Anda di halaman 1dari 95

Pola Tata Kelola

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan pergeseran paradigma pelayanan Puskesmas sebagai
layanan publik dan layanan pasar, maka Puskesmas harus dikelola secara
entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan
perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi
lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Adanya reformasi pengelolaan keuangan negara dengan terbitnya
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, memberikan angin segar bagi Puskesmas untuk
pengelolaan yang lebih baik ke depan. Di dalam pasal 68 dan 69 diatur suatu
koridor baru dalam pengelolaan keuangan negara yaitu Badan Layanan Umum
atau disingkat BLU. Sebagai aturan pelaksanaannya,terbitlah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2016 tentang Badan Layanan Umum Daerah. Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum/ Daerah(BLU/ BLUD) dibentuk untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka melindungi segenap
bangsa,memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara mengelompokkan Puskesmas sebagai BLUD,yaitu suatu
instansi di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan / atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Puskesmas
Baturiti I telah menjadi BLUD (bertahap), sehingga Puskesmas Baturiti I telah
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (BLUD) yaitu pola pengelolaan
keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada

Puskesmas Baturiti I -1-


Pola Tata Kelola

masyarakat dalam rangka melindungi segenap bangsa, memajukan


kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Puskesmas telah menerapkan BLUD dapat lebih leluasa menentukan keputusan-
keputusan strategis dengan memperhatikan dan menjalankan praktik bisnis yang
sehat,dikelola oleh orang-orang yang profesional sehingga diharapkan
Puskesmas mampu bertahan bahkan bersaing dan/ atau mandiri dengan tetap
sinergi dengan program-program pelayanan kesehatan yang ditetapkan
pemerintah.
Untuk dapat menerapkan status BLUD bertahap menjadi penuh maka
Puskesmas Baturiti I mengajukan kembali persyaratan administrasi yang harus
dipenuhi oleh Puskesmas sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia (Permendagri) Nomor79 tahun 2016 Pasal 36 adalah dapat
menyajikan dokumen-dokumen sebagai berikut:
1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan,
dan manfaat bagi masyarakat;
2. Pola Tata Kelola;
3. Renstra;
4. Laporan Keuangan atau prognosis / pengelola keuangan;
5. Standar Pelayanan Minimum (SPM); dan
6. Sanggup di audit secara independen/ laporan audit keuangan.

Alur pikir terintegrasi persyaratan administrasi sebagai berikut:


a. Renstra Puskesmas (harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
MenengahDaerah(RPJMD).Dalamhaliniprogram-programuntuk
urusanesensialbidangkesehatanyangdisajikandalamRSBharusselaras dengan
program-program yang dituangkan dalam RPJMD.
b. TargetpencapaianRSB Puskesmas harus sejalan dengan rencana
pencapaianStandar Pelayanan Minimal
(SPM)Puskesmasbaikdalampenyediaansumberdaya,jenisdan
jumlahlayananmaupunmutulayananyanghendakdicapaidalam

Puskesmas Baturiti I -2-


Pola Tata Kelola

kurunwaktu5tahun.Polapembiayaanjangkamenengahmeliputi
belanjamodalterkaitdenganpenyediaanasetPuskesmasuntukmemenuhi
StandarMinimumAsetPelayanandanbelanjabarangdanjasaterkait
denganbiayaperunitlayanandikalikanjumlah kunjungan pasien. Di
sampingitujugaharusmemperhatikanbiayaperunit(unitcost)layanan
dantariplayanandalamrangkamembuatprognosapendapatandan beban lima
tahun kedepan.
c. PenyusunanRencanaBisnisdanAnggaran(RBA)Puskesmasharussejalan
denganRSBdanRencanaKerjaPemerintahDaerah(RKPD).RBA
selanjutnyamenjadibagiandariRencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD)untukdibahasdenganTim Anggaran Pemerintah Daerah dan
DPRD menjadi APBD.
d. Berdasarkan penetapan APBD, disusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA)sebagaidasarpenarikandanayangbersumberdariAPBD, sekaligus
sebagai lampiran kontrak kinerja antara kepala Puskesmas dengan
kepaladaerah selaku pemilik.
e. InformasirealisasikeuanganPuskesmasdiprosesmelaluiSistemAkuntansi
KeuangansedangkaninformasikinerjadiadministrasikanmelaluiSistem
PengumpulanDataKinerjauntukmenghasilkanoutputberupalaporan keuangan
dan laporan kinerja.
f. Sistemakuntansikeuanganharusdidukungolehsubsistem-subsistem
antaralainbillingsystem,inventorysystem,manajemenaset,dan Sistim
Informasi Manajemen Medical Record atau manual sistem.
g. SeluruhprosespengelolaankeuanganPuskesmassebagaiBLUDdikelola
berdasarkanPolaTataKelolayangbaikdenganberlandaskanprinsip-prinsip
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi,Fairness
(TARIF).

UPT Puskesmas I Jembranasebagai Puskesmas yang mempunyaitugas


dalam melaksanakanupayakesehatan secara berdayagunadanberhasil guna
denganmengutamakanUpaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan

Puskesmas Baturiti I -3-


Pola Tata Kelola

Pengembangan, yang harus menerapkan azas penyelenggaraan


Puskesmassecara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Oleh karena pelayanan
kesehatan sangat terkait dengan hubungan antar manusia, maka pelayanan di
Puskesmas I Jembrana harussenantiasaberorientasipadakepuasan pelanggan.
Oleh karenaituPuskesmas I Jembrana dituntut untuk dapat menerapkan praktik-
praktik bisnis yang sehat yang senantiasa memperhatikan mutu sumberdaya
manusianya (brainware), sarana-
prasarana(hardware),prosedurkerja(software),net-working dan sistem informasi
(infoware) dan perangkathatinya(heartware). Pedoman tata kelola ini diperlukan
sebagai acuanbagiorgan-organPuskesmasdalam berinteraksi dan menjalankan
peran sebagai penyedia jasa layanan publik yang diharapkan dapat
meningkatkan nilai (value) serta citra Puskesmas dalam jangka panjang.

B. Pengertian Pola Tata Kelola


Berdasarkan Pasal 38 dan 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja yang akan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan BLUD. Selanjutnya dalam pasal 31 dan 32 Permendagri
Nomor 79 Tahun 2016 disebutkan, BLUD beroperasi berdasarkan Pola Tata
Kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain:
a. Struktur organisasi, menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas,
fungsi, tanggungjawab, dan wewenang dalam organisasi.
b. Prosedur kerja; menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi.
c. Pengelompokan fungsi yang logis, menggambarkan pembagian yang jelas
dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai
dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian
organisasi.

Puskesmas Baturiti I -4-


Pola Tata Kelola

d. Pengelolaan sumber daya manusia, merupakan pengaturan dan kebijakan


yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada
pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/ kompeten untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif. Meliputi
penerimaan pegawai, penempatan, sistem renumerasi, jenjang karir,
pembinaan termasuk sistem reward dan punishment, serta pemutusan
hubungan kerja.

C. Prinsip-Prinsip Tata Kelola


Prinsip-prinsip tata kelola BLUD sebagaimana disebutkan dalam pasal 31 ayat
(2) dan pasal 33 Permendagri Nomor 79 Tahun 2007terdiri dari:
Transparansi, merupakan azas keterbukaan yang dibangun atas dasar
kebebasan arus informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi
yang membutuhkan.
Akuntabilitas, merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang dipercayakan
pada BLUD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
Responsibilitas, merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan
organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundang-undangan.
Independensi, merupakan kemandirian pengelolaan organisasi secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip
bisnis yang sehat.

D.Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola


Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum DaerahPuskesmas
bertujuan untuk :
1. Memaksimalkan nilai Puskesmas dengan cara menerapkan
prinsipketerbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya dan bertanggungjawab.

Puskesmas Baturiti I -5-


Pola Tata Kelola

2. Mendorong pengelolaan Puskesmas secara profesional, transparan dan


efisien, serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ
Puskesmas.
3. Mendorong agar organ Puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta kesadaran atas adanya tanggungjawab sosial Puskesmas terhadap
stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi Puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan di dalam dan di luar gedung.
5. Menjaga Pelayanan Kesehatan dapat terselenggaranya dengan berdasarkan
standar pelayanan

E.Sumber Referensi Pola Tata Kelola


Sumber referensi untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmasantara lain adalah
:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentangPusat
Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 09/PMK.02/2006 tentang Pembentukan
Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.02/2006 tentang Persyaratan
Administratif Dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja
Instansi Pemerintah Untuk Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/ PMK.05/ 2007 tentang Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

Puskesmas Baturiti I -6-


Pola Tata Kelola

7. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. KEP-117/ M-MBU/
2002 tentang Penerapan Praktik-Praktik Good Corporate Governance (GCG)
di Lingkungan BUMN.
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/
02/ M.PAN/ 1/ 2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi
Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Tabanan Nomor 48 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Kedudukan, Sususnan organisasi, tugas dan fungsi serta tata
kerja teknis daerah di lingkungan dinas kesehatan kabupaten Tabnan.
10. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 31 Tahun 2013 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan pada UPT Puskesmas Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana.
11. Keputusan Bupati Nomor 27 tahun 2010, tentang Penetapan Puskemas
Dangintukadaya sebagai Unit SKPD yang menerapkan PPK Badan Layanan
Umum Daerah secara bertahap
12. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis dalam dunia
usaha.

F.Perubahan Pola Tata Kelola


Pola Tata Kelola Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata
kelolaPuskesmassebagaimana disebutkan di atas dan kebutuhan internal
Puskesmas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggungjawab, dan kewenangan
organ Puskesmas sertaperubahanlingkungan.

Puskesmas Baturiti I -7-


Pola Tata Kelola

BAB II
KELEMBAGAAN

Puskesmas I Jembrana adalah Unit Pelaksana TeknisDinas (UPTD) Dinas


Kesehatan Kabupaten Jembrana yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan serta berperan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian PuskesmasI Jembrana merupakan salah satu Puskesmas
yang berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan

Puskesmas Baturiti I -8-


Pola Tata Kelola

strata pertama.Untuk melaksanakan tugas tersebut, UPT Puskesmas I


Jembranamempunyai fungsi:
1. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA)Puskesmas;
2. Pelaksanaan DPAPuskesmas;
3. Pelaksanaan standar dan prosedur pelayanan kesehatan;
4. Penyusunan renstra/ RSBPuskesmas;
5. Penyelenggaraan pelayanan medis umum, kesehatan gigi dan mulut;
6. Penyelenggaraan asuhan keperawatan rawat jalan;
7. Penyelenggaraan pelayananpenunjang medis terbatas;
8. Penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan imunisasi;
9. Penyelenggaraanpelayanan ambulance rujukan;
10. Penyelenggaraan pelayanan gawat darurat;
11. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan dan rujukan;
12. Penyelengaraan pencatatan medis;
13. Penyelenggaraan pemeliharaan dan perawatan peralatan kedokteran, peralatan
keperawatan, peralatan perkantoran dan peralatan kesehatan lainnya;
14. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan;
15. Penyelenggaraan keamanan dan keselamatan pasien;
16. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan masyarakat;
17. Penanganan pengelolaan limbah medis;
18. Pengelolaan teknologi informasi Puskesmas;
19. Pelaksanaan promosi dan publikasi kegiatan pelayanan Puskesmas;
20. Pemberdayaan Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa;
21. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;
22. Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan;
23. Penyelenggaraan bimbingan praktik kerja lapangan untuk institusi yang telah
ditentukan oleh Dinas kesehatan;
24. Penyusunan bahan pelaporan Dinas kesehatan yang terkait dengan tugas dan
fungsi Puskesmas;
25. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas.

Puskesmas Baturiti I -9-


Pola Tata Kelola

A.DPRD Kabupaten Jembrana


AdalahorganyangmemegangkekuasaandalammenetapkanRencana Pembangunan
Jangka Panjang dan Menengah Daerah, menetapkan persetujuan
bersamadengan Bupati terhadap anggaran Puskesmas melalui Rencana
Peraturan Daerah (Raperda) APBD,melakukan pengawasanterhadap
pelaksanaanPeraturan daerahtentangAPBDdanmenyetujui
pertanggungjawabanpelaksanaananggaran Puskesmasmelalui Raperda
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.
DisampingituDPRDKabupaten Jembrana jugamemilikiwewenang untuk:
1. Menyetujuipemindahtanganantanahdan/ ataubangunanmilikPuskesmas.
2. Menyetujuipemindahtangananbarangmilik PuskesmasKabupaten Jembrana
selaintanahdan/ ataubangunan.

B.Bupati
AdalahorganyangmewakiliPemerintahKabupaten Jembrana selaku
pemilikPuskesmas,Bupati memilikikeesensialan,hak dan wewenang sebagai
berikut:
1. Selaku pemilikberkeesensialanuntukmelakukanpembinaanteknis kepada
BLUD melalui SekretarisDaerah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
serta pembinaan keuangan BLUD melalui Dinas Pendapatan, Keuangan dan

2. Pengelolaan Aset Daerah.


3. SelakuPemilikberkeesensialanuntukmenjagatujuanpendirianPuskesmas
tetapterlaksanadanmemberikanmanfaatyang semaksimal
mungkinbaginegaradandaerahuntukkepentinganpeningkatan kesejahteraan
rakyat.
4. Selakupemilikharusmemilikimekanismepengangkatandan pemberhentian
Dewan Pengawas dan PejabatPengelolaBLUD.
5. Selakupemilikharusmemilikimekanismepenilaiankinerja
PuskesmasdanpenilaiankinerjaDewan Pengawas dan Pejabat Pengelola.
6. SelakupemilikharusmemilikimekanismeuntukmengesahkanRSB, RBA dan

Puskesmas Baturiti I -10-


Pola Tata Kelola

Laporan Pertanggungjawaban Tahunan, dengan tepat waktu.


7. Selakupemilikharusmemilikimekanismebakudantransparan menyangkut
pemberian persetujuan atas semua kegiatan Puskesmasyang memerlukan
persetujuan Bupati.
8. Selaku pemilikpada dasarnya mempunyai hak-hak sebagai berikut:
a. Hakuntukmelaksanakansegalawewenangyangtidak
diserahkankepadaPejabat Pengelola.
b. HakuntukmemperolehinformasimaterialmengenaiPuskesmas secara tepat
waktu dan teratur.
8.Selaku pemilikmempunyai wewenang sebagai berikut:
a. Membentuk Dewan Pengawas pada Puskesmas sesuai ketentuan yang
berlaku (Omzet > 15 M/ Tahun dan atau aset > 75 M/ Permenkeu No.
9 tahun 2006 tentang Dewan Pengawas BLUD)
b. MengangkatdanmemberhentikanPejabatPengeloladan Pejabat Struktural.

