PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan diberikannya asuhan keperawatan kepada keluarga denagn anak remaja
adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil resiko anemia
dan kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja di Gg Buntu
Indralaya Ogan Ilir
Tujuan Khusus :
Melakukan pengkajian keluarga pada keluarga dengan ibu hamil resiko anemia dan
kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja di Gg Buntu
Indralaya Ogan Ilir
Menganalisa data yang telah diperoleh dari hasil pengkajian keluarga dengan ibu
hamil resiko anemia dan kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja di Gg Buntu Indralaya Ogan Ilir
Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada dari hasil pengkajian keluarga dengan
ibu hamil resiko anemia dan kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja di Gg Buntu Indralaya Ogan Ilir
Merencanakan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga dengan ibu
hamil resiko anemia dan kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga dengan
anak remaja di Gg Buntu Indralaya Ogan Ilir
Mengimplementasikan rencana kegiatan yang telah disusun bersama keluarga dengan
ibu hamil resiko anemia dan kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja di Gg Buntu Indralaya Ogan Ilir
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada keluarga dengan ibu hamil resiko
anemia dan kurang gizi dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja di
Gg Buntu Indralaya Ogan Ilir
Mendokumentasikan hasil kegiatan keperawatan keluarga yang sudah dilakukan
pada keluarga dengan ibu hamil resiko anemia dan kurang gizi dengan tahap
perkembangan keluarga dengan anak remaja di Gg Buntu Indralaya Ogan Ilir
BAB II
PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Genogram Keluarga
Tugas pertumbuhan dan perkembangan pada Anak R (Remaja akhir 17-20 tahun) :
Pertumbuhan Matang secara fisik
Struktur dan pertumbuhan reproduksi hampir
komplit
Masalah :
1. Resiko tinggi maag berulang
2. Karakteristik rumah
Rumah klien berdinding papan dengan ukuran 7x10 meter terdiri dari 1 ruang
tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, dan sebuah kamar mandi yang terletak di dalam rumah.
Hanya ada 2 jendela dalam rumah Ny.S. satu di ruang tamu dan satunya lagi di kamar
Ny.S. Ventilasi dan pencahayaan rumahnya kurang baik. Banyak barang menumpuk
diruang tamu dan lemari agak menghalangi jendala di ruang tamu sehingga jendelanya
jarang atau bahkan tidak pernah dibuka. Jarak septic tank dengan sumur sekitar 10
meter. Keluarga ini menggunakan air sumur untuk berbagai keperluan sehari-hari
seperti memasak, mencuci dan mandi. Sedangkan untuk minum, mereka menggunakan
air galon.
3. Denah rumah
Keterangan :
4 5 Jendela
1 dan 3 : Kamar Tidur
3 10 m 2 : Ruang tamu
1 4 : Dapur
2 5 : Kamar mandi
7m
4. Keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
Secara umum, keadaan rumah Ny.S tidak bersih dan sedikit kumuh. Anggota
keluarga tidak memperhatikan kebersihan rumahnya karena sibuk dengan pekerjaan
masing-masing. Jendela ruang tamunya pun jarang dibuka sehingga ventilasi yang ada
tidak berfungsi secara maksimal. Keluarga Ny.S memelihara kucing, monyet, dan
anjing.
Masalah :
1. Kerusakan pemeliharaan rumah
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Ny.S tidak berkerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga, namun sejak ada
pembanguna kosan disekitar rumahnya, ia diminta untuk memasak makanan untuk para
tukang bangunan kosan tersebut dan Ny.S menerima cucian pakaian dari anak-anak
kosan disekitar rumahnya. Sedangkan Tn.U berkerja sebagai kuli bagunan di
pembanguna kosan disekitar rumahnya. Dan Anak R pun sudah berkerja sebagai
pengumpul kayu. Pendapatan keluarga Ny.S tidak menentu dan pendapatan Tn.R pun
hanya mencukupi kehidupannya sendiri.
3. Fungsi pendidikan
Ny.S dan Anak R tidak lulus SD akan tetapi bisa membaca dan menulis dan
Tn.U hanya seorang lulusan SD, sedangkan Anak M sekarang sedang duduk di kelas 2
SMA dan Anak A duduk di kelas 3 SD.
4. Fungsi sosialisasi
Ny.S jarang keluar rumah dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dikarenakan waktu yang tidak ada namun Tn.U bersosilaisasi dengan baik terhadap
lingkungan sekitarnya. Selain itu juga keluaraga ini cukup disiplin dengan adanya batas
waktu pulang bagi anak-anaknya dan bila anak-anaknya pulang telat mereka
diharuskan untuk memberi tahu..
6. Fungsi religius
Keluarga sudah melakukan kewajiban beribadah sesuai dengan ajaran
agamanya. Bahkan mereka sering solat berjamaah terutama saat solat magrib. Akan
tetapi keluarga terutam Ny.S sudah jarang ikut anggota ibu-ibu pengajian dilingkungan
tersebut sejak ia hamil.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan untuk berlibur ke tempat rekreasi ke luar
rumah, hanya Tn.U yang sering memancing ke danau depan UNSRI ketika ada waktu
senggang. Akan tetapi mereka mempunyai TV dan sering nonton bersama saat malam
hari.
8. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 3 orang anak, 1 orang dari suaminya yang pertama dan 2 orang
dari suaminya yang kedua. Ny.S tidak alat kontrasepsi apapun. Dan walaupun anak
yang sedang dikandungnya ini tidak direncanakan tetapi Ny.S tetap mensyukurinya
sebagai rezeki dari Maha Kuasa.
9. Fungsi afeksi
Keluarga Ny.S mempunyai gambaran diri yang cukup bagus, namun sedikit
berbeda dengan Anak M yang sedikit pemalu terutama bila mengenal orang-orang baru.
Keluaraga Ny.S saling memberikan dukungan, bantuan dan saling menghargai kepada
anggota kelusrga lainnya.
Masalah keperawatan :
1. Pengetahuan tentang kesehatan kurang
2. Ketidakmaampuan pemeliharan kebersihan lingkungan rumah
3. Harga diri rendah
Masalah Keperawatan :
1. Koping keluarga tidak efektif, menurun
VII. Harapan Keluarga
Keluarga berharap proses persalinan Ny.S berjalan dengan lancar sehingga ibu dan
anak sehat. Keluarga juga berharap biaya persalinan gratis.
Fungsi Keluarga
a. Tidak memanfaatkan puskesmas untuk berobat
b. Status ekonomi rendah dengan pengahasilan Rp
500.000 / bulan
c. Anggota keluarga berpendidikan rendah
d. Kurang pengetahuan tentang kesehatan
2 Data Umum 1. Keluarga dan Ny S tidak mengetahui Perubahan kebutuhan Nutrisi Kurang
a. Status ekonomi rendah dengan pengahasilan Rp pentingnya nutrisi bagi ibu hamil dari kebutuhan tubuh
500.000 / bulan 2. Keluarga tidak mampu memenuhi
b. Anggota keluarga berpendidikan rendah kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil
3. Keluarga dan Ny S tidak mengetahui
Fungsi Keluarga akibat lanjut dari kurangnya nurisi bagi
a. Tidak memanfaatkan puskesmas untuk bertanya perkembangan janin
masalah nutrisi Bumil 4. Keluarga tidak mampu mengenal
b. Status ekonomi rendah dengan pengahasilan Rp keadaan kesehatan dan perubahan yang
500.000 / bulan dialami oleh Ny S
Perumusan Diagnosis Keperawatan
1. Resiko infeksi akibat pertahanan sekunder tidak adekuat (Hb menurun) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga khususnya Ny. S dengan anemia saat hamil 4 2/3 = 4,67
2. Perubahan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
tentang nutrisi ibu hamil 4 1/3 = 4,33
3. Gangguan penatalaksanaan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatan yang tepat untuk
melakukan penatalaksanaan pemeliharaan rumah 2 ½ = 2,5
4. Resiko terjadi maag berulang pada Ny.S dan Tn U pada keluarga Tn.U berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit 3 1/3 = 3,33
Penilaian (scoring) Diagnosa Keperawatan
2.Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 Pengetahuan mengenai anemia pada keluarga Ny.S sudah cukup
mudah dimengerti. Keluarga sedikit banyak telah mengetahui gambaran
mengenai anemia itu sendiri yang mereka dapat melalui masyarakat
maupun petugas kesehatan. Akan tetapi masih dibutuhkan beberapa
informasi yang adekuat mengenai anemia itu sendiri kepada keluarga
Ny.S untuk menangani masalah yang timbul. Perawat diharapkan
mampu memanfaatkan beberapa sumber daya keluarga yang tersedia.
3.Potensial masalah untuk dicegah : tinggi 1 Masalah yang ada cukup pelik dan timbul hanya pada saat kehamilan.
Ny.S telah mendapatkan pil Fe dari bidan dan Ny.S juga telah mencoba
untuk disiplin dalam meminum obat. Masalah ini pun berpotensi
mudah untuk dicegah karena Ny.S sudah mengetahui pentingnya Fe
untuk mencegah anemia saat hamil.
4. Menonjolnya masalah : masalah berat, 1 Keluarga khususnya Ny.S merasa sangat terganggu dengan keadaannya
harus segera ditangani akhir-akhir ini sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Sering
pusing, lemas, kesemutan membuat Ny.S tidak mampu melaksanakan
aktivitas di rumah seperti sebelumnya.
2 1. Sifat masalah : ancaman kesehatan 2/3 4 1/3 Jika masalah tidak segera diatasi akan beresiko timbulnya penyakit
yang mengganggu kandungan Ny.S. Masalah ini memerlukan tindakan
segera. Masalah yang mungkin timbul adalah risiko terjadinya anemia,
BBLR, abortus atau keguguran, bayi mudah terinfeksi, dan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 Pengetahuan mengenai nutrisi ibu hamil pada keluarga Ny.S sudah
mudah cukup dimengerti. Keluarga sedikit banyak telah mengetahui gambaran
mengenai beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu
hamil melalui beberapa petugas kesehatan. Akan tetapi masih
dibutuhkan beberapa informasi yang adekuat mengenai nutrisi bumil
itu sendiri kepada keluarga Ny.S untuk menangani masalah yang
timbul. Perawat diharapkan mampu memanfaatkan beberapa sumber
daya keluarga yang tersedia.
3. Potensial masalah untuk dicegah : cukup 2/3 Masalah yang ada cukup pelik karena kondisi ekonomi keluarga yang
pas-pasan dan tidak mendukung. Timbul masalah ini sebenarnya sudah
ada sebelum kehamilan akan tetapi karena tidak adanya dukungan
ekonomi dari keluarga sehingga menyebabkan masalah ini tetap ada
saat kehamilan berlangsung. Masalah ini pun berpotensi cukup mudah
dicegah karena Ny.S masih mau makan meskipun tanpa
memperhitungkan kadar gizi yang cukup dari makanan. Hal ini karena
faktor ekonomi keluarga. Resiko nutrisi kurang pada Ny S berulang
cukup mudah untuk di cegah karena dengan adanya pemberian
informasi tentang nutrisi membuat Ny S akan mengerti tentang
manfaat tentang nutrisi untuk ibu hamil dan janin.
4. Menonjolnya masalah : masalah berat, 1 Keluarga khususnya Ny.S merasa sangat lemas dan kurang bertenaga.
harus segera ditangani Sehingga menggangu aktivitas Ny S yang akan berakibat pada
pekerjaan rumah yang terbengkalai.
3 1. Sifat masalah : ancaman kesehatan 2/3 Jika masalah tidak segera diatasi akan beresiko timbulnya penyakit
yang mengganggu kandungan Ny.S. Masalah ini memerlukan tindakan
segera. Masalah yang mungkin timbul adalah mudahnya terjadi
penularan dan penyebaran penyakit, seperti diare, cacingan,ISPA, TBC,
demam berdarah, malaria, thypus dan leptospirosis. Kondisi ini juga
bisa beresiko menyebabkan kecelakaan seperti tertusuk paku atau kaca,
tepeleset, terantuk dsb. Dan yang paling penting kondisi ini
mengganggu pemandangan.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 1 Anggota keluarga sudah cukup mengetahui mengenai pentingnya
sebagian pemeliharaan rumah yang baik. Sumber fasilitas dari keluarga pun
sebenarnya ada dan cukup mendukung dalam upaya pemeliharaan
rumah. Namun,inti masalahnya adalah tidak cukupnya waktu dan
sumber daya manusia dari keluarga yang mendukung upaya
pemeliharaan rumah mereka.
3. Potensial masalah untuk dicegah : 1/3 Kesadaran anggota keluarga mengenai pentingnya pemeliharaan
rendah rumahnya sangat kurang, mereka tidak perduli karena mereka merasa
lingkungannya memang sudah seperti itu. Kondisi inilah yang
menyebabkan masalah yang ada menjadi pelik. Kondisi ini sudah
berlangsung dari awal mereka tinggal disana, kondisi rumahnya sulit
untuk dimodifikasi karena kurangnya dukungan lingkungan.
4. Menonjolnya masalah : ada masalah, 1/2 Keluarga merasa rumahnya berantakan, tetapi keluarga tidak
tetapi tidak perlu ditangani berkemampuan memutuskan untuk melakukan tindakan pemeliharaan
rumah dan lingkungan.
2/3+1+1/3+1/2=
4/6+6/6+2/6+3/6=
15/6
23/6
21/2
4 1. Sifat masalah : ancaman kesehatan 2/3 3 1/3 Jika masalah tidak segera diatasi, maka maag akan berlanjut kronis
bahkan dapat menjadi kanker. Keluarga terutama Ny S dan Tn U
sangat merasa terganggu dengan penyakit maag yang di deritanya.
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 1 Banyak obat antasida disediakan di warung atau dari dokter.
mudah
3. Potensial masalah untuk dicegah : 2/3 Pola makan yang teratur dan informasi tentang makanan yang
cukup sebaiknya dihindari
Resiko terjadi maag berulang pada Ny.S dan Tn U pada keluarga Tn.U berhubungan dengan
2 5/6
3 ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
2.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa 1 :
Resiko infeksi akibat pertahanan sekunder tidak adekuat (Hb menurun) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
khususnya Ny. S dengan anemia saat hamil.
TUJUAN KRITERIA HASIL/STANDAR INTERVENSI
Tujuan Umum : Respon verbal Keluarga dapat menyebutkan pengertian 1.Menstimulasi kesadaran atau penerimaan
Hb meningkat / menjadi normal Anemia yaitu keadaan dimana jumlah sel keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
sehingga resiko infeksi dapat di darah merah dalam sel darah merah berada kesehatan.
cegah. dibawah normal 1.1 Memberikan informasi yang tepat
a. Menyebutkan pengertian anemia
Tujuan khusus : Keluarga dapat menyebutkan minimal 3 b. Menyebutkan penyebab terjadinya
1x45 menit tatap muka keluarga dari 5 penyebab anemia : anemia
mampu merawat anggota keluarga 1. Malnutrisi / Kurang Gizi, c. Menyebutkan tanda dari anemia
khususnya Ny. S dengan anemia 2. Malabsorbsi, d. Mengidentifikasi tanda/gejala yang di
saat hamil 3. Perdarahan / Kehilangan banyak darah rasakan Ny. S
seperti persalinan yang lalu dan 1.2 Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan
gangguan menstruasi, keluarga tentang kesehatan
4. Penyakit kronik seperti malaria, TB a. Mengidentifikasi kebutuhan keluarga
Paru, parasit dalam usus. akan kesehatan.
