai ciri khasku. Tubuhku berwarna putih keperakan. Dibandingkan
teman-teman logamku yang lain (Fe, Au, Zn, Pt, dll) tubuhku lebih ringan. Oleh karenanya
aku yang paling sering diajak manusia terbang sebagai pesawat terbang. Aku adalah anak
pungut Henry Christian Oersted. Ia memungutku di ruang laboratorium dalam bentuk
suci tak bernoda pada tahun 1825. Katanya, butuh waktu yang tidak sebentar untuk
memisahkanku dari Chlor, bahkan ia sampai harus menggunakan amalgam potasium untuk
melepas cengkeraman Chlor saat itu.

Aku tinggal di desa SPU RT IIIA berdekatan dengan keluarga pemborong tanah di RT
IIA. Banyak yang bilang aku mirip dengan Berilium dari keluarga pemborong itu, mungkin
karena kemiripan diagonal kami. Padahal kenyataannya kami jauh berbeda.

Sejak ayah meninggal, aku jatuh miskin dan harus bertahan hidup sendiri di dunia yang
semakin edan ini. Dari hari ke hari, kehidupan semakin berat. Aku memutuskan bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan potensi massa jenisku yang ringan, aku
bekerja di industri pesawat terbang sebagai bahan-bahan pesawat. Selain itu, aku juga
sambilan membantu menjalankan roket, membantu manusia untuk menjernihkan air, dan
kadang harus rela dipajang di toko-toko kelontong sebagai perabotan memasak seperti
wajan, panci, cetakan baklor, dan sebagainya. Karena banyak berjasa dalam membantu
urusan manusia, aku pun menjadi terkenal layaknya artis di Tepe. Namun, meskipun
demikian, aku tidak sombong. Itulah sebabnya banyak orang mau menjadi sahabatku,
seperti asam, basa, thermit, dan oksigen.

Belakangan (setelah berubah menjadi serbuk aluminium), sifatku berubah setelah


menjalin hubungan dengan kalor, emosiku sering meledak-ledak sehingga dapat merusak
kulit manusia yang terkena panasku. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan kalor. Agar cepat Move on darinya (kalor),
aku menjalin hubungan dengan thermit bekerja sebagai pengelas logam, dan membentuk
beberapa kongsi dengan teman-temanku, diantaranya: durlium (Al dan Cu) yang tahan
karat, alnicol (Fe, Ni, Al, Co) menjadi magnet yang sangat kuat, dan magnelium (Al dan
Mg) yang bercita-cita bisa membuat pesawat terbang sendiri.

Sebelum cerita ini ditutup, aku ingin memberitahu kalian sebuah cerita heroik yang
pernah aku alami beberapa waktu lalu, yaitu bahwa aku bersama-sama dengan sulfur
berhasil memadamkan kebakaran yang terjadi di Karawang, tepatnya di Rengasdengklok
pada hari Minggu 1 Oktober 2017 lalu. Oke, sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai