Anda di halaman 1dari 14

0

STUDI KASUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Target Produksi Pada perusahaan NIKE

DISUSUN OLEH :
Aqila Naufal Wijaya 166100113
Indrya Nurfitriani Putri 166100135
Neni Nuraeni 166100140
Ega Rengga Mahendra 166100114
M. Yosep Sobarli 166100132

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
2019
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai Negara yang penuh dengan keanekaragaman,
Indonesia terdiri dari suku bangsa yang beranekaragam, memiliki bahasa dan
budaya yang beranekaragam, serta memiliki sejumlah permasalahan yang
beranekaragam, mulai dari permasalahan social, politik, ekonomi, dan lain-lain.
Terutama mengenai permasalahan kesejahteraan dan kemiskinan yang tidak
pernah ada habisnya. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut
maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar mendapatkan
penyelesaian atau paling tidak mengurangi tingkat permasalahan yang terjadi.
Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah,
pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif
tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang
pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui
dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan
kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah,
perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan
dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Setelah tahap implementasi atau
operasional suatu keputusan dalam suatu organisasi, akan dilanjutkan ke tahap
evaluasi. Dalam tahap pengawasan/evaluasi, mencakup pemantauan, pemeriksaan,
dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah
dilakukan.
2

Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat


merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan
yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan
terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif
dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
Nike adalah publik olahraga, sepatu dan peralatan pemasok utama berbasis
di Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1962 awalnya dikenal sebagai Blue
Ribbon Sports . Nike adalah pemimpin dunia dalam pembuatan pakaian olahraga
dan peralatan dengan lebih dari 47 pangsa pasar di seluruh dunia ( Nike.com ,
2011).
Tingginya minat masyarakat akan produk yang dikeluarkan oleh NIKE
dapat terlihat dari toko ritel resminya yang dibuka di kawasan Pico Boulevard,
Santa Monica California. Toko ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan NIKE
Pabrik-pabrik yang memproduksi sepatu Nike di Indonesia umumnya
manajemennya dipegang oleh Korea. Sementara manager tingkat menengah,
hingga supervisor juga berasal dari Korea dan Indonesia. Sementara bagian
produksinya berasal dari Indonesia utamanya berjenis kelamin perempuan dengan
rentang usia antara 16 hingga 22 tahun.
Pabrik menetapkan target produksi 250-300 pasang sepatu per jam, agar
pabrik dapat menghasilkan 3000 pasang sepatu per hari. Untuk memenuhi target
produksi, perusahaan perlu pengambilan keputusan yang dibuat sebagai solusi
agar targer produksi tercapai.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian latar
belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Apakah tujuan dari pengambilan keputusan?
3. Bagaimana proses pengambilan keputusan itu ?
4. Bagaimana cara agar perusahaan Nike dapat mecapai target produksi.
3

C. Tujuan
Penelitian pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian latar belakang
masalah, bertujuan sebagai berikut
1. Mengetahui definisi dari pengambilan keputusan.
2. Mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
3. Mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan.
4. Mengetahui cara agar perusahaan Nike dapat mecapai target produksi?

D. BATASAN MASALAH
Batasan permasalahan yang ada dalam penelitian ini dibatasi oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Penelitian dapat dilakukan di perusahaan Nike
4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengambilan Keputusan


Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai
‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan.
Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses
pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan
yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan
keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi
terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang
mendasarkan diri pada human relations.
Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti
dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi
tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama
dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih (tindakan
pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang
dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang
dimungkinkan).
Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan
yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

3
5

Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa


keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh
sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan
jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari
alternatif yang ada.

B. Tujuan Pengambilan Keputusan


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan
untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu
dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun,
kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini
merupakan masalah yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.

