Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Jutiar

NIM : 11170150000098

Kelas : V B/Sosiologi

Tugas Evaluasi Pembelajaran IPS

1. Judul Buku

“Evaluasi Pembelajaran”

2. Pengarang

“Dr. Zainal Arifin. M. Pd.”

3. Menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan 5W+1H

a. (What) Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Pembelajaran?


Dari beberapa rumusan tentang evaluasi ini, dapat disimpulkan bahwa
pada hakekatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan
keputusan.
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang
menyangkut tentang nilai dan atau arti, sedangkan kegiatan untuk sampai
pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi. Membahas tentang evaluasi
berarti mempelajari bagaimana proses pemberian dan pertimbangan mengenai
kualitas sesuatu. gambaran kualitas yang dimaksud merupakan konsekuensi
logis dari proses evaluasi yang dilakukan. Proses tersebut untuk dilakukan
secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana, sesuai dengan
prosedur dan prinsip serta dilakukan secara terus-menerus.
Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan
(judgement). Pemberian pertimbangan ini pada dasarnya merupakan konsep
dasar evaluasi. Melalui pertimbangan yang telah ditentukan nilai dan
arti/makna (worth and merit) dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa
pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah termasuk kategori kegiatan
evaluasi.

b. (when) Kapan Evaluasi Pembelajaran dilakukan?


Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan
pembelajaran dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan. tujuan atau kompetensi tersebut biasanya sudah dirancang dalam
perencanaan pembelajaran yang berbentuk tujuan pembelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi
tertentu, maka guru perlu melakukan tindakan evaluasi.
Dalam proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran, mulai dari membahas desain pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, bertindak mengajar atau membelajarkan
melakukan evaluasi pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang
berupa "dampak pengajaran". Peran peserta didik adalah bertindak belajar,
yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan
hasil belajar yang digolongkan sebagai "dampak pengiring". Melalui belajar,
maka kemampuan mental peserta didik semakin meningkat. Hal itu sesuai
dengan perkembangan peserta didik yang beremansipasi diri sehingga menjadi
utuh dan mandiri.

c. (who) Siapa yang merencanakan Evaluasi Pembelajaran?


Seseorang yang merencanakan evaluasi pembelajaran yaitu adalah
seorang guru. Karena setelah pembelajaran berproses, tentu guru perlu
mengetahui keefektifan dan efesiensi semua komponen yang ada dalam proses
pembelajaran. Untuk itu, guru harus melakukan evaluasi pembelajaran. Begitu
juga ketika peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran, tentu mereka
ingin mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai. Untuk itu, guru harus
melakukan penilaian hasil belajar. Pembelajaran bersifat interaktif dan
komunikatif. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan
yang bersifat multiarah anatara guru, peserta didik, sumber belajar, dan
lingkungan yang saling mempengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen
saja.
Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menciptakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik.
Kondisi-kondisi yang dimaksud, antara lain: memberi tugas, mengadakan
diskusi, tanya jawab, mendorong siswa untuk berani mengemukakan
pendapat, termasuk melakukan evaluasi atau penilaian. Proses pembelajaran
dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik
dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Tujuan atau kompetensi
tersebut biasanya sudah dirancang dalam perencanaan pembelajaran yang
berbentuk tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator. untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu, maka guru perlu
melakukan tindakan evaluasi.

d. (why) Mengapa ada Evaluasi Pembelajaran


Jika kita ingin melakukan kegiatan evaluasi, terlepas dari jenis evaluasi
apa yang digunakan, maka guru harus mengetahui dan memahami terlebih
dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru akan
mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi.
Perlu diketahui bahwa evaluasi banyak digunakan dalam berbagai
bidang dan kegiatan, antara lain dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan,
supervisi, seleksi, dan pembelajaran. Setiap bidang atau kegiatan tersebut
mempunyai tujuan yang berbeda. Dalam kegiatan bimbingan, tujuan evaluasi
adalah untuk memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai
karakteristik peserta didik, sehingga dapat diberikan bimbingan dengan
sebaik-baiknya. Begitu juga dalam kegiatan supervisi, tujuan evaluasi adalah
untuk menentukan keadaan suatu situasi pendidikan atau pembelajaran,
sehingga dapat diusahakan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi adalah
untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai nilai
peserta didik untuk jenis pekerjaan, jabatan atau pendidikan tertentu.

