Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SOSIOLOGI KOMUNIKASI
(MASYRAKAT CYBER)

KELOMPOK V
MAUIDATUL HASANAH (17.3200.002)

SRI WAHYUNI (17.3200.048)

SYAHRUL RAMDHAN SAID (17.3200.0

MELINDA MAPATUNRU (17.3200.061)

KURNIA (17.3200.029)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji, syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kita begitu banyak nikmat baik dari nikmat kesehatan, kekuatan, iman, dan
kemudahan sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu saja kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Serta shawalat dan salam tak lupa pula
kita kirimkan kepada Baginda Nabi besar kita Muhammad Saw. yang telah
membawa manusia dari zaman kejahiliaan menuju dengan zaman kemuliaan.
Kelompok kami sangat bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat-Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah kami sebagai memenuhi salah satu
tugas mata kuliah kami dengan judul makalah “ Maysarakat Cyber"
Kami menyadari bahwa tentunya makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan yang terdapat di
dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
untuk menyempurnakan makalah kami, agar nantinya dapat menjadikan makalah
kami menjadi makalah yang lebih baik lagi. Serta kami memohon maaf atas
segala kekurangan dari makalah kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terima
kasih.

Parepare, 05 Desember 2019


DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL .................................................................................

KATA PENGANTAR ...........................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

A. LATAR BELAKANG ...............................................................


B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................

A. Cyber Community .....................................................................


a. Masyarakat Global dan pembentukan cybercomunity ..........
b. Masyrakata maya; sisi lain kehidupn Masyarakat Manusia ..
c. Hyper-reality; sisi lain Masyarakat Maya .............................
B. Aplikasi Cyber dalam kehidupan Masyarakat ......................
a. E-goverment dan E-commerce; dan Varian “E” Lainya .......
b. Cyberlaw sebagai Konsekuensi Cybercrime .........................

BAB III PENUTUP ...............................................................................

A. KESIMPULAN ..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cara manusia beromunkasi mengalami perkembangan yang
signifikan dari masa kemasa, hal ini tidak terlepas dari perkembangan
teknologi dan ketesediaan alat oenghubung dalam proses komunikasi yang
dijalani sesuai dengan kebutuhan dan kondidisi yag ada. Sebagai mahluk
Tuhan yang memilki kelebihan dibandingkan mahluk lian, manusia
menurut burhan Bungin manusia mampu belajar menyesuaikan dirinya
dengan alam sekitarnya dan menciptakan serta menggunakan alat
(teknologi) yang diperlukan untuk mengatasi lingkungan.
Proses penyampaian pesan dipengaruhi oleh stimulus dan respon
(feed back) yang diterima oleh komunikator. Efektifitas pesan ditentuan
ada bagaimana cara oesan disampaikan, saat ini model penyampain pesan
mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi
komunikasi. Jika sebelumnya manusia berkomunikasi dengan metode
konvensional (face toface), kini dengan bantuan teknologi manusia
mampu berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu.
Masyarakat cyber sebagai sebuah produk sosial dari perkembangan
teknologi kumunikasi menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan
pesan. Menurut teori interkasi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya
adalah interkasi amanusia yang menggunkan simbol-simbol.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud cybercommunity?
2. Bagaimana aplikasi cyber dalam kehidupan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
1. CYBERCOMUNITY
A. Masyarakat Global dan Pembentukan Cybercommunity

Communty- Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang


menempati sebuah wilayah (tetorial) tertentu, yang hidup secara relatif lama,
saling berkomunikasi , memilki simbol-simbol dan aturan tertentu serta sistem
hukuman yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memilki sistem
stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serata
relatif dapat hidup dirinya sendiri.

Sedangkan masyarakat global itu juga dimaksud sebagai sebuah


kehidupan yang memungkinkan komunitas manusia menghasilkan budaya-
budaya bersama, menghasilkan produk-produk industri bersama, menciptakan
pasar bersama melakukan pertahanan militer bersama, menciptakan mata uang
bersama, dan bahkan menciptakan peperangan dalam skala global di semua
lini.

Perkembangan teknologi informasi juga tidak saja mempu


menciptakan masyarakat dunia global, namun secara materi mampu
mengambangakan ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat sehingga
tanpa disadari, komunitas manusia telah hidup dalam dua dunia kehidupan,
yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kegidupan masyakat maya
(cybercommunity).

Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara


inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana hubungan
sosial anggota masyarakat dibangun melalui pengideraan. Secara nyata
kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan sebagaimana apa adanya
sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah sebuah kehidupan masyarakat
manusia yang tidak dapat secara langsung diindera malalui penginderaan
manusia, namun dapat dirasakan dan disaksika sebagi sebuah realitas.
B. Masyarakat Maya ; Sisi Lain Kehidupan Masyarakat Manusia

Seabagai ciptaan manusia , maka masyarakat maya menggunakan


seluruh metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang
dikembangkan didalam segi-segi kehidupan mays. Seperti membangun
interaksi sosial dan kehidupan kelompokn, membangun pranata sosial,
membangun kekuasan, wewenang dan kepemimpinan, membangun sistem
kejahatan dan kontrol-kontrol sosial, dan sebaginya.

a. Proses sosial dan interaksi sosial


Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang
bersifat semenatara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang
relatid lama atau menetap untuk selama-lamanya. Sifat proses manusia
dan interaksi sosial ini ditentukan oleh kepentingan mereka dalm dunia
maya. Interkasi sosial sementara, terjadi pada bermain diduani maya
melalui brosing dan chatting, atau search, kemudian meninggalkanya. Ada
pula interkasi sosial dan kehidupan kelompok yang berlangsung cukup
lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya. Adapun interaksi
sosial dalam kehidupan kelompok yang berlangsung cukup lama di antara
sesama anggota masyarakat maya lainnya. Mereka ini pengguna Internet
(netter) yang setiap saat berada berada dalam masyarakat maya. Mereka
bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar dan bahkan mencuri dan
sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap di sana
karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka.
Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam
masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam masyarakat tersebut
dengan memiliki alamat dan rumah di sana dengan status penyewa atau
pemilik. Mereka ini yang memiliki e- mail, website, atau bahkan provider.
Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah untuk berinteraksi
dengan sesama anggota masyarakat maya guna berbagai kebutuhan.
Kontak- kontak sosial yang terjadi di antara anggota masyarakat maya
memiliki makna yang luas di dalam komunikasi mereka satu dengan
lainnya, sehingga dari sana mereka saling membangun makna dalam dunia
intersubjektif mereka tentang dunia yang dihuninya.
Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua proses interaksi sosial,
yaitu proses sosial disosiatif dan proses sosial asosiatif. Proses sosial
disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya terlibat dalam
prosespersaing, atau bahkan konflik dengan sesama warga masyarakat
maya. Proses ini terjadi ketika mereka bersaing memberi peluang akses
kepada masyarakt dan mencari sumber- sumber pembiayaan (sponsorship)
untuk menghidupi jaringan mereka.
Sebagaimana sifat jaringan dan proses sosial dalam masyarakat maya yang
mementingkan kerja sama, maka selain proses sosial disosiatif, terbanyak
dari proses sosial itu adalah proses sosial asosiatif antara jaringan,
melakukan kerja sama (cooperation) di antara mereka. Kerja sama ini
menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi dan asimilasi
kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan
masyarakat yang akhirnya memengaruhi perilaku dan interaksi mereka
satu dengan lainnya.
b. Kelompok Sosial Maya
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Ummunya
kelompok sosial ini dibangun berdasarkan pada hubungan- hubungan
sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran
dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tersebut.
Ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu kelompok intra
dan kelompok inter.
Kelompok intra ini biasanya disebut dengan intranet, di mana secara
otonom mengatur diri mereka sendiri, memiliki aturan- aturan yang di
sepakati sendiri secara intern, memiliki bahasa- bahasa sapaan yang
dikenal sendiri dan memiliki kemampuan untuk memproteksi sendiri
seluruh kepentingan, kebutuhan, dan aturan- aturan yang mereka
kehendaki. Setiap anggota dalam sistem ini harus patuh kepada aturan
yang ada baik saksi maupun reward yang ditentukan oleh sistem sosial
mereka yang diatur di pusat- pusat server yang ada.
Secara umum, hubungan intranet ini hanya berlaku internal, namun
sebenarnya intranet ini adalah sel- sel hidup dalam sistem sosial dunia
maya yang lebih luas, yaitu internet.
Sistem sosial in dapat berhubungan dan berkoneksi dengan sistem sosial
yang sama di tempat lain. Sambungan server to server memalui sistem
Internet (menggunakan teknologi satelit) itulah yang disebut dengan
internet itu.
c. Kebudayaan dan Masyarakat Maya
Salah satu ciri masyarakat adalah menciptakan kebudayaan. Dalam
masyarakat maya, kebudayaan yang dikembangkan adalah budaya- budaya
pencitraan dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang
interaksi simbolis. Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif apabila
disebut intersubjektif yang sangat didominasi oleh kreator dan imajinater
yang setiap saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara
berlapis. Pertama, kelompok yang senangtiasa bekerja untuk menciptakan
mesin- mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realitas. Kedua,
kelompok yang setiap saat menggunakan mesin- mesin itu untuk
menciptakan karya- karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupannya.
Dari tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture universal yang
dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki oleh masyarakat nyata.
(1) Peralatan dan perlengkapan hidup masyarakat maya adalah teknologi
informasi yang umumnya dikenal dengan mesin komputer dan mesin-
mesin (media) elektronika lain yang membantu kerja atau di bantu oleh
mesin komputer.
(2) Mata pencaharian dan sistem- sistem ekonomi. Masyarakat maya
memiliki mata pencaharian yang sangat menonjol dan spesifik dalam
bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi subsitusi. Apabila
seseorang menggunakan jaringan dari sebuah provider seseorang
penyewa space pada website tertentu, maka dia memberi subtansi
iuran sebagai jasa persewaan.
(3) Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan dalam masyarakat maya
adalah bentuk sistem kelompok jaringan, baik intra maupun
antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya. Mereka memiliki
sistem aturan yang diciptakan oleh para pemilik provider, pemilik
website, pemilik produk dan jasa yang ditawarkan dan sebagainya.
Namun sistem yang dibangun selalu menepatkan pemilik provider atau
website sebagai penentu aturan, pemilik kontrol sosial, dan sebagainya.
Sedangkan posisi anggota yang mengakses jaringan tersubut selalu
dalam posisi yang dikendalikan.
(4) Bahaya masyarakat maya umumnya adalah bahasa inggris yang
digunakan bahasa ini, seperti menggunakan ikon- ikon tertentu untuk
penggambaran dan sebagainya.
(5) Karya komunitas maya adalah bagian karya seni pada umumnya.
Semua karya masyarakat maya menempatkan seni sebagai ukuran
pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian dalam masyarakat
maya adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan terhadap karya
yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri.
(6) Sistem pengetahuan dikembangkan menggunakan proses
pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and error.
Umumnya pada netter atau imajinater menggunakan sistem
pengetahuan secara bergulir kepada sesama anggota masyarakat maya.
(7) Sistem religi (kepercayaan) masyarakat maya adalah waktu dan
keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia maya dapat dipecahkan.
Mereka percaya, bahwa setiap misteri selalu dapat dipecahkan ketika
hal itu dilakukan secara serius selama ada waktu yang cukup.
Ciri khas dari kebudayaan maya ini adalah sifatnya yang sangat
menggsntukan diri pada media. Kebudayaan itu hanya ada secara nyata
dalam media informatika dan beberapa di antaranya telah ditrasformasikan
ke dalam kognitif manusia, inilah sebenarnya space dunia maya, yaitu
dunia media dan kognitif manusia. Hubungn dari dua space ini telah
melahirkan dunia yang baru bagi masyarakat manusia yang tak bisa
dihitung lagi seberapa besar ruang itu, tergantung kepada kemampuan
manusia membuka misteri pengetahuan ini.
d. Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya
Masyarakat maya memiliki sistem pranata dan kontrol sosial yang
dibangun bersama atau dibangun sebagai sistem proteksi diri. Selain etika
umum dalam masyarakat nyata yang dibawa kedalam kehidupan maya,
sistem prnata dan konrol sosial dibangun agar semua kebutuhan dalam
masyarakat maya dapat terlayani dengan baik tanpa saling merugikan.
Umumnya bentuk- bentuk kehadiran (akses) setiap individu dalam
komunitas maya harus diatur dan dikontrol agar kehadiran tersebut tidak
mengganggu atau merusak jaringan (order) yang ada. Sebagaimana
dimaklumi, “tata kehidupan masyarakat maya” dibangun melalui
kemampuan syaraf otak (neoru) manusia dab teknologi media, menjadikan
perangkat jaringan teknologi media ini yang disimpan dalam kotak- kotak
hard disk dan server itu, sampai saat ini masih rentang terhadap berbagai
macam kerusakan fisik maupun kerusakan karena perangkat program
virus.
Beberapa pranata dan konrol sosial yang lazim dalam masyarakat maya
dikenal, seperti login, pasword atau PIN number yang digunakan sebagai
tiket atau “kata salam” untuk masuk kedalam website tertentu. Umumnya
pemilik website tidak mengizinkanorang lain masuk ke dalam fasilitas
tertentu apabila tidak menggunakan tiket atau kata salam itu.
Pranata lain yang ada dalam masyarakat maya, bahwa semua informasi
yang ada dalam dunia maya menjadi milik publik yang dapat diakses oleh
semua orang. Kendati ada peringatan untuk tidak secara bebas mengakses
data tertentu, tetap saja eksistensi informasi itu menjadi milik publik, hal
ini disebabkan substansi dunia maya adalah milik publik.
Hukum sosial yang ada dalam masyarakat maya, bahwa semua informasi
yang ada dalam masyarakat nyata juga menjadi bagian dalam pranata
sosial masyarakat maya. Seperti, mencuri informasi, menipu, melakukan
pelecehan gender, merusak, menyerang orang lain dan sebagainya,
menjadi pranata yang juga dipandang buruk dalam komunitas maya.
Secara hukum sosial hal tersebut bersifat sementara dan tidak mengikat.
Karena itu secara moral, kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan
hukum sosial di atas itu di pandang sebagai hal yang buruk dan berisiko
terhadap hukum- hukum positif dalam masyarakat nyata bagi pelanggar
pranata tersebut dalam tingkat- tingkat konrol sosial terntentu.
e. Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya
Masyarakat maya mengenal stratifikasi sosial berdasarkan pada besaran
jaringan dan dimiliki. Dasar pembenrtukan stratifikasi masyarakat maya
ditemtukan pada seberapa besar kepemilikan jaringan dan informasi yang
dapat diakses darinya. Begitu pula jumlah anggota masyarakat maya yang
setiap hari lalu- lalang di sebuah jarigan atau website menjadi dasar
argumentasi yang kuat untuk menentukan stratifikasi sosial.
Ummpamanya seperti http://,www., adalah pemilik stratifikasi tertinggi
dalam masyarakat maya.
Stratifikasi sosial kedua dalam masyarakat maya dikenal, seperti; .com.,
.net., or., go., id, dan sebagainya, sehingga space itu dapat dijual kepada
anggota masyarakat lain yang membutuhkannya. Sedangkan stratifikasi
ketiga, dikenal seperti; yahoo, hotmail, mailcity, amazon, usa, google., dan
sebagainya. Mereka menguasai akses informasi yang amat beragam dan
sangat banyak dimiliki konengsi dengan beragam situs yang digemari oleh
masyarakat maya, serta memiliki kecepatan akases yang menakjubkan.
Dalam masyarakat maya, stratifikasi sosial tidak secara otomatis
berpengaruh terhadap pembentukan kelas- kelas sosial. Karena bisa jadi,
stratifikasi sosial paling bawah mejadi citra dari kelas sosial paling atas
dalam masyarakat maya. Seperti, http:// dan www, adalah kelompok-
kelompok dengan stratifikasi sosial tinggi, namun di masyarakat luas,
stratifikasi sosial ketiga seperti yahoo, hotmail, mailcity, dan semacamnya
itu adalah anggota kelas sosial tertinggi karena populer di masyarakatnya.
Berdasrkan stratikasi sosial dak kekuasaan jaringan, maka kekuasaan
tertinggi dalam masyarakat maya tetap dipegang kelompok, sepertihttp://
dan www. Karena itu, karena itu, mereka dikenal sebagai pimpinan
nasyarakat maya, harus lebih dahulu melalui jaringan mereka.
Sistem kepemimpinan dalam masyarakat maya dibangun berdaraskan
kekuasaan dan kepemilikan terhadap jaringan tertentu. Sehingga secara
riil, setiap jaringan adalah pemimpin yang terkoneksi ke dalam jaringan
kepemimpinan yang lebih laus. Setiap jaringan memiliki kewenangan
mengurus diri mereka sendiri, serta memutuskan bagaimana bentuk diri
yang perlu direkontruksi, serta memutuskan bagian- bagian yang dianggap
perlu direkontruksi, serta memutuskan bagaimana bentuk diri yang perlu
dicitrakan untuk publik. Sehingga secara strata, sebuh jaringan luas
memiliki kepemimpinan yang berhierarki, sebaliknya masing- masing
memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin tertinggi pada jaringan lain
yang dibangun sendiri.
f. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Maya
Masyarakat maya adalah revolusi terhadap sebuah perubahan masyarakat
nyata. Bahwa manusia tak pernah puas hidup dalam dunia yang terbatas
dan dalam ruang yang sempit. Sifat membebaskan diri yang ada pada
manusia terbukti dari gagasannya menciptakan bagian kehidupan baru
untum manusia, yaitu masyarakat maya. Sehingga dengan demikian
perubahan sosial dalam masyarakat maya adalah sebuah hukum
masyarakat yang terjadi setiap saat. Dalam masyarakat maya dikenal dua
konsep perubahan, yaitu:
Perubahan fisikal yang ada dalam mesin-mesin komputer di mana
perubahan ini akan mempengaruhi kemampuan dan kecepatan bekerja
mesin-mesin itu sehingga ikut mempengaruhi gagasan-gagasan
masyarakat untuk memanfaatkan kemampuan komputer itu atau
kemampuan komputer yang baru itu diciptakan untuk memenuhi
keinginan masyarakat.
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat maya adalah perubahan sosial di
mana perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hukum alam serta
setiap saat menimbulkan masalah baru.
C. Hyper- Reality; Sisi Lain Masyarakat Maya
Jacques Ellul mengatakan, kalau kita ingin menggambarkan zaman ini,
maka gambaran yang terbaik untuk dijelaskan mengenai suatu realitas
masyarakat adalah masyarakat dengan sistem teknologi yang baik atau
masyarakat teknologi. Dengan demikian, menurut Ellul dan Goulet,
teknologi secara fungsional telah menguasai masyarakat, bahkan pada
fungsi yang substansional seperti mengatur beberapa sistem norma di
masyarakat, umpamanya sistem lalu lintas di jalan raya, sistem
komunikasi, seni pertunjukan dan sebagainya. Kemampuan teknologi
media elektronika memungkinkan perancang agenda setting media dapat
menciptakan realitas dengan menggunakan satu model produksi yang oleh
Jean Baudrillad disebutnya sebagai simulasi, yaitu penciptaan model-
model nyata yang tanpa asal usul atau realitas awal.

2. APLIKASI CYBER DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT


a. E- government dan E- commerce; dan varian “E” Lainnya
Sebagaimana yang telah dijelaskanpada bab sebelumnya mengenai
aplikasi internet, aktivitas paling padat lainnya dalam dunia maya adalah
gagasan membangun pemerintahan maya dengan menggunakan konsep e-
office, e-confrence, e-mail, e-fax, e-file dan sebagainya serta melakukan
aktivitas komersial sebagai konsekuensi lain perkembangan market dalam
masyarakat maya.
Salah satu yang memacu gagasan membangun e-government adalah
kemampuan teknologi internet membangun jaringan- jaringan intra
maupun antar- server, baik dalam lokal- lokal sebuah perusahaan satu
dengan perusahaan lainnya, antara negara yang satu dengan negara
lainnya.
Gagasan e- government sebenarnya telah dimulai sejak tersedianya
fasilitas e- office dalam dunia maya, dalam konsep e- office, seorang
pemimpin sebuah kantor atau perusahaan dapat melakukan tugas sehari-
harinya tanpa harus bertatap muka dengan bawahannya, karena sebuah
aktivitas harian kantor dapat dilakukan melalui jaringan internet yang
tersedia, segingga praktis, kantor adalah sebuah gagasan dunia maya yang
lebih realitas dan memiliki masa depan yang lebih maju serta memiliki
konsep- konsep yang tak terbatas.
e- government adalah sebuah konsep yang lebih luas dari e- office. Ketika
kelompok- kelompok kecil telah hadir dalam dunia maya, kemudian
mereka melakukan interaksi satu dengan lainnya secara vitrual dalam
dunia maya, mereka memliki kemajuan yang luar biasa, mengembangkan
perintah dan kontrol yang efektif terhadap kemajuan kelompok itu, maka
sesungguhnya gagasan e-government merupakan gagasan yang sangat
realitas, di mana aktivitas kenegaraan dapat dibangun dalam dunia maya
dengan sangat efisien dan efektif. Jadi, melalui e-government, seorang
kepala negara dapat melakukan tugas kenegaraannya tanpa harus bertemu
dengan bawahanya secara langsung.
Saat ini, e- commerce dalam konsep yang lebih luas telah berkembang
dalam banyak bidang komersial, perbankan, dan usaha- usaha ritel sudah
memulai kegiatan ini dengan sangat sukses. Begitu pula pusat- pusat
perdangan dan informasi telah berkembang dengan sangat
mengembirakan, karena tidak ada lagi halangan yang berarti pencipta di
masa depan tentang realitas maya ini.
Konsep- konsep “e” yang sedang di kembangkan di indonesia mencakup
konsep- konsep; government to government (G to G), atau government to
bussines (G to B), government to community (G to C), bussines to bussines
(B to B), maupun government to bussines to community (G to B to C).
Konsep tersebut memngkinkan terjadinya komunikasi dua arah ataupun
tiga arah. Dengan demikian, trasparansi, efesiensi, dan pengawasan di
antara mereka dapat terlaksana dengan baik.
b. Cyberlaw sebagai Konsekuensi Cybercrime
Segi-segi kehidupan masyarakat selain merupakan peta analog kehidupan
masa depan masyarakat nyata, namun juga merupakan imitasi kehidupan
nyata itu sendiri, sehingga di mungkinkan berbagai cybercrime
dalam cybercommunity merupakan imitasi terhadap kejahatan yang selama
ini kita temukan di masyarakat, hanya saja kejahatan itu dilakukan
menggunakan prosedur teknologi telematika yang sukar dilihat dengan
mata sesaat, bahkan sukar pula dibuktikan, kecuali melalui pembuktian
ilmiah. Namun secara analog, kejahatan yang umum terjadi
dalam cybercommunity berkisar pada kejahatan terhadap sesama anggota
masyarakat cyber yang berhubungan dengan hukum-hukum positif dan
kejahatan terhadap moral masyarakat.
Pelanggaran norma-norma susila terbanyak dalam masyarakat maya
berhubungan dengan pelanggaran norma-norma seksualitas dan pornogafi.
Coba saja jalan-jalan ke Google (https://www.google.com), di sana akan
ditemukan berbagai macam situs yang dapat dengan leluasa dimasuki,
termasuk juga situs-situs seks yang jumlahnya sangat banyak bahkan telah
diklasifikasi dengan jelas berdasarkan jenis kepentingan. Pelanggaran
norma seks dan pornografi dalam masyarakat maya terjadi dalam skala
yang tidak dapat diatasi, baik melalui penutupan jaringan-jariangan seks
dan pornografi itu, sampai pada tingkat kebijakan. Kesulitan ini muncul
karena jaringan (pintu) yang dapat mengakses seks dan pornografi begitu
banyak sangat luas sehingga yang jadi masalah sampai saat ini adalah
menutup pintu tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Communty- Masyarakat adalah kelompok-kelompok orang yang
menempati sebuah wilayah (tetorial) tertentu, yang hidup secara relatif
lama, saling berkomunikasi , memilki simbol-simbol dan aturan tertentu
serta sistem hukuman yang mengontrol tindakan anggota masyarakat,
memilki sistem stratifikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat
tersebut serata relatif dapat hidup dirinya sendiri.
Masyarakat nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat yang secara
inderawi dapat dirasakan sebagai sebuah kehidupan nyata, dimana
hubungan sosial anggota masyarakat dibangun melalui pengideraan.
Secara nyata kehidupan masyarakat manusia dapat disaksikan
sebagaimana apa adanya sedangkan kehidupan masyarakat maya adalah
sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung
diindera malalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan
disaksika sebagi sebuah realitas
Seabagai ciptaan manusia , maka masyarakat maya menggunakan seluruh
metode kehidupan masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan
didalam segi-segi kehidupan mays. Seperti membangun interaksi sosial
dan kehidupan kelompokn, membangun pranata sosial, membangun
kekuasan, wewenang dan kepemimpinan, membangun sistem kejahatan
dan kontrol-kontrol sosial, dan sebaginya.
DAFTAR PUSTAKA

Bungi, Burhan. 2007. SOSIOLOGI KOMUNIKASI: TEORI,


PARADIGMA, dan DISKURSUS TEKNOLOGI KOMUNIKASI di MASYRAKAT.
Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai