Anda di halaman 1dari 2

PETUNJUK PRAKTIK LAPANG EKOLOGI LAHAN BASAH

A. Klasifikasi Lahan Basah


WDB Habitat Classification System mengklasifikasikan lahan basah berdasarkan pada lima jenis utama
sistem lahan basah Indonesia, yaitu lahan basah kawasan laut (marin/ marine), kawasan muara
(estuarin/estuarine), kawasan rawa (palustrin/palustrine), kawasan danau (lakustrin/lacustrine) dan kawasan
sungai (riverin/riverine).

 Kawasan laut : Meliputi lahan basah pesisir yang berair asin, termasuk pantai berbatu, terumbu
(marin) karang dan padang lamun
 Kawasan estuarin : Meliputi muara sungai, delta rawa pasang surut yang berair payau dan hutan
mangrove
 Kawasan rawa : Meliputi tempat-tempat yang bersifat merawa (berair tergenang atau lembab),
(palustrin) seperti hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, dan rawa rumput
 Kawasan danau : Meliputi semua lahan basah yang berhubungan dengan danau, dan biasanya berair
(lacustrin) tawar
 Kawasan sungai : Meliputi lahan basah yang terdapat sepanjang sungai atau perairan mengalir
(riverin)

Kecuali kawasan rawa, sistem tersebut di atas dibagi menjadi sub-sistem berdasarkan kondisi hidrologisnya,
misalnya pasang surut dan frekuensi penggenangan. Selanjutnya setiap sub-sistem dibagi lagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan tipe substrat atau bentuk hidup vegetasinya. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan
diagram klasifikasi lahan basah menurut WDB Habitat Classification System (Wibowo dan Suyatno, 1997).

B. Fungsi dan Manfaat Lahan Basah


Fungsi dan manfaat lahan basah dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 sebagai jasa: Lahan basah menyediakan jasa tertentu seperti mengisi air tanah, mengendalikan banjir atau
menjaga kelangsungan berbagai proses alam; yang semuanya bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.
Berbagai jasa yang disediakan ini merupakan manfaat ekologis dari lahan basah.
 sebagai barang: Lahan basah itu sendiri merupakan suatu barang/ benda. Disamping itu lahan basah juga
menjadi tempat untuk melakukan berbagai kegiatan dan tempat untuk menghasilkan berbagai
barang/komoditi. Kelompok ini sering disebut sebagai nilai atau manfaat ekonomi dari lahan basah.
 sebagai atribut: Ciri-ciri khas lahan basah tidak semuanya mempunyai fungsi atau manfaat sebagai barang
dan jasa, namun sebagian bernilai dan dihargai oleh sekelompok masyarakat karena berhubungan dengan
agama dan tatanan sosial masyarakat setempat, dan berguna bagi perkembangan ilmu dan budaya (Nirarita,
dkk, 1996)

C. Petunjuk Praktik Lapang

1. Kegiatan Lapangan

a. Diskripsikan lokasi praktik


- Jika lahan basah alami gunakan WDB Habitat Classification System
- Jika lahan basah buatan gunakan Klasifikasi habitat lahan basah (Dugan, 1990)

b. Pengamatan
- Lakukan pengumpulan informasi mengenai fungsi dan manfaat lahan basah tersebut
- Lakukan pengumpulan informasi mengenai ancaman terhadap lahan basah tersebut. Misalnya
pada lahan basah tersebut terjadi illegal fishing, dll

1
- Lakukan pengumpulan informasi mengenai usaha menanggulangi ancaman terhadap lahan basah
tersebut.
 Adakah usaha menanggulangi ancaman dimaksud?
 Usaha apa saja yang dilakukan masyarakat untuk menanggulangi ancaman dimaksud?
 Usaha apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi ancaman dimaksud?
 Jika tidak ada usaha menanggulangi ancaman dimaksud, tanyakan penyebabnya

2. Pelaporan
a. Buat laporan (perorangan) dengan outline:
- Latar Belakang (sesuaikan dengan ekosistem lokasi praktik)
- Tujuan dan kegunaan praktik
- Hasil praktik
o Lokasi (administrasi wilayah) dan waktu praktik
o Sketsa/foto lokasi praktik
o Jenis lahan basah (lihat C1a)
o Macam ancaman terhadap lahan basah di lokasi praktik
o Macam usaha penanggulanagn ancaman terhadap lahan basah di lokasi praktik
- Pembahasan
o Uraikan dampak ancaman terhadap lahan basah tersebut terhadap ekosistem lahan basah di
lokasi praktik. Misalnya terhadap kualitas air, rantai makanan, kehidupan ikan dan biota
lainnya, terhadap mata pencaharian masyarakat, dll.
- Kesimpulan dan saran. Saran untuk konservasi lahan basah di lokasi praktik
b. Laporan (hardcopy) di kumpul paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan praktik (laporan tanpa
cover)
c. Jumlah halaman maksimal 5 halaman
d. Font 11 times new roman, 1 spasi

Tampilan laporan

LAHAN BASAH ………


DESA ……
KE…………
KAB …………….

Nama – NIM

Latar Belakang
Tujuan dan Kegunaan Praktik
Hasil Praktik
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Catatan: Saran memuat usaha untuk konservasi lahan basah di lokasi
praktik
1

Anda mungkin juga menyukai