Anda di halaman 1dari 10

Training and Development

Nama Anggota Kelompok

1. Ahmad Fajar I (K.2017.134306)


2. Bryanaldi M.W (K.2017.1.34455)
3. Dimas P (K.2017.1.34362)
4. La Ode M.B.S (K.2017.1.34364)
5. Nofan Arbianto A (K.2017.1.34350)
6. Osmond Wijaya S (K.2017.1.34327)

STIE Malangkucecwara
Tahun Ajaran 2019/2020
Malang
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelompok kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Kelompok kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini kedepannya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kelompok kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Malang, 29 Nov 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelatihan dan pengembangan SDM menjadi suatu keharusan bagi organisasi, karena
penempatan karyawan secara langsung dalam pekerjaan tidak menjamin mereka akan
berhasil. Karyawan baru sering merasa tidak pasti tentang peranan dan tanggung jawab
mereka. Permintaan pekerjaan dan kapasitas karyawan haruslah seimbang melalui program
orietasi dan pelatihan, keduanya sangat dibutuhkan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai
dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan Sekali para
karyawan telah dilatih dan telah menguasai pekerjaannya, mereka membutuhkan
pengembangan lebih jauh untuk menyiapkan tanggung jawab mereka di masa depan
Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training and development
artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja pendidikan yang bersumber daya manusia
yang baik dan tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk
mempersiapkan para tenaga kerja pendidikan untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang
dianggap belum menguasainya. Dalam instansi pendidikan biasanya para tenaga kerja yang
akan menduduki jabatan baru yang tidak didukung dengan pendidikannya atau belum mampu
melaksanakan tugasnya, biasanya upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan pelatihan
dan pengembangan karir. Training & Development ini diharapkan dapat memberikan dampak
positif kedepannya bagi para karyawan untuk lebih memacu potensi dalam diri mereka lagi.

Salah satu permasalahan yang kami angkat adalah mengenai permasalahan pada bank
BCA mengenai penurunan kompetensi karyawannya. Sehingga pihak bank BCA melakukan
pelatihan dan pengembangan pada karyawannya, berupa Pelatihan Inti dan Pelatihan
Profesional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja skill ataupun kemampuan yang dibutuhkan seorang manajer bidang training
and development untuk mendapatkan kompentensi karyawan yang baik pada bank
BCA terdebut?
2. Bagaimanakah cara yang dapat dilakukan oleh pihak bank BCA untuk
memaksimalkan kompetensi karyawannya?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui skill ataupun kemampuan yang dibutuhkan seorang manajer
bidang training and development untuk mendapatkan kompentensi karyawan yang
baik pada bank BCA
2. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan oleh pihak bank BCA untuk
memaksimalkan kompetensi karyawannya
BAB II
KAJIAN TEORI

Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian,


konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kerja.(Simamora:2006:273).
Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan
pekerjaan.

Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung


jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau
instansi pendidikan,

(Gomes:2003:197) Mengemukakan pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki


performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggungjawabnya.
Menurutnya istilah pelatihan sering disamakan dengan istilah pengembangan, perbedaannya
kalau pelatihan langsung terkait dengan performansi kerja pada pekerjaan yang sekarang,
sedangkan pengembangan tidaklah harus, pengembangan mempunyai skcope yang lebih luas
dandingkan dengan pelatihan.

Jenis jenis pelatihan dan pengembangan SDM untuk perusahaan:

1. Melatih Keahlian Karyawan (Skill Training)

Pelatihan dan pengembangan pertama yang bisa dilakukan pada SDM atau karyawan
perusahaan adalah dengan melatih keahliannya atau bisa disebut juga skill training. Pelatihan
ini juga cukup sering dilakukan oleh beberapa perusahaan. Program pelatihan ini terbilang
sederhana, caranya bisa dengan menilai apa yang menjadi kebutuhan ataupun kekurangan
yang kemudian bisa diidentifikasikan lewat penilaian yang lebih teliti.

2. Pelatihan Ulang (Retraining)

Perusahaan juga bisa melakukan pelatihan ulang atau disebut juga retraining agar bisa
memberikan keahlian yang benar-benar dibutuhkan oleh SDM yang ada. Hal ini dilakukan
guna menghadapi kondisi tuntutan pekerjaan yang akan terus berubah. Sehingga dengan
pelatihan ini SDM yang ada di dalam perusahaan bisa bekerja dengan lebih percaya diri
ketika menyelesaikan suatu pekerjaan.

3. Cross Functional Training

Pelatihan dan pengembangan yang bisa dilakukan selanjutnya adalah melakukan pelatihan
lintas fungsional. Ini merupakan pelatihan yang akan melibatkan para karyawan perusahaan
agar bisa melakukan aktivitas kerja di dalam bidang yang lainnya, selain pekerjaan utamanya.
4. Pelatihan tim (team training)

Memberikan pelatihan tim kepada SDM perusahaan merupakan hal yang sangat dianjurkan.
Karena bagaimanapun juga karyawan di dalam perusahaan tidak akan bekerja sendirian,
mereka harus bisa menyelesaikan masalah atau pekerjaan secara tim agar tujuan perusahaan
bisa tercapai.

5. Melatih kreatifitas perusahaan

Proses pelatihan kreativitas atau disebut juga creativity training merupakan program pelatihan
dan pengembangan yang bisa memberikan peluang agar SDM perusahaan bisa mengeluarkan
sebuah gagasan berdasarkan nilai rasional. Gagasan itu nantinya akan lebih dikembangkan
agar bisa membangun perusahaan menjadi lebih baik lagi.

6. Pelatihan mengenai teknologi yang berhubungan dengan perusahaan

Sekarang ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Perusahaan tidak dapat menutup
mata bahwa pastinya ada saja teknologi yang mempengaruhi sistem kerja dalam perusahaan.
Bila tidak bisa menerimanya maka bukan tidak mungkin malah akan menyebabkan
ketertinggalan dan tidak akan berkembang. Oleh sebab itulah, ketika menyadari bahwa
pengaruhnya cukup besar, sebaiknya perusahaan memberikan sebuah pelatihan kepada SDM
di dalamnya agar tidak gagap teknologi atau gaptek. Dengan begitu, SDM akan bisa
melakukan pekerjaan secara produktif, kreatif dan inovatif sesuai dengan zamannya.

7. Pelatihan bahasa

Pelatihan dan pengembangan mengenai bahasa juga sebaiknya harus dipertimbangkan bila
perusahaan ingin lebih berkembang. Jangan menutup mata dengan perbedaan bahasa, karena
bisa saja pasar yang ditargetkan perusahaan ternyata adanya di luar negeri bukan di
Indonesia. Ambilah peluang pasar tersebut bila memang itu baik untuk perusahaan.

Tujuan pelatihan dan pengembangan

Tujuan diselenggarakan peltihan dan pengembangan kerja menurut (Simamora:2006:276)


diaeahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuan-tujuannya
sebagai berikut:

1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak memuaskan karena


kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan, kendatipun tidak dapat
memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, progaram pelatihan dan pengembangan
yang sehat sering berfaedah dalam meminimalkan masalah ini.
2. Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui
pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat megaplikasikan teknologi baru secara
efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan
keahlian serta kemampuan karyawan haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan, sehingga
kemajuan teknologi dapat diintgrasikan dalam organisasi secara sukses.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam pekerjaan.
Seorang karywan baru acap kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutukan
untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.
4. Membantu memecahkan msalah orperasional. Para manejer harus mencapai tujuan mereka
dengan kelangkaan dan kelimpahan suber daya: kelangkaan sumberdaya finansial dan
sumberdaya teknologis manusia (human tecnilogical resourse), dan kelimpahan masalah
keuangan, manusia dan teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang
sistematis.Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan kebijakan
sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur kunci dalam sistem
pengembangan karir. Dengan secara berkesinambungan mengembangkan dan
mempromosikan semberdaya manusianya melalui pelatihan, manejer dapat menikmati
karyawan yang berbobot, termotivasi dan memuaskan.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa
penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para
karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Misalnya sebagian besar manejer adalah
berorientasi pencapaian dan membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan
pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang
menghasilkan efektifitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan
pribadi bagi semua karyawan.
BAB III
Pembahasan

Salah satu contoh kasus pelatihaan dan pengembangan karyawan yang ada di sebuah bank
swasta BCA
Sepanjang tahun 2005, BCA memfokuskan dirinya pada program pengembangan sumber
daya manusia (SDM) untuk membangun kompetensi individu karyawan yang menurun, guna
menunjang Bank dalam mengembangkan kemampuan yang lebih baik dalam bisnis kredit
dan perbankan transaksional. Kegiatan tersebut mencakup program pelatihan, pengembangan
karir, serta revitalisasi organisasi. Seiring ekspansi yang sangat cepat di bisnis penyaluran
kredit, mencakup segmen perbankan konsumer, komersial dan UKM, serta korporasi, BCA
secara aktif merekrut kader-kader berbakat untuk posisi pemasaran kredit, analisa kredit dan
pengelolaan risiko.

Tentunya dalam melakukan sebuah training and development employee akan selalu
dibutuhkan seorang manajer yang bergerak di bidang training and development ataupun
seorang HRD untuk menangani dan mempertanggungjawabkan.

Untuk bisa menjadi seorang manajer yang baik dalam bidang training dan development
sendiri perlu juga dibutuhkan skill – skill dan kemampuan untuk menunjang penampilan,
seperti:

1. Kemampuan untuk melihat ke depan dan melakukan perencanaan sejak dini untuk
mengantisipasi perubahan yang akan terjadi
2. Kemampuan komunikasi yang baik, yang memungkinkan sang manajer untuk
mengkomunikasikan maksud serta tujuan dari pelatihan tersebut yang bisa
memuaskan semua pihak
3. Kemampuan dalam hal managemen waktu agar pelatihan tersebut bisa berjalan efektif
dan efisien
4. Kemampuan negosiasi dan memotivasi. Seorang manajer dalam bidang ini sering
dituntut untuk mengisi pelatihan dan kemampuan memotivasi para peserta pelatihan
mutlak diperlukan
5. Kemampuan dalam mengorganisir pekerjaan baik dalam bentuk pelaksanaan hingga
aspek pencatatan yang mendokumentasikan secara lengkap perencanaan, pelaksanaan
serta hasil evaluasi pelatihan, yang bisa dijadikan bahan perbaikan untuk ke
depannya.

Dalam kasus pada Bank BCA yang mengenai penurunan kompetensi karyawannya ini,
pihak BCA melakukan pemecahan masalahnya dengan cara memberikan 2 bentuk pelatihan
bagi karyawannya, yaitu pelatihan inti dan juga pelatihan program pembelajaran yang
berkesinambungan.
Program Pelatihan Inti dan Program Pelatihan Profesional. Program Pelatihan Inti
merupakan program pembelajaran berkesinambungan yang disusun untuk mengembangkan
kompetensi di bidang Analisa Kredit, Pengelolaan Risiko, Pemasaran dan Manajemen
Umum. Sebagai bagian dari program pengembangan karir, karyawan Bank diharuskan
mengikuti Program Pelatihan Inti sesuai tingkat tanggung jawabnya. Sedangkan Program
Pelatihan Profesional menyediakan program pelatihan dan sertifkasi bagi fungsi-fungsi
tertentu, seperti Teller dan Account Offcer, serta topik pelatihan tertentu seperti Service
Excellence, Teamwork, dan Teknologi Informasi. Pada tahun 2005, BCA meluncurkan
program sertifkasi baru bagi Account Offcer,
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN

Pelatihan lebih terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM organisasi
yang berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang
bersangkutan saat ini (current job oriented). Sasaran yang ingin dicapai dari suatu program
pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau funsi saat ini.
Pengembangan lebih cenderung bersifat formal, menyangkut antisipasi kemampuan
dan keahlian inividu yang harus dipersiapkan bagi kepentingan jabatan yang akan
datang.
Pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu solusi terhadap sejumlah problem
penurunan kualitas kinerja organisasi atau lembaga dan instansi yang disebabkan oleh
penurunan kemampuan dan keusangan keahlian yang dimiliki oleh karyawan atau tenaga
kerja.
Pelatihan dan pengembangan bukanlah solusi utama yang dapat menyelesaikan semua
persoalan organisasi, lembaga atau sebuah instansi. Tetapi mengarah pada peningkatan
kinerja para karyawan atau tenaga kerja yang baik dan benar. Dan tujuan pelatihan dan
pengembangan adalah untuk merubah sikap, perilaku, pengalaman dan performansi kinerja.
Pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana kalangan tenaga kerja dapat
memperoleh dan mempejari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan perilaku spesifik yang
berkaitan dengan pekerjaan. Pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang
inidividu.
Pengembangan adalah penyiapan individu untuk mengemban tanggung jawab yang
berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan
peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai