I. Identitas Pasien
Usia : 22 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
No. RM : 687xxx
II. Anamnesis
Pasien mengaku pernah mengalami keluar cairan kuning berbau kurang lebih selama 1
bulan dan tidak diobati. Awalnya cairan masih berwarna jernih encer dan tidak berbau,
lama kelamaan semakin kental dan berubah keruh serta berbau. Pasien mengatakan
sebelumnya pernah mengalami pilek dan radang selama kurang lebih 2 minggu sebelum
telinganya keluar cairan. Pasien tidak minum obat pilek dan radang serta tidak periksa
ke dokter. Riwayat demam dan batuk disangkal.
E. Riwayat pribadi
Pasien sering mengorek-ngorek telinga dengan jari. Pasien juga mengaku sering
membersihkan telinga dengan cotton bud.
B. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 112/76 mmHg
C. Hidung
Dextra Sinistra
Inspeksi luar Eritema (-), deviasi (-), Eritema (-), deviasi (-),
sekret (-) sekret (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), krepitasi (-), Nyeri tekan (-), krepitasi (-
deviasi os nasal (-) ), deviasi os nasal (-)
Rhinoskopi anterior Mukosa edem (-), concha Mukosa edem (-), concha
edema (-), deviasi septum (- edema (-), deviasi septum
), discharge (+) minimal (-), discharge (+) minimal
jernih jernih
Rhinoskopi posterior Tidak diperiksa Tidak diperiksa
D. Sinus Paranasal
Dextra Sinistra
Palpasi sinus frontalis Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Palpasi sinus maxillaris Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Trnasluminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
E. Telinga
Dextra Sinistra
Inspeksi Eritema (+), deformitas (-), Eritema (+), deformitas (-),
discharge (+) putih discharge (+) putih
kekuningan kental, krusta kekuningan kental, krusta
(+) (+)
Palpasi Nyeri tekan (+) minimal Nyeri tekan (+) minimal
Otoskopi Edema (+), discharge putih Edema (+), discharge putih
kekuningan kental (+), kekuningan kental (+),
hiperemis (+), serumen (+), hiperemis (+), serumen (+),
membrane timpani intak, membrane timpani intak,
retraksi (-), bulging (-), cone retraksi (-), bulging (-),
of light di arah jam 5 cone of light di arah jam 7
F. Orofaring
Dextra Sinistra
Cavum oris Mucosa bucal licin, gingiva Mucosa bucal licin, gingiva
merah muda, gigi lengkap merah muda, gigi lengkap
Tonsil T1, granulasi (-),pembesaran T1, granulasi (-
kripta(-), hiperemis (-), ),pembesaran kripta(-),
detritus (-), abses(-) hiperemis (-), detritus (-),
abses(-)
IV. Diagnosis
Auris dextra et sinistra otitis externa diffusa
V. Tata Laksana
Tindakan : ekstraksi serumen
Kontrol 3 hari
PEMBAHASAN
I. Definisi
Otitis externa (OE) adalah peradangan atau infeksi kanalis akustikus eksternus (KAE), daun
telinga, atau keduanya. Peradangan ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Faktor-faktor yang memmpengaruhi pertumbuhan agen infeksi antara lain adalah perubahan pH
liang telinga (yang normalnya adalah asam), perubahan suhu dan kelembaban, ataupun
mikrotrauma akibat kebiasaan mengorek telinga.
Otitis eksterna difusa (OED) biasanya mengenai kulit liang telinga bagian dua pertiga dalam.
II. Klasifikasi
Berdasarkan durasi penyakit, OE terbagi menjadi dua yaitu OE akut dan OE kronis.
III. Etiologi
OE paling sering disebabkan oleh patogen bakteri. Dalam satu penelitian, 91% kasus OE
disebabkan oleh bakteri. Yang lain telah menemukan bahwa sebanyak 40% kasus OE tidak
memiliki mikroorganisme yang dapat diidentifikasi sebagai agen penyebab. Bakteri penyebab
paling umum adalah spesies Pseudomonas (38% dari semua kasus), spesies Staphylococcus,
bakteri anaerob, dan organisme gram negatif.
V. Patofisiologi
Proses yang terlibat dalam pengembangan OE dapat dibagi menjadi empat kategori berikut:
Jika kelembaban terperangkap dalam KAE, hal tersebut dapat menyebabkan maserasi
kulit dan menyediakan tempat berkembang biak yang baik bagi bakteri. Hal ini mungkin
terjadi setelah berenang (terutama di air yang terkontaminasi) atau mandi — oleh
karena itu istilah awam yang umum adalah "swimmer’s ear." Obstruksi KAE oleh
cerumen yang berlebihan, debris, eksostosis perenang, atau saluran yang sempit dan
berliku-liku juga dapat menyebabkan infeksi dengan cara retensi kelembaban.
Trauma ke KAE memungkinkan invasi bakteri ke dalam kulit yang rusak. Ini sering terjadi
setelah upaya membersihkan telinga dengan kapas, penjepit kertas, atau peralatan lain
yang dapat masuk ke dalam telinga.
Setelah infeksi terbentuk, respons peradangan terjadi dengan edema kulit. Eksudat dan
nanah juga sering muncul di EAC. Jika parah, infeksi dapat menyebar dan menyebabkan
selulitis pada wajah atau leher.
Otalgia - Mulai dari ringan hingga parah, biasanya berkembang selama 1-2 hari
Gangguan pendengaran
Telinga penuh atau tertekan
Eritema, edema, dan penyempitan KAE
Tinnitus
Demam (jarang)
Gatal (terutama pada OE jamur atau OE kronis)
Nyeri berat yang dalam - Pasien dengan immunocompromised mungkin mengalami
nekrosis (ganas) OE
Discharge - Awalnya, jernih. Kemudian dengan cepat menjadi purulen dan berbau
busuk
Selulitis wajah atau leher atau limfadenopati leher ipsilateral (kadang-kadang)
Riwayat pajanan atau aktivitas di air (sering) (mis. Berenang, berselancar)
Riwayat trauma telinga sebelumnya (biasanya) (misalnya, pembersihan telinga secara
paksa, penggunaan cotton bud, atau air di saluran telinga)
Klasifikasi antibiotik
Sebagian besar kasus OE disebabkan oleh infeksi bakteri superfisial. Oleh karena itu, sebagian
besar individu dengan kondisi ini dapat diobati dengan sediaan antibiotik topikal. Beberapa
preparat juga mengandung bahan kortikosteroid. Sejumlah kecil steroid yang ada dalam larutan
dapat membantu meringankan rasa sakit dan edema yang terkait dengan OE.
Analgesik
Klasifikasi
OE bisa sangat menyakitkan, dan mengendalikan rasa sakit ini sangat penting untuk perawatan
pasien yang berkualitas. Analgesik memastikan kenyamanan pasien dan mungkin memiliki sifat
penenang. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) murah dan sederhana untuk mengurangi
peradangan dan iritasi.