Adapun tujuan penilaian hasil belajar adalah:


1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan;
2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik
terhadap program pembelajaran;
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan;
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. keunggulan peserta didik dapat dijadikan
dasar bagi guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan lebih lanjut,
sedangkan kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk memberikan bantuan
atau bimbingan;
5. Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta didik yang sesuai
dengan jenis pendidikan tertentu;
6. Untuk menentukan kenaikan kelas;
7. Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

e. (where) Dimana Evaluasi Pembelajaran berlangsung?


Di dalam buku ini ada penjelasan di mana evaluasi pembelajaran itu
berlangsung. Tempat dimana berlangsungnya evaluasi pembelajaran bisa
dimaksudkan juga itu ruang lingkup evaluasi pembelajaran.
Ada beberapa ruang lingkup evaluasi pembelajaran yang di buku ini
dijelaskan. Pertama, ada ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam
perspektif domain hasil belajar. Menurut Benyamin S. Bloom, dkk. (1956)
hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam tiga domain yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang
kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang
kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan
mulai dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Lalu kedua yaitu
ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran.
Sebagaimana telah di singgung di muka bahwa ruang lingkup evaluasi
pembelajaran hendaknya bertitik tolak dari tujuan evaluasi pembelajaran itu
sendiri. Jika tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan sistem
pembelajaran, ruang lingkup evaluasi pembelajaran yaitu:

A. Program pembelajaran yang meliputi:


1. Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar,
2. Isi atau materi pembelajaran,
3. Metode pembelajaran,
4. Media pembelajaran,
5. Sumber belajar,
6. Lingkungan belajar, dan
7. Penilaian proses dan hasil belajar.

B. Lalu ada proses pelaksanaan pembelajaran meliputi:


1. Kegiatan,
2. Guru, dan
3. Peserta didik.

C. Dan yang terakhir pada hasil pembelajaran baik untuk jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang.

Kemudian yang ketiga yaitu, ruang lingkup evaluasi pembelajaran


dalam perspektif penilaian proses dan hasil belajar. Ada beberapa aspek yang
harus diperhatikan yaitu sikap, pengetahuan dan pemahaman, kecerdasan,
perkembangan jasmani, dan keterampilan. ruang lingkup evaluasi
pembelajaran dan penilaian hasil belajar di atas merupakan aspek-aspek
minimal yang harus dievaluasi oleh guru dalam pembelajaran. Aspek-aspek
tersebut masih bersifat umum dan global. Oleh karena itu, perlu diperbaiki lagi
sampai pada tingkat operasional dan spesifik sehingga aspek-aspek itu betul-
betul dapat diukur dan dapat diamati.
Yang terakhir yaitu ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam
perspektif penilaian berbasis kelas. Adapun poin-poin juga yang terdapat di
sini yaitu, kompetensi dasar mata pelajaran, kompetensi rumpun pelajaran,
kompetensi lintas kurikulum, kompetensi tamatan, dan keterampilan hidup.

f. (How) Bagaimana teknis Evaluasi Pembelajaran dilakukan?


Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh
keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. prosedur yang
dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan
evaluasi. Dalam literatur evaluasi banyak dijumpai prosedur evaluasi sesuai
dengan pandangannya masing-masing. Namun, sekalipun ada perbedaan
langkah, bukanlah sesuatu yang prinsip karena prosedur intinya hampir sama.

Dalam buku ini, prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran terdiri dari:


1. Perencanaan evaluasi
2. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring
3. Pengolahan data dan analisis
4. Pelaporan hasil evaluasi
5. Pemanfaatan hasil evaluasi.

Di samping itu, baik buruknya evaluasi ada ditangan evaluator, yaitu guru
yang melaksanakan proses pembelajaran dalam suatu bidang studi atau mata
pelajaran atau tim khusus yang dibentuk untuk melakukan evaluasi program
pembelajaran secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai