Anda di halaman 1dari 10

UPAYA PENANGANAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL

DI PROVINSI GORONTALO
Mental Health Disorders Treatment Effort
in The Gorontalo Province
Lukman Nul Hakim
Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
SekretariatJenderal DPR-RI
Naskah diterima: 23 Februari 2012
Naskah diterbitkan: 18 Juni 2012

Abstract: Gorontalo is one of the youngest provinces in Indonesia. As a new province


Gorontalo is facing problems of public service infrastructure, including those to manage the
mental health problems. This research tries to find out how the local government of Gorontalo
manages to solve all the problems despite the limitations. Method of literature review and
in-depth interview has been used to find the answer for the two research questions: how
the local government of Gorontalo manage the mental health problem? And what ought
to be done so that mental health issue can be managed properly? Researcher found that
the province health service has listed people with severe mental health problem from each
municipality and give them haloperidol medicine. Unfortunately all those actions is thanks
to the special program from Ministries of health (center government), not the initiative from
the local government. The State should therefore propose a bill to force the local government
to pay more attention to the mental health problem.
Keywords: Gorontalo province, mentalhealth, mental health legislation.
Abstrak: Gorontalo adalahsalah satu provinsi termuda di Indonesia. Sebagai provinsi baru
Gorontalo menghadapi masalah infrastruktur pelayanan publik, termasuk masalah kesehatan
mental. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui bagaimana pemerintah daerah Gorontalo
berhasil menyelesaikan masalah kesehatan mental tersebut meskipun dengan berbagai
keterbatasan. Metode kualitatif dengan menggunakan kajian pustaka dan wawancara mendalam
digunakan untuk menemukan jawaban atas dua pertanyaan penelitian berikut: bagaimana
Pemerintah Daerah Gorontalo menangani permasalahan gangguan kesehatan mental di
wilayahnya? Hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar orang dengan masalah mental dapat
lebih tertangani dengan baik? Berdasarkan kajian ini ditemukan bahwa terdapat penduduk yang
mengalami kesehatan mental dan telah mendapat pengobatan medis dengan obat haloperidol.
Pengobatan tersebut berkat program khusus yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan, bukan
inisiatif dari pemerintah daerah sendiri. Oleh karena itu negara harus membuat regulasi untuk
memaksa pemerintah daerah agar lebih memperhatikan masalah kesehatan mental.
Kata kunci: Provinsi Gorontalo, penanganan kesehatan mental.

Lukman Nul Hakim, Upaya Penanganan Gangguan Kesehatan | 77


Pendahuluan mengganggu target pencapaian visi misi
Gorontalo merupakan salah satu nasional. Ketika gangguan mental terjadi
provinsi termuda di Indonesia, yang hanya pada individu maka masalah tersebut
dibentuk pada tanggal 16 Februari 2001. hanya menghambat potensi satu orang,
Provinsi ke-32 di Indonesia ini merupakan akan tetapi ketika masalah gangguan
hasil pemisahan dari Provinsi Sulawesi mental ini menjadi kolektif, maka akan
Utara. Sebagai provinsi baru, Gorontalo memperlambat kemampuan Indonesia,
dihadapkan pada permasalahan belum sehingga menjadikan daya saing Indonesia
memadainya sarana dan prasarana menjadi rendah.
pendukung pelayanan masyarakat. Salah Sementara itu, penyelenggaraan
satunya adalah sarana dan prasarana kesehatan di daerah juga tidak terlepas dari
untuk penanganan masyarakat dengan kebijakan kesehatan di pusat. Hingga saat
gangguan kesehatan mental atau disebut ini Indonesia belum mempunyai undang-
juga kesehatan jiwa.1 Gangguan kesehatan undang tentang kesehatan jiwa/ mental.
jiwa yang masif di masyarakat memberikan Dalam Naskah Akademik Qanun Aceh
dampak luas terhadap kinerja suatu negara. tentang Kesehatan Jiwa yang disusun
Albert M., dkk. (dalam Hakim, 2010) oleh Kelompok Advokasi Kesehatan Jiwa
menuliskan bahwa gangguan kesehatan Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran
jiwa mengakibatkan disabilitas yang Universitas Indonesia, dituliskan bahwa
akan memengaruhi indeks pembangunan hingga tahun 2005 sekitar 78% negara
manusia (Human developmental Index/ di dunia telah memiliki perundangan
HDI) dan kemampuan daya saing bangsa kesehatan jiwa, sedangkan Indonesia
Indonesia. Menurut data World Economic bukan merupakan salah satu dari negara-
Forum2, posisi daya saing Indonesia tahun negara tersebut.
2011-2012 berada pada urutan ke 46 dari Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
142 negara yang disurvei, turun 2 digit dari tahun 2007, Gorontalo dinyatakan sebagai
tahun sebelumnya. Dengan posisi ini maka provinsi dengan urutan kedua untuk kategori
Indonesia berada jauh di bawah Singapura provinsi dengan jumlah penduduk yang
yang menempati urutan ke-2, Malaysia mengalami gangguan emosi, sebesar 16,5%.
(21), Brunei Darussalam (28), dan Thailand Posisi pertama ditempati oleh Provinsi
(39). Jawa Barat dengan 20,0%, dan peringkat
Banyak faktor yang berkontribusi ketiga Provinsi Sulawesi Tenggara dengan
terhadap rendahnya daya saing Indonesia, 16,0%. Kondisi-kondisi di atas merupakan
dan kesehatan mental dapat menjadi salah realitas yang harus dibenahi oleh Provinsi
satu faktor yang dapat menghambat lajunya Gorontalo.
pembangunan sosial bangsa Indonesia dan Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penelitian ini untuk menjawab

1
Kata Mental dan Jiwa dalam tulisan ini digunakan pertanyaan berikut: 1) Bagaimana
secara bergantian. Secara umum penulis
menggunakan kata mental, karena kata itu yang
Pemerintah Daerah Gorontalo menangani
digunakan secara internasional. Akan tetapi permasalahan gangguan kesehatan mental
dalam literatur perbukuan di Indonesia sering kali di wilayahnya? dan 2) Hal-hal apa saja
digunakan kata Jiwa.Untuk kutipan maka penulis yang harus dilakukan agar orang dengan
harus menulis sesuai tulisan yang dikutip. masalah mental dapat lebih tertangani

2
“The Global Competitiveness Index”, World
dengan baik?
Economic Forum, diakses pada 7 Agustus 2012.

78 | Aspirasi Vol. 3No. 1, Juni 2012


Dalam upaya menjawab pertanyaan- Daya Masyarakat (UKBM) di Provinsi
pertanyaan di atas peneliti melakukan studi Gorontalo per tahun 2010 terdapat 1225
kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan unit posyandu, 338 Polindes/ Poskedes dan
data-data sekunder dari buku, koran, 348 desa siaga.
dan internet. Peneliti juga melakukan Sumber Daya Manusia (SDM) di
pengumpulan data melalui wawancara bidang kesehatan dibedakan dalam tujuh
mendalam dan observasi dilapangan. jenis, yaitu: medis, perawat-bidan, farmasi,
Keseluruhan data tersebut kemudian gizi, sanitasi, kesehatan masyarakat dan
diolah dengan pendekatan deskriptif teknis medis. Untuk tenaga medis, di
analitis yaitu dianalisa berdasarkan data- Provinsi Gorontalo terdapat 330 orang
data yang tersedia secara detail. yang terdiri dari 58 orang dokter spesialis,
242 dokter umum, dan 30 orang dokter gigi.
Sarana Prasarana Kesehatan Rasio dokter umum per 100.000 penduduk
Salah satu indikator pembangunan di adalah 22,9. Angka ini masih rendah
bidang kesehatan adalah tersedianya sarana dibandingkan dengan indikator Indonesia
dan prasarana kesehatan yang bertujuan Sehat 2010 yang mencanangkan rasio 40
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. untuk dokter umum. Untuk tahun 2010,
Ketersediaan Pusat Kesehatan Masyarakat jumlah perawat/ bidan sebanyak 1951
atau Puskesmas di Provinsi Gorontalo dari orang, farmasi 157 orang, gizi 259 orang,
tahun 2006 hingga 2010 meningkat dengan sanitasi 228 orang, kesehatan masyarakat
pesat. Peningkatan jumlah Puskesmas antara 372 orang dan teknisi medis 69 orang.
tahun 2006 hingga 2010 yaitu mulai dari 21,
51, 73, 74, dan 84 unit. Ditambah dengan Gangguan Kesehatan Mental di Provinsi
Puskesmas Pembantu (Pustu) sebanyak 257 Gorontalo
unit, Puskesmas Keliling (Pusling) darat Berdasarkan hasil riset kesehatan
82 unit dan Pusling air 4 unit. Sarana dan dasar tahun 2007, untuk gangguan mental
prasarana kesehatan tersebut untuk melayani emosional, Provinsi Gorontalo menempati
1.038.585 penduduk. Sehingga rasio peringkat nasional tertinggi kedua dengan
Puskesmas per 100.000 penduduk adalah 16,5%. Posisi tertinggi ditempati Jawa
sebesar 7,95, berarti 1 puskesmas untuk Barat dengan 20,0% dan peringkat ketiga
melayani 12.578 orang. adalah Sulawesi Tenggara dengan 16,0%.
Sedangkan untuk Rumah Sakit, per Penyumbang terbesar atas tingginya angka
tahun 2010 di Provinsi Gorontalo telah gangguan mental emosional di Gorontalo
didirikan enam Rumah Sakit Umum Daerah disebabkan tingginya perilaku mengonsumsi
(RSUD) dengan jumlah tempat tidur (TT) minuman beralkohol di dua wilayah
sebanyak 826. Keenam Rumah Sakit itu perbatasan Gorontalo, yaitu yang berbatasan
adalah Badan Layanan Umum Daerah dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.3
(BLUD), Rumah Sakit Umum (RSU) Sedangkan perilaku mengonsumsi minuman
Prof. Dr. Aloe Saboe Kota Gorontalo, alkohol dan merokok merupakan kebiasaan
BLUD RSU Dr. M. M. Dunda, RSUD tidak sehat yang berhubungan dengan depresi
Tani dan Nelayan Kabupaten Boalemo, dan kecemasan (Lukman,2010). Perilaku
RSUD Pohuwato, RSUD Toto Kabila,
dan RSUD Tombulilato. Untuk Upaya
3
Berdasarkan data hasil wawancara dengan
Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus
Uelayanan Kesehatan yang Bersumber
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

Lukman Nul Hakim, Upaya Penanganan Gangguan Kesehatan | 79


mengonsumsi minuman beralkohol masuk anak berada dalam lingkungan rumah yang
dalam kategori gangguan seperti tertulis dalam melecehkan, lalai, dan semrawut. Temuan
buku panduan the Diagnostic and Statistical lain adalah, enam hingga delapan persen
Manual of Mental Disorders (DSM-IV), yang orang yang mencoba melakukan bunuh diri
dipublikasikan oleh American Psychiatric mempunyai sejarah anggota keluarga yang
Association. Buku ini merupakan rujukan bunuh diri. Lebih jauh menurut Berman &
utama untuk para psikiater dan psikolog klinis Jobes (dalam Carson dkk., 1996) melihat
untuk mendiagnosis kelainan/ gangguan/ aksi bunuh diri melalui media berakibat
penyakit mental. pada meningkatnya kasus bunuh diri pada
Fakta lain adalah data dari Dinas remaja, hal ini disebabkan remaja mudah
Kesehatan Provinsi Gorontalo bahwa di terpengaruh oleh sugesti dan remaja
enam kabupaten/ kota di Provinsi Gorontalo mempunyai kecenderungan berperilaku
terdapat 96 orang penderita gangguan meniru (imitative).
kejiwaan berat dan 65 orang diantaranya Jumlah kasus bunuh diri di Provinsi
mengalami pemasungan. Gorontalo meningkat dari tahun ke tahun.