C.Kepala Dinas Kesehatan


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana selaku Dewan Pengawas
Adalah organ BLUD UPT Puskesmas I Jembrana yang bertugas melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Pejabat Pengelola, serta memberi
saran dan masukan kepada Bupati menyangkut pengelolaan dan pengurusan
Puskesmas oleh Pejabat Pengelola. Pembentukan Dewan Pengawas oleh
Bupatidilakukan sesuai kebutuhan dan atau ketentuan-ketentuan perundangan-
undangan yang berlaku. Dewan Pengawas bertanggungjawab kepada Bupati
dan melaporkan pelaksanaan tugasnya secara berkala paling sedikit satu kali
dalam satu semester dan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Dalam menajalankan tugasnya,Dewan Pengawas memiliki keesensialan
sebagai berikut :
a. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati mengenai RSB dan RBA
yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola.
b. Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD, memberikan pendapat dan saran
kepada Bupati mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
pengurusan BLUD.

Puskesmas Baturiti I -11-


Pola Tata Kelola

c. Melaporkan kepada Bupati bila terjadi gejala menurunnya kinerja BLUD.


d. Memberikan nasihat kepada pejabat pengelola BLUD dalam melaksanakan
kepengurusan BLUD.
e. Melaporkan kinerja Puskesmas kepada Bupati.
f. Memonitor tinjak lanjut hasil evalusi dan penilaian kinerja.
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Pengawas memilki kewenangan
sebagai berikut :
a. Melihat buku buku, surat serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk
keperluaan verifikasi dan memeriksa kekayaan Puskesmas.
b. Meminta penjelasan dari Pejabat Pengelola atau pejabat lainnya mengenai
segala persoalan yang menyangkut kepengurusan Puskesmas.
c. Meminta Pejabat Pengelola atau pejabat lainnya mengahadiri rapat Dewan
Pengawas.
d. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pejabat Pengelola dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu.
Dalam menjalankan tugasnya Dewan Pengawas memiliki hak-hak sebagai
berikut :
a. Memperoleh akses atas informasi tentang Puskesmas secara tepat waktu dan
lengkap.

b. Memperoleh imbalan jasa bulanan berupa honorarium yang besarnya


ditetapkan dengan peraturan Bupati.
c. Memilki sekretaris Dewan Pengawas yang dapat menjalankan fungsi
kesekretariatan secara memadai apabila diperlukan.
Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan
Pengawas dibebankan kepada Puskesmas dan secara jelas dimuat dalam
RKAPuskesmas.

D.Struktur Organisasi Puskesmas


Struktur Organisasi UPTPuskesmas I Jembrana setelah penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ditetapkan

Puskesmas Baturiti I -12-


Pola Tata Kelola

berdasarkanPeraturan sebagai Bupati Jembrana Nomor 38 Tahun 2014 tentang


Perubahan Ketiga atas Peraturan Bupati Jembrana Nomor 75 Tahun 2011
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Jembrana dan Surat KeputusanBupati Jembrana Nomor 27/KEU/2010 tentang
Penetapan UPF Puskesmas Dangintukadaya Kecamatan Jembranasebagai Unit
Kerja Perangkat Kecamatan Jembrana yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PK-BLUD).
Pembentukan dan Susunan Organisasi UPT Puskesmas I Jembrana sebagai
berikut :
1. Pemimpin/ Kepala Puskesmas
2. Sub.Bag Tata Usaha
 Kepegawaian
 Rumah Tangga
 SIK
 Keuangan
Mengkoordinasikan laporan Standar Pelayanan Minimal dan indikator mutu
Puskesmas dan melaksanakan tinjauan manajemen Puskesmas untuk
disampaikan kepada Pemimpin Puskesmas, meliputi kelompok kerja:
 Administrasi Manajemen (Admen)
 Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
4. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP,Farmasi, laboratorium)
 Pelayanan Pemeriksaan umum
 PelayananKIA-KB
 Pelayanan UGD/Tindakan Medis
 Pelayanan Laboratorium
 Pelayanan Farmasi
5. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan:
 Puskesmas Pembantu Dangintukadaya
 Puskesmas Pembantu Dauhwaru

Puskesmas Baturiti I -13-


Pola Tata Kelola

 Puskesmas Pembantu Batuagung


 Puskesmas Pembantu Loloan Timur
 Puskesmas Pembantu Pendem
6. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial dan Perkemas
 Upaya Promosi Kesehatan
 Upaya P2P
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya KIA bersifat UKM
 Upaya Perbaikan Gizi masyarakat
 Upaya keperawatan kesehatan masyarakat/ perkesmas
7. Penanggungjawab UKMPengembangan :
 Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat (UKJM)
 Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
Bagan struktur organisasi UPT PuskesmasI Jembrana(lampiran)

E. Uraian Tugas
1. Kepala Puskesmas
KepalaPuskesmasadalah seorang Pejabat Pengelola BLUDsebagaipemimpin
tertinggi sebagai Penanggungjawab umum operasional dan keuangan
Puskesmas yang bertanggungjawab kepada Bupati Jembrana melalui Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Pemimpin memiliki tugas dan keesensialan sebagai berikut:
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD;
b. Menyusun RSB BLUD;
c. Menyiapkan RBA tahunan;

Puskesmas Baturiti I -14-


Pola Tata Kelola

d. Mengusulkan pejabat teknis kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas


Kesehatan Kabupaten Jembrana sesuai ketentuanyang berlaku;
e. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang
telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional
sertakeuangan BLUD kepada Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana.
2. Sub bag Tata Usaha
Sub bag Tata Uasaha adalah pejabat pengelola BLUD pada Puskesmasdalam
melaksanakan tugas dan keesensialan mempunyai fungsi sebagai
penanggungjawabteknis berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi,
peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan sumber daya
lainnyadan keesensialan sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya
b. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA; dan
c. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Sub Bagian Tata Usaha pada Puskesmas merupakan pelaksana teknis


fungsional Puskesmas dalam Upaya Pelayanan Kesehatan.

3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKPFarmasi dan Laboratorium)


Upaya Kesehtan Perorangan (UKP) adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat serta swasta,untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan Untuk meningkatan tersebut mempunyai tugas sebagai
berikut :

Puskesmas Baturiti I -15-


Pola Tata Kelola

a. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir kegiatan UKP kefarmasian dan


laboratorium.
b. Melaksanakan kegiatan UKP , Kefarmasian dan laboratorium.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan UKP,Kefarmasian dan
laboratorium.
d. Melakukan penilaian mutu layanan UKP,Kefarmasian dan laboratorium.
e. Melaporkan hasilkegiatan UKP ,Kefarmasian dan Laboratorium secara berkala
ke kepala UKP puskesmas.
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
sesuai kebutuhan puskesmas.

4. Upaya Jaringan dan Jejaring Fayankes


Jaringan adalah Untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan Puskesmas yang
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir kegiatan jaringan pelayanan
puskesmas (puskesmas keliling) dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan jaringan pelayanan puskesmas
(puskesmas keliling) dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Melaporkan hasil kegiatan jaringan pelayanan puskesmas(puskesmas keliling)
dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan secara berkala ke kepala
puskesmas.
d. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
sesuai kebutuhan puskesmas.

6. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM Essensial dan perkesmas)


UKM Essensial dan perkesmas adalah merupakan upaya kesehatan masyarakat
yang telah ditentukan program dan cakupannya diseluruh puskesmas. Upaya-
upaya ini ditunjuk untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang bekerja
sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan
masyarakat esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat.

Puskesmas Baturiti I -16-


Pola Tata Kelola

b. Melaksanakan kegiatan upaya kesehatan masyarakat esensial dan


keperawatan kesehatan masyarakat.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan upaya kesehatan masyarakat
berkala secara berkesinambungan.
d. Melakukan penilaian mutu layanan UKM esensial dan keperawatan
kesehatan masyarakat.
e. Melaporkan hasil kegiatan upaya kesehatan masyarakat esensial dan
keperawatan kesehatan masyarakat secara berkala ke kepala puskesmas.
7. Upaya Kesehatan Masyarakat (Pengembangan)
UKM Pengembangan adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
puskesmas,mengembangkan upaya-upaya kesehatan masyarakat yang terdiri
dari upaya kesehatan lansia dan upaya kesehatan jiwa yang bekerja sebagai
berikut:
1) Bertanggung jawab dan mengkoordinir kegiatan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan.
2) Melaksanakan kegiatan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
3) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan upaya kesehatan masyarakat .
4) Melakukan penilaian mutu layanan UKM pengembangan.
5) Melaporkan hasil kegiatan upaya kesehatan masyarakat pengembangan
secara berkala ke kepala Puskesmas.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala puskesmas
sesuai kebutuhan puskesmas.

Puskesmas Baturiti I -17-


Pola Tata Kelola

BAB III
PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan telah


didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP merupakan
acuan bagi seluruh insan UPT Puskesmas I Jembrana dalam melaksanakan
pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan
PuskesmasI Jembrana dan diharapkan merupakan suatu standar baku dalam proses
bisnis Puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat mencapai
standar yang diinginkan.SOP UPT Puskesmas I Jembrana dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan medis,
maupun pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Puskesmas.
A. Prosedur kerja
Pedoman mutu adalah
dokumenyangmenguraikantujuan,sasarandankebijakanyangmemenuhi
PersyaratanBLUD (dokumen tingkat satu).Prosedur kerja adalah
dokumenyangmenguraikanaktivitasPuskesmasdankoordinasidi dalampelaksanaan
kebijakansebagaimanaditetapkan. Dokumen tersebut yang ditetapkan sebagai
panduan proses penempatan Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga dapat
menjamin SDM yang mampu dan profesional dalam menjalankan tugas dan
memberikanpelayanan yang sesuai dengan bidangnya (dokumen tingkat dua).
SOP adalah dokumenyangmenjelaskanpetunjukpelaksanaanaktivitas
danacuankerja (dokumen tingkattiga)termasukcatatanmutudan referensi tempat
kerja sebagai buktipelaksanaanaktivitas.
Prosedur kerja dan SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan
diimplementasikan di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Prosedur kerja ini
dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari
setiap proses kinerja. SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan
layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
manual mutu.

Puskesmas Baturiti I -18-


Pola Tata Kelola

Prosedur kerja/ mutu dan SOP yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Puskesmas I Jembrana Nomor B/II/SK/2/16/009, secara ringkas uraiannya
adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Ketatausahaan (ADMEN)
1. Identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap mutu pelayanan
2. Sop Kerja untuk memperbaiki mutu pelayanan
3. Sop Analisis terhadap hasil monitoring
4. Sop Revisi terhadap perencanaan operasional akan perubahan regulasi
5. Sop Kemudahan akses pelayanan
6. Sop Koordinasi dan integrasi penyelenggaraan program dan pelayanan
7. Sop Kajian dan tindak lanjut terhadap masalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan upaya
8. Sop Koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
9. Sop Tertib administrasi
10. Sop Keluhan dan umpan balik tentang pelayanan dan
penyelenggaraan UKM
11. Sop Penilaian kinerja pelayanan dan UKM
12. Sop Komunikasi dan koordinasi pada posisi yang ada pada struktur
13. Sop Mengikuti seminar pendidikan dan pelatihan
14. Sop Mengkomunikasikan tata nilai dan tujuan puskesmas kepada
masyarakat
15. Sop Meninjau ulang tata nilai dan tujuan
16. Sop Menilai kinerja puskesmas sesuai dengan visi, misi, tujuan dan
tata nilai puksesmas
17. Sop Pengarahan kepala puskesmas

18. Sop Penelusuran kinerja pelayanan mencapai tujuan yang ditetapkan


19. Sop Pencatatan pelaporan yang dibakukan
20. Sop Memfasilitasi peran serta masyarakat
21. Sop Komunikasi dengan sasaran program dan masyarakat
22. Sop Penilaian akuntabilitas penanggung jawab program dan pelayanan
23. Sop Pendelegasian wewenang

Puskesmas Baturiti I -19-


Pola Tata Kelola

24. Sop Untuk memperoleh umpan balik dari pelaksana untuk


memperbaiki kinerja
25. Sop Pengendalian dokumen
26. Sop Pengendalian rekaman
27. Sop Menyusun pedoman dan prosedur
28. Sop Komunikasi internal
29. Sop Penggunaan anggaran pelaksanaan UKM
30. Sop Penggunaan anggaran pelaksanaan pelayanan
31. Sop Audit penilaian kinerja pengelola keuangan/anggaran
32. Sop Pengumpulan data, penyimpanan data dan retrieving data
33. Sop Analisa data
34. Sop Pelaporan data puskesmas
35. Sop Pemenuhan hak dan kewajiban terhadap pengguna
36. Sop Pertemuan tinjauan manajemen
37. Sop Audit internal
38. Sop Rujukan masalah hasil dari audit internal
39. Sop Untuk mendapatkan asupan tentang kinerja dari pengguna
40. Sop Tindakan korektif
41. Sop Tindakan preventif
2. UKM Esensial dan UKM Pengembangan
1 SOP Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran
terhadapkegiatan UKM
2 SOP koordinasi dan komunikasi lintas program dan lintas sector
3 SOP pembahasan umpan balik
4 SOP pengaturan jika terjadi perubahan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan
5 SOP tentang penyusunan jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan

yang mencerminkan kesepakatan bersama dgn sasaran


kegiatan UKM dan atau masyarakat

Puskesmas Baturiti I -20-


Pola Tata Kelola

6 SOP tentang penyusunan jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan

yang mencerminkan kesepakatan bersama dgn lintas Program


dan lintas sector
7 SOP Monitoring
8 SOP Evaluasi
9 SOP pelaksanaan orientasi
10 SOP pelaksanaan pembinaan
11 SOP pemberdayaan masyarakat
12 SOP pelaksanaan SMD
13 SOP Komunikasi dgn masyarakatdan sasaran UKM puskesmas
14 SOP Monitoring pelaksanaan dan pembinaan
15 SOP pembahasan hasil monitoring
16 SOP perubahan rencana kegiatan
17 SOP kajian ulang uraian tugas
18 SOP tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi program
19 SOP pengolaan dan pelaksanaan UKM puskesmas
20 SOP pengendalian dokumen eksternal dan pelaksanaan
pengendalian dokumen eksternal
21 SOP penyimpanan dan pengendalian arsipperencanaan dan
penyelenggaraan UKM puskesmas
22 SOP Monitoring mekanisme komunikasi dan kordinasi program
23 SOP evaluasi kinerja program
24 SOP monitoring kesesuaian proses pelaksanaan program kegiatan

UKM
25 SOP sosialisasi hak dan kewajiban sasaran
26 SOP pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja
27 SOP Lansia
28 Sop Jiwa

