(Tanggal ....s/d....)
A. PENGERTIAN
Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan jaringan
subkutan biasanya disebabkan oleh invasi bakteri melalui suatu area yang robek pada
kulit, meskipun demikian hal ini dapat terjadi tanpa bukti sisi entri dan ini biasanya
terjadi pada ekstremitas bawah
Jadi selulitis adalah infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam yang disebabkan oleh
bakteri Stapilokokus aureus, Strepkokus grup A dan Streptokokus piogenes. Dengan
karakteristik sebagai berikut :
B. ETIOLOGI
Penyebab dari selulitis menururt Isselbacher (2009 ; 634) adalah bakteri streptokokus
grup A, streptokokus piogenes dan stapilokokus aureus.
2) Penyebab lain :
Selulitis
Mekanisme radang
Lesi
Nyeri akut
Kerusakan Resiko
integritas infeksi
kulit
Penekanan jaringan saraf
D. MANIFESTASI KLINIK
1) Demam
2) Menggigil
3) Sakit kepala
4) Nyeri otot
5) Tidak enak badan
Manifestasi klinis selulitis adalah kerusakan kronik pada kulit sistem vena dan
limfatik pada kedua ekstremitas, kelainan kulit berupa infiltrat difus subkutan, eritema
lokal, nyeri yang cepat menyebar dan infitrasi ke jaringan dibawahnya, bengkak,
merah dan hangat, nyeri tekan, supurasi dan lekositosis.
E. KOMPLIKASI
Bakteremia
F. PENGKAJIAN
Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan.
Dengan proses keperawatan, perawat memakai latar belakang, pengetahuan yang
komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan
diagnosa merencanakan intervensi, mengimplementasikan rencana dan mengevaluasi
intervensi keperawatan.
1. Identitas klien
2. Keluhan utama
3. Data riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
b) Riwayat penyakit dahulu
c) Riwayat penyakit keluarga
d) Riwayat psikososial dan spiritual
4. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
b) Kepala : Dilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak
c) Mata : Tidak anemis, tidak ikterus, reflek cahaya (+)
d) Hidung : Tidak ada pernafasan cuping
e) Mulut : Kebersihan, tidak pucat
f) Telinga : Tidak ada serumen
g) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
h) Jantung : Denyut jantung meningkat
i) Ekstremitas : Adakah luka pada ekstremitas
j) Integumen : Gejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di
suatu daerah yang kecil di kulit. Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan
bengkak, dan tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas (peau d'orange).
Pada kulit yang terinfeksi bisa ditemukan lepuhan kecil berisi cairan (vesikel)
atau lepuhan besar berisi cairan (bula), yang bisa pecah.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tidak membutuhkan prosedur lebih lanjut untuk sampai ke tahap diagnosis yang
meliputi anamnesis, uji laboratorium, sinar x dll, dalam kasus cellulite yang belum
mengalami komplikasi yang mana kriterianya seperti :
1. Daerah penyebaran belum luas
2. Daerah yang terinfeksi tidak mengalami rasa nyeri atau sedikit nyeri
3. Tidak ada tanda-tanda systemic seperti : demam, terasa dingin, dehidrasi,
tachypnea, tachycardia,hypotensi.
4. Tidak ada factor resiko yang dapat menyebabkan penyakit bertambah parah
seperti : Umur yang sangat tua, daya tahan tubuh sangat lemah.
5. Jika sudah mengalami gejala seperti adanya tanda systemic, maka untuk
melakukan diagnosis membutuhkan penegakan diagnosis tersebut dengan
melakukan pemeriksaan lab seperti :
a) Complete blood count, menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan rata-rata
sedimentasi eritrosit. Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri.
b) BUN level
c) Creatinine level
d) Culture darah
e) Pembuangan luka
f) Immunofluorescence : Immunofluorescence adalah sebuah teknik yang
dimana dapat membantu menghasilkan diagnosa sera pasti pada kultur
cellulites negative, tapi teknik ini jarang digunakan.
g) Penggunaan MRI juga dapat membantu dalam mendiagnosa infeksi cellulites
yang parah. Mengidentifikasi pyomyositis, necrotizing fascitiis, dan infeksi
selulitis dengan atau tanpa pembentukan abses pada subkutaneus.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan kegiatan evaluasi ini adalah
membandingkan hasil yang telah dicapai setelah implementasi keperawatan
dengantujuan yang diharapkan dalam perencanaan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Nurarif Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda, NIC- NOC. Jogjakarta : MediAction
Angresti, C. 2012. Asuhan Keperwatan Pada Tn. A Dengan Selulitis Pedis Rumah
Sakit Pku Muhammdiyah Surakarta. Jurnal keperawatan : naskah publikasi, 5(2), pp.
85-94.
Isselbacher, Kurt. 2009. Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 1.
Jakarta : EGC