Anda di halaman 1dari 36

TEMPLATE SOAL PARASITOLOGI

ID soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Di suatu tempat terpencil dilakukan sebuah survey mengenai penyakit kecacingan yang
disebabkan oleh Soil Transmitted Helminths (STH). Setelah bahan pemeriksaan terkumpul,
ternyata petugas tidak dapat memeriksa sampel secara langsung akibat kurangnya fasilitas.

Pertanyaan soal: Apakah metode yang paling tepat digunakan untuk memeriksa bahan
pemeriksaan tersebut?

Pilihan Jawaban
A. Kato
B. Flotasi
C. Kato-Katz
D. Sedimentasi
E. Harada Mori

1
Kunci Jawaban: A
Referensi:
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

2
ID soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sebuah penelitian dilakukan di suatu sekolah dasar untuk mengetahui gambaran kecacingan yang
terjadi di sekolah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan 23 % murid terinfeksi Ascaris
lumbricoides dengan intensitas infeksi ringan.
Pertanyaan soal:
Apakah metode yang paling tepat digunakan untuk dapat menentukan berat ringannya infeksi
kecacingan?
Pilihan Jawaban :
A. Flotasi
B. Kato-Katz
C. Sedimentasi
D. Harada Mori
E. Direct Preparat

Kunci Jawaban: B

3
Referensi:
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

4
ID soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Pada penelitian tentang kontaminasi tanah pemukiman oleh telur cacing ditemukan telur
berbentuk oval seperti pada gambar berikut. Untuk penentuan spesiesnya diperlukan
pemeriksaan lanjutan.

5
Pertanyaan soal:
Metode pemeriksaan lanjutan apakah yang paling tepat dilakukan?
Pilihan Jawaban :
A. Kato
B. Flotasi
C. Kato-Katz
D. Sedimentasi
E. Harada Mori

Kunci Jawaban: E
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

6
ID soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang anak laki-laki berumur 3 tahun dengan keluhan sering terbangun di malam hari dan
penurunan berat badan dikirim oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan anal
swab secara mikroskopis menunjukkan gambaran sebagai berikut:

7
Pertanyaan soal:
Apakah penyakit yang disebabkan oleh parasit tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Ascariasis
B. Trichuriasis
C. Enterobiasis
D. Necatoriasis
E. Ancylostomiasis

Kunci Jawaban: C
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

8
ID soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sebuah penelitian dilakukan untuk melihat gambaran penyakit kecacingan pada murid di sebuah
sekolah dasar. Hasil pemeriksaan feses secara mikroskopis terlihat gambaran sebagai berikut:

9
Pertanyaan soal:
Apakah jenis parasit tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Hookworm
B. Trichuris trichiura
C. Ascaris lumbricoides
D. Enterobius vermicularis
E. Strongyloides stercoralis

Kunci Jawaban: C
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

10
ID soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Sebuah survey tentang penyakit kecacingan di suatu kabupaten memeriksa feses anak-anak umur
5-12 tahun. Dari pemeriksaan salah satu sampel feses secara mikroskopis diperoleh gambaran
sebagai berikut:

11
Pertanyaan soal:
Gejala klinis apakah yang paling khas disebabkan oleh cacing tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Anemia
B. Disentri
C. Apendisitis
D. Ileus obstruktif
E. Prolapsus rectum

Kunci Jawaban: A
Referensi: Gambar: Purnomo, dkk., 2005, Atlas Helmintologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

12
ID soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Dokter meminta dilakukan pemeriksaan feses secara mikroskopis terhadap seorang laki-laki
berusia 20 tahun yang didiagnosa mengalami gangguan penyerapan nutrisi. Hasil pemeriksaan
makroskopis terlihat feses berbau busuk dengan konsistensi lunak. Pemeriksaan secara
mikroskopis ditemukan parasit berbentuk buah pir yang simetris bilateral, memiliki 2 inti
berbentuk oval berdampingan di bagian anterior dengan kariosom di tengah, seperti gambar
berikut ini.