Puskesmas Baturiti I -21-


Pola Tata Kelola

3. UKP, Farmasi, dan Laboratorium


1 SOP Pendaftaran pasien
2 SOP Menilai kepuasan pelanggan
3 SOP Identifikasi pasien
4 SOP Penyampaian informasi
5 SOP Penyampaian dan kewajiban pasien
Koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran dan ruang pelayanan
6 SOP terkait
7 SOP Alur pelayanan pasien
8 SOP Pengkajian awal klinis
9 SOP Pelayanan klinis
10 SOP Asuhan keperawatan
11 SOP Penolakan tindakan dan tidak melanjutkan pengobatan
12 SOP Triase
13 SOP Prioritas urgensi pasien
14 SOP Menstabilkan pasien gawat darurat
15 SOP Pembentukan tim interprofesi
16 SOP Pendelegasian wewenang klinis
17 SOP Pemeliharaan peralatan
18 SOP Pemeliharaan sarana
19 SOP Sterilisasi alat
20 SOP Penyusunan rencana layanan medis
21 SOP Penyusunan rencana layanan terpadu
22 SOP Kejelasan tujuan rencana layanan yang ingin dicapai
23 SOP Informed consent (persetujuan tindakan medis)
24 SOP Rujukan pasien
25 SOP Persiapan rujukan pasien
26 SOP Pendidikan dan penyuluhan pasien
27 SOP Penanganan pasien resiko tinggi
28 SOP Penanganan pasien gawat darurat
29 SOP Kewaspadaan universal
30 SOP Penggunaan obat dan pemberian obat atau cairan intravena
31 SOP Identifikasi dan penanganan keluhan pasien

Puskesmas Baturiti I -22-


Pola Tata Kelola

32 SOP Menindaklanjuti keluhan pasien


33 SOP Menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pelayanan
34 SOP Kesinambungan layanan
35 SOP Pemberian anastesi lokal dan sedasi
36 SOP Tindakan pembedahan minor
37 SOP Pemesanan makanan pasien rawat inap
Pemberian edukasi untuk keluarga pasien bila keluarga menyiapkan
38 SOP makanan sendiri
39 SOP Pendistribusian makanan pasien
40 SOP Penyimpanan bahan makan (basah kering)
41 SOP Asuhan gizi
42 SOP Pemulangan dan tindak lanjut pasien
43 SOP Penanganan umpan balik pasien dirujuk
44 SOP Penanganan pasien yang memerlukan tindak lanjut tetapi tidak
mungkin dilakukan
45 SOP Evaluasi pemberian informasi kepada pasien pulang
46 SOP Transportasi rujukan
47 SOP Evaluasi informed consent
48 SOP Penyiapan distribusi makanan untuk pasien
49 SOP Permintaan pemeriksaan laboratorium
50 SOP Pemeriksaan laboratorium
51 SOP Pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium
52 SOP Penyerahan hasil laboratorium
53 SOP Pelayanan laboratorium diluar jam kerja
54 SOP Pemeriksaan laboratorium beresiko tinggi
55 SOP Kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas
56 SOP Penggunaan alat pelindung diri
57 SOP Pemantauan penggunaan alat pelindung diri
58 SOP Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3)
59 SOP Pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium
60 SOP Pengelolaan reagen
61 SOP Pengelolaan limbah

Puskesmas Baturiti I -23-


Pola Tata Kelola

62 SOP Pemantauan waktu penyampaian hasil laboratorium pasien


urgen (cito)
63 SOP Pelaporan pemeriksaan hasil laboratorium yang kritis
64 SOP Pelaporan penetapan nilai ambang kritis
65 SOP Monitoring hasil laboratorium kritis
66 SOP Distribusi reagensia
67 SOP Penyimpanan reagensia
68 SOP Buffer stock reagensia
69 SOP Pelabelan reagensia
70 SOP Evaluasi terhadap rentang hasil laboratorium
Pengendalian mutu laboratorium (prosentase kegagalan
71 SOP pengambilan sample)
72 SOP Kalibrasi dan validasi instrument
73 SOP Perbaikan alat dan bukti perbaikan
74 SOP Rujukan laboratorium
Pemantapan mutu internal (PMI) dan pemantapan mutu
75 SOP eksternal (PME)
76 SOP Pelaporan program keselamatan dan pelaporan insiden
77 SOP Penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
78 SOP Penerapan manajemen resiko laboratorium
79 SOP Orientasi prosedur dan praktik keselamatan/ keamanan kerja
80 SOP Pelatihan dan pendidikan untuk prosedur/ alat baru
81 SOP Penilaian obat
82 SOP Pengendaliaan obat
83 SOP Penyediaan obat
84 SOP Penggunaan obat
85 SOP Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium
86 SOP Evaluasi kesesuaian peresep terhadap formularium
87 SOP Peresepan obat

Puskesmas Baturiti I -24-


Pola Tata Kelola

88 SOP Pemesanan obat


89 SOP Pengelolaan obat
90 SOP Menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluarsa
91 SOP Peresepan psikotropik dan narkotik
92 SOP Penggunaan obat yang dibawa pasien
93 SOP Pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropik dan
narkotik
94 SOP Penyimpanan obat
95 SOP Pelabelan dan pemberian obat kepada pasien
96 SOP Pemberian informasi pengguanaan obat
97 SOP Pemberian informasi efek samping obat
98 SOP Petunjuk penyimpanan obat di rumah
99 SOP Penanganan obat kadaluarsa/ rusak
100 SOP Pelaporan efek samping obat
101 SOP Pencatatan, pemantauan efek samping obat
102 SOP Tindak lanjut efek samping obat dan KTD
103 SOP Identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat dan
kejadian nyaris cidera
104 SOP Penyediaan obat-obat emergensi di unit gawat darurat
105 SOP Penyimpanan obat emergensi di unit gawat darurat
106 SOP Monitoring penyediaan obat-obat emergensi di gawat darurat
107 SOP Akses rekam medis
108 SOP Penyimpanan rekam medis
109 SOP Penilaian kelengkapan rekam medis
110 SOP Kerahasiaan rekam medis
111 SOP Pemantauan lingkungan fisik puskesmas
112 SOP Pemantauan dan pemeliharaan instalasi listrik, air, ventilasi,
gas, dan sistem lain
113 SOP Penggunaan apar

Puskesmas Baturiti I -25-


Pola Tata Kelola

114 SOP Pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan


115 SOP Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
bahan berbahaya
116 SOP Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
117 SOP Pemantauan dan penanganan limbah berbahaya
118 SOP Memisahkan alat bersih dan alat kotor
119 SOP Pemantauan pemeliharaan perbaikan sarana dan peralatan
klinis berkala
120 SOP Bantuan peralatan
121 SOP Kontrol peralatan secara rutin
122 SOP Penggantian dan perbaikan alat yang rusak
123 SOP Jenis dan pelaksanan pelayanan radiodiagnostik
124 SOP Pelayanan radiodiagnostik
125 SOP Pengamanan radiasi
126 SOP Pemenuhan standar dan peraturan perundangan penggunaan
peralatan radiodiagnostik
127 SOP Penanganan dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya
128 SOP Manajemen risiko pelayanan radiodiagnostik
129 SOP Penggunaan peralatan khusus untuk mengurangi risiko radiasi
130 SOP Program orientasi
131 SOP Pendidikan untuk prosedur baru dan bahan berbahaya
132 SOP Monitoring ketepatan waktu
133 SOP Penyimpanan dan distribusi perbekalan
134 SOP Monitoring ketersediaan perbekalan
135 SOP Monitoring administrasi radiodiagnostik
136 SOP Penilaian kualifikasi kewenangan pemberi pelayanan klinis
137 SOP Kredensial
138 SOP Rencana pengembangan kompetensi
139 SOP Evaluasi hasil pelatihan dan pendidikan
140 SOP Penanganan insiden keselamatan pasien

Puskesmas Baturiti I -26-


Pola Tata Kelola

141 SOP Penyusunan indikator mutu klinis


142 SOP Penyusunan indikator Keselamatan pasien
143 SOP Monitoring pelaksanan prosedur
144 SOP Penyusunan prosedur layanan klinis
145 SOP Penyampaian hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien

B. Tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab


Kelembagaan BLUD UPT Puskesmas I Jembrana di dalam melaksanakan
prosedur kerjanya, masing-masing jabatanmempunyai tugas pokok, fungsi dan
tanggungjawab mengacu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 38 Tahun 2014
tentang Perubahan Ketiga Peraturan Bupati Jembrana Nomor 75 Tahun 2011
dan Keputusan Kepala Puskesmas I Jembrana Nomor : 800/04/Pusk I Jbr/2017.
1. Pemimpin BLUD/ Kepala Puskesmas
Pemimpin BLUDsebagai berikut :
a. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD;
b. Menyusun renstra bisnis BLUD;
c. Menyiapkan RBA;
d. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah sesuai ketentuan;
e. menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang
telahditetapkan dengan peraturan perundangan-undangan; dan
f. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta
keuanganBLUD kepada kepala daerah.
g. Penanggungjawab umum operasional dan keuangan BLUD
h. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan kegiatanPuskesmas.
i. Menyusun rencana kerja bidang upaya pelayanan kesehatan dalam
rangka pelaksanaan tugas pokokPuskesmas.

Puskesmas Baturiti I -27-


Pola Tata Kelola

j. Merumuskan kebijakan operasional dalam mewujudkan pelayanan


kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat, berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan operasional
dari Dinas Kesehatan.
k. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama dan
pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
l. Mengadakan koordinasi/kerjasama lintas sektor dan lembaga terkait
lainnya, untuk kepentingan pelaksanaan tugas pembangunan kesehatan
di wilayah kerja.
m.Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, bimbingan, motivasi,
dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pegawai.
n. Melakukan evaluasi kinerja upaya pelayanan kesehatanpuskesmas
berdasarkan rencana kerja.
o. Mempertanggungjawabkan tugaspuskesmas secara administratif dan
oprasional kepada Kepala DinasKesehatan Kabupaten.
p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
2. Sub.bag Tata Usaha
Sub. Bag Tata Usaha BLUD sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan penyusunan RBA
b. Menyiapkan DPA-BLUD
c. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya;
d. Menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. Melakukan pengelolaan utang-piutang;
f. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi;
g. Menyelenggarakan sistim informasi manajemen keuangan; dan
h. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
i. Penanggungjawab keuangan BLUD.
j. Menyusun rencana kegiatanKeuangan dan aset berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku.

Puskesmas Baturiti I -28-


Pola Tata Kelola

k. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub-sub unit pelayanan yang


berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan untuk
pelaksanaan tugas.
l. Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara terkoordinasi.
m. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
n. Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada,
melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
o. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatanKeuangan dan melaporkan hasil
kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada kepala
Tata Usaha.
p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
q. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya;
r. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA; dan
s. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.
t. Mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab teknis di bidang
masingmasing.
u. Bertanggungjawab berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi,
peningkatan.
Sub. Bag Tata Usaha Puskesmas sebagai berikut :
a. Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah ditetapkan,
menyangkut perencanaan keuangan dan barang, kepegawaian dan umum
serta kerumah tanggaan Puskesmas.
b. Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi dan
kesatuan tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama maupun
tugas penunjang.
d. Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan Puskesmas yang meliputi
administrasi, keuangan, kepegawaian, dan umum.

Puskesmas Baturiti I -29-


Pola Tata Kelola

e. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja


bawahan berdasarkan rencana kerja.
f. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan/ program berdasarkan rencana kerja.
g. Menyusun laporan ketatausahaan dan menyiapkan laporan tahunan (data
profil).
h. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/ pertanggungjawaban
kepada Kepala Puskesmas.
i. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan laboratorium


1) Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan serta upaya
rujukan.
2) Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di setiap poli pengobatan
rawat jalan seperti poli umum, UGD, poli gigi, poli kebidanan dan poli
khusus dengan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatanrujukan
dan sistem rujukan serta pelayanan kesehatan swasta.
4) Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan upaya kesehatan
penunjang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
5) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan penunjang
seperti ; kegiatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan TerpaduPuskesmas
(SP2TP), Sistem Informasi Kesehatan (SIK) termasuk registrasi dan
catatan medik, pelayanan farmasi dan perbekalan kesehatan,
laboratorium.
6) Mengadakan evaluasi, pembinaan, bimbingan serta pengendalian
kegiatan upaya kesehatan penunjang.
7) Menilai hasil kegiatan upaya kesehatan penunjang.
8) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada kepala UPT Puskesmas.

Puskesmas Baturiti I -30-


Pola Tata Kelola

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

4. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring


fasilitas Pelayanan Kesehatan
1) Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan jaringan dan jejaring
pelayanan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan jejaring dan jaringan
seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling, dan Pos
Kesehatan Desa, pelayanan kesehatan pemerintah lainnya dan swasta
(Klinik, RS, Klinik perusahaan).
3) Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak swasta dalam pelaksanaan
tugas.
4) Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian
kegiatan pelayanan jejaring dan jaringan pelayanan.
5) Melaporkan hasil kegiatan pelayanan jaringan dan jejaring sebagai
bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring
Pelayanan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
5. Penanggungjawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
1) Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang upaya
kesehatan esensial yang meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu, Anak dan KB, Pencegahan dan
pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Perbaikan Gizi,
dan Pengobatan.
2) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang Upaya Kesehatan
Esensial.
3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Esensial.
4) Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Esensial.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala UPT Puskesmas.

Puskesmas Baturiti I -31-


Pola Tata Kelola

6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.


6. Penanggungjawab UKM Pengembangan
1) Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang Upaya
Kesehatan Pengembangan yang sudah menjadi pilihanPuskesmas dan
mengembangkan inovasi pelayanan baru.
2) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan yang sudah ada meliputi program UKS, Kesehatan
Khusus (Kesehatan jiwa, indra, olah raga, lansia, kesehatan kerja),
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), Kesehatan
Gigi dan Mulut sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
3) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan inovasi seperti
pengobatan umum dan UGD .
4) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan dan inovatif.
5) Menilai hasil kerja kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan.
6) Melaporkan hasil kerja sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada KepalaPuskesmas.
7) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

7. Koordinator unit Sub Bag. TataUsaha


a. Kepegawaian:
1) Menyusun rencana kegiatanumum dan kepegawaian yang mencakup
kegiatan kerumahtanggaan, pengelolaan barang perlengkapan, surat
menyurat, perpustakaan, hukum dan humas, kebutuhan dan
pendayagunaan serta penempatan tenaga Puskesmas.
2) Menyiapkan dan melengkapi persyaratan bagi petugas didalam
melaksanakan tugasnya, administrasi perjalanan dinas pegawai dan
mengajukan usul pengembangan pegawai termasuk proses
kepangkatan.

Puskesmas Baturiti I -32-


Pola Tata Kelola

3) Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan, surat keputusan,


rekomendasi, dan surat perintah tugas.
4) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peraturan
kepegawaian, absensi pegawai, dan cuti pegawai.
5) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatanumum dan kepegawaian serta
melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

b. Rumah Tangga
1) Melaksanakan sebagian Tugas tata usaha di bidang Rumah tangga.
2) Mendistribusikan tugas , memberikan petunjuk dan arahan kepada
bawahan sesuai dengan bidang tugasnya agar dapat terselesaikan
dengan tepat waktu dan sasaran
3) Membuat rencana kegiatan dan menyusun SOP sebagai pendukung
pelaksanaan pekerjaan agar tugas dapat berjalan dengan baik dan
lancar
4) Melaksanakan koordinasi yang berhubungan dengan tupoksinya demi
kelancaraan pelaksanaan petugas.
5) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan guna menujang kelancaran
pelaksanaan.

6) Membuat konsep naskah dinas yang berhubungan dengan urusan


Rumah Tangga.
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis.
8) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan
maupun tertulis.
9) Menindak lanjuti surat masuk sesuai dengan disposisi / perintah
atasan.

Puskesmas Baturiti I -33-


Pola Tata Kelola

10) Mencatat nomor,tanggal,perihal dan disposisi surat masuk kedalam


buku agenda serta dihimpun untuk disajikan keatasan.
c. SIK
1) Melaksanakan dan mengkoordinir penyususunan rencana program
dan kegiatan kaitanya dengan pengelolaan seluruh informasi dan
data di puskesmas.
2) Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan dan pengedalian
program dan kegiatan kaitanya dengan pengelolaan seluruh
informasi dan data di puskesmas.
3) Melaksanakan dan mengkoordinir laporan dan data pelaksanaan
program dan kegiatan informasi dan data puskesmas.
4) Melaksanakan dan mengkoordinir bimbingan teknis ,monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan informasi dan data
puskesmas.
5) Melaksanakan koordinasi aktif dengan lintas program / unit lain di
puskesmas agar diperoleh hasil kerja yang lebih baik serta dapat
terwujud nya konsep data satu pintu yang artinya bisa menjadi bank
data dan informasi di puskesmas.
6) Membuat laporan sesuai format yang telah ditentukan kepada
pejabat yang berwenang.

d. Keuangan
1) Menyususn rencana kegiatan keuangan berdasarkan peraturan
perundang undangan.
2) Mengkoordinasi kegiataan dengan sub-sub unit pelayanan yang
berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan
untuk pelaksanaan tugas.
3) Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan sesuai dengan
pedoman dan peraturan yang berlaku.
4) Menyusun rencana anggaran belanja secara terkoordinir.

Puskesmas Baturiti I -34-


Pola Tata Kelola

5) Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber melaksanakan


pembayaran gaji,honor,upah dan tunjangan lainnya sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
6) Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan keuangan dan melaporkan
hasil kegiatan sebagai bahan informasi pertanggung jawaban kepada
kepala tata usaha.
7) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

8. Koordinator UKP, Farmasi dan Laboratorium


a. Pelayanan Penunjang UMUM
1 ) Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan termasuk Medical
Chek up di Puskesmas, serta upaya rujukan.
2) Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di setiap poli pengobatan
rawat jalan seperti poli umum, poli anak, Poli Lansia, UGD, poli gigi,
poli kebidanan dan poli khusus dengan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan kegiatan pengobatan sesuai dengan pedoman
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
4) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatanrujukan
dan sistem rujukan serta pelayanan kesehatan swasta.
5) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dan upaya rujukan
dan pelayanan swasta.
6) Menilai hasil kerja yang berkaitan dengan pengobatan dan rujukan.

7) Melaporkanhasil kegiatan sebagai bahan


informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Esensial.
8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
b.Pelayanan Rawat jalan Tindakan/UGD:
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan tindakanUGD, pengobatan
dokter umum sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

Puskesmas Baturiti I -35-


Pola Tata Kelola

2) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter


umum dengan lintas program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum dan
pengendalian upaya rujukan.
4) Mengadakan evaluasi, penilaian serta pengendalian terhadap
pelaksanaan pelayanan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum.
5) Melaporkan hasil kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum
sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator
Upaya Kesehatan Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

c.PelayananKesehatan Gigi dan Mulut:


1) Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi dan mulut sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut
baik dengan lintas program maupun lintas sektoral.
3) Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut seperti pelayanan
kesehatan gigi anak sekolah, kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ibu
nifas serta masyarakat umum sesuai dengan standar.
4) Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan
mulut.

5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan


informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

d. Pelayanan KIA/ KB

Puskesmas Baturiti I -36-


Pola Tata Kelola

1) Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan.
2) Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan KIA sesuai
dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan pengendalian dan pembinaan Kesehatan Keluarga
yang meliputi Kesehatan Ibu, Perinatal, Neonatal, Bayi, Balita,
Anak Pra Sekolah, Remaja dan Keluarga Berencana (KB).
4) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan Kesehatan
Reproduksi.
5) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga termasuk
Kesehatan Reproduksi.
6) Menilai hasil kerja berdasarkan rencana dan pelaksanaan kegiatan.
7) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Esensial.
8) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

e. Laboratorium
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan penunjang sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan laboratorium, dengan lintas
program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium,sesuai standar.
4) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium.

5) Mengadakan penilaian dan pengendalian hasil kerja pelaksanaan


kegiatan pelayanan laboratorium.
6) Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan penunjang sebagai
bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.
7) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

Puskesmas Baturiti I -37-


Pola Tata Kelola

f. Farmasi
1) Menyusun rencana kegiatan kefarmasian termasuk perbekalan
kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan farmasi termasuk perbekalan
kesehatan dengan lintas program.
3) Melaksanakan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan sesuai
dengan standar.
4) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengendalian kegiatan
farmasi termasuk perbekalan kesehatan.
5) Mengadakan evaluasi dan penilaian hasil kegiatan farmasi termasuk
perbekalan kesehatan.
6) Melaporkan hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan
sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator
Upaya Kesehatan Penunjang.
7) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
g. Akupresur
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan Akupresur sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Akupresur medik dengan
lintas program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan Akupresur medik, sesuai standar.
4) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Akupresur medik.
5) Mengadakan penilaian dan pengendalian hasil kerja pelaksanaan
kegiatan pelayanan Akupresur.

6) Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan Akupresur sebagai


bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Penunjang.

9. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan


Kesehatan

Puskesmas Baturiti I -38-


Pola Tata Kelola

a. Pustu Dangintukadaya
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2) Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas
program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar
swasta.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan
pengawasan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta
(klinik dokter umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra) .
4) Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan
kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja.
b. Pustu Batuagung
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2) Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas
program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar
swasta.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan
pengawasan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta
(klinik dokter umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra) .
4) Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan
kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja
c. Pustu Dauhwaru
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2) Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas
program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar
swasta.

Puskesmas Baturiti I -39-


Pola Tata Kelola

3) Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan pengawasan


pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta (klinik dokter
umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra) .
4) Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan
kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja
d.Pustu Loloan Timur
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2) Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas
program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan pengawasan
pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta (klinik dokter
umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra) .
4) Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan
kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja

e. Pustu Pendem
1) Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2) Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas
program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta.
3) Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan pengawasan
pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta (klinik dokter
umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra).
4) Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan
kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja
10. Koordinator Essensial dan Perkesmas
a. Kesehatan Ibu Anak (KIA)

Puskesmas Baturiti I -40-


Pola Tata Kelola

1) Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB


berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan.
2) Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan KIA sesuai dengan
ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan pengendalian dan pembinaan Kesehatan Keluarga yang
meliputi Kesehatan Ibu, Perinatal, Neonatal, Bayi, Balita, Anak Pra
Sekolah, Remaja dan Keluarga Berencana (KB).
4) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan Kesehatan
Reproduksi.
5) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga termasuk
Kesehatan Reproduksi.
6) Menilai hasil kerja berdasarkan rencana dan pelaksanaan kegiatan
7) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Esensial.
8) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
b. GIZI
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang gizi sesuai dengan kebijakan di
bidang kesehatan.
2) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang gizi sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku secara lintas program dan lintas
sektoral.
3) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Gizi ibu hamil, nifas, bayi,
balita, pra sekolah, usia sekolah, remaja putri, lansia, penyakit kronis dan
lainnya yang berkaitan dengan sindrom metabolik.
4) Melaksanakan pengendalian dan pemantauan Gizi seperti gangguan gizi
buruk, kecamatan rawan gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG), Pemantauan Status Gizi balita di Posyandu (PSG), dan
pemanfaatan garam beryodium melalui survei anak sekolah.

Puskesmas Baturiti I -41-


Pola Tata Kelola

5) Melaksanakan kegiatan pemberian mikronutrien sesuai dengan kebijakan


yang berlaku seperti pemberian zat besi (Fe), Vitamin A, dan Kapsul
yodium.
6) Melaksanakan penanggulangan dengan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) yang bersifat Pemulihan dan Penyuluhan kepada sasaran Ibu hamil
KEK, Balita gizi kurang dan buruk dan penyakit menular kronis (TBParu)
7) Melaksanakan pembinaan dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait
untuk penanggulangan masalah gangguan gizi masyarakat.
8) Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan di bidang gizi.
9) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Esensial.
10)Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan
c. Kesehatan Lingkungan
1) Menyusun rencana kegiatan penyehatan lingkungan berdasarkan
kebijakan dibidang kesehatan.
2) Mengkoordinasikan sub-sub kegiatan yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan.
3) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan
penyehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan lingkungan, rumah
sehat, penyehatan tempat-tempat umum dan tempat pengolahan
makanan/minuman, serta pengamanan dan pengelolaan limbah.
4) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian serta pengembangan klinik
sanitasi.
5) Mengadaklan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan.
6) Mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengkaji terhadap indikator
yang berkaitan dengan kota sehat dan Indonesia Sehat.
7) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Kesehatan Esensial.
8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

d.Promosi Kesehatan:

Puskesmas Baturiti I -42-


Pola Tata Kelola

1) Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan kebijakan


di bidang kesehatan.
2) Mengkoordinasikan kegiatansecara lintas program yang berkaitan
dengan Promosi Kesehatan.
3) Mengkoordinasikan kepada sub kegiatan Promkes sepertiJPKM/JKBM,
PSM, dan Desa Siaga.
4) Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengkaajian terhadap Upaya
Kesehatan yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
5) Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian terhadap
perkembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap
tatanan.
6) Melaksanakan kemitraan, bimbingan, pengendalian dan
pengembangan terhadap Jaminan Kesehatan Masyarakat.
7) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Esensial.
8) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

b) P2P
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Pengendalian Penyakit Menular
dan Tidak Menular berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan kegiatan di bidang P2PM sesuai dengan peraturan
dan kebijakan yang berlaku.

3) Melaksanakan kegiatan surveilans epidemioligi, penyelidikan


wabah/KLB, imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular, serta pengendalian operasional
penanggulangan penyakit akibat bencana dan wabah.
4) Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

Puskesmas Baturiti I -43-


Pola Tata Kelola

5) Mengadakan penilaian terhadap hasil kerja kegiatan pengendalian


penyakit baik menular maupun tidak menular.
6) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Esensial.
7) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
c) Perkesmas:
1) Menyusun rencana kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan kegiatan Perkesmas dengan lintas program dan
lintas sektoral.
3) Melaksanakan kegiatan program Perkesmas termasuk pelayanan klinik
Kesuma sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku.
4) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Perkesmas.
5) Mengadakan penilaian, bimbingan dan pengendalian kegiatan
Perkesmas.
6) Melaporkan hasil kegiatan Perkesmas sebagai bahan informasi/
pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan.
7) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

1. Upaya kesehatan Pengembangan


a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Khusus yang meliputi
Kesehatan Jiwa, Kesehatan gigi masyarakat, Kesehatan Lanjut Usia, dan
Kesehatan Indera.

Puskesmas Baturiti I -44-


Pola Tata Kelola

2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas program dan


lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta
menyelenggarakan upaya kesehatan khusus.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan khusus.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
b. Pelayanan Kesehatan Lansia

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Khusus yang meliputi


Kesehatan Lansia, Kesehatan gigi masyarakat, Kesehatan Lanjut Usia, dan
Kesehatan Indera.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lansia diPuskesmas.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta
menyelenggarakan upaya kesehatan khusus.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan khusus.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
c. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Khusus yang meliputi
Kesehatan olah raga, Kesehatan gigi masyarakat, Kesehatan Lanjut Usia, dan
Kesehatan Indera.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lansia diPuskesmas.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta
menyelenggarakan upaya kesehatan khusus.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
khusus.

Puskesmas Baturiti I -45-


Pola Tata Kelola

5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan


informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
d. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan gigi dan mulut.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan gigi mulut diPuskesmas.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta
menyelenggarakan upaya kesehatan gigi mulut.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan gigi
dan mulut.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
e. Pelayanan Kesehatan Indera
1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan mata dan
pendengaran.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan indra diPuskesmas.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta
menyelenggarakan upaya kesehatan indra.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan indra.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

f. Pelayanan Kesehatan Kerja


1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Kerja.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan kerja diPuskesmas.

