Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KELOMPOK 5

Maintenance and Repair Electronics

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Maintenance and
Repair Electronics

171354014 Haura Fikriyah Hakimah

171354018 Mochamad Fahrul Dwi Putra

171354019 Mochammad Rizky Lazuardi

171354021 Muhammad Rizky Indrawan

171354022 Nurwahid Waluyo

3C – Teknik Elektronika

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat
dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat kuasa-Nya yang mencurahkan nikmat
iman, nikmat sehat dan ilmu yang bermanfaat sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan ini sebagai tugas kelompok mata kuliah Maintenance and Repair
Electronics.

Dalam pembuatan makalah ini, kami menyampaikan banyak terima kasih


kepada pihak-pihak terkait dalam dukungan dan bantuannya, yaitu kepada:

1. Dosen pengajar mata kuliah Eletronika Digital, Bapak Drs. Trisno


Yuwono Putro, ST., M.Eng.
2. Seluruh teman-teman D4 Teknik Elektronika 2017 yang telah memberi
dukungan.

Akhir kata penulis ucapkan mohon maaf kepada para pembaca apabila di
dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan. Karena kesempurnaan hanyalah
milik Sang Pencipta, Allah SWT. Dengan begitu penulis harapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sekalian demi perbaikan
makalah ini ke arah yang lebih baik. Sekiranya demikian, penulis sampaikan
terimakasih.

Bandung, 6 Desember 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ......................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................. 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 RANGKAIAN PRE-AMPLIFIER WITH A FET INPUT .............................. 3
2.1.1 Gambar Rangkaian ................................................................................. 3
2.1.2 Blok Diagram .......................................................................................... 3
2.1.3 Cara Kerja ............................................................................................... 4
2.1.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa ............................................................ 4
2.2 RANGKAIAN GATED UJT PULSE GENERATOR .................................... 5
2.2.1 Gambar Rangkaian ................................................................................. 5
2.2.2 Blok Diagram .......................................................................................... 6
2.2.3 Cara Kerja ............................................................................................... 6
2.2.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa ............................................................ 7
2.3 RANGKAIAN ALARM UNIT ....................................................................... 8
2.3.1 Gambar Rangkaian ................................................................................. 8
2.3.2 Blok Diagram .......................................................................................... 8
2.3.3 Cara Kerja ............................................................................................... 9
2.3.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa .......................................................... 10
2.4 RANGKAIAN FREQUENCY STANDARD CIRCUIT USING TTL LOGIC
........................................................................................................................... 11
2.4.1 Gambar Rangkaian ............................................................................... 11
2.4.2 Blok Diagram ........................................................................................ 11
2.4.3 Cara Kerja ............................................................................................. 12
2.4.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa .......................................................... 12
BAB III PENUTUPAN ....................................................................................... 14
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami ketidaknyamanan dan


masalah. Hal ini umumnya terjadi dikarenakan kita kurang mempersiapkan
kemungkinan terjadinya masalah itu. Dengan kata lain kita tidak memikirkan
penyebab masalah tersebut dapat terjadi. Begitupun dalam peralatan
elektronika, masalah kerusakan rangkaian kerap kali terjadi. Hal ini disebabkan
adanya masalah pemeliharaan, sehingga gangguan kecil pada peralatan yang
digunakan tidak terdeteksi. Gangguan kecil ini jika dibiarkan tentunya akan
mempengaruhi kinerja alat atau sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu,
pencegahan adalah tindakan yang tepat. Dalam hal ini kita dapat merasakan
manfaat dari pembelajaran maintenance.
Adapun bila penyebab masalah kerusakan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya sehingga menyebabkan kita sampai pada kondisi rangkaian telah
rusak, maka yang perlu dilakukan adalah memperbaiki alat atau rangkaian
tersebut. Disinilah manfaat dipelajarinya repair. Dimana perbaikan alat
dilakukan dengan mengganti sebagian atau seluruh komponen yang rusak pada
rangkaian agar alat dapat beroperasi kembali sesuai dengan kinerja dan fungsi
yang semestinya. Jika masalah pemeliharaan dan perbaikan ini dapat dikelola
dengan baik akan memberikan manfaat yang besar bagi kita.
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai beberapa rangkaian
elektronika dan menganalisa kerusakan yang mungkin terjadi pada rangkaian
tersebut. Rangkaian elektronika yang dimaksud adalah Rangkaian Pre-
Amplifier with a FET Input, Rangkaian Gated UJT Pulse Generator, Rangkaian
Alarm Unit, dan Rangkaian Frequency Standard Circuit using TTL Logic.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka rumusan


masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana menganalisa kerusakan pada Rangkaian Pre-Amplifier with a
FET Input (Exercise 4.8)?
2. Bagaimana menganalisa kerusakan pada Rangkaian Gated UJT Pulse
Generator (Exercise 5.13)?
3. Bagaimana menganalisa kerusakan pada Rangkaian Alarm Unit (Exercise
7.6)?
4. Bagaimana menganalisa kerusakan pada Rangkaian Frequency Standard
Circuit using TTL Logic (Exercise 8.5)?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok mata kuliah Maintenance and Repair Electronics.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Menganalisa kerusakan pada Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input
(Exercise 4.8).
2. Menganalisa kerusakan pada Rangkaian Gated UJT Pulse Generator
(Exercise 5.13).
3. Menganalisa kerusakan pada Rangkaian Alarm Unit (Exercise 7.6).
4. Menganalisa kerusakan pada Rangkaian Frequency Standard Circuit
using TTL Logic (Exercise 8.5).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RANGKAIAN PRE-AMPLIFIER WITH A FET INPUT

2.1.1 Gambar Rangkaian


Berikut ini gambar rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input:
+12 V

R2 Tr2
8k BCY72

Tr1 C2
[2] 1 uF
2N3819
Output
Input [1] [5]
[3]
R1 R3 C1 R5
2M2 18k 100 uF 1k2

[4]
R4
100
0V

Gambar 2.1 Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input

2.1.2 Blok Diagram


Dari gambar rangkaian pada gambar 2.1 di atas dapat diidentifikasi
bahwa rangkaian pre-amplifier with a FET input ini terdiri dari 3 blok
sistem yang bila digambarkan dalam blok diagram akan tampak seperti
gambar berikut ini:

Input Penguat Penguat Speaker


FET Emiter

Feedback
Negatif

Gambar 2.2 Blok Diagram Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input

3
2.1.3 Cara Kerja
Ketika input masuk pada Tr1 dimana merupakan FET (2N38 19)
digunakan sebagai penguat yang secara langsung digabungkan ke Tr2
sebuah penguat emitor.
FET Self Bias melalui R3 yang bekerja dengan cara berikut. Ketika
Gate terhubung ke 0 V melalui R1 sehingga daya terserap gate ke sumber
tegangan 0V.Hal ini menyebabkan arus mengalir, yang selanjutnya
menyebrangi R3.Tegangan sumber menjadi naik positif, sehingga
meningkatkan ggate ke sumber forward bias dan menyebabkan arus tetap
konstan.
Pada Feed Back negatif yang dilakukan oleh R5 dan R4 merupakan
sinyal feeback negatif yang berasal dari kedua komponen tersebut.
Penguatan tergantung oleh ratio dari komponen R4 dan R5.
C1 adalah kapasitor decoupling yang diperlukan untuk emastikan
bahwa gain loop terbuka keseluruhan tinggi tercapai Nilainya menentukan
titik gain frekuensi rendah.

2.1.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa


Sebelum menganalisa terjadinya kerusakan maka perlu terlebih
dahulu untuk mengetahui pengukuran pada kondisi normal dari rangkaian
pre-amplifier with a FET input. Berikut ini adalah kondisi normalnya:
Tabel 2.1 Kondisi Normal Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input

TP 1 2 3 4 5 Output
Tegangan 1V 11.3 V 1.9 V 0.18 V 8.6 V 0V

Kemudian berikut ini adalah hasil analisa kerusakannya:

Tabel 2.2 Kondisi Rusak 1 Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input

TP 1 2 3 4 5 Output
Tegangan 1V 12 V 2V 2V 2V 0V

4
Hasil pengukuran pada tabel 2.2 disebabkan oleh kerusakan pada R4
yang open, R4 merupakan sinyal feeback negatif yang berasal dari kedua
komponen tersebut. Penguatan tergantung oleh ratio dari komponen R4 dan
R5 karena open maka pada Tp 3,4,5 akan terjadi perbedaan.

Tabel 2.3 Kondisi Rusak 2 Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input

TP 1 2 3 4 5 Output
Tegangan 1V 10,7 V 1,07 V 1,07 V 11,9 V 0V

Hasil pengukuran pada tabel 2.3 disebabkan oleh kerusakan pada C1


short. C1 adalah kapasitor decoupling yang diperlukan untuk emastikan
bahwa gain loop terbuka keseluruhan tinggi tercapai Nilainya menentukan
titik gain frekuensi rendah.ketika C1 Short maka pada Tp 3 dan Tp 4 akan
sama tegangannya.

Tabel 2.4 Kondisi Rusak 3 Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input

TP 1 2 3 4 5 Output
Tegangan 1V 11,3 V 1,9 V 0,18 V 8,5 V 0V

Hasil pengukuran pada tabel 2.4 disebabkan oleh kerusakan pada C1


open. Ketika C1 Open maka tidak ada feedback negatif yang menyebabkan
pada Tp 3,4,5 akan lebih kecil keluarannya.

2.2 RANGKAIAN GATED UJT PULSE GENERATOR

2.2.1 Gambar Rangkaian


Berikut ini gambar rangkaian Gated UJT Pulse Generator:

5
+8 V

RV1
Tr3
BC108
[5]
R1 R3 R4 R2
5k6 R6
1k2 5k6 330
470
R8
[2] R5 1k
[1] 12k
C1 C2
0,22 uF 0,22 uF Output A

Tr1 Tr2 [6] Output


Tr4 [8] B
BC108 [3] [4] BC108
Gated Pulse
Tr5
C3
[7]
BC108
0,15 uF
R7
220

0V

Gambar 2.3 Rangkaian Gated UJT Pulse Generator

2.2.2 Blok Diagram


Dari gambar rangkaian pada gambar 2.3 di atas dapat diidentifikasi
bahwa rangkaian gated UJT pulse generator ini terdiri dari 2 blok sistem
yang bila digambarkan dalam blok diagram akan tampak seperti gambar
berikut ini:

Input Multivibrator Osilator Output


Astabil Relaksasi

Gambar 2.4 Blok Diagram Rangkaian Gated UJT Pulse Generator

2.2.3 Cara Kerja


Transistor Tr1 dan Tr2 membentuk rangkaian astabil multivibrator
yang menghasilkan gelombang kotak berfrekuensi 300Hz. Saat Tr2 off, Tr3
akan konduksi sehingga emitternya naik mendekati 8V. C3 mengalami
pengisian melalui R5 kemudian UJT mentrigger pengosongan pada C3 dan
pulsa positive muncul pada R7. Tr5 kemudian mengalami konduksi
sehingga pulsa muncul pada output.

