Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
Kelompok 1
S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan penyakit Demam
Typoid” ini untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu.......................... Bapak........................................ Meskipun banyak hambatan yang
penulis alami dalam proses pengerjaannya, tetapi penulis berhasil menyelesaikan Laporan ini
tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah ..................................yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
Laporan yang disusun. Serta rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu mendukung
terselesainya Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam membuat Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya Laporan ini. Penulis berharap semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Demam typhoid atau yang juga dikenali dengan nama lain yaitu, Typhus
abdominalis, Typhoid fever atau Enteric fever merupakan penyakit infeksi akut
yang biasanya mengenai saluran cerna, dengan gejala demam kurang lebih 1
minggu, gangguan pada pencernaan, dan gangguan kesadaran. Penyakit infeksi
dari Salmonela ialah segolongan penyakit infeksiyang disebabkan oleh sejumlah
besar spesies yang tergolong dalam genus Salmonella, biasanya mengenai saluran
pencernaan.
Dari berbagai macam penyakit infeksi bakteri yang ada di belahan dunia ini,
demam typhoid menjadi masalah besar di Negara-negara
berkembang.Kebanyakan penyakit ini terjadi pada penduduk Asia Tenggara,
Afrika, dan Amerika latin.
Dampak yang akan terjadi pada pasien penderita typhoid yang tidak segera
ditangani mengakibatkan keadaan yang semakin memburuk, didalam usus bisa
terjadi pendarahan usus, perforasi dan peritonitis, diluar usus mengakibatkan
terjadinya lokalisasi peradangan akibat sepsis (bakterimia), yaitu meningitis,
kolestisiasis, ensefelopati.
Peran perawat yang lebih optimal sangat diharapkan dalam menangani pasien
dengan masalah typhoid. Diantaranya peran perawat dari aspek prefentif adalah
pencegahan terjadinya thypoid atapun penularan penyaklit typhoid dengan cara
memelihara kebersihan perorangan, pemberia vaksin atau imunisasi untuk
mencegah terjadinya penyakit tersebut. Peran perawat dari aspek kuratif adalah
dengan cara memberikan perawatan secara maksimal kepada pasien,
menganjurkan kepada pasien atau keluarga yang menemani untuk menjaga
kebersihan, pemberian nutrisi yang sesuai dan adekuat, menganjurkan istirahat
total atau titah baring bila terjadi peningkatan suhu tubuh, serta menempatkan
pasien di ruangan khusus, atau isolasi. Peran perawat ditinjau dari aspek promotif
yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan tentang penyakit
terhadap klien atau keluarga tentang penyebab, gejala, perawtan, pengobatan serta
pencegahanannya. Dari aspek rehabilitatif peran perawat yaitu dengan pemulihan
keadaan pasien yang mengalami penyakit typhoid, seperti menjaga kebersihan
makanan dan minuman serta pengawasan makanan, jajanan yang bersih dari orang
tua yang ketat kepada anaknya.
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian tentang typoid pada ibu-ibu perkumpulan arisan
penyuluhan di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No. 184 Rt 04 Rw 02 kelurahan Tegal
Gede Kabupaten Jember dalam upaya pencegahan typoid di Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember.
2. Tujuan Khusus
a) Mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu-ibu rumah tangga Jl. Kabupaten
Jember sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan typoid di
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
b) Mendeskripsikan pengetahuan ibu-ibu arisan penyuluhan di Jl. Danau Toba 7
Blok 5 No. 184 Rt 04 Rw 02 kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan
tentang pencegahan typoid di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
c) Menjelaskan penerapan sikap yang benar dalam kehidupan sehari-hari dalam
mencegah typoid di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
BAB ll
LAPORAN PELAKSANAAN
A. Sebelum Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan penyuluhan, kami bermusyawarah untuk menetapkan dimana
tempat untuk melaksanakan Penyuluhan penyakit demam typoid. Setelah
bermusyawarah, kami menyepakati tempat penyuluhan di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No.
184 Rt 04 Rw 02 kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
sebagai lokasi penyuluhan karena daerah Jl. Danau Toba sebagian besar masyarakatnya
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Setelah menetapkan tempat, kami menyusun SAP
(Satuan Acara Penyuluhan), dan leaflet untuk dibagikan ke sasaran.
B. Saat Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Desember 2019, kami sampai di
tempat jam 16.00 WIB. Kami disambut dengan sangat baik disana oleh warga setempat
yang sangat ramah. Lalu kami dipersilahkan untuk menunggu, karena masih ada kendala
dengan kehadiran peserta. Sekitar 15 menit kami menunggu, peserta sudah mulai
berdatangan. Sebelumnya kami membuat kesepakatan dengan tuan rumah dan warga
setempat agar acara segera dimulai.
Kami mengawali penyuluhan dengan perkenalan setiap anggota dari kelompok kami,
setelah itu kami membagikan leaflet untuk dibaca dan dipahami sebelum kami memulai
presentasi, kami memberikan beberapa pertanyaan mengenai penyakit demam typoid,
setelah itu kami melakukan penyuluhan sekitar kurang lebih 30 menit, lalu kami
memberi kesempatan bagi peserta untuk bertanya.
C. Sesudah Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan berlangsung lancer dengan adanya beberapa materi dari
kelompok kami. Kegiatan penyuluhan berakhir pada jam 16.45 WIB, dan tidak lupa
kami melakukan sesi foto bersama dengan ibu-ibu arisan di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No.
184 Rt 04 Rw 02 kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember serta
memberi kenang-kenangan kepada ibu ibu arisan pelaksana acara penyuluhan. Harapan
kami semoga dengan diadakannya penyuluhan ini bisa menambah pengetahuan dan
wawasan kepada ibu-ibu rumah arisan tentang penyakit demam typoid dan penerapan
sikap yang benar dalam kehidupan sehari-hari dalam mencegah penyakit demam typoid
di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No. 184 Rt 04 Rw 02 kelurahan Tegal Gede Kecamatan
Sumbersari Kabupaten Jember.
Pokok Materi
D. Metode
1. Presentasi
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Power Point
2. Leafleat
F. Sasaran
Ibu-Ibu Arisan
G. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 desember 2019
Jam : 16.00 – selesai
H. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pada waktu sebelum diadakannya penyuluhan terkait penyakit demam typoid.
Diharapkan sasaran kurang mengerti terkait pengertian demam typoid, untuk
mengetahui penyebab typoid, penyebaran kuman typoid, tanda dan gejala typoid,
untuk mengetahui proses patofisiologi demam typoid, untu mengetahui pengobatan
typoid, untuk mengetahui pencegahan typoid. Dengan begitu sasaran akan antusias
untuk memperhatikan penyampaian materi.
Susunan anggota kelompok
1. Pemateri :1. Rahma Naufal bafadhal
2. Ratih Aprilita Wulandari
3. Putri Surya Dewi
2. Moderator : 1. Nevi Lia Elvi Andhy
2 Liara Ayu Rahma Dania
3 Nurhadi Dwi Pamungkas
4. Evaluasi Proses
Pada saat penyuluhan dan penyampaian materi berlangsung diharapkan sasaran
memperhatikan setiap informasi yang di sampaikan oleh pemateri.
3. Evaluasi Hasil
Setelah selesainya penyampaian materi diharapkan sasaran antusias bertanya akan
sesuatu hal terkait pencegahan katarak yang masih belum dimengerti. Serta mampu
menerapkan informasi yang didapat saat penyuluhan di kehidupan sehari-harinya.
BAB III
PEMBAHASAN
D. Tanda dan gejala dari typoid abdomenalis khusus nya pada anak
Begitu Anda terinfeksi, tubuh biasanya akan mengalami berbagai tanda dan
gejala awal tipes seperti:
1. Demam yang meningkat setiap hari hingga mencapai 40,5 derajat celcius
2. Sakit kepala
3. Lemah dan lelah
4. Nyeri otot
5. Berkeringat
6. Batuk kering
7. Kehilangan nafsu makan dan menurunkan berat badan
8. Sakit perut
9. Diare atau sembelit
10. Ruam
11. Perut yang membengkak
E. Patofisiologi dari typoid
Salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F
yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan
melalui Feses. Yang paling menojol yaitu lewat mulut manusia yang baru terinfeksi
selanjutnya menuju lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan
sebagian lagi lolos masuk ke usus halus bagian distal (usus bisa terjadi iritasi) dan
mengeluarkan endotoksin sehingga menyebabkan darah mengandung bakteri (bakterimia)
primer, selanjutnya melalui aliran darah dan jaringan limpoid plaque menuju limfa dan
hati. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah
sehingga menimbulkan tukak berbentuk lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat
menyebabkan perdarahan dan perforasi usus. Perdarahan menimbulkan panas dan suhu
tubuh dengan demikian akan meningkat.sehingga beresiko kekurangan cairan tubuh.Jika
kondisi tubuh dijaga tetap baik, akan terbentuk zat kekebalan atau antibodi. Dalam
keadaan seperti ini, kuman typhus akan mati dan penderita berangsurangsur sembuh
(Zulkoni.2011).
F. Pengobatan typoid
1 Perawatan umum Pasien demam tifoid perlu dirawat dirumah sakit untuk
isolasi, observasi dan pengobatan.Paasien harus tirah baring absolut sampai
minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebihselama 14 hari. Maksud tirah
baring adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau
perforasi usus. Mobilisasi pesien harus dilakukan secara bertahap,sesuai
dengan pulihnya kekuatan pasien.Pasien dengan kesadaran menurun, posisi
tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu-waktutertentu untuk menghindari
komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus.Defekasi dan buang air kecil
harus dperhatikan karena kadang-kadang terjadi obstipasidan retensi air
kemih.
2
G. Pencegahan typoid
1 Usaha terhadap lingkungan hidup :
Penyediaan air minum yang memenuhi
Pembuangan kotoran manusia (BAK dan BAB) yang hygiene
Pemberantasan lalat.
Pengawasan terhadap rumah-rumah dan penjual makanan.
2 Usaha terhadap manusia.
Imunisasi
Pendidikan kesehatan pada masyarakat : hygiene sanitasi personal hygiene.
(Mansjoer, Arif 1999).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Secara umum kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar dengan bantuan
berbagai pihak.
b. Kegiatan penyuluhan di Jl. Danau Toba 7 Blok 5 No. 184 Rt 04 Rw 02 kelurahan
Tegal Gede Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur Mendapat
sambutan yang baik dari pihak Tuan Rumah, diwujudkan dengan dukungan,
penyediaan tempaat dan antusias ibu ibu arisan.
c. Beberapa dari audience telah memahami penyakit demam typoid pada ibu ibu
arisan.
d. Beberapa dari audience telah memahami penyakit demam typoid dilihat dari
bagaimana audience menjawab pertanyaan dari pemateri. Setelah penyuluhan,
audience dapat meemahami tentang penyakit demam typoid.
B. Saran
- Demam tifoid yang tersebar di seluruh dunia tidak tergantung pada iklim.
Kebersihan perorangan yang buruk merupakan sumber dari penyakit ini
meskipun lingkungan hidupumumnya adalah baik.
- Dengan kasus demam typoid, semoga bisa menjadi acuan pemahaman
mengenai bagian-bagian yang terkait dengan demam typoid, dan dapat
mengetahui cara pencegahan yang benar.
Lampiran 1 SAP
LAMPIRAN 2 DOKUMEN