Puskesmas Baturiti I -46-


Pola Tata Kelola

3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta


menyelenggarakan upaya kesehatan kesehatan kerja.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan kerja.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

g. Pelayanan Kesehatan tradisional komplementer


1) Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan tradisional
komplementer.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer.
3) Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta
menyelenggarakan upaya kesehatan tradisional komplementer.
4) Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan
tradisional komplementer.
5) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Puskesmas Baturiti I -47-


Pola Tata Kelola

BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI

Pengelompokkan fungsi menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional


antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip
pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi. Dari uraian
struktur organisasi Puskesmas Baturiti I beserta uraian tugasnya sebagaimana
disebutkan pada BAB II, dapat disimpulkan bahwa organisasi Puskesmas telah
dikelompokkan sesuai dengan fungsi yang logis, sebagai berikut:
1. Telah dilakukan pemisahan fungsi yang tegas di antara Pejabat Pengelola BLUD
yang terdiri dari Pemimpin BLUD (Kepala UPT Puskesmas), Pengelola Keuangan,
PejabatTeknisUpaya KesehatanPerorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).
2. Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing-
masing fungsi dalam organisasi.
3. Adanya sistem pengendalian intern yang memadai. Hal ini antara lain tercermin
dari adanya kebijakan dan prosedur yang membantu setiap unit organisasi
dalam Puskesmas untuk melaksanakan keesensialannya dan menjamin bahwa
tindakan pengendalian telah dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi
dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan pengendalian tersebut
termasuk serangkaian kegiatan seperti kewenangan, otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi kerja, pembagian tugas, serta
pengamanan terhadap aset organisasi.
Seperti yang tergambar dalam struktur organisasiUPT Puskesmas I Jembrana,
fungsi-fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

A. Fungsi Pelayanan………

B. Fungsi Pelayanan (services).

Puskesmas Baturiti I -48-


Pola Tata Kelola

Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan esensial, upaya
kesehatan pengembangan, dan jejaring pelayanan.
1. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Upaya kesehatan perorangandibagi menjadi dua upaya pelayanan, yaitu:
a. Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian/ Laboratorium Promosi
Kesehatan, dengan sub upaya pelayanan meliputi:
1) Pelayanan pemeriksaan umum
(a) Kesehatan umum
(b) Tindakan medis
(c) Surat keterangan sehat
(d) Surat keterangan istirahat (sakit)
(e) Kesehatan haji
(f) Rujukan internal dan eksternal.
2) Pelayanan kesehatangigi dan mulut
(a) Pengobatan gigi
(b) Tindakan gigi
(c) Rujukan internal dan eksternal.
3) Pelayanan UGD
(a) Pengobatan umum
(b) Triase Gawat Darurat
(c) Tindakan Gawat Darurat
(d) Rujukan internal dan eksternal
4) Pelayanan KIA/KB
(a) Kesehatan Ibu
(b) Kesehatan Anak
(c) Keluarga Berencana
(d) Kesehatan Reproduksi
5) Pelayanan Laboratorium
(a) Pemeriksaan darah rutin
(b) Pemeriksaan kimia darah
(c) Pemeriksaan urine rutin

Puskesmas Baturiti I -49-


Pola Tata Kelola

(d) Pemeriksaan sediaan dahak


(e) Pemeriksaan/ repid tes
6) Pelayanan Farmasi
(a) Pemberian Obat dengan resep dokter
(b) KIE obat dan sediaan farmasi lainnya
7) Pelayanan Akupresur.
(a) Pemeriksaan Osteoarthrits
(b) Pemeriksaan sakit pinggang.
b. Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan,
dengan sub upaya pelayanan meliputi:
1) Pustu Desa Dangintukadaya;
2) Pustu Desa Batuagung;
3) Pustu Kelurahan Dauhwaru
4) Pustu Kelurahan Loloan Timur
5) Pustu Kelurahan Pendem
c. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya Kesehatan Masyarakat dibagi menjadi dua upaya yaitu:
a) Upaya kesehatan masyarakat esensial dan perkesmas
1) Upaya Promkes
(a) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
(b) SMD dan MMD
(c) Kegiatan Posyandu
(d) Desa Siaga.
2) Upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyakit
(a) Imunisasi
(b) Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) :ISPA,
Diare, Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS;
(c) Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2): DBD,Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis;
(d) Surveilens dan Epidemiologi;
(e) Pemberantasan Penyakit Menular.

Puskesmas Baturiti I -50-


Pola Tata Kelola

3) Upaya Kesehatan Lingkungan


(a) Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman
(b) Pengawasan tempat umum dan pengolahan
makanan/Minuman
(c) Monitoring dan evaluasi Kota sehat/ Indonesia Sehat
(d) Pengelolaan Limbah Puskesmas.
4) Upaya KIA
(a) Pendataan Bumil, bayi, dan balita;
(b) ANC dan pemberian buku KIA
(c) pencatatan kohort ibu,bayi, balita
(d) Deteksi bumil resti/komplikasi;
(e) Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan
kunjungan neonatus di dalam dan diluar gedung, pelayanan
rujukan neonatus, audit kesakitan dan kematian neonatus;
(f) Pembuatan PWS KIA;
(g) Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan
bayi di dalam dan diluar gedung;
5) Upaya Perkesmas
(a) Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang
rawan kesehatan.
(b) Pembinaan bagi penduduk miskin
(c) Melaksanakan upaya rujukan.
6) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
(a) Penimbangan bayi dan balita di posyandu
(b) Verfikasi status Gizi, KIE danintervensi dengan PMT pemulihan
(c) Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan
bufas
(d) Pelaksanaan Kadarzi
(e) Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas;
(f) Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK
(g) Monitoring GAKI

Puskesmas Baturiti I -51-


Pola Tata Kelola

(h) Pemberian PMT penyuluhan.


b) Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
1) Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat
(a) Penemuan kasus dan pelayanan
(b) pencatatan dan pelaporan.
2) Upaya Kesehatan Lanjut Usia.
(a) Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut
(b) Pembinaankelompok usia lanjut
(c) Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.
3) Upaya Kesehatan Olah Raga
(a) Pembinaan pada kelompok/klub olah raga
(b) Pelayanan kesehatan kebugaran peserta didik/siswa
4) Upaya UKS
(a) Penjaringan kesehatan anak sekolah
(b) Pemeriksaan berkala peserta didik
(c) Pembinaan dokter kecil/KKR, kader jumantik
(d) Pembinaan pemanfaatan TOGA di sekolah
(e) Pebinaan kantin sehat di sekolah

B. Fungsi Pendukung ( supporting ).


Sebagai fungsipendukung (supporting) untuk menunjang fungsi
pelayanandalam rangka efektifitas adalah sebagai berikut :
1. Upaya Kesehatan Penunjang
Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :
a) Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP);
b) Upaya Sistem Informasi Puskesmas;
c) Upaya Pelayanan Farmasi termasuk Perbekalan Kesehatan;
d) Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana;

Puskesmas Baturiti I -52-


Pola Tata Kelola

2. Upaya Pelayanan Administrasi


Upaya Pelayanan Administrasi, yang meliputi :
a) Administrasi Keuangan termasuk aset;
b) Administrasi Umum dan Kepegawaian;
c) Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi.

Puskesmas Baturiti I -53-


Pola Tata Kelola

BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Perkembangan Jumlah SDM


Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya
manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada
jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis.Organisasi modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga
(brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas sebagai berikut:
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu
merupakan Pegawai Negeri SipilDaerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas Induk dan
Puskesmas Pembantu mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui
Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia berkoordinasi dengan
kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dapat
mempunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Puskesmas Baturiti I -54-


Pola Tata Kelola

Tabel 5.1 Jenis Tenaga Puskesmas Tabanan I Tahun 2018

No. Jenis Ketenagaan Puskesmas Pustu Jumlah


1 Dokter Umum 2 0 2
2 Dokter Gigi 2 0 2
3 Apoteker 1 0 1
4 S-1 Keperawatan (Ners) 1 0 1
5 S-1 Kesmas 3 0 3
6 D-III Kebidanan 14 7 21
7 D-III Perawat 5 0 5
8 D-III Gizi 1 0 1
9 D-III Perawat Gigi 1 0 1
10 D-III Analis 1 0 1
11 D-I Analis 1 0 1
12 D-III Saitarian 1 0 1
13 SPRG 1 0 1
14 D-I Farmasi 1 0 1
15 SMA (Admins) 4 0 4
16 SMP 1 0 1
17 JMD 2 0 2
18 Sopir 3 0 3
19 CS 3 0 3
Jumlah total 48 7 55
Sumber: Profil Kepegawaian Puskesmas, 2017

B. Pengembangan SDM

1. Penerimaan Pegawai
Dokter, tenaga paramedis fungsional, tenaga administrasidan tenaga non medis
lainnya di UPT Puskesmas I Jembrana dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
maupun tenaga profesional non Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan
Puskesmas.
Pola rekrutmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada
UPTPuskesmas I Jembrana adalah sebagai berikut:
1. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Puskesmas secara teknis oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusiadi Lingkungan PemerintahKabupaten
Jembrana.

Puskesmas Baturiti I -55-


Pola Tata Kelola

2. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS


Pola rekrutmen SDM yang berasal dari tenaga profesional dan tenaga
lainnya non-PNS dilaksanakan mengacu pada ketentuan Pemerintah
Kabupaten Jembrana yang prosedurnya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana atas usulan kebutuhan puskesmas, selanjutnya
pegawai yang telah ditugaskan di puskesmas dikelola sesuai
pemanfaatannya. Sehingga dapat dijelaskansebagai berikut:
a. Rekrutmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau
adanya perluasan pelayanan yang sangat mendesak yang proses
pengadaannya mengikuti prosedur usulan kebutuhan berjenjang yang
kewenangan rekrutmennya pada Dinas Kesehatan Kabupaten.
b. Tujuan rekrutmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional,
jujur, bertanggungjawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan
tugasyang akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan
serta mencegah terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme)
dalam rekrutmen SDM.
2. Penempatan Pegawai
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan pegawai pada
BLUD yaitu :
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD berasal dari PNSyang sesuai dengan
kebutuhan.
2. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola BLUD disesuaikan
dengan ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku.
3. Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran/Barang Daerah pada OPDinduknya.
4. Pemimpin BLUD-Unit Kerja, Pejabat Keuangan BLUD berasal dari PNS yang
merupakan Pejabat Kuasa Pengguna Pengguna Anggaran/ barang daerah
pada OPDinduknya.

3. Sistem Remunerasi/Jasa Pelayanan

Puskesmas Baturiti I -56-


Pola Tata Kelola

Belum ditetapkannya sistem remunerasi yang merupakan imbalan kerja yang


dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi,
pesangon, dan atau pensiun. Pejabat pengelola BLUD, dan Pegawai BLUD hanya
mendapat tambahan penghasilan atas pelayanan yang dilakukan berupa
Pemberian Uang Jasa Pelayanan Kesehatan menggunakan sistem indek yang
ditetapkan atas kesepakatan pada rapat pembahasan indek setiap tahun yang
disesuaikan dengan tingkat tanggungjawab, jenis ketenagaan (profesional)dan
status ketenagaan, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala UPT Puskesmas I
JembranaNomor 02/PUSK I JBR/2017 tentang Pengelolaan dan Pengaturan Jasa
Pelayanan Kesehatan Di UPT Puskesmas I Jembrana.
Besaran nilai indeks ditetapkan untuk jabatan Kepala Puskesmas (Pemimpin
BLUD) sebesar 12, Kasubag TU (Pejabat Teknis) sebesar 11, Dokter
umum/Dokter Gigi PNS dan Kontrak sebesar 10, Paramedis Perawatan PNS
sebesar 8, Paramedis Non Perawatan sebesar 7, Staf PNS sebesar 6, Paramedis
perawatan PTT/Kontrak Daerah sebesar 6, Paramedis Non Perawatan Kontrak
sebesar 5, Staf kontrak Daerah sebesar 4, dan tenaga magang sebesar 2.

4. Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang ada dan
kebutuhan Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana dan atau Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana yaitu, sesuai jenjang karirjabatan struktural atau jabatan
fungsional.

1. Pembinaan termasuk sistem reward dan punishment


Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas/ pemimpin BLUD dan pejabat
yang berwenang(Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten),
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010dan Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 tahun 2010 termasuk pemberian
penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment).
1. SDM yang berasal dari PNS

Puskesmas Baturiti I -57-


Pola Tata Kelola

Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk
mentaati keesensialan dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin. BerdasarkanPP
No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat
pelanggaran disiplin atau indisipliner, pegawai negeri sipil yang
bersangkutan akan di jatuhi hukuman disiplin sesuai dengan tingkat
hukuman disiplin yang terdiri dari : hukuman disiplin ringan, sedang dan
berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas : teguran lisan, teguran
tertulisdan pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri atas : penundaan kenaikan gaji
berkala selama 1 tahun, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
dan penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
c. Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam PP no 53
tahun 2010 adalah sebagai berikut : penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS dan pemberhentian
tidak dengan hormat sebagai PNS.
2. SDM Yang Bukan berasal dari PNS
Jika terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner untuk SDM yag berasal
dari non PNS, maka tindakan atau sanksi yang diberikan sesuai dengan
kebijakan dari Pemimpin BLUD UPT Puskesmas I Jembrana selaku Pemimpin
di Unit kerja yang bersangkutan, dengan petunjuk dan bimbingan dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.

2. Pemutusan Hubungan Kerja

Puskesmas Baturiti I -58-


Pola Tata Kelola

Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang
berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan perundangan yang
berlaku yaitu ketentuan sebagaimana diatur menurutPP Nomor 53 dan
Permendagri Nomor 61 tahun 2007.
Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola menurut Permendagri
Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37):
1 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
2 PejabatPengeloladan Pegawai BLUD dapat berasal dari pegawainegeri sipil
dan/ atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil sesuai dengan
kebutuhan BLUD.
3 Syaratpengangkatandanpemberhentianpejabatpengelola dan pegawai BLUD
yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan ketentuan
perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
4 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan Pegawai BLUD yang
berasal dari tenaga profesional non pegawai negeri sipil dilaksanakan
berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupatensetelah mendapat persetujuan Bupati.
5 Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD
ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat
pengelola BLUD berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat
merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi
dengan kemampuan keuangan BLUD.
6 MasajabatananggotaPejabatPengeloladitetapkan selama 3 (tiga) sampai 5
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan
berikutnya.

Puskesmas Baturiti I -59-


Pola Tata Kelola

7 PejabatPengeloladapatdiberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh


Bupati, apabila terbukti:
a. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan
d. Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana
kejahatan dan/ atau yang berkaitan dengan tugasnya dalam
melaksanakan pengurusan atas BLUD.
8 Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimanadimaksuddalam point
7 diberitahukan secara tertulis oleh Bupati kepada anggota Pejabat Pengelola
yang bersangkutan.
9 Keputusan pemberhentian ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri secara tertulis dan disampaikan kepada Bupati
paling lambat dalam jangka waktu satu bulan terhitung sejak Pejabat
Pengelola yang bersangkutan diberitahu secara tertulis.
10 Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka Pejabat Pengelola
yang bersangkutan dapat menjalankan tugasnya namun tidak boleh membuat
keputusan/ kebijakan strategis.
11 Jika dalam jangka waktu dua bulan terhitung sejak tanggal penyampaian
pembelaan diri Bupati tidak memberikan keputusan pemberhentian Pejabat
Pengelola tersebut, maka rencana pemberhentian tersebut menjadi batal.
12 Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengandikeluarkannya
keputusan pemberhentian oleh Bupati.

Puskesmas Baturiti I -60-


Pola Tata Kelola

BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA

Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola
BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD
agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah RSB
BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran
pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima
tahunan BLUD. RSB BLUD dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA dan
evaluasi kerja.
Rencana Strategis Bisnis UPT PuskesmasI Jembrana mengacu pada Renstra
Dinas Kesehatan Kabupaten JembranaTahun 2016 -2021 yang menjabarkan visi,
misi, dan program Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Jembranadalam rencana pembangunan lima tahun yang bersifat indikatif.
Jadi dengan sendirinya RSB UPT Puskesmas I Jembrana terkait dengan RPJMD
Kabupaten Jembrana.
A. Akuntabilitas
1. Penganggaran berbasis kinerja
a. Pengertian Penganggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran berbasis kinerja pada dasarnya adalah sebuah sistem
penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan
erat dengan visi, misi, dan rencana strategis organisasi.
Penganggaran berbasis kinerja merupakan metode penganggaran
bagi manajemen untuk mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan
dalam kegiatan-kegiatan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dari keluaran tersebut.
Program pada anggaran berbasis kinerja didefinisikan sebagai
instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan

Puskesmas Baturiti I -61-


Pola Tata Kelola

dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan


tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
Performance budget pada dasarnya adalah sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil
atau kinerja. Kinerja tersebut mencerminkan efisiensi dan efektivitas
pelayanan publik, yang berarti berorientasi pada kepentingan publik.
Proses penyusunan anggaran daerah terlebih dahulu mengakomodir
dan menyeleksi kebutuhan masyarakat yang akan dipenuhi dalam jangka
waktu tertentu sehingga angka-angka yang tercantum dalam anggaran
sebanding dengan pemenuhuhan atas kebutuhan masyarakat tersebut.
Anggaran berbasis kinerja menghendaki terciptanya program dan
kegiatan yang baru (inovasi) dan strategi untuk menyiasati keterbatasan
sumber daya.
Pendekatan anggaran berbasis kinerja disusun untuk mengatasi
berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional,
khususnya kelemahan yang disebabakan oleh tidak adanya tolak ukur
yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan
dan sasaran pelayanan publik. Anggaran dengan pendekatan kinerja
sangat menekankan konsep value for money dan pengawasan atas
kinerja output. Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme
penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang
sistimatis dan rasional dalam proses pengambilan keputusan.
b. Prinsip dan Tujuan PBK
Prinsip‐prinsip yang digunakan dalam penganggaran berbasis kinerja
meliputi:
1) Alokasi Anggaran Berorientasi pada Kinerja (output and outcome
oriented)
Alokasi anggaran yang disusun dalam dokumen rencana kerja
dan anggaran dimaksudkan untuk memperoleh manfaat yang
sebesar‐besarnya dengan menggunakan sumber daya yang efisien.

Puskesmas Baturiti I -62-


Pola Tata Kelola

Dalam hal ini, program/kegiatan harus diarahkan untuk mencapai


hasil dan keluran yang telah ditetapkan dalam rencana.
2) Fleksibilitas pengelolaan anggaran untuk mencapai hasil dengan tetap
menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages)
Prinsip tersebut menggambarkan keleluasaan manager unit
kerja dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai keluaran sesuai
rencana. Keleluasaan tersebut meliputi penentuan cara dan tahapan
suatu kegiatan untuk mencapai keluaran dan hasilnya pada saat
pelaksanaan kegiatan, yang memungkinkan berbeda dengan rencana
kegiatan. Cara dan tahapan kegiatan beserta alokasi anggaran pada
saat perencanaan merupakan dasar dalam pelaksanaan kegiatan.
Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
seorang manager unit kerja bertanggung jawab atas penggunaan
dana dan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan (outcome).
3) Money Follow Function, Function Followed by Structure
Money follow function merupakan prinsip yang menggambarkan
bahwa pengalokasian anggaran untuk mendanai suatu kegiatan
didasarkan pada tugas dan fungsi unit kerja sesuai maksud
pendiriannya (biasanya dinyatakan dalam peraturan perundangan
yang berlaku).
Selanjutnya prinsip tersebut dikaitkan dengan prinsip Function
Followed by Structure, yaitu suatu prinsip yang
menggambarkanbahwa struktur organisasi yang dibentuk sesuai
dengan fungsiyang diemban. Tugas dan fungsi suatu organisasi dibagi
habisdalam unit‐unit kerja yang ada dalam struktur
organisasidimaksud, sehingga dapat dipastikan tidak terjadi
duplikasitugas‐fungsi.
Berdasarkan prinsip‐prinsip tersebut di atas maka tujuan
penerapanPBK diharapkan:
1) Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang
akan dicapai (directly linkages between performance andbudget);

Puskesmas Baturiti I -63-


Pola Tata Kelola

2) Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelaksanaan


(operational efficiency);
3) Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam melaksanakan
tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibilityand accountability).
Menurut Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Deputi IV
BPKP), kondisi yang harus disiapkan sebagai faktor pemicu keberhasilan
implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja, yaitu :
1) Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi.
2) Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus.
3) Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut
(uang, waktu dan orang).
4) Penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas.
5) Keinginan yang kuat untuk berhasil.
c. Kerangka Kerja Penganggaran Berbasis Kinerja
Sistem penganggaran berbasis kinerja memiliki suatu kerangka kerja
yang secara sistematik dibangun untuk menghasilkan suatu anggaran
berbasis kinerja. Secara umum kerangka kinerja pada sistem anggaran
berbasis kinerja menurut Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis
Kinerja Deputi IV BPKP yang menjelaskan bahwa pada dasarnya
penyusunan anggaran berbasis kinerja tidak terlepas dari siklus
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan/pertanggungjawaban atas
anggaran itu sendiri. Rencana strategis yang dituangkan dalam target
tahunan pada akhirnya selalu dievalusi dan diperbaiki terus menerus.
Siklus penyusunan rencana yang digambarkan berikut ini
menunjukkan bagaimana Anggaran Berbasis Kinerja digunakan sebagai
umpan balik dalam rencana strategik secara keseluruhan.

Gambar 6.1 Kerangka Kerja Sistem Anggaran Berbasis Kinerja

Puskesmas Baturiti I -64-


Pola Tata Kelola

Perencanaan
Stategik

Perencanaan
Jangka Panjang

Perencanaan Permintaan Kelayakan Anggaran


Kinerja Tahunan Anggaran Tahunan Tahunan

Rincian Tahunan
Target
Perencanaan
Kinerja

Capaian
Kinerja

Laporan Kinerja Kelayakan Anggaran


(LAKIP) Tahunan

Sumber : Pedoman Penyusunan APBD Berbasis Kinerja Deputi IV BPKP.

Berdasarkan dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa awal


proses perencanaan anggaran diawali dengan penyusunan rencana
strategis organisasi. Penyusunan rencana strategis organisasi adalah
proses untuk menentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis
organisasi dan menetapkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan dan sasaran. Perencanaan strategis yang dibuat hrus berorientasi
pada keinginan dan kebutuhan masyarakat sebagai stakeholders utama.
Pada umumnya rencana strategis umumnya memiliki jangka waktu
beberapa tahun kedepan yang komponennya setidaknya memuat visi,
misi, tujuan, sasaran dan strategi berupa kebijakan dan program untuk
mencapainya serta menyediakan indikator kinerja yang merupakan
ukuran keberhasilan/kegagalan suatu program/kegiatan.
Berdasarkan rencana strategis yang sudah ditetapkan tersebut
setiap tahunnya dituangkan dalam suatu rencana kinerja tahunan.

Puskesmas Baturiti I -65-


Pola Tata Kelola

Rencana kinerja ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari rencana


strategis yang didalamnya memuat seluruh indikator dan target kinerja
yang hendak dicapai dalam satu tahun. Rencana kinerja ini merupakan
tolak ukur yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan organisasi instansi dalam menyelenggarakan pemerintah untuk
satu periode tahunan.
Berdasarkan pada rencana kinerja tersebut, instansi menyusun
rencana anggaran yang diperlukan untuk mewujudkan hasil-hasil
(outcome) yang akan dicapai dalam tahun yang bersangkutan. Anggaran
yang disusun adalah anggaran dengan pendekatan kinerja karena dalam
anggaran ini dapat merefleksikan hubungan antara aspek keuangan dari
seluruh kegiatan dengan sasaran strategis maupun rencana kinerja
tahunannya.
Rencana anggaran tahunan diajukan kepada legislatif untuk
mendapatkan persetujuan. Setelah mendapat persetujuan maka terbitlah
rencana anggaran tahunan yang disetujui oleh legislatif. Berdasarkan
rencana anggaran tahunan yang telah disetujui masing-masing instansi
menyusun rencana operasional tahunan. Rencana operasional tahunan
adalah rencana pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran program yang telah
dituangkan dalam rencana kinerja tahunan. Rencana operasional biasanya
termasuk jadwal kegiatan dan penyediaan sumber daya.
Berdasarkan pada rencana kinerja tahunan, rencana anggaran
tahunan yang telah disetujui dan renacana operasional tahunan,
disusunlah kesepakatan kinerja. Kesepakatan kinerja pada dasarnya
adalah kesepakatan antara pemberi amanat kepada pihak yang menerima
amanat tentang target –target kinerja yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu berdasarkan alokasi anggaran yang telah ditetapkan.
Dokumen kesepakatan antara pihak legislatif dengan pihak eksekutif yaitu
dokumen kontrak kinerja.

Puskesmas Baturiti I -66-


Pola Tata Kelola

Akhir tahun anggaran, setelah program dan kegiatan selesai


dilaksanakan, manajemen kinerja melakukan review, evaluasi dan
penilaian atas hasil yang telah dicapai dalam satu tahun anggaran.
Pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai
target kinerja yang ada dalam kesepakatan kinerja dilaporkan ke dalam
suatu laporan kinerja tahunan. Laporan kinerja meliputi laporan kinerja
keuangan dan dan laporan kinerja non-keuangan untuk dapat digunakan
sebagai masukan untuk melakukan perbaikan ditahun berikutnya.
2. Pengelolaan keuangan
a. Perencanaan anggaran
Untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif,
efisien, dan bersasaran maka diperlukan Perencanaan Pembangunan
Nasional serta keseragaman peraturan yang berlaku guna tercapainya
tujuan bernegara dan menghindarkan dari ketimpangan antar wilayah.
Ketentuan mengenai sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang
mencakup penyelenggaraan perencanaan makro atau perencanaan yang
berada pada tataran kebijakan nasional atas semua fungsi pemerintahan
dan meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah
Negara Republik Indonesia diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Perencanaan anggaran daerah secara keseluruhan mencakup
penyusunan Kebijakan Umum APBD sampai dengan disusunnya Rancangan
APBD terdiri dari beberapa tahapan proses perencanaan anggaran daerah.
Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 serta Undang-Undang
No. 32 dan 33 Tahun 2004.
b. Pelaksanaan anggaran
Semua penerimaan daerah dan pengeluaran daerah dalam rangka
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dikelola dalam APBD.
Pelaksanaan APBD meliputi pelaksanaan anggaran pendapatan, belanja,
dan pembiayaan. Pelaksanaan Anggaran oleh Pemimpin BLUD dilaksanakan

Puskesmas Baturiti I -67-


Pola Tata Kelola

setelah Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD (DPA-SKPD) ditetapkan oleh


PPKD dengan persetujuan Sekretaris Daerah.
Pelaksanaan anggaran melibatkan lebih banyak orang daripada
persiapannya dan mempertimbangkan umpan balik dari pengalaman yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, pelaksanaan anggaran harus: (a)
menjamin bahwa anggaran akan dilaksanakan sesuai dengan wewenang
yang diberikan baik dalam aspek keuangan maupun kebijakan; (b)
menyesuaikan pelaksanaan anggaran dengan perubahan signifikan dalam
ekonomi makro; (c) memutuskan adanya masalah yang muncul dalam
pelaksanaannya; (d) menangani pembelian dan penggunaan sumber daya
secara efisien dan efektif. Sistem pelaksanaan anggaran harus menjamin
adanya ketaatan terhadap wewenang anggaran dan memiliki kemampuan
untuk melakukan pengawasan dan pelaporan yang dapat langsung
mengetahui adanya masalah pelaksanaan anggaran serta memberikan
fleksibilitas bagi para manajer.
c. Pelaporan/ pertanggungjawaban anggaran
Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dilaksanakan
secara periodik yang mencakup;
a. Laporan realisasi anggaran (LRA)
b. Neraca
c. Laporan Arus Kas (LAK)
d. Catatan atas laporan keuangan OPD
Pemimpin BLUD menyusun dan melaporkan arus kas secara periodik
kepada kepala daerah, laporan tersebut disusun dan disajikan sesuai
dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi
pemerintahan.
d. Evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja merupakan kegiatan untuk menilai atau melihat
keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi atau unit kerja dalam
melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya.

Puskesmas Baturiti I -68-


Pola Tata Kelola

Tujuan dilakukannya evaluasi kinerja adalah agar organisasi yang


bersangkutan mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala
yang dijumpai atau sebab-sebab tidak tercapainya kinerja dalam rangka
pencapaian misi yang sudah direncanakan sehingga diharapkan instansi
tersebut dapat meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
3. Akuntabilitas kinerja instasni pemerintah
Akuntabilitas juga dapat berarti sebagai perwujudan
pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi, dalam mengelola
sumber daya yang telah diberikan dan dikuasai, dalam rangka pencapaian
tujuan, melalui suatu media berupa laporan akuntabilitas kinerja secara
periodik. Sumber daya dalam hal ini merupakan sarana pendukung yang
diberikan kepada seseorang atau unit organisasi dalam rangka memperlancar
pelaksanaan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Wujud dari sumber
daya tersebut pada umumnya berupa sumber daya manusia, dana, sarana
prasarana, dan metode kerja. Sedangkan pengertian sumber daya dalam
konteks negara dapat berupa aparatur pemerintah, sumber daya alam,
peralatan, uang, dan kekuasaan hukum dan politik.
Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menjelaskan
bahwa akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dakam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban
secara periodik.
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa akuntabilitas merupakan
perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka mencapai
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan
melalui media pertanggungjawaban secara periodik.

Puskesmas Baturiti I -69-


Pola Tata Kelola

Berdasarkan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi
Negara, pelaksanaan AKIP harus berdasarkan antara lain pada prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Adanya komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi
yangbersangkutan.
2. Berdasarkan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-
sumber daya secara konsisten dengan peraturan
perundangundanganyang berlaku.
3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaatyang
diperoleh.
5. Jujur, objektif, transparan, dan akurat.
6. Menyajikan keberhasilan/kegagalan dalam pencapaian sasaran dantujuan
yang telah ditetapkan.
Selain prinsip-prinsip tersebut di atas, agar pelaksanaan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah lebih efektif, sangat diperlukan
komitmen yang kuat dari organisasi yang mempunyai wewenang dan
bertanggung jawab di bidang pengawasan dan penilaian terhadap
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu
tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban yang intinya meliputi
tahap - tahap sebagai berikut:
1. Penetapan perencanaan stratejik.
2. Pengukuran kinerja.
3. Pelaporan kinerja.
4. Pemanfaatan informasi kinerja bagi perbaikan kinerja secara
berkesinambungan.

Puskesmas Baturiti I -70-


Pola Tata Kelola

Siklus akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat digambarkan


sebagai berikut :

Gambar 6.2 Siklus Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Perencanaan
Strategis

Pemanfaatan Pengukuran
Informasi Kinerja Kinerja

Pelaporan
Kinerja

Sumber : Pusdiklatwas BPKP, 2007


Siklus akuntabilitas kinerja instansi pemerintah seperti terlihat pada
gambar diatas, dimulai dari penyusunan perencanaan stratejik (Renstra) yang
meliputi penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran serta menetapkan strategi
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Perencanaan stratejik ini kemudian dijabarkan dalam perencanaan kinerja
tahunan yang dibuat setiap tahun.
Rencana kinerja ini mengungkapkan seluruh target kinerja yang ingin
dicapai (output/outcome) dari seluruh sasaran stratejik dalam tahun yang
bersangkutan serta strategi untuk mencapainya. Rencana kinerja ini
merupakan tolok ukur yang akan digunakan dalam penilaian kinerja
penyelenggaraan pemerintahan untuk suatu periode tertentu. Setelah
rencana kinerja ditetapkan, tahap selanjutnya adalah pengukuran kinerja.
Dalam melaksanakan kegiatan, dilakukan pengumpulan dan pencatatan data
kinerja. Data kinerja tersebut merupakan capaian kinerja yang dinyatakan
dalam satuan indikator kinerja. Dengan diperlukannya data kinerja yang akan
digunakan untuk pengukuran kinerja, maka instansi pemerintah perlu

Puskesmas Baturiti I -71-


Pola Tata Kelola

mengembangkan sistem pengumpulan data kinerja, yaitu tatanan, instrumen,


dan metode pengumpulan data kinerja.
Pada akhir suatu periode, capaian kinerja tersebut dilaporkan kepada
pihak yang berkepentingan atau yang meminta dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Tahap terakhir, informasi
yang termuat dalam LAKIP tersebut dimanfaatkan bagi perbaikan kinerja
instansi secara berkesinambungan.
B. Target Kinerja
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai SPM, ada sekitar 23
upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh UPT
PuskesmasI Jembrana sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana.
1. Upaya Kesehatan KIA-KB
1. Kegiatan Pokok
a. Pendataan Bumil, bayi dan balita;
b. ANC dan pemberian buku KIA;
c. pencatatan kohort ibu,bayi, balita;
d. Deteksi bumil resti/komplikasi;
e. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan
neonatus di dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus,
audit kesakitan dan kematian neonatus;
f. Pembuatan PWS KIA;
g. Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di
dalam dan diluar gedung;
h. Pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah;
i. Pelayanan KB yang berkualitas.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 dan K-4;
b. DO K-1_K-4;
c. Cakupan DDRT ibu hamil;
d. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk;

Puskesmas Baturiti I -72-


Pola Tata Kelola

e. Cakupan kunjungan neonatus;


f. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan;
g. Cakupan kunjungan bayi;
h. Cakupan BBLR ditangani;
i. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah;
j. Cakupan peserta KB baru;
k. Cakupan peserta KB aktif;
l. Pencapaian SPM.
2. Imunisasi
1. Kegiatan Pokok
a. Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar;
b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi
Imunisasi Dasar Lengkap,BIAS Campak,DT TD, WUS;
c. Pendataan jumlah murid kelas I ,II DAN III SD;
d. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan epidemiologi;
e. Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi;
f. Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari;
b. Cakupan imunisasi BCG;
c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3;
d. Cakupan imunisasi polio 4;
e. Cakupan imunisasi campak;
f. DO Hb-DPT 3-Campak;
g. Desa UCI;
h. Status T5 ibu hamil;
i. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD;
j. Cakupan BIAS DT Kelas 1 danTd kelas 2-3 SD;
k. Kejadian KIPI;
l. Pencapaian SPM.

Puskesmas Baturiti I -73-


Pola Tata Kelola

3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


1. Kegiatan Pokok
a. Penimbangan bayi dan balita di posyandu;
b. Verfikasi status Gizi, KIE danintervensi dengan PMT pemulihan;
c. Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas;
d. Pelaksanaan Kadarzi;
e. Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas;
f. Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK;
g. Monitoring GAKI;
h. Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dg D/S < 80%.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA;
b. Cakupan D/S, N/D.N/S;
c. Balita Gizi kurang tertangani;
d. Balita Gizi Buruk tertangani;
e. Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun;
f. Pelaksanaan PSG posyandu;
g. Pemantauan Kadarzi;
h. Ibu hamil yang diukur LILA;
i. Ibu hamil KEK tertangani;
j. Ibu Nifas dapat Vitamin A;
k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet;
l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin;
m. Pencapaian SPM.
4. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular
1. Kegiatan Pokok
a. Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai,
dan pengamatan pasca KLB;
b. Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang;

Puskesmas Baturiti I -74-


Pola Tata Kelola

c. Penemuan kasus,diagnosadan pengobatan Tb paru, dan kunjungan


rumah;
d. Penemuan dan pengobatan pneumonia;
e. Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS;
f. Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN;
g. Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE;
h. Diagnosis dan tatalaksana malaria;
i. Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah;
j. Diagnosis dan tatalaksana IMS;
k. Sosialisasi rabies dantatalaksana gigitan HPR.
2. IndikatorKinerja
a. Desa mengalami KLB ditangani < 24 jam;
b. Desa bebas rawan gizi;
c. AFP per 100.000 penduduk< 15 tahun;
d. Penemuan suspek TB Paru;
e. TBParu BTA +;
f. Kesembuhan TB Paru BTA +;
g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +;
h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani;
i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS;
j. Penderita DBD yang ditangani;
k. Balita dengan diare yang ditangani;
l. Penderita malaria yang diobati;
m. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT);
n. IMS yang diobati;
o. Kasus gigitan HPR ditangani.
p. Pencapaian SPM.
5. Upaya Kesehatan Lingkungan
1. Kegiatan pokok
a. Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi.
b. Inspeksi sanitasi.

Puskesmas Baturiti I -75-


Pola Tata Kelola

c. Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat)


d. Pelayanan klinik sanitasi.
e. Pengelolaan limbah sesuai standar.
2. Indikator kinerja
a. Institusi yang dibina.
b. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes.
c. TTU/TPM yang diawasi.
d. TTU/TPM yang memenuhi syarat.
e. Cakupan SAB.
f. Cakupan jamban keluarga.
g. Cakupan SPAL.
h. Cakupan klinik Sanitasi.
i. Terkelolanya limbah sesuai standar baik limbah medis dan non medis.
j. Pencapaian SPM

6. Upaya Promosi Kesehatan


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.
b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium,
posyandu, NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.
c. Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap
tatanan.
d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembinaanjaminan kesehatan nasional/JKN.
2. Indikator Kerja
a. Bayi yang dapat ASI eksklusif.
b. Desa dengan garam beryodium baik.
c. Strata Posyandu.
d. Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan.
e. Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional.
f. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.

Puskesmas Baturiti I -76-


Pola Tata Kelola

g. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.


h. Pencapaian SPM.
7. Upaya Pengobatan
1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama sesuai
standar.
b. Input riwayat penyakit pasien ke dalam SIMPUS dan medical record.
c. Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik.
d. Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar.
2. Indikator kinerja
a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).
b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi.
c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.
d. Pencapaian SPM.
8. Usaha Kesehatan Sekolah
1. Kegiatan Pokok
a. Penjaringan anak kelas 1 SD.
b. Pemeriksaan berkala.
c. Pembinaandokter kecil.
d. Pembinaansekolah sehat.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan.
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.
d. Cakupan sekolah sehat.
e. Pencapaian SPM
9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut.
b. Pembinaankelompok usia lanjut.

Puskesmas Baturiti I -77-


Pola Tata Kelola

c. Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.


2. Indikator Kerja
a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.
b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.
c. Adanya pelayanan dengan sistem UPT Puskesmas Santun Lansia.
10. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat
1. Kegiatan Pokok
a. Penemuan kasus dan pelayanan.
b. pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
a. Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat.
b. Pelayanan gangguan jiwa di UPT Puskesmas.
11. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang rawan
kesehatan.
b. Pembinaan dan pelayanan bagi penduduk miskin.
c. Melaksanakan upaya rujukan.
2. Indikator Kinerja
a. Perkesmas Bumil resti,neonatal resti, balita resti, dan penderita TB-Paru.
b. Cakupan Perkesmas bagi masyarakat miskin.
12. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai
stándar.
b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Cakupan desa binaan UKGMD.

Puskesmas Baturiti I -78-


Pola Tata Kelola

d. Ratio penambalan dan pencabutan.


e. Pencapaian SPM
13. Upaya Kesehatan Indera
1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan screning/hunting untuk gangguan penglihatan karena
katarak.
b. Melaksanakan upaya rujukan penanganan katarak.
c. Melaksanakan kerja sama dengan dokter spesialis mata dan yayasan
kemanusian yang bergerak di bidang kesehatan mata.
2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Skrining penderita katarak.
b. Cakupan Penemuan penderita mata katarak.
c. Cakupan Penderita katarak di operasi.
d. Cakupan Perawatan Pasca operasi.
14. Registrasi Pasien dan Catatan Medik
1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga.
b. Melaksanakan registrasi pasien dengan SIMPUS.
c. Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan
pemusnahan.
2. Indikator Kinerja
a. Lama waktu pendaftaran pasien.
b. Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.
c. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 12 jam
setelah selesai pelayanan.
d. Waktu tunggu pasien di rawat jalan.
e. Kenyamanan ruang tunggu.
f. Tata kelola rekam medik.
g. Pencapaian SPM

Puskesmas Baturiti I -79-


Pola Tata Kelola

15. Upaya Pelayanan Kefarmasian


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.
b. Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari
obat.
c. Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling survey.
2. Indikator Kinerja
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.
b. Ketersediaan obat esensial dan generik.
c. Tata kelola obat sesuai standar.
d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.
e. Tata kelola dokumen resep.
f. Pencapaian SPM.
16. Laboratorium Sederhana
1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana dan prasarana.
b. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana.
c. Peningkatan kompetensi petugas.
d. Pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
a. Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana.
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.
c. Tata kelola pemeriksaan sesuai standar.
d. Tata kelola hasil pemeriksaan.
e. Pencapaian SPM.
17. SP2TP
1. Kegiatan Pokok
Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan Puskesmasdankoordinasi
lintas program.
2. Indikator Kinerja
Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.

Puskesmas Baturiti I -80-


Pola Tata Kelola

18. Upaya Rujukan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan Kab. Jembrana.
b. Pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
Rujukan sesuai standar.
19. Administrasi dan Kepegawaian
1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan pegawai dan waskat.
b. Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.
c. Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan, dan
sebagainya.
2. Indikator Kinerja
a. Tepat waktu absensi pegawai.
b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.
c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.

Puskesmas Baturiti I -81-


Pola Tata Kelola

BAB VII
KEBIJAKAN KEUANGAN

A.Kebijakan mengenai tarif layanan berdasarkan unit cost dan subsidi


BupatimenetapkantariflayananatasusulanPejabat PengelolaBLUD melalui
Sekretaris Daerah denganmempertimbangkankontinuitasdan pengembangan
layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan dan kompetensi
yang sehat.
PejabatPengelolaBLUD menetapkanstrategidankebijakan
terhadappemberianlayanankesehatansertamelakukan pengawasan atas
pelaksanaannya. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
penghitungan biaya per unit setiap jenis layanan (cost finding) sebagai dasar
pengambilan kebijakan mengenai penetapan tarif layanan kesehatan, misalnya
kebijakan pemberian subsidi tarif layanan kesehatan kepada pasien tidak
mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan reviubiaya
per unit setiap jenis layanan secara berkala.
PejabatPengelolamelakukan evaluasikualitaspemberian
jasapelayananyangtelahdilakukanpadaakhirperiode sebagai bahan masukan pada
periode berikutnya.
B. Sistem Akuntansi dan keuangan
1. Sistem Akuntansi
Pejabat Pengelola menetapkan pedoman mengenai sistem
penatausahaan dan akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan keuangan
dan penyusunan pertanggungjawaban BLUD sesuai standar akuntansi
keuangan mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 8 tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor
2 tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah serta
disusun berdasarkan pengendalian internal yang memadai. Selanjutnya
Pejabat pengelola Puskesmas menyelenggarakan sistem penatausahaan dan
akuntansi sesuai pedoman yang telah ditetapkan tersebut, baik secara manual

Puskesmas Baturiti I -82-


Pola Tata Kelola

maupun komputerisasi.
Pejabat Pengelola menetapkan organisasi dan pengelola yang
berwenang dalam penatausahaan dan akuntansi pengelolaan keuangan
BLUD.
Output sistem berupa laporan keuangan BLUD, khususnya pada akhir
semester dan akhir tahun dikonsolidasikan dengan laporan keuangan
pemerintah daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.
a. Asumsi Dasar
Asumsi dasar akuntansi yang diterapkan pada sistem akuntansi
Puskesmas I Jembrana adalah sebagai berikut:
1) Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun atas dasar asumsi Puskesmas I Jembrana
akan terus melakukan usahanya secara berkesinambungan tanpa
maksud untuk menghentikan usahanya.
2).Dasar Akuntansi Akrual
Laporan keuangan pada prinsipnya disusun atas dasar akrual,
yaitu mengakui transaksi pada saat kejadian bukan pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam periode
bersangkutan. Hal ini memberikan informasi kepada pembaca laporan
keuangan tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan
kas dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas
dimasa mendatang serta sumber daya yang merepresentasikan kas
yang akan diterima di masa yang akan datang.
Namun demikian untuk penyusunan Laporan Realisasi Anggaran,
Puskesmas I Jembrana mengacu kepada dasar akuntansi yang
digunakan oleh Pemerintah Kab. Sragen yang menggunakan dasar
kas, yaitu mengakui pendapatan daerah pada saat kas diterima dan
belanja daerah diakui pada saat diterbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM).

Puskesmas Baturiti I -83-


Pola Tata Kelola

3). Entitas Akuntansi


Puskesmas I Jembrana adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana Pemerintah Kabupaten Jembrana yang
dibentuk dengan Peraturan Bupati Kabupaten JembranaNomor 75
Tahun 2011 tentang PembentukanOrganisasi dan Tata Kerja
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, dengan tugas
melakukan sebagian tugas teknis Dinas kesehatan di bidang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, diantaranya :
a) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan
kesehatan masyarakat.
b) Penyelenggaraan pelayanan klinis.
c) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat,
d) Penyelenggaan ketatausahaan,
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
4). Ciri Dasar Akuntansi
Akuntansi keuangan UPT Puskesmas I Jembrana merupakan
bagian dari akuntansi keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana,
karena kekayaan Puskesmas I Jembrana bukan merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan. Pengelolaan keuangan UPT Puskesmas I
Jembrana menggunakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum, dengan ciri yang berbeda dengan akuntansi satuan kerja
lainnya dilingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana, yaitu :
a) Dalam rangka pengelolaan kas UPT Puskesmas I Jembrana dapat
langsung menggunakan pendapatannya tanpa menyetorkan
terlebih dahulu ke kas daerah. Puskesmas juga dapat menyimpan
dan mengelola rekening bank, mendapatkan sumber dana untuk
menutup defisit dan memanfaatkan surplus kas jangka pendek
untuk memperoleh dana tambahan.
b) Puskesmas I Jembrana diperbolehkan memberikan piutang
sehubungan dengan penyerahan barang, jasa dan/atau transaksi

Puskesmas Baturiti I -84-


Pola Tata Kelola

lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan


kegiatan puskesmas.
c) Akuntansi dan Laporan Keuangan Puskesmas I Jembrana
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang
diterbitkan oleh IAI.
d) Pada saat konsolidasi ke dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana, laporan keuangan Puskesmas I Jembrana
disusun menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
b. Kebijakan Akuntansi Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang,
Aset Tetap, Dana Cadangan, dan Aset Lainnya.
Aset lancar terdiri atas : kas dan bank, deposito, piutang, persediaan,
belanja dibayar dimuka.
Aset tetap adalah Aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan untuk
penyelenggaraan dan pelayanan publik dan mempunyai masa manfaat
lebih dari satu periode akuntansi.
Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat
dibebankan dalam satu periode akuntansi
Aset lain-lain adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
Aset lancar, investasi jangka panjang, Aset tetap dan dana cadangan.
c.Kebijakan Akuntansi Kewajiban
Kewajiban atau Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai
akibat transaksi keuangan masa lalu yang harus dilunasi. Kewajiban diakui
pada saat dana pinjaman diterima dan atau pada saat kewajiban timbul.
d. Kebijakan Akuntansi Ekuitas
Ekuitas adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara
jumlah Aset dengan jumlah Kewajiban. Ekuitas terdiri dari ekuitas dana
lancar, ekuitas dana investasi, ekuitas dana cadangan.