13
Pertanyaan soal:
Gangguan penyerapan nutrisi apakah yang paling mungkin terjadi akibat parasit tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Lemak
B. Protein
C. Vitamin
D. Mineral
E. Karbohidrat

Kunci Jawaban: A
Referensi: Irianto, K., 2013, Parasitologi Medis, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Gambar: Prianto, J.L.A., dkk. 2003. Atlas Parasitologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

14
ID soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Suatu laboratorium klinik hendak melakukan pemeriksaan mutu cadangan media reagensia,
termasuk larutan pewarna Giemsa. Pemeriksaan mutu larutan Giemsa stock dilakukan
menggunakan kertas saring, dengan meneteskan 1-2 tetes Giemsa stock hingga membentuk
lingkaran, lalu di bagian tengah diteteskan methanol absolute hingga garis tengah lingkaran
Giemsa tersebut menjadi 5-7 cm.
Pertanyaan soal:
Apakah warna bagian terluar lingkaran jika Giemsa stock masih dalam kondisi baik?
Pilihan Jawaban :
A. Biru
B. Ungu
C. Hijau
D. Kuning
E. Merah muda

15
Kunci Jawaban: E
Referensi:
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

16
ID soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Dokter meminta pemeriksaan apus darah seorang laki-laki berumur 40 tahun yang menderita
demam. Pemeriksaan secara mikroskopis menemukan gambaran parasit sebagai berikut:

Pertanyaan soal:
Berapa jamkah interval demam yang disebabkan oleh parasit tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. 10

17
B. 20
C. 30
D. 40
E. 50

Kunci Jawaban: E
Referensi: Gambar: Prianto, J.L.A., dkk. 2003. Atlas Parasitologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

18
ID soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif
Domain 2. Psikomotor
3. Afektif
Tinjauan 3 1. Recall
Sifat 2. Reasoning
Tinjauan 4 1. Pre analitik
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik
3. Pasca analitik
Tinjauan 5 1. Pasien
Sasaran 2. Spesimen
3. Metode
4. Media dan Reagensia
5. Peralatan
6. Prosedur
7. Interpretasi hasil
8. Penjaminan mutu
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tinjauan 6 1. Hematologi
Kelompok 2. Kimia Klinik
Pemeriksaan 3. Parasitologi
4. Mikrobiologi (Bakteriologi)
5. Sitohistoteknologi
6. Imunoserologi
7. Toksikologi Klinik
Kasus (vignette)
Seorang laki-laki berumur 45 tahun didiagnosa oleh dokter menderita malaria tertiana benigna,
yang ditetapkan dari hasil pemeriksaan mikroskopis apusan darah, sebagai berikut:

Pertanyaan soal:
Jenis parasit apakah yang menyebabkan penyakit tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Plasmodium vivax

19
B. Plasmodium ovale
C. Plasmodium malariae
D. Plasmodium knowlesi
E. Plasmodium falciparum

Kunci Jawaban: A
Referensi: Gambar: Prianto, J.L.A., dkk. 2003. Atlas Parasitologi Kedokteran, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Nama pembuat Khairun Nisa, M.Bio
Institusi/bagian AAK Pemerintah Aceh/Parasitologi

20
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri
3. Komunikasi efektif
4. Pengelolaan informasi
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
6. Keterampilan Laboratorium Medik
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Berdasarkan survei jentik/larva nyamuk di sebuah kota, diperoleh hasil pengamatan mikroskopis
larva nyamuk dengan ciri-ciri, memiliki gigi-gigi sisir (comb) yang berduri lateral berada di abdomen
ke 8, seperti gambar berikut ini.

Pertanyaan soal:
Apakah nama spesies larva nyamuk tersebut?

Pilihan Jawaban :

21
a. Culex pipiens
b. Anopheles sundaicus
c. Aedes albopictus
d. Aedes aegypti
e. Culex quinquefasciatus

Kunci Jawaban: D
Referensi: 1. Staf Pengajar Departemen Parasitologi. (2013). Parasitologi kedokteran
edisi keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Walker, K. (2006) yellow fever mosquito (Aedes aegypti)Updated on 6/25/2008
11:31:23 AM Available online: PaDIL - http://www.padil.gov.au.
Nama pembuat Rahmayanti, S.Pd., M.Pd
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

22
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi (10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pemeriksaan nyamuk dewasa Anopheles sangat penting dilakukan untuk bisa menentukan spesies.
Nyamuk dewasa harus dipinning terlebih dahulu dan organ tubuh dari nyamuk harus utuh semuanya agar
mudah untuk diidentifikasi.