6
2.2.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa
Simulasi dan analisa kerusakan dilakukan dengan menjawab beberapa
pertanyaan berikut ini:

1. Apa yang akan terjadi pada bentuk gelombang output jika kaki
base dan emitter tr1 open?
Gelombang pulsa tidak akan terbentuk karena rangkaian
multivibrator tidak bekerja
2. Output gelombang B merupakan invers dari gelombang A,
komponen apa yang rusak?
Komponen C3 open circuit.
3. Apa yang akan terjadi apabila kaki base emitter tr1 short?
Rangkaian generator pulsa tidak berfungsi dengan baik dimana
pulsa tidak terbentuk, hal tersebut terjadi karena rangkaian
multivibrator tidak bekerja.
4. Komponen mana yang rusak apabila pada output B muncul pulsa
negative secara terus menerus dengan tegangan setiap TP:

Tabel 2.5 Kondisi Rusak 1 Rangkaian Gated UJT Pulse Generator

TP 1 2 3 4
Tegangan 0-1 V 7-9 V 0-7 V 0 V

Kaki Base dan emitter pada Tr2 mengalami short circuit


5. Tentukan komponen mana yang rusak berdasarkan pengukuran TP
dibawah. Semua kesalahan tidak memiliki gelombang pulsa pada
output B namun pada output A muncul gelombang kotak dengan
frekuensi 300hz.

Tabel 2.6 Kondisi Rusak 1 Rangkaian Gated UJT Pulse Generator

TP 6 7 8
Kesalahan
1 0 0,3 8
2 0,32 0,32 8

7
3 5,4 0,3 8
4 3,6 0 8
5 0,4 0 8

Kesalahan:
(1) Kerusakan terjadi pada C3 yang mengalami short circuit
(2) Kaki emitter dan B1 pada UJT mengalami Short circuit.
(3) Kaki emitter UJT open circuit
(4) Kaki Base emitter pada Tr5 Short circuit.
(5) Komponen R6 mengalami Open Circuit

2.3 RANGKAIAN ALARM UNIT

2.3.1 Gambar Rangkaian


Berikut ini gambar rangkaian Alarm Unit:
+12 V

R1 R2 R3 Alarm
Reset
D1 Buzzer R6
15k 1k2 22k
1N914 1k8
Tr1 Tr2
BCY72 [2] BCY72 [5]
RV1 [1] SCR1
25k [3] (BTX30-25)

[4]
R4 R5 C1
OPR12 1k5 10k 0,1 uF
0V

Gambar 2.5 Rangkaian Alarm Unit

2.3.2 Blok Diagram


Dari gambar rangkaian pada gambar 2.5 di atas dapat diidentifikasi
bahwa rangkaian alarm unit ini terdiri dari 6 blok sistem yang bila
digambarkan dalam blok diagram akan tampak seperti gambar berikut ini:

8
POWER
SUPPLY

PEMBAGI
TEGANGAN

OUT
DIFFERENTIAL
LIGHT BEAM THYRISTOR BUZZER
AMPLIFIER

Gambar 2.6 Blok Diagram Rangkaian Alarm Unit

2.3.3 Cara Kerja


Rangkaian ini menunjukkan penggunaan komponen Thyristor yang
bekerja pada input Tegangan DC, dimana pada saat light beam atau cahaya
yang datang berubah, maka Thyristor akan aktif dan dapat menyalakan
Buzzer. Buzzer dapat mematikan Thyristor saat Buzzer tersebut beroperasi,
namun terdapat penjaga arus ( Holding Current ) akibat adanya komponen
R6. Dioda D1 digunakan untuk menjaga komponen Thyristor terhadap
adanya Tegangan Spike balik yang ada akibat aktifnya Buzzer. Tr1 dan Tr2
membentuk sebuah Differential Amplifier yang akan menguatkan
perbedaan antara sinyal dari basis-basis Tr1 dan Tr2. Basis Tr2 dijaga
dengan tegangan konstan dengan pembagi tegangan R3 dan R5, sedangkan
input basis Tr1 tergantung terhadap resistansi dari LDR dan settingan nilai
potensiometer RV1. Ketika light beam atau cahaya yang datang terhadap
LDR tersebut dalam keadaan maksimal, maka LDR tersebut memiliki
resistansi yang rendah maka tegangan pada basis Tr1 lebih rendah daripada
tegangan basis Tr2.
Pada saat Tr1 berkonduksi dan Tr2 dalam keadaan mati, tegangan
kolektor pada Tr2 adalah keadaan 0 V dan oleh karena itu tidak adanya
Switching Signal yang diberikan terhadap kaki Gate pada komponen

9
Thyristor. Pada saat light beam atau cahaya yang datang dipudarkan maka
resistansi LDR semakin besar yang akan menaikkan tegangan pada basis
Tr1.
Pada saat Tr1 tidak berkonduksi dan Tr2 berkonduksi yaitu keadaan
saat tegangan basis Tr2 lebih rendah daripada tegangan basis Tr1, tegangan
kolektor pada Tr2 meningkat dan akan memberikan input sinyal terhadap
kaki Gate Thyristor, maka Thyristor aktif, dan akan menyalakan Buzzer.

2.3.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa


Simulasi dan analisa kerusakan pada rangkaian alarm unit disajikan
dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.7 Kondisi Rusak Rangkaian Alarm Unit

Kondisi Analisa TP1 TP2 TP3 TP4 TP5


Normal ( Buzzer dapat 7.48 4.72 3.98 0.70 0.05
Light Beam beroperasi atau V V V V V
ON ) menyala
D1 Short Saat Keadaan D1 7.48 4.72 3.98 0.70 12 V
Circuit Short Circuit, V V V V
maka Thyristor
tidak dapat
mengaktifkan
Buzzer sehingga
tidak beroperasi.
C1 atau R4 Saat Keadaan C1 7.48 4.72 3.98 0V 12 V
Short Circuit atau R4 short, V V V
maka tidak
adanya arus yang
mengalir menuju
kaki Gate
Thyristor
sehingga
Thyristor tidak
aktif dan Buzzer
tidak dapat
beroperasi.
R2 Open Saat Keadaan R2 7.48 0.01 3.75 0V 12 V
Circuit Open Circuit, V V V
maka
menyebabkan
Tegangan

10
kolektor Tr2 0 V
maka tidak
adanya input yang
diberikan
terhadap kaki
Gate Thyristor
sehingga tidak
aktif dan Buzzer
tidak beroperasi.

2.4 RANGKAIAN FREQUENCY STANDARD CIRCUIT USING TTL LOGIC

2.4.1 Gambar Rangkaian


Berikut ini gambar rangkaian Frequency Standard Circuit using TTL:
Logic:
C3 STC 4208
100 pF 1 MHz P1 b 1 MHz Output
4
6
5

P1 d P1 c
100 Hz
P1 a
12
13
11
9
10
8 1
3 Output
2
C2
P2 P3 P4 P5
0,1 uF
R1 R2 R4
14 12 1 1 10
1k2 2k2 R3 2k2
SN7490 SN7490 SN7490 SN7490
1k2
1 23 5 67
0V

CH1 C4 C4
0,1 uF 0,1 uF

+5 V
Gate input
logic 1
10 kHz
Output

Gambar 2.7 Rangkaian Frequency Standard Circuit using TTL Logic

2.4.2 Blok Diagram


Dari gambar rangkaian pada gambar 2.7 di atas dapat diidentifikasi
bahwa rangkaian alarm unit ini terdiri dari 6 blok sistem yang bila
digambarkan dalam blok diagram akan tampak seperti gambar berikut ini:

Input Square Wave Output


Linear Pencacah
Generator
Amplifier Pembagi 10
(Oscilator)

Gambar 2.6 Blok Diagram Rangkaian Alarm Unit

11
2.4.3 Cara Kerja
Sirkuit ini menunjukkan penggunaan gerbang TILlogic standar untuk
menghasilkan frekuensi stabil dan akurat pada nilai 100Hz. Empat buah
Gerbang NAND dengan dua input positif (SN7400N) digunakan bersamaan
dengan kristal 1 MHz untuk menghasilkan osilasi gelombang persegi
dengan frekeuensi 1 MHz. PID dan PIC dioperasikan sebagai penguat linier
karena umpan balik dibentuk oleh resistor R2, R1 dan R4, R3. Disaat umpan
balik positif dihasilkan oleh kristal, rangkaian berosilasi pada 1 MHz. P1a
digunakan untuk buffer Sinyal keluaran 1 MHz dari kristal. Pada bagian
yang sama P1a akan mengirimkan sinyal 1 MHz ke penghitung dekade P2
saat input "gerbang" pada logika 1.
Setiap penghitung dekade (SN1490N) membagi input dengan 10,
sehingga empat IC diperlukan untuk membagi 1 MHz ke 100 Hz. Karena
penghitung hanya beroperasi pada perubahan logika, 100Hz akan memiliki
akurasi dan stabilitas yang sama pada osilator 1 MHz.
Definisi berikut ini berlaku untuk pengukuran logika dalam logika
TTL:
1) Tegangan pada logika 0: kurang dari +400 MV (biasanya +200 MV(
2) Tegangan pada logika 1: lebih besar dari +2 s/d 4 V (biasanya +3 – -3
V)

2.4.4 Simulasi Kerusakan dan Analisa


Berikut ini beberapa kerusakan yang mungkin terjadi dalam rangkaian
frequency standard circuit using TTL logic.

1) P4 open circuit ke jalur +5V


Putusnya jalur P4 dari sumber tegangan mengakibatkan output 100Hz
menghilang, hal ini dikarenakan P5 membutuhkan input dari P4 dimana
p4 mendapatkan input dari P3, karena P4 tidak aktif maka yang bisa
kita lihat hanya frekuensi 10kHz dan 1Mhz
2) IC gerbang NAND P1a atau IC 7490 P2 atau IC 7490 P3

12
Rusaknya salah satu atau semua komponen tersebut mengakibatkan
tidaknya output 100Hz 10kHz, sedangkan 1Mhz tetap ada. Hal ini
dikarenakan Decade Counter dipasang secara seri, sehingga jika
output pada komponen P4 dan P5 dipengaruhi oleh input dari
komponen sebelumnya, komponen sebelumnya adalah P1a, P2 dan P3,
komponen selain itu tidak menjadi masalah dikarenakan output 1MHz
masih ada.
3) P1a
Rusaknya P1a mengakibatkan titik output untuk 1Mhz yang berasal
dari osilator tidak dapat dilakukan sehingga, nilai 1Mhz tidak muncul.
Sedangkan komponen untuk menghasilkan frekuensi 100Hz berfungsi
semestinya

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari keseluruhan isi makalah ini adalah
sebagai berikut:
1) Rangkaian Pre-Amplifier with a FET Input (Exercise 4.8) terdiri dari
penguat FET, penguat emitter, dan feedback negatif. Simulasi dan analisa
kerusakan yang dilakukan memuat 4 keadaan.
2) Rangkaian Gated UJT Pulse Generator (Exercise 5.13) terdiri dari
multivibrator astabil dan osilator relaksasi. Simulasi dan analisa
kerusakan yang dilakukan memuat 5 kasus.
3) Rangkaian Alarm Unit (Exercise 7.6) terdiri dari power supply, pembagi
tegangan, light beam, differential amplifier, thyristor dan buzzer.
Simulasi dan analisa kerusakan yang dilakukan memuat 3 keadaan.
4) Rangkaian Frequency Standard Circuit using TTL Logic (Exercise 8.5)
terdiri dari square wave generator (Oscilator), linear amplifier, dan
pencacah pembagi 10. Simulasi dan analis kerusakan memuat 3 keadaan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Loveday, George. 1981. Electronic Fault Diagnosis Low Priced Edition. ELBS.
London.

Anda mungkin juga menyukai