Puskesmas Baturiti I -85-


Pola Tata Kelola

e. Kebijakan Akuntansi Hibah Terikat


Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat / badan lain
dengan tujuan untuk pembiayaan operasional tertentu misalnya khusus
menanggulangi penyakit HIV/AIDs. Hibah tipe ini dicatat pada Neraca Dana
Hibah Terikat sampai dengan pembiayaan operasional tertentu tersebut
dilaksanakan. Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat / badan
lain dengan tujuan perolehan Aset tetap, misalnya pendonor
menyumbangkan dana tetapi khusus untuk membeli Aset tertentu, maka
dicatat pada Neraca Dana Hibah Terikat.
f. Kebijakan Akuntansi Pendapatan
Pendapatan adalah peningkatan Aset dan atau penurunan Kewajiban
yang berasal dari berbagai kegiatan periode berjalan akuntansi tertentu.
Pendapatan diakui pada saat kejadian (transaksi) bukan pada saat
kas atau setara kas diterima dan dicatat dalam periode bersangkutan
sebesar jumlah pendapatan yang telah menjadi hak.
Pencatatan pendapatan harus dilaksanakan berdasarkan asas bruto,
yaitu mencatat penerimaan bruto, dan tidak diperbolehkan mencatat
jumlah neto (pendapatan setelah dikompensasi dengan pengeluaran)
Penerimaan berasal dari APBN dan APBD yang digunakan untuk
memberi pelayanan kepada masyarakat tidak diakui sebagai Pendapatan
dan dikelola tersendiri.
g. Kebijakan Akuntansi Biaya
Berdasarkan sumber dananya biaya diklasifikasikan menjadi dua yaitu
biaya yang sumber dananya dari pendapatan operasional puskesmas dan
biaya yang sumber dananya berasal dari alokasi dana pemerintah
Kabupaten. Biaya yang sumber dananya dari pendapatan operasional
puskesmas langsung dimanfaatkan dan biaya yang sumber dananya
berasal dari alokasi dana pemerintah dikelola tersendiri.
Biaya terdiri dari biaya operasional dan biaya non operasional. Biaya
operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsi.Biaya operasional terdiri dari biaya

Puskesmas Baturiti I -86-


Pola Tata Kelola

pelayanan dan biaya administrasi dan umum. Biaya pelayanan


sebagaimana dimaksud mencakup seluruh biaya operasional yang
berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan. Biaya umum dan
administrasi sebagaimana dimaksud mencakup seluruh biaya operasional
yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan.
Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban
BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. Biaya non
operasional sebagaimana dimaksud, terdiri dari: biaya bunga; biaya
administrasi bank; biaya kerugian penjualan aset tetap; biaya kerugian
penurunan nilai; dan biaya non operasional lain-lain.
2. Sistem Keuangan
a. Pemimpin menyampaikan laporan keuangan BLUD Puskesmas sebagai unit
SKPD (Entitas Akuntansi) secara berkala setiap semester dan tahunan
kepada Bupati dengan tembusan DPPKAD.
1) Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja atauLaporan
Operasional Semester Pertama disertai dengan prognosis untuk enam
bulan berikutnya sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi
tanggungjawabnya.
2) Laporan disiapkan oleh Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas dan
disampaikan kepada Pemimpin BLUD selaku Pengguna Anggaran untuk
ditetapkan sebagai laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja
atau laporan operasional semester pertama serta prognosis untuk enam
bulan berikutnya paling lama lima belas hari kerja setelah semester
pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
3) Pejabat Pengelola Puskesmas menyampaikan laporan realisasi anggaran
pendapatan dan belanja atau laporan operasional semester pertama
BLUDPuskesmas serta prognosis untuk enam bulan berikutnya kepada
Bupati melalui DPPKAD sebagai dasar penyusunan laporan realisasi
APBD semester pertama paling lambat duapuluh hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.

Puskesmas Baturiti I -87-


Pola Tata Kelola

4) Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas menyiapkan laporan keuangan


Puskesmas tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada Pejabat
Pengelola Puskesmas untuk ditetapkan sebagai laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD.
5) Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas
dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan BLUD
Puskesmas tersebut dilampiri dengan surat pernyataanPejabat Pengelola
Puskesmas bahwa pengelolaan keuangan BLUD yang menjadi
tanggungjawabnya telah diselenggarakan dengan sistem pengendalian
intern yang memadai dan standar akuntansi keuangan dan
pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan
Keuangan BLUD setidak-tidaknya terdiri dari:
6) Laporan keuangan BLUD Puskesmas tahunan disampaikan kepada
Bupati melalui DPPKAD paling lambat satu bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
a) Laporan realisasi anggaran/ laporan operasional yang berisi
informasi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode.
b) Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset,
keesensialan, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
c) Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan
aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas pendanaan dan/atau
pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir kas selama periode tertentu; dan
d) Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau
rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan disertai
laporan mengenai kinerja.
7) Laporan keuangan BLUD disampaikan secara berkala kepada Bupati
melalui DPPKAD, untuk dikonsolidasikan dengan laporanpemerintah
daerah secara berkala paling lambat dua bulan setelah periode
pelaporan berakhir. Laporan keuangan BLUD merupakan bagian yang

Puskesmas Baturiti I -88-


Pola Tata Kelola

tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban keuangan


pemerintah daerah.
b. Setiap transaksi keuangan BLUD harus diakuntansikan dandokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
c. Akuntansi dan pelaporan keuangan BLUD disusun berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
Dalam rangka konsolidasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
terlebih dulu harus dilakukan penyesuaian atau dikonversikan ke Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan mengacu pada Permendagri nomor 13
Tahun 2006.
d. Pejabat Pengelola esensial mengungkapkan informasi penting dalam Laporan
Tahunan dan Laporan Keuangan Puskesmas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan
obyektif.
e. Selain penyampaian laporan keuangan untuk tujuan internal maupun
eksternal, Pejabat Pengelola menetapkan ketentuan dan mekanisme
penyampaian laporan non keuangan atau laporan kinerja sebagai
pertanggungjawaban setiap bidang dalam suatu sistem pengendalian internal
yang memadai.

Puskesmas Baturiti I -89-


Pola Tata Kelola

BAB VIII
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

A. Pengelolaan Lingkungan
1. Pengguna Jasa
a. Puskesmasmenghormatihak-hakpasienselakupenggunajasa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Puskesmas memenuhikomitmennyakepadapenggunajasasesuai standar
layanan yang telah ditetapkan.
c. Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secaraprofesional melalui
mekanisme yang baku dan transparan.
2. Mitra Usaha
a. Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan, serta pihak ketiga lainnya.
b. Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi dengan
itikadbaik,salingmenguntungkan,akuntabilitas,transparansi,
kewajarandantidakmerugikanstakeholderssertadituangkandalam
kesepakatan secara tertulis.
c. KerjasamaPuskesmasdenganmitrausahadapatberupatransaksi
jualbelibarangdan/ ataujasasertaKerjaSamaOperasional (KSO) dalam
bentuk kerjasama pelayanankesehatan,pendidikandanpelatihan,
pembangunangedung,pemanfaatanalatkedokterandankerjasama lainnya
yang sah.
d. Puskesmasdanmitrabisnisbermitrasecaraprofesionaldengan
mematuhisetiapkesepakatanyangtelahdituangkandalamkontrak kerjasama.
3. Pegawai
a. PegawaiPuskesmasyangterdiridaritenagamedis,tenaga
paramedis,dantenagalainnyaadalahasetyangsangatberharga,
makaPuskesmasberkeesensialanmeningkatkankompetensidan
karakternya.Puskesmasdapatmemberikanpenghargaanyang pantas

Puskesmas Baturiti I -90-


Pola Tata Kelola

kepada pegawai yang berprestasi. Dalam hal adanya terjadi masalah yang
menyangkut tuntutan pasien terhadap tenaga medis/ paramedis,
Puskesmas berkeesensialan memberikan bantuan hukum yang diperlukan.
Hubungan antara tenaga medis/ paramedis dan non medis dengan pihak
Puskesmas diatur lebih lanjut dengan KeputusanPejabat
PengelolaPuskesmas.
b. SetiapkebijakanPuskesmasyangterkaitdenganpegawaidisusun secara
transparan, mengakomodasi kepentinganpegawaidan peraturan
perundang-undangan yang terkait.
c. Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian dengan
pegawaidibuatsecaratertulisdenganmemuathakdankeesensialan setiap
pihak secara jelas.
d. Sistempenilaiankinerjapegawaiditetapkan dan dilaksanakansecara adil dan
transparan.
e. Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu memperhatikan
tingkat kesehatan dan keselamatan kerja pegawai.
f. Dalammelaksanakanhubungankerjadenganpegawai,Puskesmas
menghormatihakasasisertahakdankeesensialanpegawai sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpamembedakan
senioritas, gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
4. Pemerintah Selaku Regulator
a. Puskesmasharusmematuhiketentuanperaturanperundang-
undanganyangterkaitdengankegiatanPuskesmasbaikyang
menyangkutlayananjasa,pegawai,pelanggan,masyarakat sekitar,
lingkungan, sesama pelaku usaha,perpajakan, perbankandanlain-lain.
b. Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang harmonis
dankonstruktifatasdasarkejujuranterhadap regulatorserta penyelenggara
negara lainnya.
c. Puskesmasmendukungpenerimaannegaradandaerahbaik langsung
maupun tidak langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Puskesmas Baturiti I -91-


Pola Tata Kelola

d. Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam upaya


memberikan kontribusi terhadappembangunan pelayananKesehatan di
wilayah kerja Puskesmas I Jembrana.
5. Masyarakat Sekitar dan Lingkungan
a. Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan terhadap
masyarakat sekitar lingkungan operasional Puskesmas.
b. Puskesmasmemastikanbahwadalamkegiatanusahauntuk pelayanan
kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan dan senantiasa
mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
c. Puskesmas selaluberusahamendorong munculnyakebutuhan masyarakat
atas kesehatan lingkungansertapengelolaansampah
medissecarakhususdalamupayauntukmenjagakelestarian lingkungan
hidup.

B. Pengelolaan Limbah
Limbah Puskesmas meliputi semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
Puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas, merupakan bahan yang tidak
berguna, tidak digunakan atau terbuang. Limbah Puskesmas dapat dibedakan
menjadi limbah medis dan non medis. Pengelolaan limbah Puskesmas I Jembrana
mengacu Pedoman Pengolahan Limbah (Dokumen UPL/UKL Puskesmas I
Jembrana) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas I
Jembrana.
Limbah cair terdiri dari semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
Puskesmas yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Limbah klinis berupa limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan
gigi, veterany, farmasis atau yang sejenis, pengobatan, perawatan, yang
menggunakan bahan-bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa
membahayakan kecuali jika dilakukan dengan pengamanan tertentu.
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi
empat bagian, yaitu

Puskesmas Baturiti I -92-


Pola Tata Kelola

1. Limbah cair atau air limbah adalah air yang tidak terpakai lagi, yang
merupakan hasil dari berbagai kegiatan manusia sehari-hari;
2. Limbah padat, adalah benda-benda yang keberadaannya melebihi jumlah
normal dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya (merugikan);
3. Limbah gas dan partikel, adalah gas dan partikel yang jumlah atau
keberadaannya bersifat merugikan; dan
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Untuk mengatasi dampak limbah terhadap lingkungan kebijakan yang
diambil Puskesmas I Jembrana adalah:
1. Kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana (sampah
dan tinja).
2. Limbah medis cair diolah dalam IPAL Puskesmas (septic tank).
3. Limbah medis padat dihancurkan dengan incenerator.
4. Komunikasi dengan stakeholder dan masyarakat sekitar.

Puskesmas Baturiti I -93-


Pola Tata Kelola

BAB IX
PENUTUP

1. SeluruhkebijakanPuskesmasharusberpedomanpadadantidak bertentangan
dengan Pola Tata Kelolaini. Kebijakan Puskesmastidakterbataspada Surat
KeputusanBupati, SuratEdaranKepala Dinas Kesehatan,dan
seluruhBukuPedomanPuskesmas. Kebijakan Puskesmasyangtelah diterbitkan dan
bertentangandenganPedoman Tata Kelola ini untuk disesuaikan.
2. Pola Tata Kelola ini ditelaah dan dimutahirkan secara berkalauntuk
disesuaikandenganfungsi,tanggungjawab,danwewenangorgan-organ
Puskesmasserta perubahan lingkungan yang terjadi.
3. SetiapperubahanterhadapPola TataKelolaharusdisetujuioleh Bupati.
4. Hal-hallainyangtidakdimuatdalampedomaninitetapmengacupada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Pola Tata Kelola ini dinyatakan berlaku efektif sejak ditetapkan oleh Bupati
Jembrana.

Puskesmas Baturiti I -94-


Pola Tata Kelola

BAGAN ORGANISASI
PUSKESMAS BATURITI I
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS I JEMBRANA
NOMOR : 445/ 109.1/ 103/ 2016
Kepala Puskesmas TANGGAL : 9 SEPTEMBER 2016

Tim Mutu Sub.bag Tata Usaha


i

Kepegawaian Rumah Tangga SIK Keuangan

UKM Essensial dan Perkesmas UKM Pengembang UKP, Farmasi dan Lab Jar.Pus dan jejaring Fayankes

KIA Gizi Lansia Jiwa Pel. Gilut Pel. Peng Umum Pustu Dangintukadaya

Kesling P2P Pel. UGD Pel. KIA/KB Pustu Batuagung


ti
Perkesmas Promkes Pel. Lab Pel. Farmasi Pustu Dauhwaru

Pustu Loloan Timur


Akupuntur medik

Pustu Pendem

Puskesmas Baturiti I -95-

Anda mungkin juga menyukai