5. Kurang zat besi dalam makanan b. Mengidentifikasi harapan keluarga
tentang kesehatan
Keluarga dapat menyebutkan minimal 4 1.3 Mendorong sikap emosi yang
dari 8 tanda dari anemia: mendukung upaya kesehatan
1. Sesak nafas a. Memberikan informasi mengenai
2. Pucat pada mata, lidah, kuku, manfaat dari mengkonsumsi makanan
telapak tangan yang banyak mengandung zat besi
3. Mata berkunang-kunang
4. Mual dan muntah hebat 2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan
5. Tidak nafsu makan cara perawatan yang tepat
6. Mudah lelah 2.1 Mengidentifikasi konsekuensinya bila
7. mudah pingsan tidak melakukan tindakan
8. Hb < 12 gr % a. Menyebutkan akibat lanjut dari
Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 anemia
dari 4 akibat anemia : 2.2 Mengidentifikasi sumber-sumber yang
1. Abortus dimiliki dan ada di sekitar rumah keluarga
2. Mudah terjadi infeksi a. Menyebutkan beberapa macam
1. perdarahan sumber makanan di sekitar rumahnya
2. bayi lahir BBLR yang mengandung kandungan zat besi
yang tinggi
Keluarga menyebutkan minimal 3 dari 5 2.3Mendiskusikan tentang konsekuensi
Contoh : tipe tindakan
1. 1. Daun singkong a. Memberitahu tentang konsekuensi
2. 2. Kacang-kacangan jika keluarga mengonsumsi makanan
3. 3. Labu yang bisa menghindari atau mencegah
4. 4. Ubi rambat anemia
5. 5. Tumbuhan merambat
3. Memberikan kepercayaan diri selama
Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 merawat anggota keluarga dengan anemia
konsekuensi jika keluarga mengonsumsi 3.1.Mendemonstrasikan cara perawatan
makanan yang bisa menghindari atau a. Mendorong keluarga untuk
mencegah anemia, yaitu : merawat anggota keluarga khususnya
1. Terhindar dari anemia Ny.S dengan masalah anemia
2. Tidak mudah lelah dan lemah 3.2.Menggunakan alat dan fasilitas yang
3. Konsentrasi meningkat ada di rumah
Diagnosa 2 :
Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan tentang
nutrisi ibu hamil
1. Evaluasi Formatif
HARI/JAM/TANGGAL NO. DIAGNOSA EVALUASI FORMATIF
KEPERAWATAN
Sabtu, l 0 April 2010 1 Subjektif :
15.00 WIB – 15.45 WIB Keluarga mengatakan masih ada materi yang belum dipahami, yaitu tentang cara
pengolahan makanan yang baik bagi ibu hamil dan tentang pola makanan yang baik bagi
ibu hamil.
Objektif :
Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian gizi, manfaatnya, , serta tanda dan
akibat dari kurang gizi pada ibu hamil.
Keluarga tidak dapat menjelaskan kembali tentang makanan yang harus dikonsumsi
maupun dihindari pengaturan pola makan yang baik dan cara-cara pengolahan makanan
yang baik bagi ibu hamil.
Analisis :
Implementasi yang dilaksanakan menggunakan metode ceramah demonstrasi , leaflet, dan
flipchart. Metode ini sudah cukup efektif dan keluarga sudah cukup mengerti materi yang
disampaikan.
Perencanaan :
Berikan pendidikan kesehatan ulang atau materi yang belum dimengerti oleh keluarga Ny.
S sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dengan keluarga.
Objektif :
Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian anemia, tanda dan gejala anemia,
akibat dari anemia serta cara merawat anggota keluarga dengan anemia.
Keluarga tidak dapat menjelaskan kembali tentang penyebab umum dari anemia dan
beberapa makanan yang harus dikonsumsi oleh penderita Anemia.
Analisis :
Implementasi yang dilaksanakan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi,
leaflet, dan flipchart. Metode ini sudah cukup efektif dan keluarga sudah cukup mengerti
materi yang disampaikan oleh penyaji.
