FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji, syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat baik dari nikmat kesehatan, kekuatan, iman, dan kemudahan sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu saja kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Serta shawalat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada Baginda Nabi besar kita Muhammad Saw. yang telah membawa manusia dari zaman kejahiliaan menuju dengan zaman kemuliaan. Kelompok kami sangat bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah kami sebagai memenuhi salah satu tugas mata kuliah kami dengan judul makalah “ Maysarakat Cyber" Kami menyadari bahwa tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah kami, agar nantinya dapat menjadikan makalah kami menjadi makalah yang lebih baik lagi. Serta kami memohon maaf atas segala kekurangan dari makalah kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
KATA PENGANTAR ...........................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
A. LATAR BELAKANG ...............................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................
A. Cyber Community .....................................................................
a. Masyarakat Global dan pembentukan cybercomunity .......... b. Masyrakata maya; sisi lain kehidupn Masyarakat Manusia .. c. Hyper-reality; sisi lain Masyarakat Maya ............................. B. Aplikasi Cyber dalam kehidupan Masyarakat ...................... a. E-goverment dan E-commerce; dan Varian “E” Lainya ....... b. Cyberlaw sebagai Konsekuensi Cybercrime .........................
BAB III PENUTUP ...............................................................................
A. KESIMPULAN ..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Cara manusia beromunkasi mengalami perkembangan yang signifikan dari masa kemasa, hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan ketesediaan alat oenghubung dalam proses komunikasi yang dijalani sesuai dengan kebutuhan dan kondidisi yag ada. Sebagai mahluk Tuhan yang memilki kelebihan dibandingkan mahluk lian, manusia menurut burhan Bungin manusia mampu belajar menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya dan menciptakan serta menggunakan alat (teknologi) yang diperlukan untuk mengatasi lingkungan. Proses penyampaian pesan dipengaruhi oleh stimulus dan respon (feed back) yang diterima oleh komunikator. Efektifitas pesan ditentuan ada bagaimana cara oesan disampaikan, saat ini model penyampain pesan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi. Jika sebelumnya manusia berkomunikasi dengan metode konvensional (face toface), kini dengan bantuan teknologi manusia mampu berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu. Masyarakat cyber sebagai sebuah produk sosial dari perkembangan teknologi kumunikasi menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan. Menurut teori interkasi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya adalah interkasi amanusia yang menggunkan simbol-simbol. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud cybercommunity? 2. Bagaimana aplikasi cyber dalam kehidupan masyarakat? BAB II PEMBAHASAN 1. CYBERCOMUNITY A. Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity
Communty- Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang
menempati sebuah wilayah (tetorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi , memilki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukuman yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memilki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serata relatif dapat hidup dirinya sendiri.
Sedangkan masyarakat global itu juga dimaksud sebagai sebuah
kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya- budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan pasar bersama melakukan pertahanan militer bersama, menciptakan mata uang bersama, dan bahkan menciptakan peperangan dalam skala global di semua lini.
Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mempu
menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu mengambangakan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan, yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kegidupan masyakat maya (cybercommunity).
Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara
inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan sosial anggota masyarakat dibangun melalui pengideraan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan sebagaimana apa adanya sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera malalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksika sebagi sebuah realitas. B. Masyarakat Maya ; Sisi Lain Kehidupan Masyarakat Manusia
Seabagai ciptaan manusia , maka masyarakat maya menggunakan
seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan didalam segi-segi kehidupan mays. Seperti membangun interaksi sosial dan kehidupan kelompokn, membangun pranata sosial, membangun kekuasan, wewenang dan kepemimpinan, membangun sistem kejahatan dan kontrol-kontrol sosial, dan sebaginya.
a. Proses sosial dan interaksi sosial
Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat semenatara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatid lama atau menetap untuk selama-lamanya. Sifat proses manusia dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka dalm dunia maya. Interkasi sosial sementara, terjadi pada bermain diduani maya melalui brosing dan chatting, atau search, kemudian meninggalkanya. Ada pula interkasi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. Adapun interaksi sosial dalam kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. Mereka ini pengguna Internet (netter) yang setiap saat berada berada dalam masyarakat maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka. Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan rumah di sana dengan status penyewa atau pemilik. Mereka ini yang memiliki e- mail, website, atau bahkan provider. Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah untuk berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat maya guna berbagai kebutuhan. Kontak- kontak sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat maya memiliki makna yang luas di dalam komunikasi mereka satu dengan lainnya, sehingga dari sana mereka saling membangun makna dalam dunia intersubjektif mereka tentang dunia yang dihuninya. Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua proses interaksi sosial, yaitu proses sosial disosiatif dan proses sosial asosiatif. Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam prosespersaing, atau bahkan konflik dengan sesama warga masyarakat maya. Proses ini terjadi ketika mereka bersaing memberi peluang akses kepada masyarakt dan mencari sumber- sumber pembiayaan (sponsorship) untuk menghidupi jaringan mereka. Sebagaimana sifat jaringan dan proses sosial dalam masyarakat maya yang mementingkan kerja sama, maka selain proses sosial disosiatif, terbanyak dari proses sosial itu adalah proses sosial asosiatif antara jaringan, melakukan kerja sama (cooperation) di antara mereka. Kerja sama ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi dan asimilasi kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan masyarakat yang akhirnya memengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainnya. b. Kelompok Sosial Maya Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Ummunya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan pada hubungan- hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tersebut. Ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu kelompok intra dan kelompok inter. Kelompok intra ini biasanya disebut dengan intranet, di mana secara otonom mengatur diri mereka sendiri, memiliki aturan- aturan yang di sepakati sendiri secara intern, memiliki bahasa- bahasa sapaan yang dikenal sendiri dan memiliki kemampuan untuk memproteksi sendiri seluruh kepentingan, kebutuhan, dan aturan- aturan yang mereka kehendaki. Setiap anggota dalam sistem ini harus patuh kepada aturan yang ada baik saksi maupun reward yang ditentukan oleh sistem sosial mereka yang diatur di pusat- pusat server yang ada. Secara umum, hubungan intranet ini hanya berlaku internal, namun sebenarnya intranet ini adalah sel- sel hidup dalam sistem sosial dunia maya yang lebih luas, yaitu internet. Sistem sosial in dapat berhubungan dan berkoneksi dengan sistem sosial yang sama di tempat lain. Sambungan server to server memalui sistem Internet (menggunakan teknologi satelit) itulah yang disebut dengan internet itu. c. Kebudayaan dan Masyarakat Maya Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayaan. Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang dikembangkan adalah budaya- budaya pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif apabila disebut intersubjektif yang sangat didominasi oleh kreator dan imajinater yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara berlapis. Pertama, kelompok yang senangtiasa bekerja untuk menciptakan mesin- mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realitas. Kedua, kelompok yang setiap saat menggunakan mesin- mesin itu untuk menciptakan karya- karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupannya. Dari tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata. (1) Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah teknologi informasi yang umumnya dikenal dengan mesin komputer dan mesin- mesin (media) elektronika lain yang membantu kerja atau di bantu oleh mesin komputer. (2) Mata pencaharian dan sistem- sistem ekonomi. Masyarakat maya memiliki mata pencaharian yang sangat menonjol dan spesifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subsitusi. Apabila seseorang menggunakan jaringan dari sebuah provider seseorang penyewa space pada website tertentu, maka dia memberi subtansi iuran sebagai jasa persewaan. (3) Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya adalah bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya. Mereka memiliki sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik provider, pemilik website, pemilik produk dan jasa yang ditawarkan dan sebagainya. Namun sistem yang dibangun selalu menepatkan pemilik provider atau website sebagai penentu aturan, pemilik kontrol sosial, dan sebagainya. Sedangkan posisi anggota yang mengakses jaringan tersubut selalu dalam posisi yang dikendalikan. (4) Bahaya masyarakat maya umumnya adalah bahasa inggris yang digunakan bahasa ini, seperti menggunakan ikon- ikon tertentu untuk penggambaran dan sebagainya. (5) Karya komunitas maya adalah bagian karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat maya adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan terhadap karya yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri. (6) Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and error. Umumnya pada netter atau imajinater menggunakan sistem pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya. (7) Sistem religi (kepercayaan) masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan. Mereka percaya, bahwa setiap misteri selalu dapat dipecahkan ketika hal itu dilakukan secara serius selama ada waktu yang cukup. Ciri khas dari kebudayaan maya ini adalah sifatnya yang sangat menggsntukan diri pada media. Kebudayaan itu hanya ada secara nyata dalam media informatika dan beberapa di antaranya telah ditrasformasikan ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya, yaitu dunia media dan kognitif manusia. Hubungn dari dua space ini telah melahirkan dunia yang baru bagi masyarakat manusia yang tak bisa dihitung lagi seberapa besar ruang itu, tergantung kepada kemampuan manusia membuka misteri pengetahuan ini. d. Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya Masyarakat maya memiliki sistem pranata dan kontrol sosial yang dibangun bersama atau dibangun sebagai sistem proteksi diri. Selain etika umum dalam masyarakat nyata yang dibawa kedalam kehidupan maya, sistem prnata dan konrol sosial dibangun agar semua kebutuhan dalam masyarakat maya dapat terlayani dengan baik tanpa saling merugikan. Umumnya bentuk- bentuk kehadiran (akses) setiap individu dalam komunitas maya harus diatur dan dikontrol agar kehadiran tersebut tidak mengganggu atau merusak jaringan (order) yang ada. Sebagaimana dimaklumi, “tata kehidupan masyarakat maya” dibangun melalui kemampuan syaraf otak (neoru) manusia dab teknologi media, menjadikan perangkat jaringan teknologi media ini yang disimpan dalam kotak- kotak hard disk dan server itu, sampai saat ini masih rentang terhadap berbagai macam kerusakan fisik maupun kerusakan karena perangkat program virus. Beberapa pranata dan konrol sosial yang lazim dalam masyarakat maya dikenal, seperti login, pasword atau PIN number yang digunakan sebagai tiket atau “kata salam” untuk masuk kedalam website tertentu. Umumnya pemilik website tidak mengizinkanorang lain masuk ke dalam fasilitas tertentu apabila tidak menggunakan tiket atau kata salam itu. Pranata lain yang ada dalam masyarakat maya, bahwa semua informasi yang ada dalam dunia maya menjadi milik publik yang dapat diakses oleh semua orang. Kendati ada peringatan untuk tidak secara bebas mengakses data tertentu, tetap saja eksistensi informasi itu menjadi milik publik, hal ini disebabkan substansi dunia maya adalah milik publik. Hukum sosial yang ada dalam masyarakat maya, bahwa semua informasi yang ada dalam masyarakat nyata juga menjadi bagian dalam pranata sosial masyarakat maya. Seperti, mencuri informasi, menipu, melakukan pelecehan gender, merusak, menyerang orang lain dan sebagainya, menjadi pranata yang juga dipandang buruk dalam komunitas maya. Secara hukum sosial hal tersebut bersifat sementara dan tidak mengikat. Karena itu secara moral, kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan hukum sosial di atas itu di pandang sebagai hal yang buruk dan berisiko terhadap hukum- hukum positif dalam masyarakat nyata bagi pelanggar pranata tersebut dalam tingkat- tingkat konrol sosial terntentu. e. Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya Masyarakat maya mengenal stratifikasi sosial berdasarkan pada besaran jaringan dan dimiliki. Dasar pembenrtukan stratifikasi masyarakat maya ditemtukan pada seberapa besar kepemilikan jaringan dan informasi yang dapat diakses darinya. Begitu pula jumlah anggota masyarakat maya yang setiap hari lalu- lalang di sebuah jarigan atau website menjadi dasar argumentasi yang kuat untuk menentukan stratifikasi sosial. Ummpamanya seperti http://,www., adalah pemilik stratifikasi tertinggi dalam masyarakat maya. Stratifikasi sosial kedua dalam masyarakat maya dikenal, seperti; .com., .net., or., go., id, dan sebagainya, sehingga space itu dapat dijual kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Sedangkan stratifikasi ketiga, dikenal seperti; yahoo, hotmail, mailcity, amazon, usa, google., dan sebagainya. Mereka menguasai akses informasi yang amat beragam dan sangat banyak dimiliki konengsi dengan beragam situs yang digemari oleh masyarakat maya, serta memiliki kecepatan akases yang menakjubkan. Dalam masyarakat maya, stratifikasi sosial tidak secara otomatis berpengaruh terhadap pembentukan kelas- kelas sosial. Karena bisa jadi, stratifikasi sosial paling bawah mejadi citra dari kelas sosial paling atas dalam masyarakat maya. Seperti, http:// dan www, adalah kelompok- kelompok dengan stratifikasi sosial tinggi, namun di masyarakat luas, stratifikasi sosial ketiga seperti yahoo, hotmail, mailcity, dan semacamnya itu adalah anggota kelas sosial tertinggi karena populer di masyarakatnya. Berdasrkan stratikasi sosial dak kekuasaan jaringan, maka kekuasaan tertinggi dalam masyarakat maya tetap dipegang kelompok, sepertihttp:// dan www. Karena itu, karena itu, mereka dikenal sebagai pimpinan nasyarakat maya, harus lebih dahulu melalui jaringan mereka. Sistem kepemimpinan dalam masyarakat maya dibangun berdaraskan kekuasaan dan kepemilikan terhadap jaringan tertentu. Sehingga secara riil, setiap jaringan adalah pemimpin yang terkoneksi ke dalam jaringan kepemimpinan yang lebih laus. Setiap jaringan memiliki kewenangan mengurus diri mereka sendiri, serta memutuskan bagaimana bentuk diri yang perlu direkontruksi, serta memutuskan bagian- bagian yang dianggap perlu direkontruksi, serta memutuskan bagaimana bentuk diri yang perlu dicitrakan untuk publik. Sehingga secara strata, sebuh jaringan luas memiliki kepemimpinan yang berhierarki, sebaliknya masing- masing memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin tertinggi pada jaringan lain yang dibangun sendiri. f. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Maya Masyarakat maya adalah revolusi terhadap sebuah perubahan masyarakat nyata. Bahwa manusia tak pernah puas hidup dalam dunia yang terbatas dan dalam ruang yang sempit. Sifat membebaskan diri yang ada pada manusia terbukti dari gagasannya menciptakan bagian kehidupan baru untum manusia, yaitu masyarakat maya. Sehingga dengan demikian perubahan sosial dalam masyarakat maya adalah sebuah hukum masyarakat yang terjadi setiap saat. Dalam masyarakat maya dikenal dua konsep perubahan, yaitu: Perubahan fisikal yang ada dalam mesin-mesin komputer di mana perubahan ini akan mempengaruhi kemampuan dan kecepatan bekerja mesin-mesin itu sehingga ikut mempengaruhi gagasan-gagasan masyarakat untuk memanfaatkan kemampuan komputer itu atau kemampuan komputer yang baru itu diciptakan untuk memenuhi keinginan masyarakat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat maya adalah perubahan sosial di mana perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hukum alam serta setiap saat menimbulkan masalah baru. C. Hyper- Reality; Sisi Lain Masyarakat Maya Jacques Ellul mengatakan, kalau kita ingin menggambarkan zaman ini, maka gambaran yang terbaik untuk dijelaskan mengenai suatu realitas masyarakat adalah masyarakat dengan sistem teknologi yang baik atau masyarakat teknologi. Dengan demikian, menurut Ellul dan Goulet, teknologi secara fungsional telah menguasai masyarakat, bahkan pada fungsi yang substansional seperti mengatur beberapa sistem norma di masyarakat, umpamanya sistem lalu lintas di jalan raya, sistem komunikasi, seni pertunjukan dan sebagainya. Kemampuan teknologi media elektronika memungkinkan perancang agenda setting media dapat menciptakan realitas dengan menggunakan satu model produksi yang oleh Jean Baudrillad disebutnya sebagai simulasi, yaitu penciptaan model- model nyata yang tanpa asal usul atau realitas awal.