C. Proses Pengambilan Keputusan


Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang
telah digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada
hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan
keputusan meliputi :
1. Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah
yang ada di dalam suatu organisasi.
2. Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat
membantu memecahkan masalah yang ada.
3. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan
cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan
adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun
negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan
6

sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi


yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari
berbagai macam pengertian:
 Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul
dan tersusun secara kronologis.
 Perkiraan dalam arti prediksi
Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
 Perkiraan dalam arti konjeksi
Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi disini
sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk
mengolah perasaan.
4. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan
masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau
rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama
karena hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau
sebaliknya.
5. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu
menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang
negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
6. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak
dari keputusan yang telah dibuat.

D. Evaluasi Atas Pelaksanaan Keputusan

Evaluasi seringkali dianggap proses terakhir dari pengambilan keputusan,


namun perlu kita cermati lagi evaluasi bukanlah akhir, evaluasi dapat melahirkan
umpan balik, setelah diadakan evaluasi dapat menghasilkan keputusan-keputusan
7

baru misalnya ketika keputusan yang telah dilaksanakan dinilai efektif maka
keputusan tersebut dapat dijadikan acuan untuk keputusan-keputusan atas
permasalahan lain yang dikemudian hari dapat terjadi, namun ketika pada tahap
evaluasi teryata keputusan yang dijalankan menghasilkan permasalahan-
permasalahan baru atau bisa diartikan keputusan tersebut kurang efektif, maka
pembuat keputusan diharuskan membuat keputusan baru yang mengarah pada
perbaikan.
Pendekatan umum dalam evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Pengukuran atas pencapaian yang diamati.
b. Perbandingan dengan norna, standar atau hasil yang didinginkan.
c. Penilaian sampai sejauh mana nilai dapat dipenuhi.
d. Analisis penyebab kegagalan.
e. Keputusan (umpan balik)

Ruang Lingkup Evaluasi


Menurut Deniston ruang lingkup evaluasi ada 3 yaitu:
a. Kelayakan program (kesesuaian hasil dengan sikon)
b. Kecukupan program (hasil dibandingkan dengan tujuan)
c. Efektivitas program (hasil dapat menyelesaikan masalah), efisiensi (hasil
dengan penggunaan sumber daya)
Menurut George James, ruang lingkup evaluasi program ada 4 yaitu:
a. Upaya program (berbasis pada masalah)
b. Penampilan program (bandingkan rencana)
c. Ketepatan penampilan program (dibandingkan dengan tujuan)
d. Efisiensi program (penggunaan sumber daya)

Tujuan Evaluasi
1. Mengukur efek suatu program/kebijakan pada kehidupan masyarakat
dengan membandingkan kondisi antara sebelum dan sesudah adanya program
tersebut. Mengukur efek menunjuk pada perlunya metodologi penelitian.
8

Sedang membandingkan efek dengan tujuan mengharuskan penggunaan


kriteria untuk mengukur keberhasilan
2. Memperoleh informasi tentang kinerja implementasi kebijakan dan
menilai kesesuaian dan perubahan program dengan rencana

3. Memberikan umpan balik bagi manajemen dalam rangka perbaikan/


penyempurnaan implementasi

4. Memberikan rekomendasi pada pembuat kebijakan untuk pembuatan


keputusan lebih lanjut mengenai program di masa datang.

5. Sebagai bentuk pertanggung-jawaban public/ memenuhi akuntabilitas


public.

Katagori Evaluasi

Katagori Pertanyaan
Efektifitas Apakah hasil yang diinginkan telah tercapai?
Efisiensi Seberapa banyak upaya yang diperlukan untuk mencapai hasil
yang diinginkan?
Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan untuk
memecahkan masalah
Pemerataan Apakah biaya manfaat didistribusikan secara merata kepada
kelompok-kelompok yang berbeda?
Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan/preferensi atau
nilai-nilai kelompok tertentu?
Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna atau
bernilai

BAB III
9

STUDI KASUS
Nike adalah publik olahraga, sepatu dan peralatan pemasok utama berbasis
di Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1962 awalnya dikenal sebagai Blue
Ribbon Sports . Nike adalah pemimpin dunia dalam pembuatan pakaian olahraga
dan peralatan dengan lebih dari 47 pangsa pasar di seluruh dunia ( Nike.com ,
2011) .
Nike memproduksi berbagai peralatan olahraga seperti sepatu lari ,
olahraga , sepak bola, basket , tenis , golf , dll Sekarang Nike mengikuti tren mode
global dan terkenal dan populer dalam budaya pemuda dan hip hop budaya untuk
memasok beberapa mode produk . Nike baru-baru ini tim dengan Perusahaan
Apple untuk memproduksi Nike + produk yang dapat memantau kinerja seorang
pelari melalui radio dalam sepatu yang dapat menghubungkan ke iPod . Selain itu,
Nike juga menjadi bagian atas tiga perusahaan yang merupakan perusahaan ramah
iklim yang membangun citra yang lebih baik kepada pelanggan.
Strategi keunggulan pemasaran Nike adalah energi mereka untuk
mencapai tujuan pasar mereka . Nike percaya bahwa " piramida pengaruh " bahwa
preferensi sebagian kecil dari atlet top mempengaruhi pilihan produk dan merek .
Jadi Nike kontrak dengan juru bicara banyak atlet , tim profesional dan tim atletik
perguruan tinggi untuk mengiklankan dan mempromosikan produk mereka
kepada pelanggan . Nike serius memperhatikan teknologi produksi , desain dan
menjual seperti e -commerce , teknologi tinggi sepatu lari , Nike + dengan Apple ,
dll Nike outsourcing produk mereka sebagian besar pabrik yang berlokasi di Asia
seperti Cina , Indonesia dan India .
Produksi sepatu Nike telah beroperasi sejak tahun 1988 dimana hampir
sepertiga dari total koleksi Nike diproduksi di Indonesia. Tony Band selaku
koordinator brand Nike Indonesia menerangkan pada konferensi pers nya pada
November 1994 telah memiliki 11 kontraktor. 11 diantaranya adalah perusahaan
yang semula berasosiasi dengan Nike Korea Selatan dan Taiwan.
10

Basis produksi tersebut juga memproduksi brand-brand lain seperti


Reebok, Adidas dan Puma. Nike dan kontraktornya yang berbasis di Indonesia
nyatanya juga memiliki hubungan yang cukup dekat dimana setiap karyawannya
melakukan quality control terhadap kualitas produk yang sesuai dengan standar
brand Nike.
Hingga saat ini basis produksi sepatu Nike tersebar di beberapa wilayah di
Indonesia dimana beberapa diantaranya terletak di Tangerang dan Cianjur. Pabrik-
pabrik yang memproduksi sepatu Nike di Indonesia umumnya manajemennya
dipegang oleh Korea. Sementara manager tingkat menengah, hingga supervisor
juga berasal dari Korea dan Indonesia. Sementara bagian produksinya berasal dari
Indonesia utamanya berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia antara 16
hingga 22 tahun.
Buruh ditekankan untuk mencapai produktivitas 100% bahkan lebih.
Sebagai catatan, standard time yang biasanya dinyatakan dengan menit ini adalah
waktu yang dibutuhkan untuk mengoprasikan sebuah mesin yang ditetapkan oleh
para pembuat mesin produksi. Misalnya, ditetapkan waktu 60 detik untuk
pencampuran bahan, 50 detik untuk preakitan, 5 detik Quality Control dan 5 detik
untuk pengemasan, maka standard time adalah 2 menit.
Pabrik NIKE di Cianjur sejak sekitar 2015, memiliki sepuluh unit pabrik
tempat memproduksi sepatu olahraga merek Nike. Di pabrik-pabrik itulah
komponen sepatu (mid sole, out-sole, upper sole) dibuat dan dirangkai menjadi
sepatu utuh, untuk diekspor antara lain ke Amerika Serikat. Tugas Joni sehari-hari
adalah merekatkan bagian alas dengan bagian atas sepatu, menggunakan sejenis
mesin perekat.
Perusahaan memberlakukan sistem kerja tiga gilir (shift). Rinciannya: shift
pertama dari pukul 07.00-15.00, shift kedua dari pukul 15.00-21.00, dan shift
ketiga dari pukul 21.00-05.00. Di luar waktu kerja delapan jam tersebut, ketika
permintaan produksi melonjak, perusahaan mensyaratkan buruhnya untuk kerja
lembur dua hingga tiga jam. Untuk setiap jam lembur, buruh diupah sebesar Rp
13.500,-. Sederhananya, untuk menggenjot produksi barang dan memaksimalkan
11

kapasitas mesin produksi, daripada membiarkan buruh pulang ke rumah, pabrik


lebih suka mengerahkan buruh untuk kerja lembur.
Waktu bekerja buruh bisa mencapai 56 jam per minggu. Pabrik
menetapkan target produksi 250-300 pasang sepatu per jam, agar pabrik dapat
menghasilkan 3000 pasang sepatu per hari.

Pengambilan Keputusan
Produktivitas = Output

Target adalah kata umum yang diketahui oleh buruh yang bekerja di pabrik,
karena pengusaha selalu menekankan pencapaian target harus dicapai oleh buruh.
Sebenarnya, target merupakan bagian dari ukuran produktivitas yang dinyatakan
dengan presentase (%). Produktivitas dinilai dari barang atau jasa yang dihasilkan.

Produktivitas (%) = Output x Standard time x 100 %


jumlah tenaga kerja x waktu kerja

Untuk meningkatkan produktivitass maka konsekuensi yang dilakukan


dengan cara :
1. Menaikan jumlah output target
2. Mengurangi jumlah tenaga kerja
3. Penambahan jumlah tenaga kerja sekaligus menambah jumlah output,
dengan catatan kenaikan output harus lebih besar dari penambahan jumlah
tenaga kerja.
4. Mempercanggih mesin – mesin produksi sehingga standard time menjadi
lebih kecil, hasil produksi meningkat.
12

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari beberapa
alternatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan pengambilan
tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
2. Proses pengambilan keputusan meliputi: Identifikasi masalah, pengumpulan
dan penganalisis data, pembuatan alternatif-alternatif kebijakan, pemilihan
salah satu alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan/implementasi,
pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan.
3. Untuk meningkatkan target produksi di Perusahaan Nike yaitu dengan cara
meningkatkan produktivitas dari buruh itu sendiri, menetapkan standard
time, menaikan jumlah output. Dengan produktivitas yang meningkat dapat
di pastikan target pruksi juga dapat tercapai.
B. Saran
1. Setiap keputusan yang dibuat diharapkan merupakan
keputusan yang berkualitas dengan mengacu pada efisiensi dan
efektivitasnya, terutama mengenai keputusan yang menyangkut hajat
hidup orang banyak ataupun yang menyangkut kesejahteraan.
13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com diakses Selasa, 12 Desember 2013


http://blsm.posindonesia.co.id/jumlah.php diakses Selasa, 12 Desember 2013
http://kindiboy.wordpress.com/2012/04/26/teori-pengambilan-keputusan/ diakses
Selasa, 12 Desember 2013
http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/04/27/pengambilan_keputusan/
diakses Selasa, 12 Desember 2019
http://www.tribunnews.com diakses Selasa, 12 Deseber 2013
http://www.manajemenn.web.id/2011/04/pengertian-pengambilan-keputusan.html
diakses Selasa, 02 Desember 2019
Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara.
1989

https://www.trimurti.id/telusur/di-bawah-rezim-target-produksi/ diakses Selasa, 02


Desember 2019

https://www.trimurti.id/telusur/di-bawah-rezim-target-produksi/ diakses Selasa, 02


Desember 2029

Anda mungkin juga menyukai