Perencanaan :
Berikan pendidikan kesehatan ulang atau materi yang belum dimengerti oleh keluarga Ny.
S yaitu sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dengan keluarga.
Objektif :
Keluaraga dapat menjawab pertanyaan tentang tanda dan gejala anemia, akibat anemia.
Keluaraga masih menyimpan lefleat anemia yang diberikan.
Kadar Hb masih 9,5 mg/dL
Ibu terlihat pucat dan konjungtiva masih pucat
Analisis :
Diagnosa keperawatan belum teratasi
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi
Anjurkan ibu memakan makanana yang mengadung Fe, seperti : bayam,kacang-kacangan,
tempe, ikan dan buah.
Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi dengan porsi 2 kali lipat dari porsi sebelum hamil.
Analisis :
Diagnosa keperawatan belum teratasi.
Perencanaan :
Lanjutkan intervensi
Anjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi dan bervariasi.
Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering serta menambah porsi makannya.
Objektif :
Keluarga dapat menjawab pertanyaan tentang pengertian sakit maag, penyebab sakit maag,
tanda dan gejala sakit maag, serta cara mengatasi sakit maag.
Keluarga masih menyimpan lefleat maag yang diberikan.
Analisis :
Diagnosa keperawatan belum teratasi.
Perencanaan :
Lanjutkan Intervensi
Anjurkan Ny.S dan Tn.U untuk makan teratur
Anjurkan Tn.U untuk mengurangi merokok
Anjurkan keluarga untuk membuat obat tradisonal maag bila ada anggota keluarga yang
mengalami maag.
Informasikan kepada keluarga pembuatan obat tradisional dengan yang lebih sederhana dan
mudah, seperti :
1. Air teh hangat (yg agak pahit), dan sesendok madu.
Kadang juga minum air rebusan daun pepaya.
2. Dari Madu , Cara membuat :
Satu sendok makan madu asli, masuk kan ke dalam gelas.
Kemudian tambahkan air hangat atau dingin ke dalam gelas (klo gelas besar
setengahnya)
Aduk sampai rata
Lalu minum air yg sudah dicampur dengan madu asli tersebut 3 kali dalam sehari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mewujudkan indonesia yang sehat, maka harus di mulai dari keluarga yang
sehat. Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari berhubungan dengan kita .
keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya. Masalah
dalam keluarga akan berpengaruh pada kondisi fisik, sosisal, dan spiritual keluarga tersebut.
Apabila terdapat anggota keluarga yang sakit maka asuhan keperawatan kelularga tidak hanya
berfokus pada anggota keluarga yang sakit tersebut, tetapi juga memandang dari segi anggota
keuarga yang lain.
Untuk memberikan asuhan keperawatan keluarga, maka harus dilakukan pengkajian
terlebih dahulu, pengkajian yang baik akan menghasilkan diagnosa yang
tepat.Setelahpengkajian maka akan ditemukan beberapa masalah dalam keluarga, kemudian
masalah di analisis dan di skoring. Setelah itu diambil 3 diagnosa utama sebagai acuan
dilakukannya rencana keperawatan yang akan dilakukan kepada keluarga tersebut. setelah itu
implementasikan renpra dan selanjudnya evaluasi. Lakuakn intervensi ulang apabila terdapat
kegagalan.
3.2 Saran
Dalam melakukan asuhan keperawtan keluarga, perlua adanya kepercayaan keluarga
terhadap tenaga kesehatan terutama perawat. Dengan adanya kepercayaan menjadikan salah
satu faktor tercapainya tujuan asuhan keperawatan keluarga. Jangan lupa kontrak waktu
sebelum bertemu dengan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Ballon, G dan Maglaya (1978). Family Health Nursing. Philippines : UP. College of Nursing
Friedmann, M.M (1998). Family Nursing. Theory and Assesment. Connecticut : Appleton
Century-Cropts
Stolie, K.M (1996). Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphia Lippincott.