Grafik 1. Data Kasus Gangguan Jiwa Berat di Provinsi Gorontalo

Dalam bukunya ‘Abnormal Psychology Berikut data kasus bunuh diri di Provinsi
and Modern Life’ (Carson dkk., 1996) Gorontalo antara tahun 2009 s.d 2011.4
menuliskan bahwa orang-orang yang Grafik di atas menunjukan peningkatan
mempunyai gangguan kejiwaan mood yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2009
(mood disorder), masuk dalam kategori terjadi 4 kasus, dan menjadi 6 kasus di tahun
orang yang berisiko tinggi melakukan 2010, dan 7 kasus pada tahun 2011. Secara
bunuh diri. Selain penderita mood disorder, persentase antara tahun 2009 dan 2010 terjadi
orang yang rentan untuk melakukan bunuh peningkatan sebesar 11% jumlah orang yang
diri juga adalah orang yang mengalami melakukan bunuh diri. Sedangkan antara
perpisahan atau bercerai, orang yang tahun 2010-2011 peningkatannya sebesar
lanjut usia, pecandu alkohol, dan penderita 6%.
schizophrenia.
Bunuh diri juga rentan terjadi pada
4
Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian
Negara Republik Indonesia Daerah Gorontalo
anak-anak yang orang tuanya bercerai, dan wawancara dengan AKP Sahrul SH.
meninggal atau berpisah, atau jika seorang

80 | Aspirasi Vol. 3No. 1, Juni 2012


Grafik 2. Data Kasus Bunuh Diri di Provinsi Gorontalo
Secara nasional fenomena bunuh diri gantung diri. Dari 17 kasus bunuh diri di
juga mempunyai kecenderungan yang Gorontalo, 16 diantaranya menggunakan
meningkat dari tahun ke tahun. Menurut cara gantung diri, dan hanya satu dengan
WHO untuk Jakarta angka bunuh diri meminum racun (Data Kepolisian Daerah
meningkat dari 112 kasus pada tahun Gorontalo).
1996 menjadi 146 pada tahun 1998. Ada Berdasarkan data dari Polda Gorontalo
peningkatan sebesar 13,1% perilaku bunuh tergambar sebab-sebab orang melakukan
diri dalam rentang dua tahun tersebut. aksi bunuh diri. Penyebab utama adalah
Diduga peningkatan tersebut dikarenakan masalah ekonomi, dilanjutkan dengan
krisis moneter yang mengalami puncaknya penyebab stres, kemudian masalah rumah
di Indonesia pada tahun 1998. Kasus tangga (suami memiliki Wanita Idaman
bunuh diri di Jakarta pada tahun 2008 Lain/WIL), putus cinta, dan karena pelaku
dan 2009 masing-masing sebanyak 102 bunuh diri menderita penyakit epilesi (ayan)
kasus.5 Fenomena tingginya kasus bunuh (lihat Grafik 3).
diri ini juga terjadi di Bali, antara Januari- Data Polda Gorontalo menunjukan
September 2010 saja di Bali telah ada gambaran penyebaran kasus bunuh diri di
146 kasus. Daerah lain yang mempunyai Provinsi Gorontalo, dengan kasus bunuh
banyak kasus bunuh diri adalah Gunung diri tertinggi terjadi di Kota Gorontalo
Kidul, pada tahun 2007 terjadi 31 kasus, dan Kabupaten Gorontalo dengan 4 kasus.
tahun 2008 sebanyak 29 kasus, dan tahun Sementara wilayah dengan kasus terkecil
2009 juga sebanyak 29 kasus.6Adapun adalah Kabupaten Bone Bolango.
urutan modus bunuh diri di Indonesia yang
sering digunakan –dari yang paling sering Upaya Penanganan Gangguan Mental
hingga lebih jarang–yaitu gantung diri, di Provinsi Gorontalo
terjun bebas, potong urat nadi, membakar Pada Dinas Kesehatan Provinsi
diri, minum racun, menceburkan diri, dan Gorontalo, bagian yang berhubungan
menembak diri (Hakim, 2011). langsung dengan penanganan Orang
Hasil temuan data di Gorontalo dengan Masalah Kejiwaan (ODMK)
mengonfirmasi kecenderungan yang telah adalah Seksi Pelayanan Khusus (SPK).
ada mengenai cara bunuh diri. Sebanyak Seksi ini menangani beberapa hal yaitu:
94% pelaku bunuh diri memilih cara dengan gangguan kejiwaan, mata, jamaah haji,
daerah terpencil, kesehatan kerja. Tupoksi

5
“Cinta, Cara Ampuh Cegah Bunuh
Diri,” http://news.detik.com/read/2011/
Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan
02/21/150312/1575227/159/cinta-cara-ampuh- sosialisasi tentang gangguan kejiwaan,
cegah-bunuh-diri, diakses pada 22 Juli2012. mendata anggota masyarakat yang memiliki

6
Hasil wawancara dengan Psikolog RSUD
Wonosari.

Lukman Nul Hakim, Upaya Penanganan Gangguan Kesehatan | 81


Grafik 3. Gambaran Penyebab Bunuh Diri
gangguan kejiwaan, kemudian melakukan ini lebih dikarenakan adanya program
pengobatan.7 dari Kementerian Kesehatan pusat yaitu

Grafik 4. Penyebaran Kasus Bunuh Diri di Provinsi Gorontalo

Hingga saat ini, di Provinsi Gorontalo program ‘Indonesia Bebas Pasung’.


belum tersedia Rumah Sakit Jiwa. Pada masa Dengan adanya program ini penanganan
pemerintahan Gubernur Fadel Muhammad, ODMK dilakukan dengan penyuntikan
Pemerintah Provinsi Gorontalo mempunyai obat haloperidol.
kebijakan untuk membangun Rumah Sakit Berdasarkan pengamatan Dinkes
Jiwa. Namun terkendala oleh beberapa Provinsi Gorontalo, faktor-faktor yang
hal: pertama, tidak adanya informasi yang menjadi penyebab utama gangguan
adekuat tentang jumlah dan data-data kejiwaan adalah faktor kemiskinan,
pendukung terkait penderita gangguan jiwa keturunan, kegagalan pernikahan dan
di Gorontalo; kedua, terbatasnya jumlah kegagalan pendidikan. Sedangkan faktor
sumber daya manusia, yaitu hingga saat ini yang menghambat penanganan ada dua,
Gorontalo tidak mempunyai satu orang pun yaitu ketiadaan sumber daya manusia dan
tenaga psikiater ataupun psikolog klinis. minimnya anggaran.
Penanganan ODMK yang telah Prevalensi ODMK di Provinsi
dilakukan oleh Pemprov Gorontalo saat Gorontalo cukup tinggi. Gorontalo
menempati peringkat kedua tertinggi

7
Berdasarkan hasil wawancara dengan
Kepala Dinas Provinsi Gorontalo, Kasubdin setelah Jawa Barat untuk provinsi
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan dengan persentase penduduk yang
Lingkungan (P2PL) dan Kepala Seksi Pelayanan memiliki masalah dengan gangguan
Kesehatan Khusus.

82 | Aspirasi Vol. 3No. 1, Juni 2012


mental emosional, sementara untuk berbagai kegiatan yang mungkin dapat
jenis gangguan kejiwaan berat telah pasien lakukan dan menyenangkan
teridentifikasi sebanyak 95 orang. baginya; ingatlah selalu kemampuannya
Dalam rangka program ‘Indonesia sebelum ia sakit ketika merencanakan
Bebas Pasung’, sejak bulan November 2012 rehabilitasi; lakukan konseling pada
keluarga pasien sehubungan dengan
Dinkes Provinsi mendapatkan bantuan obat
pengobatan kepada pasien sebagai
haloperidol dari Kementerian Kesehatan orang dewasa (artinya biarkan ia
Pusat. Untuk dapat mendistribusikan kepada membuat keputusan sendiri); ajaklah ia
penderita, Dinkes Kota berusaha membuat untuk melakukan kontak sosial dengan
database penderita gangguan mental dengan orang lain, seperti dengan teman-teman,
bantuan kecamatan dan kelurahan. Teknis tetangga, dan saudara-saudara; pasien
pengobatan kemudian dilakukan sebulan dengan tipe religius, dapat dianjurkan
sekali dengan mendatangi ke tempat-tempat mengikuti kegiatan-kegiatan spiritual
penderita pasung. Kemudian selama 12 selama tidak memengaruhi pengobatan
bulan obat injeksi tersebut diberikan kepada medisnya; rujuklah pasien ke
Tabel 1. Data Kepadatan Penduduk, Kasus Bunuh Diri
dan Kasus Gangguan Jiwa Berat di Provinsi Gorontalo

Kepadatan Kasus Kasus Gangguan


Wilayah
Penduduk Bunuh Diri Jiwa Berat
Kota Gorontalo 2.822 4 39
Kabupaten Gorontalo 192 4 20
Kabupaten Gorontalo Utara 72 2 16
Kabupaten Bone Bolango 71 1 10
Kabupaten Boalemo 56 3 5
Kabupaten Pohuwato 30 3 6
Total 17 96

penderita dengan dosis setengah ampul.


perusahaan lokal yang diketahui dapat
Permasalahan selanjutnya adalah memberikan pekerjaan bagi orang-
penanganan pasca penyembuhan, yaitu orang dengan keterbatasan; rujuklah
rehabilitasi. Menurut Vikram Patel (2001) ia untuk pelatihan kejuruan, seperti
rehabilitasi merupakan suatu proses dalam bertukang atau keahlian lainnya;
membantu orang-orang menemukan jalan monitor kemajuan secara teratur, dan
untuk kembali kepada kehidupan normal gunakan pertemuan lanjutan ini dengan
mereka sebelum mereka sakit. Beberapa memberikan konseling kepadanya,
hal yang dapat dilakukan dalam proses sesuai dengan gangguan kesehatan
rehabilitasi ini menurut Patel (2001) jiwanya dan kesulitan hidup yang
adalah sebagai berikut: mengganggunya.”
“Meyakinkan bahwa penyakit
mereka benar-benar dapat diobati; Penanganan rehabilitasi ODMK
merencanakan rehabilitasi bersama merupakan ranah tanggung jawab Dinas
pasien dan keluarganya; menyarankan Sosial (Dinsos). Kepala Dinsos Provinsi

Lukman Nul Hakim, Upaya Penanganan Gangguan Kesehatan | 83


Gorontalo menyadari bahwa belum ada Gorontalo telah menganggarkan 5%
upaya yang cukup untuk rehabilitasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja
wilayah kerjanya, juga belum adanya Daerah (APBD) untuk kesehatan. Namun
upaya sistematis bersama baik di antara anggaran tersebut lebih banyak digunakan
beberapa instansi yaitu dinkes provinsi, untuk belanja pegawai daripada untuk
dinkes kabupaten/ kota, dinsos provinsi, penanganan ODMK. Anggaran kesehatan
dinsos kabupaten/ kota, dan dinsos, sebesar 5% dari APBD ini berlaku untuk
RSUD, maupun pihak-pihak lain dalam layanan kesehatan secara umum, tidak
upaya penanganan gangguan kejiwaan. ada alokasi penganggaran khusus untuk
Idealnya setelah pasien ditangani oleh ODMK. Hal ini terjadi karena minimnya
dinkesmaka selanjutnya dapat diberikan anggaran akibat lebih banyak digunakan
penanganan oleh dinsos untuk membantu untuk anggaran biaya rutin daerah seperti
ODMK beradaptasi dengan lingkungan. gaji pegawai.
Bentuk kerjasama yang sudah Selain itu, di dinkes tidak ada pejabat
dilakukan sejauh ini adalah ketika dinsos struktural yang fokus menangani gangguan
melakukan razia dan mendapatkan ODMK kejiwaan.HanyaadaSPKyangmenanganihal-
maka akan ditempatkan ke dalam salah hal berikut: gangguan kejiwaan, mata, jamaah
satu ruang di panti jompo. Setelah itu, haji, daerah terpencil, dan kesehatan kerja.
dinsos akan menghubungi dinkes untuk Kepada dinkes dalam menjalankan tugasnya
memberikan penanganan secara medis. dibantu oleh tujuh orang staf, namun ternyata
Menyadari kurangnya penanganan tidak ada staf yang mempunyai kekhususan
ODMK, sebagai bentuk upaya promotif dan keilmuan sesuai dengan jenis pelayanan di
preventif, RSUD Aloei Saboe telah bekerja SPK. Banyaknya jenis pelayanan yang harus
sama dengan psikiater asal Manado untuk dilakukan oleh satu orang pejabat membuat
mengisi program konsultasi psikologis di konsentrasi penanganan menjadi terpecah
TVRI Gorontalo dan di radio. Sedangkan dan tidak fokus. Seharusnya seksi khusus
upaya kuratif dilakukan RSUD bekerja sama ini dipecah dalam beberapa jabatan selevel,
dengan psikiater untuk membuka praktik minimal eselon IV. Dengan adanya jabatan
di RSUD Aloei Saboe selama seminggu khusus tersebut maka akan berdampak pada
dalam sebulan. Dalam upaya kuratif tersebut adanya anggaran yang sesuai dengan bidang
dinkes provinsi dibantu oleh semua dinkes pelayanan.
kabupaten/ kota, dengan mendata para
ODMK berat dan melakukan intervensi Simpulan
berupa penyuntikan obat haloperidol. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Jaminan kesehatan untuk ODMK disimpulkan bahwa perhatian terhadap
di Provinsi Gorontalo tergolong dapat masalah psikologis di Provinsi Gorontalo
dikatakan cukup maju. Pemerintah daerah masih sangat rendah. Hal ini terlihat
memberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat mulai dari anggaran yang dikhususkan
(Jamkesmas), Jaminan Kesehatan Daerah untuk penanganan gangguan kesehatan
(Jamkesda), Jaminan Kesehatan Mandiri jiwa yang belum ada, serta belum adanya
(Jamkesma), dan Jaminan Kesehatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
Semesta (Jamkesta), untuk meng-cover mempunyai keilmuan khusus seperti:
penanganan gangguan kejiwaan. dokter kejiwaan, psikolog klinis, dan lain-
Sebenarnya pemerintah Provinsi lain. Bahkan sampai saat ini di provinsi

84 | Aspirasi Vol. 3No. 1, Juni 2012


tersebut juga belum dilakukan upaya yang sampai dengan tingkat dinkes
sistematis untuk menangani masalah- kabupaten/ kota terdapat jabatan yang
masalah tersebut. khusus menangani bidang kesehatan
Kurangnya perhatian terhadap masalah jiwa. Jika di Kemenkes terdapat
kesehatan jiwa di daerah juga dikarenakan Direktorat Khusus Kejiwaan, maka
tidak adanya perhatian dari pemerintah minimal di daerah juga terdapat jabatan
pusat. Hal ini ditunjukkan dengan tidak (eselon IV) yang menangani hal ini;
adanya regulasi yang mengatur khusus 6. Masalah kesehatan jiwa merupakan
tentang kesehatan jiwa. Saat ini, kesehatan tanggung jawab lintas kementerian
jiwa hanya diatur dalam Undang-undang yaitu Kementerian Sosial, Kementerian
tentang Kesehatan tahun 2009 bab XXII Agama, Kementerian Kesehatan,
pasal 204. Kementerian Pendidikan, dan lain-
lain. Hal ini membutuhkan pengaturan
Saran koordinasi yang baik, agar instansi-
Berdasarkan permasalahan yang instansi tersebut dapat ‘dipaksa’
telah diuraikan di atas, maka beberapa hal melakukan kerjasama lintas sektor
berikut dapat dijadikan saran perbaikan dalam menangani permasalahan ini
untuk upaya penanganan gangguan secara kolektif;
kesehatan jiwa, antara lain: 7. Perlu ada upaya promotif dan preventif
1. Perlu adanya kebijakan di tingkat agar cara berpikir masyarakat mengenai
nasional terkait penyebaran/penempatan gangguan kejiwaan dapat diubah.
dokter ahli kejiwaan, sehingga dapat Tidak lagi memandang penyakit ini
tersebar secara proporsional sesuai sebagai sebuah kutukan yang tidak bisa
kebutuhan daerah masing-masing; disembuhkan. Harus ditanamkan dalam
2. Perlunya upaya mendorong pikiran masyarakat bahwa gangguan
peningkatan jumlah SDM bidang kejiwaan dapat sembuh kembali dan
kejiwaan, seperti dokter kejiwaan, ODMK mempunyai hak untuk hidup
psikolog klinis ataupun perawat secara layak seperti orang lainnya.
kejiwaan, baik di tingkat nasional
maupun daerah. Salah satu caranya
melalui pemberian beasiswa yang DAFTAR PUSTAKA
disertai dengan ikatan dinas;
3. Perlu adanya kebijakan dari pusat
Buku
bahwa setiap provinsi sedikitnya
Carson, Robert.C., Butcher, James N.,
mempunyai satu rumah sakit jiwa dan & Mineka, Susan. 1996. Abnormal
dinsos di setiap provinsi juga harus Psychology and Modern Life. 10th Ed.
memiliki panti laras; New York: Harper Collins Publisher Inc.
4. Perlu ada ketentuan yang mengatur
Hakim, Lukman N. 2010. Pembentukan UU
bahwa setiap provinsi harus mempunyai
Kesehatan Jiwa Sebagai Upaya Mendorong
sebuah sistem yang terintegrasi untuk
Pembangunan Sosial, dalam Ujianto Singgih
penanganan ODMK, mencakup langkah- Prayitno (Ed), Pembangunan Sosial: Wacana,
langkah preventif, promotif, dan kuratif Implementasi dan Pengalaman Empirik,
dan rehabilitatif; Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pelayanan
5. Perlu dibuat kebijakan yang mengatur Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI.

Lukman Nul Hakim, Upaya Penanganan Gangguan Kesehatan | 85


Dharmono, Suryo., dkk. 2007. Draf Naskah
Akademik Qanun Aceh tentang Kesehatan
Jiwa. Jakarta: Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran.
Patel, Vikram. 2001. Ketika Tidak Ada Psikiater.
CBM International: Banda Aceh NAD.
Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo

Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.

Internet
“Cinta Cara Ampuh Cegah Bunuh Diri”, http://
news.detik.com/read/2011/02/21/15031
2/1575227/159/cinta-cara-ampuh-cegah-
bunuh-diri, diakses pada 22 Juli2012.

86 | Aspirasi Vol. 3No. 1, Juni 2012

Anda mungkin juga menyukai