Anda di halaman 1dari 12

MINI RESEARCH

Penggunaan Media Pembelajaran


di SD Brigjend Katamso II

OLEH:
DITA ANGGITA JULIANTY
SRI HANDAYANI
NUR MAGHFIRAH
SUCI NURIA MADANI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
Limpahan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan mini
riset ini sebagai tugas mata kuliah Metodologi Penelitian. Mini riset ini berjudul “
Penggunaan Media Pembelajaran di SDS Brigjend Katamso II “.
Namun ternyata sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan penulis, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari
sebelumnya. Penulis juga ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang terkait dalam penyusunan mini riset ini. Semoga mini riset ini bisa memberikan
sumbangan pemikiran sekaligus pengetahuan bagi para pembaca.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORITIS................................................................................................. 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 4
A. Lokasi Penelitian .......................................................................................................... 4
B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................... 4
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 5
A. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 5
B. Pembahasan.................................................................................................................. 6
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran
adalah motivasi belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi dapat dikatakan
sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan pembelajaran dan yang memberikan arah pada
kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Penggunaan media
dalam proses pembelajaran, variasi metode pengajaran, pengelolaan kelas yang efektif,
merupakan hal-hal yang bisa dilakukan guru untuk memotivasi siswanya.
Media merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian
yang mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu, guru atau fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,
antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang
tepat, tidak tersedianya biaya dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap
guru atau fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengenai media
pendidikan
Dalam upaya membangkitkan motivasi belajar, media pembelajaran mempunyai perananan
yang besar. Penggunaan media pembelajaran dalam penyajian materi ajar oleh guru, dapat
merangsang dan menumbuhkan rasa ingin tahu, rasa ingin memahami dan berhasil yang ada
dalam diri siswa. Penggunaan media pembelajaran yang efektif dan bervariasi akan
menimbulkan kegairahan belajar siswa sehingga memungkinkan terjadinya interaksi lebih
langsung antara siswa dengan lingkungannya. Hal-hal inilah yang akan menimbulkan
motivasi belajar siswa. Maka jelaslah pentingnya penggunaan media pembalajaran dalam
proses KBM.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja media pembelajaran yang ada di SDS Brigjend Katamso II?
2. Dari mana asal pengadaan media-media pembelajaran tersebut?
1
3. Apa saja media pembelajaran yang digunakan di SDS Brigjend Katamso II?
4. Apa saja hambatan yang terjadi dalam pemanfaatan media pembelajaran di SDS
Brigjend Katamso II?
5. Perawatan media-media pembelajaran di SDS Brigjend Katamso II.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian. Selain itu juga bertujuan agar dapat mengetahui: apa saja
media pembelajaran yang ada di SDS Brigjend Katamso II dari mana asal pengadaan media
pembelajaran, apa saja media yang digunkan, apa saja hambatan yang terjadi dalam
pemanfaatan media pembelajaran dan bagaimana perawatan media pembelajaran di SDS
Brigjend Katamso II
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, belajar menyusun laporan dan lebih mengetahui tentang media pembelajaran
di SDS Brigjend Katamso II.
2. Bagi kalangan akademik, diharapkan penyusunan laporan ini dapat dijadikan sebagai
bahan studi perbandingan serta sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian dan
pengembangan lebih lanjut.
3. Bagi kalangan umum, diharapkan penyusunan laporan ini nantinya dapat bermanfaat dan
dapat dipertimbangkan pengembangannya.

2
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Proses KBM erat kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran. Media (bentuk jamak
dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara
harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arshad Azhar, 2003, hlm 2). Menurut
Scrhamm dalam Asep Herry Hermawan, Badru Zamzam & Cepi Riyana (2009, hlm 4) media
pembelajaran merupakan “teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran”. Sedangkan menurut Sadiman (2002, hlm 6) “media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi”. Maka dapat ditarik garis besar bahwa media
pembelajaran adalah alat bantu penyampai pesan dari sumber belajar ke penerima pesan
(peserta didik).
Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan atau informasi pendidikan
yang biasanya disajikan dengan mempergunakan peralatan. Sedangkan peralatan atau
perangkat keras (hardware) sendiri merupakan sarana untuk dapat menampilkan pesan yang
terkandung pada media tersebut. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam khazanah
pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah-laku (behaviorisme), komunikasi, dan laju
perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai
jenis dan format (modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio,
komputer, dan lain-lain). Masing-masing dengan ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah
timbul usaha-usaha penataannya, yaitu pengelompokan atau klasifikasi menurut kesamaan
ciri atau karakteristiknya.
Bretz & Briggs dalam Susilana, Rudi & Cepi Riyana (2007, hlm 24) mengemukakan bahwa
klasifikasi media digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu media audio, media visual, media
audio visual, dan media serbaneka.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, maka media
dapat diklasifikasikan ke dalam 6 kelompok yang meliputi: media grafis, media bahan cetak,
media proyeksi diam, media audio, media audio visual, dan multimedia.

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan tempat research atau observasi dan menjadi sumber data dalam
penelitian kecil ini yaitu;
SD Brigjend Katamso
Di Jalan Marelan Raya ps.II No.19, Rengas Pulau,Kec. Medan Marelan, Kota Medan,
Sumatera Utara 20255
B. Teknik Pengumpulan Data
Adapun data-data yang ada pada penelitian ini diperoleh melalui metode atau teknik
pengumpulan data observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan
langsung ketika dilapangan terhadap aspek-aspek yang dianggap relevan dengan tujuan
penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa sumber buku dan internet dan wawancara
dengan pihak yang terkait.

4
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Nama sekolah : Sekolah Dasar Brigjend Katamso II
2. Alamat : Jalan Marelan ps.II No 19, Rengas Pulau, Kec Medan Marelan. Kota
Medan , Sumatera Utara 20255
Identitas Narasumber
1. Narasumber I
Nama : Hevy Anna Lubis
Bekerja di : SDS Brigjend Katamso II
Jabatan : Kepala SDS Brigjend Katamso II
Hasil wawancara: Menurut Hevy Anna Lubis selaku kepala SDS Brigjend Katamso II, media
pembelajaran yang ada di sekolah dasar tempat beliau mengajar relatif banyak, ada papan
tulis (whiteboard), CD/DVD interaktif, televisi, DVD, berbagai alat olahraga (bola basket,
bola sepak bola, bola kasti, pemukul kasti, bola voli, dan net voli), peta, gambar, dan berbagai
macam KIT (KIT tuntunan shalat, KIT tuntunan wudhu, KIT tata suya, KIT puzzle bahasa,
KIT gejala alam, dan sebagainya).
2. Narasumber II
Nama : M. Akhyar Rasyidi.
Bekerja di : SDS Brigjend Katamso II
Jabatan : Guru kelas 1 SDS Brigjend Katamso II
Hasil wawancara : Menurut M. Akhyar Rasyidi selaku guru kelas 1 SDS Brigjend Katamso,
media pembelajaran yang paling sering digunakan adalah papan tulis, gambar, dan benda
nyata yang beliau bawa sendiri dari rumah. Beliau lebih sering memanfaatkan benda yang
tersedia di rumah, salah satu yang beliau contohkan adalah ‘samping’ yang dimanfaatkan
sebagai media pengenalan budaya Indonesia berupa batik. Beliau berpendapat bahwa media
gambar atau benda nyata akan lebih konkrit untuk anak serta mudah didapat. Beliau
mengetahui tentang media pembelajaran yang tersedia di SDS Brigjend Katamso II, namun
jarang menggunakannya dengan alasan tidak mengerti cara menggunakannya (KIT).
Pelaksanaan Observasi atau Wawancara
1. Tempat : SDS Brigjend Katamso II
2. Hari : Jum’at
3. Tanggal : 13 Desember 2019
5
4. Waktu : 09:30 Wib
5. Alat/media yang digunakan : Instrumen pertanyaan, buku catatan,
Bolpoin.
B. Pembahasan
Sekolah Dasar Swasta Brigjend Katamso II terletak di Jalan Marelan Pasar II No 19, Kec
Medan Marelan, merupakan salah satu sekolah dasar yang bertipe komplek atau serumpun.
SDS Brigjend Katamso II keberadaannya satu komplek dengan SDS Melati Dulunya SDS
Brigjend Katamso II hanya ada satu, namun karena banyaknya anak usia sekolah dasar di
daerah tersebut, maka terjadilah pemekaran. Hal ini berdampak positif terhadap optimalisasi
pendidikan di daerah tersebut, namun di sisi lain terjadi beberapa kendala. Salah satu kendala
yang terjadi di SDS Brigjend Katamso II adalah terbatasnya pemanfaatan media
pembelajaran.
Keseluruhan media pembelajaran yang ada di SDS Brigjend Katamso II tidak semua
digunakan. Media-media yang digunakan rata-rata berada di dalam kelas, yaitu papan tulis
(whiteboard) dan gambar yang ada pada tiap-tiap kelas. Papan tulis yang ada di dalam kelas
memiliki kondisi yang masih layak. Agar papan tulis tersebut selalu terlihat bersih, siswa-
siswa yang sedang memiliki jadwal piket kelas pada hari tersebut selalu menghapus tulisan-
tulisan yang ada di papan tulis ketika jam pelajaran berakhir. Papan tulis terletak di depan
bagian tengah menghadap siswa agar seluruh siswa baik yang duduk di bangku depan,
tengah, maupun pojok belakang dapat melihat papan tulis saat pembelajaran berlangsung.
Gambar-gambar yang berada di tiap-tiap kelas terlihat kurang terawat dan berdebu. Gambar
tersebut meliputi gambar pahlawan, tuntunan shalat, tuntunan wudhu, struktur anatomi
bunga, dan lain sebagainya.
Adapun salah satu kendala pemanfaatan media pembelajaran di SDS Brigjend Katamso II
adalah terbatasnya fasilitas pendukung dari media pembelajaran tersebut. Meski CD/DVD
interaktif banyak tersedia, namun tidak terdapat fasilitas pendukungnya seperti laptop dan
LCD proyektor. Selain itu keterbatasan ruangan pun mengakibatkan kurang maksimalnya
pemanfaatan media pembelajaran di SDS Brigjend Katamso II. Televisi dan DVD yang
merupakan bantuan dari pemerintah provinsi hanya disimpan di sudut ruangan guru dan tidak
difungsikan karena keterbatasan ruangan yang tersedia. Kebanyakan media pembelajaran
yang ada di SDS Brigjend Katamso II disimpan di salah satu ruangan yang letaknya dekat
dengan ruang guru. Ruangan tersebut cukup sempit, pada ruangan tersebut terdapat rak buku,
serta tumpukan berbagai KIT yang terlihat masih baru dan jarang digunakan. Tidak ada
pengelola khusus untuk media pembelajaran di SDS Brigjend Katamso II, oleh sebab itu
6
belum ada inventarisasi media pembelajaran. Perawatan media pembelajaran hanya dilakukan
oleh guru-guru yang menggunakan media tersebut.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keseluruhan media pembelajaran yang tersedia di SDS Brigjend Katamso II ini tidak semua
digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut dikarenakan kurang adanya
keterampilan guru dalam mengoperasikan media yang ada, keterbatasan ruangan yang
tersedia, dan terbatasnya fasilitas pendukung yang ada.
Dari keseluruhan media, media-media pembelajaran yang masih digunakan adalah papan
tulis, gambar, alat olahraga, KIT agama. Selebihnya media-media pembelajaran yang ada
hanya tersimpan di salah satu ruangan dekat ruang guru.
B. Saran
Adanya media-media pembelajaran yang tidak digunakan di SDS Brigjend Katamso II dapat
menyebabkan penumpukan barang yang awalnya memiliki daya guna menjadi barang yang
tidak memiliki daya guna yang dapat menganggu penglihatan sekaligus dapat membuat ruang
penyimpanan menjadi penuh. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kurang efisien dalam
perawatan media-media yang ada. Sebab, apabila media-media tersebut tidak berada pada
tempat yang layak dan kurang perawatan, akan menyebabkan aus atau rusaknya beberapa
bagian atau komponen yang ada pada media-media tersebut. Jika terdapat sarana dan
prasarana yang memenuhi, maka proses belajar mengajar di SDS Brigjend Katamso II akan
lebih kondusif, karena media-media pembelajaran yang ada dapat semuanya difungsikan
sebagaimana mestinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

iii

Anda mungkin juga menyukai