Pertanyaan soal:
Bagian tubuh nyamuk manakah yang diamati untuk identifikasi spesiesnya?
Pilihan Jawaban :
a. Kepala
b. Dada
c. Sayap
d. Perut
e. Mata

Kunci Jawaban: C
Referensi: Staf Pengajar Departemen Parasitologi. (2013). Parasitologi kedokteran edisi
keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Rahmayanti, S.Pd., M.Pd
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

23
ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi (10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Ditemukan mayat seorang pria yang sudah mengalami pembusukan dan mengeluarkan bau busuk. Bau
tersebut menarik berbagai spesies terutama lalat untuk hinggap dan berkembang biak pada mayat. Untuk
memperkirakan saat kematian telur dan larva diambil dari beberapa bagian tubuh mayat. Hasil
pemeriksaan diperoleh larva lalat Chrysomyia megacephala stadium III.

Pertanyaan soal:
Berapa lama sudah kematian mayat tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. 2 hari
b. 4 hari
c. 6 hari
d. 8 hari
e. 10 hari

Kunci Jawaban: C
Referensi: Staf Pengajar Departemen Parasitologi. (2013). Parasitologi kedokteran edisi
keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Nama pembuat Rahmayanti, S.Pd., M.Pd
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

24
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Nyamuk yang bertindak sebagai vektor penyakit pada manusia banyak jenisnya. Hasil penelitian seorang
peneliti di kawasan padat penduduk ditemukan nyamuk dengan ciri mempunyai warna dasar hitam
dengan bintik-bintik putih terutama pada kakinya, dan ciri khas pada bagian thorak terdapat gambaran lira
yang putih tebal vertikal, seperti pada gambar berikut ini.

(Walker, K. 2005)
Pertanyaan soal:
Apakah jenis nyamuk yang ditemukan tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Aedes albopictus
b. Aedes aegypti

25
c. Aedes triseriatus
d. Anopheles subpictus
e. Anopheles maculates
Kunci Jawaban: A
Referensi: 1. Staf Pengajar Departemen Parasitologi. (2013). Parasitologi kedokteran edisi
keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Walker, K. (2005) Asian Tiger Mosquito (Aedes albopictus) Updated on
10/21/2011 9:30:57 AM Available online: PaDIL - http://www.padil.gov.au.
Nama pembuat Rahmayanti, S.Pd., M.Pd
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

26
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri
10. Komunikasi efektif
11. Pengelolaan informasi
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik
13. Keterampilan Laboratorium Medik
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Mikosis sebagai hasil penyebaran dari infeksi primer di paru-paru seringkali disebabkan oleh Nocardia
asteroides yang menyebar dari paru-paru secara hematogen ke otak dalam bentuk ringan dan bisa
menyebabkan meningitis, membentuk abses otak, sakit kepala hebat dan demam tinggi.

Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa mikosis tersebut dapat dilakukan terhadap bahan pemeriksaan berikut?
Pilihan Jawaban :
f. Cairan yang keluar dari fistula
g. Cairan sendi
h. Mukosa mulut
i. Sputum
j. Mukosa telinga

Kunci Jawaban: B
Referensi:
Nama pembuat Syarifah Wahyuni, S.Si.,MT
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

27
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi (10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pada saat diperiksa sputum dari penyakit yang mempunyai gejala mirip dengan tb paru dengan cara
isolasi pada media SGA inkubasi suhu kamar suasana aerob dan pada Brain heart infusion glukosa Broth
inkubasi 370C suasana anaerob tumbuh koloni organisme dalam perbenihan cair dengan ciri membentuk
massa putih didasar perbenihan dari gambaran penyakit dan hasil pengamatan pada media cair, serta
suasana inkubasi aerob dan anaerob.

Pertanyaan soal:
Pernyataan tersebut menunjukkan ciri dari jamur?

Pilihan Jawaban :
f. Penicillium
g. Aspergillus sp
h. Actinomyces bovis
i. Candida albicans
j. Hormodendrum dermatitis

Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat

28
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

29
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 3. Recall (5-10%)
Sifat 4. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi (10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Kandidiasis mukokutan dapat menjangkiti mulut, vagina dan traktus digestivus yang menjangkiti mulut
sering terjadi pada bayi yang baru lahir, infeksi terjadi pada waktu lahir, karena si ibu menderita
keputihan, maka setiap bayi baru lahir perlu dilakukan tindakan pencegahan.
Pertanyaan soal:
Apakah yang ditetesi pada lidah bayi baru lahir untuk tindakan pencegahan tersebut?

Pilihan Jawaban :
f. Methilen blue
g. Eosin 1%
h. Gentian violet
i. Basich fuchsin
j. Antibiotik

Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

30
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 8. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 9. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
10. Komunikasi efektif (5-10%)
11. Pengelolaan informasi (5-10%)
12. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
13. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
14. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 4. Kognitif (30-50%)
Domain 5. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
6. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 4. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 5. Analitik (50-60%)
6. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 10. Pasien (5-10%)
Sasaran 11. Spesimen (5-10%)
12. Metode (5-10%)
13. Media dan Reagensia (5-10%)
14. Peralatan (5-10%)
15. Prosedur (15-20%)
16. Interpretasi hasil (15-20%)
17. Penjaminan mutu (15-20%)
18. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 8. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 9. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 10. Mikrobiologi (15-20%)
11. Parasitologi (10-15%)
12. Imunoserologi(10-15%)
13. Sitohistoteknologi (5-10%)
14. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pada wanita hamil terutama trisemester ke dua biasanya akan mengalami kandidiasis mukokutan dalam
bentuk keputihan atau sering juga disebut leukorhoe baik infeksi yang bersumber endogen maupun
eksogen, infeksi yang terjadi biasanya sangat berhubungan erat dengan faktor predisposisi.
Pertanyaan soal:
Apakah faktor penyebab predisposisi penyakit tersebut?
Pilihan Jawaban :
f. Pruritus (gatal-gatal) disekitar vagina dan vulva
g. Kadar gula dalam darah dan urine meningkat
h. Kadar glukogen dalam epitel vagina meninggi
i. Sering basah karena keringat
j. Akibat statisnya aliran darah karena pakaian sempit
Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

31
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 7. Kognitif (30-50%)
Domain 8. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
9. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 7. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 8. Analitik (50-60%)
9. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Seorang pasien mengeluh tentang adanya gangguan pada tractus digestivus terutama mulut dan
tenggorokan, data yang diperoleh dari pengakuan pasien bahwa dia mengkonsumsi antibiotik dalam
jangka waktu yang lama dan terus menerus.
Pertanyaan soal:
Apakah mikosis yang diderita oleh pasien tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Koksidioidomikosis deseminatus
b. Histoplasmosis paru-paru primer
c. Kandidiasis
d. Aktinomikosis abdominal
e. Aktinomikosis superfisial
Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

32
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)
Pada penderita yang mengalami debility misalnya pemakaian immunosupresif penggunaan steroid,
minum antibiotika terus menerus dan penderita HIV biasa menyebabkan mikosis sistemik disebabkan
oleh jamur yang biasanya bersifat sebagai kontaminan.
Pertanyaan soal:
Apakah jamur kontaminan yang biasa ditemukan pada penderita tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Hormodendrum
b. Sephalosporium
c. Rhizopus
d. Penisilium
e. Mucor
Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

33
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Pertanyaan soal:

Pilihan Jawaban :
a.
b.
c.
d.
e.

Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

34
ID soal
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 1. Profesionalitas yang luhur (5-10%)
Area Kompetensi 2. Mawas diri dan pengembangan diri (5-10%)
3. Komunikasi efektif (5-10%)
4. Pengelolaan informasi (5-10%)
5. Landasan ilmiah Ilmu Laboratorium Medik (20-25%)
6. Keterampilan Laboratorium Medik (20-25%)
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Berbasis Laboratorium (20-25%)
Tinjauan 2 1. Kognitif (30-50%)
Domain 2. Afektif (afektif knowledge) (10-20%)
3. Psikomotorik (prosedur knowledge) (60-70%)
Tinjauan 3 1. Recall (5-10%)
Sifat 2. Reasoning (90-95%)
Tinjauan 4 1. Pre analitik (20-30%)
Tahap Pemeriksaan 2. Analitik (50-60%)
3. Pasca analitik (10-20%)
Tinjauan 5 1. Pasien (5-10%)
Sasaran 2. Spesimen (5-10%)
3. Metode (5-10%)
4. Media dan Reagensia (5-10%)
5. Peralatan (5-10%)
6. Prosedur (15-20%)
7. Interpretasi hasil (15-20%)
8. Penjaminan mutu (15-20%)
9. Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) (5-10%)
Tinjauan 6 1. Kimia Klinik (20-25%)
Kelompok 2. Hematologi (20-25%)
Pemeriksaan 3. Mikrobiologi (15-20%)
4. Parasitologi (10-15%)
5. Imunoserologi(10-15%)
6. Sitohistoteknologi (5-10%)
7. Toksikologi Klinik (5-10%)
Kasus (vignette)

Pertanyaan soal:

Pilihan Jawaban :
a.
b.
c.
d.
e.

Kunci Jawaban:
Referensi:
Nama pembuat
Institusi/bagian AAK Banda Aceh/Parasitologi

35
36

Anda mungkin juga menyukai