2. APLIKASI CYBER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
a. E- government dan E- commerce; dan varian “E” Lainnya Sebagaimana yang telah dijelaskanpada bab sebelumnya mengenai aplikasi internet, aktivitas paling padat lainnya dalam dunia maya adalah gagasan membangun pemerintahan maya dengan menggunakan konsep e- office, e-confrence, e-mail, e-fax, e-file dan sebagainya serta melakukan aktivitas komersial sebagai konsekuensi lain perkembangan market dalam masyarakat maya. Salah satu yang memacu gagasan membangun e-government adalah kemampuan teknologi internet membangun jaringan- jaringan intra maupun antar- server, baik dalam lokal- lokal sebuah perusahaan satu dengan perusahaan lainnya, antara negara yang satu dengan negara lainnya. Gagasan e- government sebenarnya telah dimulai sejak tersedianya fasilitas e- office dalam dunia maya, dalam konsep e- office, seorang pemimpin sebuah kantor atau perusahaan dapat melakukan tugas sehari- harinya tanpa harus bertatap muka dengan bawahannya, karena sebuah aktivitas harian kantor dapat dilakukan melalui jaringan internet yang tersedia, segingga praktis, kantor adalah sebuah gagasan dunia maya yang lebih realitas dan memiliki masa depan yang lebih maju serta memiliki konsep- konsep yang tak terbatas. e- government adalah sebuah konsep yang lebih luas dari e- office. Ketika kelompok- kelompok kecil telah hadir dalam dunia maya, kemudian mereka melakukan interaksi satu dengan lainnya secara vitrual dalam dunia maya, mereka memliki kemajuan yang luar biasa, mengembangkan perintah dan kontrol yang efektif terhadap kemajuan kelompok itu, maka sesungguhnya gagasan e-government merupakan gagasan yang sangat realitas, di mana aktivitas kenegaraan dapat dibangun dalam dunia maya dengan sangat efisien dan efektif. Jadi, melalui e-government, seorang kepala negara dapat melakukan tugas kenegaraannya tanpa harus bertemu dengan bawahanya secara langsung. Saat ini, e- commerce dalam konsep yang lebih luas telah berkembang dalam banyak bidang komersial, perbankan, dan usaha- usaha ritel sudah memulai kegiatan ini dengan sangat sukses. Begitu pula pusat- pusat perdangan dan informasi telah berkembang dengan sangat mengembirakan, karena tidak ada lagi halangan yang berarti pencipta di masa depan tentang realitas maya ini. Konsep- konsep “e” yang sedang di kembangkan di indonesia mencakup konsep- konsep; government to government (G to G), atau government to bussines (G to B), government to community (G to C), bussines to bussines (B to B), maupun government to bussines to community (G to B to C). Konsep tersebut memngkinkan terjadinya komunikasi dua arah ataupun tiga arah. Dengan demikian, trasparansi, efesiensi, dan pengawasan di antara mereka dapat terlaksana dengan baik. b. Cyberlaw sebagai Konsekuensi Cybercrime Segi-segi kehidupan masyarakat selain merupakan peta analog kehidupan masa depan masyarakat nyata, namun juga merupakan imitasi kehidupan nyata itu sendiri, sehingga di mungkinkan berbagai cybercrime dalam cybercommunity merupakan imitasi terhadap kejahatan yang selama ini kita temukan di masyarakat, hanya saja kejahatan itu dilakukan menggunakan prosedur teknologi telematika yang sukar dilihat dengan mata sesaat, bahkan sukar pula dibuktikan, kecuali melalui pembuktian ilmiah. Namun secara analog, kejahatan yang umum terjadi dalam cybercommunity berkisar pada kejahatan terhadap sesama anggota masyarakat cyber yang berhubungan dengan hukum-hukum positif dan kejahatan terhadap moral masyarakat. Pelanggaran norma-norma susila terbanyak dalam masyarakat maya berhubungan dengan pelanggaran norma-norma seksualitas dan pornogafi. Coba saja jalan-jalan ke Google (https://www.google.com), di sana akan ditemukan berbagai macam situs yang dapat dengan leluasa dimasuki, termasuk juga situs-situs seks yang jumlahnya sangat banyak bahkan telah diklasifikasi dengan jelas berdasarkan jenis kepentingan. Pelanggaran norma seks dan pornografi dalam masyarakat maya terjadi dalam skala yang tidak dapat diatasi, baik melalui penutupan jaringan-jariangan seks dan pornografi itu, sampai pada tingkat kebijakan. Kesulitan ini muncul karena jaringan (pintu) yang dapat mengakses seks dan pornografi begitu banyak sangat luas sehingga yang jadi masalah sampai saat ini adalah menutup pintu tersebut. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Communty- Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang menempati sebuah wilayah (tetorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama, saling berkomunikasi , memilki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem hukuman yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memilki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serata relatif dapat hidup dirinya sendiri. Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan sosial anggota masyarakat dibangun melalui pengideraan. Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan sebagaimana apa adanya sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera malalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksika sebagi sebuah realitas Seabagai ciptaan manusia , maka masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan didalam segi-segi kehidupan mays. Seperti membangun interaksi sosial dan kehidupan kelompokn, membangun pranata sosial, membangun kekuasan, wewenang dan kepemimpinan, membangun sistem kejahatan dan kontrol-kontrol sosial, dan sebaginya. DAFTAR PUSTAKA
Bungi, Burhan. 2007. SOSIOLOGI KOMUNIKASI: TEORI,
PARADIGMA, dan DISKURSUS TEKNOLOGI KOMUNIKASI di MASYRAKAT. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.