STROKE”
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Stroke merupakan suatu kejadian rusaknya otak .terjadi jika pembuluh darah
Arteri yang mengalirkan darah ke otak tersumbat ,robek atau bocor .stroke atau
Karena gangguan suplai darah ke otak .hal ini terjadi karena iskemia
(berkurangnya aliran darah ) dikarenakan oleh penyumbatan (thrombosis,arterial
Disebabkan oleh diabetes menjadi mayoritas pada penderita stroke dan bisa
Saja setelah terjadinya stroke .hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya
Kerusakan yang lebih parah .dan jika tidak ditangani bahkan bisa menyebabkan
Kematian .stroke adalah penyebab ketiga terbesar kematian yang pertama dan
Dan eropa . faktor –faktor yang meningkatkan terjadinya resiko stroke adalah
Yang paling mudah dikendalikan adalah tekanan darah tinggi dan merokok. 80
1.2.FOKUS MASALAH
Stroke merupakan kejadian rusaknya sebagian dari otak terjadi jika pembuluh
BAB 2
PEMBAHASAN
Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia merupakan keadaan dimana kadar kolesterol didalam darah berlebih
(hiper = kelebihan). Kolesterol yang berlebih terutama jenis LDL akan mengakibatkan
terbentuknya plak/kerak pada pembuluh darah, yang akan semakin banyak dan
menumpuk sehingga dapat mengganggu aliran darah
Obesitas
Kegemukan juga merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke. Hal tersebut
terkait dengan tingginya kadar lemak dan kolesterol dalam darah pada orang dengan
obesitas, dimana biasanya kadar LDL (lemak jahat) lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar HDLnya (lemak baik/menguntungkan).
Merokok
Berdasarkan penelitian didapatkan, bahwa orang-orang yang merokok ternyata memiliki
kadar fibrinogen darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak
merokok. Peningkatan kadar fibrinogen ini dapat mempermudah terjadinya penebalan
pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan kaku dengan demikian
dapat menyebabkan gangguan aliran darah
2. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh perdarahan intrakranial non
traumatik. Pada strok hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah
yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.
Hampir 70% kasus strok hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragik
meliputi perdarahan di dalam otak (intracerebral hemorrhage) dan perdarahan di antara
bagian dalam dan luar lapisan pada jaringan yang melindungi otak (subarachnoid
hemorrhage). Gangguan lain yang meliputi perdarahan di dalam tengkorak termasuk
epidural dan hematomas subdural, yang biasanya disebabkan oleh luka kepala.
Gangguan ini menyebabkan gejala yang berbeda dan tidak dipertimbangkan sebagai
stroke
2.4 GEJALA UMUM STROKE
Secara keseluruhan, gejala yang muncul merupakan gabungan dari oklusi arteri serebri
media dan anterior ditambah gejala akibat oklusi arteri oftalmikus yang muncul sebagai
hemiplegia dan hemisensorik kontralateral, afasia, homonimus hemianopia, dan
gangguan penglihatan ipsilateral
,.
Beberapa penyebab stroke dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni stroke
yang disebabkan faktor pembuluh darah dan faktor dari luar pembuluh darah
A. Faktor pembuluh darah
Aterosklerosis pembuluh darah otak
Aterosklerosis adalah penumpukan aterom atau lemak pada lapisan dalam pembuluh
darah. Jika aterom ini sudah menutupi seluruh lumen pembuluh darah maka aliran darah akan
tersumbat. Akibatnya, jaringan yang ada di depan pembuluh darah akan kekurangan oksigen
dan akibat lebih lanjut dapat terjadi kematian jaringan.
Malformasi arteri ((pembuluh nadi) otak
Adanya aneurisma (kelemahan) pembuluh darah otak dan tipisnya dinding pembuluh
darah akan memudahkan dinding pembuluh darah robek jika terjadi peningkatan tekanan
darah. Aneurisma dibagi menjadi dua yaitu congenital (bawaan dari lahir) dan bukan bawaan
lahir (didapat setelah lahir). Aneurisma ini tidak memberikan gejala apapun sampai suatu saat
dapat pecah sendiri jika terjadi peningkatan aliran darah ke otak dan terjadilah stroke.
3.2 saran
Gejala stroke umumnya sulit untuk dibedakan dengan gejala penyakit lainnya apabila
masih belum mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu pencegahan primer sangat disarankan
karena setelah mengalami stroke, seseorang sulit untuk dapat pulih total, apalagi pada usia
lanjut. Salah satu cara pencegahan primer yang paling disarankan yaitu konsumsi buah-
buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak serta mengurangi konsumsi lemak jenuh dan
beraktivitas fisik secara rutin.