Kelas/Kelompok : 1 EGC/9
i
BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM TENTANG ZAKAT DAN PAJAK
PENDAHULUAN
1
A.KONSEP DAN FUNGSI ZAKAT DALAM PANDANGAN ISLAM
dalam surat at-Taubah ayat 103 Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensukan."
"dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat, dan apa-apa yang kamu
usahakan..."
dan masih banyak ayat yang lain yang merupakan landasan hukum
disyariatkannya zakat diantaranya At-Taubah ayat 34 & 103, Al-an'am ayat 141
dan pada ayat lainnya
Dari sekian banyak ayat yang menjelaskan tentang wajibnya zakat tersebut di
atas, masih ada ayat lain yang lebih spesifik dengan perintah zakt, bahkan
redaksi ayatnya menunjukkan arti qasr (pembatasan hanya untuk pihakpihak
yang disebutkan mustaqiq zakat, tanpa dibolehkan untuk yang lain). dalam
kepustakaan hukum Islam mereka ini sering juga disebut dengan istilah Masarif
az-zakah (Pihak-pihak yang meneirma penyaluran dan pentasarufan zakat).
dalam hal ini Allat Ta'ala berfirman yang artinya:
Hadits pertama yang dapat dijadikan landasaran hukum untuk zakat adalah
hadis yang disampaikan kepada Mu'az Ibn Jabal ketika Nabi Sholallohu'alaihi
wa Sallam mengangkatnya sebagai tusan di Yaman yang artinya:
1. Fakir
Sering diucapkan bersamaan, fakir dan miskin ternyata dua kata berbeda yang
memiliki makna masing-masing. Fakir adalah golongan orang yang gak memiliki
harta, sehingga berhak menerima zakat.
2. Miskin
miskin merujuk pada golongan orang yang kurang mampu. Masih memiliki
penghasilan namun gak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-
hari.
3. Riqab
Di zaman Rasullullah SAW, seorang budak telah menjadi makanan sehari-hari
untuk diperlakukan secara tidak manusiawi. Oleh karena itu, riqab atau secara
bahasa berarti memerdekan budak menjadi salah satu sasaran penerima zakat
yang berhak menurut Al Quran.
5. Mualaf
Mualaf juga termasuk orang yang berhak menerima zakat untuk mendukung
penguatan iman dan takwa mereka dalam memeluk agama Islam. Zakat yang
diberikan kepada mualaf memiliki peran sosial sebagai alat mempererat
persaudaraan sesama muslim.
6. Fisabilillah
Golongan fisabilillah adalah seseorang atau sebuah lembaga yang memiliki
kegiatan utama berjuang di jalan Allah dalam rangka menegakkan agama Islam.
Para fisabilillah penerima zakat saat ini dapat berupa organisasi penyiaran
dakwah Islam di kota-kota besar, proyek pembangunan masjid, maupun syiar
Islam di daerah terpencil.
7. Ibnu Sabil
Seseorang yang berada dalam perjalanan dan kehabisan bekal itu merupakan
arti dari ibnu sabil. Golongan penerima zakat ini diperuntukkan bagi orang-
orang yang tidak dapat meneruskan perjalanannya terlepas dari golongan
mampu atau pun sebaliknya.
8. Amil
Amil adalah kelompok terakhir yang berhak menerima zakat apabila 7
kelompok lainnya sudah mendapatkan zakat. Amil secara bahasa berarti
pengelola zakat atau orang-orang yang mengumpulkan dan mengumpulkan
dana zakat yang telah diberikan oleh muzzaki (orang yang memberikan zakat).
Itulah 8 golongan yang berhak menerima dana zakat. Pastikan salurkan zakat
anda melalui lembaga terpercaya seperti Dompet Dhuafa, agar zakat anda lebih
bermanfaat dan memberikan dampak pemberdayaan
B.PAJAK MENURUT PENGERTIAN UMUM
1.Pengertian Pajak
2.Fungsi Pajak
3. Fungsi Stabilitas
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
C.PENDAPATAN NEGARA MENURUT ISLAM
Jika terjadi kondisi Baitul Mal kekurangan atau kosong (karena tidak
ada Ghanimah dan Fay’I atau Zakat),maka seorang Imam (Khalifah) tetap
wajib mengadakan tiga kebutuhan pokok rakyatnya yaitu
Keamanan,Kesehatan,dan Pendidikan sebagaimana hadits Rasulullah
Saw yang berartikan : “Barang siapa diantaramu yang bangun dipagi hari
dalam kegembiraan,sehat badan,dan mempunyai bahan makanan pada
hari itu,maka ia seolah-olah diberikan seluruh dunia ini.” (HR.Tirmidzi
D.UTANG ATAU PAJAK
ada pendapat ulama bahwa dalam harta kekayaan ada kewajiban lain
selain zakat. Jalan tengah dari dua perbedaan pendapat ini adalah bahwa
kewajiban atas harta yang wajib adalah Zakat,namun jika datang kondisi
yang menghendaki adanya keperluan tambahan (darurat),maka akan ada
kewajiban tambahan lain berupa Pajak (Dharibah).
a) QS.Al Baqarah[2]:177
b) QS.Al An-am[6]:141
c) QS.An Nisa’[4]:59
1. Pajak bersifat temporer atau hanya boleh dipungut ketika di baitul mal
tidak ada harta atau kurang.
1. Zakat dan Pajak bersifat wajib dan mengikat atas harta penduduk
suatu negara
15